title cover

title cover

Friday, June 21, 2013

Headline News 21.06.13

US & GLOBAL
Pasar ekuitas global, harga obligasi dan komoditas turun tajam pada hari Kamis dalam sebuah tekanan jual yang tajam, sehari setelah The  Fed mengatakan ekonomi AS tengah tumbuh cukup kuat untuk memulai mengulangi program stimulusnya. Program pembelian obligasi  The Fed, yang dikenal dengan quantitative easing (QE), telah mengangkat ekonomi AS dan pasar keuangan dunia dengan mendorong suku  bunga ke level rekor terendahnya. Namun, tanggapan Ketua Fed Ben Bernanke pada hari Rabu, ketika ia mengatakan kemungkinan akan  mengakhiri  program  QE  tahun  depan  jika  ekonomi  menguat  lebih  lanjut,  telah  memberikan  sebuah ketegasan  ke  pasar,  yang  memicu  koreksi tajam di pasar ekuitas global. 

Dolar  melanjutkan  penguatannya  atas  euro  dan  juga  yen  setelah  rilis  data  aktifitas  bisnis  yang  lebih  baik  dari  perkiraan  di  AS  telah  mendukung pandangan The Fed terhadap berkurangnya resiko prospek ekonomi. 

Data existing homesales melonjak ke level tertingginya selama 3‐1/2 tahun di bulan Mei dan kegiatan pabrikan di wilayah Mid Atlantic AS  mengalami rebound di bulan Juni ke level tertingginya selama lebih dari 2 tahun. Data ekonomi tersebut telah menambah kekhawatiran  investor bahwa era stimulus akan segera berakhir dan memukul pasar kredit AS. 

Investment‐grade bonds hancur dalam perdagangan sekunder, sedangkan overnight repo rate China ‐ tingkat suku bunga untuk pinjaman  antar  bank  yang  menjaga  likuiditas  pasar  ‐  meningkat  hingga  25  persen.  Level  tersebut  mengingatkan  pada  pembekuan  pasar  kredit  sebelum runtuhnya Lehman Brothers, titik nadir krisis keuangan pada bulan September 2008. 

Ekuitas di Wall Street merosot 2,5%, sementara saham di pasar Eropa jatuh 3,1%. Harga obligasi pemerintah anjlok, dengan yield pada  Treasury AS tenor 10 tahun mencatat kenaikan stinggi 2,471 persen, level tertinggi selama 2 tahun lalu. 

Indeks  MSCI  untuk  emerging  equities  merosot  4,37%  dan  saham  di  wilayah  Asia  Pasifik  di  luar  Jepang  mencatat  penurunan  harian  tertajamnya sejak akhir 2011, terkoreksi 3,87%. Sementara indeks MSCI dunia turun 3,5%, koreksi harian tertajamnya dalam 19 bulan.  Indeks saham Eropa, FTSEurofirst 300 index, terkoreksi 3,07% untuk ditutup di 1143,99. 

Di Wall Street, Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 353,87 poin atau 2,34% di 14758.32. Standard & Poor's 500 Index  <.SPX> turun 40,74 poin 2,50% di 1588,19. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> terkoreksi 78,57 poin atau 2,28% di 3364,64.   

CBOE  Volatility  Index  <.VIX>,  sebagai  barometer  untuk  melihat  tingkat  kecemasan  Wall  Street,  meningkat  23,1%  menjadi  02,49,  level  penutupan tertingginya sepanjang tahun ini. 

Komentar Bernanke terlihat lebih tegas diabnding perkiraan dan telah memicu tekanan jual pada pasar obligasi, dengan obligasi tenor 5  dan 7 tahun yang paling menderita. Treasury AS tenor 10 tahun turun 17/32 dengan yield  2,4154 persen.  

Dolar terapresiasi ke level tertinggi 2 pekan terhadap sejumlah rival utamanya dan berpotensi melanjutkan penguatannya. Euro jatuh ke  level  intraday  low  di  $1,3162,  level  terendah  2  pekan.  Euro  terakhir  tercatat bergerak  di  sekitar  $1,3222,  atau  melemah  0,54%.  Dolar  menguat 1,06% ke 97,48 yen. 

Harga minyak turun $4 per barel, sementara harga emas anjlok dalam salah satu kekalahan terbesar mereka sejak krisis 2008 dan perak  turun lebih dari 8% sebagai reaksi atas komentar Bernanke dan juga menurunnya kegiatan pabrikan China ke level terendah 9 bulan. 

