US & GLOBAL
• Bursa saham global ditutup beragam pada sesi Senin di tengah ekspektasi bahwa European Central Bank dan The Federal Reserve akan mengambil langkah untuk mendukung pemulihan ekonomi pada sidangnya pekan ini, namun euro melemah terhadap dolar di tengah kekhawatiran bahwa tindakan bank sentral tersebut belum akan memenuhi ekspektasi pelaku pasar dan kurang agresif. Meskipun demikian, ada harapan kuat bahwa ECB akan bertindak tegas untuk mengendalikan krisis utang zona euro tatkala bersidang Kamis 02 Agustus mendatang, jika bertumpu pada pernyataan Presiden ECB Mario Draghi pekan lalu bahwa bank sentral akan melakukan apa pun untuk menjaga euro. Tapi ada keraguan bahwa The Fed masih akan menunggu hingga September untuk meluncurkan stimulus tambahan pada ekonomi Amerika.
• Euro jatuh terhadap dolar untuk pertama kalinya dalam empat sesi di tengah kekhawatiran bahwa langkah ECB mungkin mengecewakan investor yang mengharapkan langkah drastis untuk mengatasi krisis utang. Euro <EUR=> turun 0,5 persen ke 1,2258.
• Indeks bursa saham global MSCI <MIWD00000PUS.> naik 0,4 persen. Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> menguat 1,6 persen kei 1,072.97 poin, penutupan tertinggi sejak 2 April setelah melonjak lebih dari 5 persen dalam tiga sesi terakhir.
• Namun bursa Wall Street ditutup melemah karena para investor berhenti sejenak setelah indeks menguat diatas level 13.000 untuk pertama kalinya sejak awal Mei dan indeksi S&P 500 mencatat kinerja dwi‐harian terpesat sejak Desember. Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> turun 2,65 poin, atau 0,02 persen, ke 13,073.01. Indeks Standard & Poor 500 <. SPX> turun 0,67 poin atau 0,05 persen, ke 1,385.30. Nasdaq Composite Index <IXIC.> turun 12,25 poin atau 0,41 persen, ke 2,945.84. Saham blue chip Wal‐Mart Stores <WMT.N> dan AT & T <TN> mencapai levl tertinggi dalam 52 pekan terakhir. Saham Wal‐Mart naik 0,6 persen, sedangkan AT&T naik 0,8 persen.
• Minyak mentah Brent untuk pengiriman September <LCOU2> turun 27 sen ke 106,20 USD per