Sehari  setelah  Federal  Reserve  mengisyaratkan  adanya  pemulihan  ekonomi  AS  yang  nyata,  ekonomi  China  malah  mengalami  kendala.  Turunnya  permintaan  telah  mendorong  rilis  awal  China  HSBC  Purchasing  Managers  Index  turun  ke  48,3  di  bulan  Juni  dari  49,2,  meningkatkan  spekulasi  bahwa  People's  Bank  of  China  akan  melonggarkan  kebijakan  moneternya.  Ekonomi  China  tumbuh  pada  level  terlemahnya  dalam  13  tahun  di  tahun  2012  dan  data  sepanjang  tahun  ini  menunjukkan  kondisi  yang  melemah  dibanding  perkiraan,  sehingga memberikan keraguan bahwa negara tersebut akan mencapai target pertumbuhan 7,5%. 

Sementara itu, Markit's Flash Eurozone Composite PMI, sebagai indikator pertumbuhan ekonomi, masih mencatat kontraksinya setelah  mengalami  kenaikan  ke  48,9  di  bulan  Juni  dari  47,7  di  bulan  Mei  sebelumnya.  Angka  di  bawah  50  menunjukkan  sektor  mengalami  kontraksi. 

Harga  minyak  tertekan  oleh  meningkatnya  stok  minyak  diluar  dugaan.  Stok  minyak  naik  lebih  dari  300.000  barel,  kontras  dengan  ekspektasi terjadi penurunan 500.000 barel. Brent crude <LCOc1> berakhir melemah $3,97 per barel di $102,15. Sedangkan . U.S. crude oil  <CLc1> untuk pengiriman Juli, yang berakhir hari Kamis, turun $2,84 ke $95,40, koreksi harian tertajamnya sejak November. 

U.S. Comex gold futures <GCQ3> untuk pengiriman Agustus berakhir melemah $87,80 per ons di $1286,20.   


GOLD & COMMODITIES
Emas anjlok lebih dari 5 persen ke level terendahnya dalam tiga tahun Kamis lalu, membawa pasar global merosot dalam satu harinya  setelah the Fed AS memberikan tanda‐tanda yang lebih eksplisit dari rencana untuk mempertimbangkan kembali masa dari easy money

Penurunan dari efek bola salju dalam hariannya, dipicu aksi penjualan secara teknikal yang dibawah level utama support $1.320 per ons  dan kulminasi dalam kemerosotan terbesar hariannya sejak krisis ekonomi tahun 2008.   

Analisis teknikal mengatakan harga kemungkinan untuk anjlok lagi sekitar 6 persen sebelum mendapatkan level support terbaru $1.200. 

"People  had been  going  into gold,  commodities  and  equities  because the  bond  yields  were  so  low. Now, with bond  yield  rising  we are  beginning to see liquidation out of gold and into cash," kata Jeffrey Sica, kepala investment officer pada Sica Wealth yang mana mengawasi  lebih dari $1 milyar dalam aset‐aset klien. 


OIL & COMMODITIES
Kontrak berjangka Brent crude oil melemah 4 dollar pada hari Kamis, penurunan satu hari terbesar sejak November seiring kekalahan lintas  pasar dipicu oleh rencana Ketua Federal Reserve AS terhadap stimulus moneter. 

Harga  minyak  mentah  berada  di  bawah  tekanan  sepanjang  sesi  perdagangan,  dengan  sentimen  bearish  tambahan  setelah  China  memperketat kredit, bahkan ketika aktivitas pabrik di negara  No 2 konsumen minyak dunia mencapai titik terendah dalam sembilan bulan. 

"You simply do not have the physical tightness to limit the downside during periods when investors are running away," ucap Tim Evans,  energy specialist di Citi Future Perspectives.  

"The oil market had some support from a falling U.S. dollar and a buoyant equity market that had made it seem as though economic growth  would sustain, if not increase, demand for petroleum, but that scenario ended at about 2:45 yesterday afternoon," ucap Tim. 

Brent crude <LCOc1> ditutup melemah 3,97 dollar atau sebesar 3,74 persen dengan nilai 102.15 dolar/barel. Kerugian meningkat dalam  post settlement activity untuk hampir 4 persen karena pasar saham terus menurun. 

U.S. crude oil <CLc1> untuk periode Juli, yang berakhir pada hari Kamis, turun 2,84 dollar dengan nilai 95,40 dollar/barel, penurunan harian  terbesar sejak November. U.S. crude oil  untuk periode Agustus <CLc2> juga membukukan kerugian besar, melemah 3,34 dollar dengan  nilai 95,14 dollar/barel.

EURO ZONE
Sektor swasta zona euro telah anjlok lebih dari yang diharapkan bulan ini, survei bisnis menunjukkannya Kamis lalu, tetapi berlanjutnya penurunan dalam new orders memperkirakan pemulihan sepenuhnya  masih dalam beberapa cara. 

Data akan datang sebagai berita baik untuk European Central Bank karena penurunan yang berkurang dalam seluruh 17‐negara blok tersebut. 

Indeks Markit's Flash Eurozone Composite Purchasing Managers, yang membuat kenaikan sekitar 85 persen dari data final dan terlihat sebagai indikator pertumbuhan ekonomi yang handal untuk blok tersebut,  naik 48.9 pda bulan Juni dari bulan Mei 47.7. 

Para menteri keuangan zona euro akan memutuskkan Kamis ini kapan dan bagaimana dana bailout dapat diinvestasikan dalam bank untuk menyelamatkan dari kegagalan, meletakkan landasan banking union  dilihat penting untuk pemulihan pertumbuhan ekonomi.  

Upaya pembersihan telah diberikan oleh sistem perbankan Spanyol dalam ketahanan untuk mengatasi setiap kebutuhan pengadaan baru yang akan dihadapi tahun ini dan tahun depannya, Gubernur Bank  Sentral Luis Maria Linde mengatakannya.  

Spanyol tahun lalu meminta para peminjam menyisihkan lebih dari 80 milyar euro dalam ketentuan untuk menutup kerugian yang besar dari investasi real estate yang dibuat selama satu dekade dalam booming  properti tahun 2008.  

Borrowing  costs  naik  pada  lelang  obligasi  di  Spanyol  dan  Perancis  setelah  the  Fed  AS  menjelasakan  tanda‐tanda  untuk  mengakhiri  pencetakan  uang  yang  didukung  rally  global  dalam  aset‐aset  beresiko.  



U.K.
Sterling menguat terhadap euro dan berhasil rebound dari level terendah 2 pekan terhadap dolar pada hari Kamis setelah data penjualan ritel Inggris memperkuat indikasi bahwa  BoE nampaknya tidak akan melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut. 

Namun penguatannya terhadap dolar nampaknya hanya sementara saja setelah The Fed mengisyaratkan pihaknya siap untuk memulai pengurangan program pencetakan uang  (stimulus moneter), dimana telah mengangkat yield obligasi AS dan meningkatkan minat pada dolar. 

Data menunjukkan penjualan ritel Inggris naik 2,1% di bulan Mei dari bulan April. Data tersebut telah membantu memicu euro untuk melemah 0,6% ke 0,8530 pound. 

Namun  demikian,  pasar  masih  khawatir  dengan  kebijakan  pemimpin  BoE  yang  baru,  Mark  Carney,  yang  akan  mulai  menjalankan  tugasnya  di  bulan  Juli,  yang  nampaknya  cenderung untuk mengadopsi kebijakan moneter longgar, khususnya jika data ekonomi Inggris memburuk. 

Setelah terkoreksi ke level terendah 2 pekan terhadap dolar di $1,5415, sterling kemudian rebound usai rilis data penjualan ritel Inggris, dan tercatat bergerak stabil di kisaran  $1,5485 di sesi New York. 

Saat ini pasar akan mencermati data PSNB/PSNCR untuk melihat perkembangan utang pemerintah. 


JAPAN
Perdana Menteri Shinzo Abe dari partai yang berkuasa berjanji pada hari Kamis untuk memotong tarif pajak korporasi Jepang untuk merevitalisasi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, dengan harapan memenangkan jajak pendapat majelis tinggi pada bulan Juli dan memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan.

Partai Demokrat Liberal (LDP) membuat janji dalam sebuah kampanye pemilu setelah investor kecewa dengan rencana pro‐growth Abe yang menyisakan rencana pemotongan tarif pajak korporasi Jepang.

"To stimulate foreign direct investment and encourage Japanese firms to invest in Japan, we want to create a situation where we can reduce the effective tax rate," Kepala kebijakan LDP Sanae Takaichi kepada wartawan saat ia meluncurkan platform kebijakan menjelang pemilihan majelis tinggi yang diperkirakan dilaksanakan pada tanggal 21 Juli.

Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan, indeks manufaktur Jepang terus meningkat untuk bulan Juni dan mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, tanda kebijakan reflationary pemerintah terus meningkatkan semangat bisnis meskipun gejolak pasar yang baru‐baru ini terjadi.

Survei bulanan, menunjukkan bahwa peningkatan beruntun untuk tujuh bulan merupakan cerminan dari harapan yang tinggi terhadap paket kebijakan moneter Perdana Menteri Shinzo Abe yaitu kebijakan moneter ultra‐mudah, stimulus fiskal dan beberapa reformasi pro‐pertumbuhan.

"Although overseas economies are not performing so well, a positive impact from yen's weakness is bigger than that for Japanese corporations," ucap Yasuo Yamamoto, senior economist di Mizuho Research Institute.

"Improving outlook sentiment, especially among manufacturers, reflect firms' expectations they will be able to benefit more from a softer yen."


AUSTRALIA
Manufaktur terlihat sedikit membaik pada kuartalan bulan Juni, bersamaan dengan penurunan tajam pada Australian dollar dalam bulan‐bulan ini, riset terbaru menunjukkannya.  

Dengan ekonom mengatakan perbaikan ini jarang dalam sektor yang tidak akan bertahan dijalur kedepannya pengurangan tingkat suku bunga oleh Reserve Bank of Australia  (RBA) dalam bulan‐bulan mendatang.  

Indeks gabungan untuk survei tren industri Australian Chamber of Commerce and Industry (ACCI)‐Westpac yang dirilis pada Kamis naik 51.7 poin dalam kuartalan bulan Juni, naik  dari 46.5 poin dalam tiga bulan sebelumnya.  

Jika  Perdana  Menteri  Julia  Gillard berharap untuk membawa kepastian  ketika dia tidak mengekspektasi pemilu 14 September  yang  didukung pada bulan  Januari,  grup bisnis  utama mengatakan itu tidak akan berjalan.  

Ketua ekonom Chamber of Commerce and Industry (ACCI) Australia Greg Evans mengatakan ketidakpastian politik tahun ini telah menambah kekawatiran bisnis.  

Bisnis non‐pertambangan tidak berinvestasi, borrowing untuk ekspansi, atau perekrutan dalam jumlah besar.  

"Economic activity is stagnating," Mr Evans mengatakan pada reporter di Canberra Kamis lalu.  

Harga  obligasi  bertenor  10‐tahun  melemah  dalam  level  terendah  tiga  bulan  setelah  bank  sentral  AS  mengumumkan  akan  mempertimbangkan  kembali  program  pembelian  obligasi bulanan $US85 milyar.



SWISS
Bank sentral Swiss memprediksi franc Swiss akan melemah lebih lanjut di kuartal mendatang, demikian Kepala SNB Thomas Jordan mengatakan sidang reguler bank sentral hari  Kamis. Jordan mengatakan bahwa secara keseluruhan nilai tukar franc masih tinggi dan diharapkan akan terkoreksi lebih lanjut dalam beberapa kuartal mendatang. 

Meskipun franc sudah melemah terhadap euro di bulan lalu seiring meredanya kekhawatiran terhadap krisis keuangan zona euro, pelemahan tersebut diperkirakan akan terus  berlanjut. 

Dalam sidangnya Kamis kemarin, SNB memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya di kisaran 0‐0,25 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar. 

SNB  mempertahankan  proyeksinya  untuk  pertumbuhan  ekonomi  Swiss  tahun  ini  sebesar  1‐1,5  persen,  dan  mengatakan  ekonomi  akan  melemah  di  kuartal  kedua  setelah  mencatat pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan di kuartal pertama. 

SNB memprediksi inflasi masih akan tetap rendah dan menurunkan proyeksi inflasi untuk tahun 2013 menjadi ‐0,3% dari sebelumnya ‐0,2%, namun memprediksi inflasi akan naik  0,2% di tahun 2014 dan 0,7% di tahun 2015. 


Data keamarin menunjukkan ekspor Swiss turun di bulan Mei, dipicu khususnya koreksi tajam pada ekspor arloji, farmasi dan kimia, demikian laporan dari Federal Customs Office  menyebutkan. Ekspor Swiss tercatat turun 5,2% di bulan Mei menjadi 17,434 milyar franc Swiss, namun meningkat 1,7% jika didasarkan faktor musiman. Surplus perdagangan  melebar menjadi 2,224 milyar franc di bulan Mei dari 1,698 milyar di bulan sebelumnya.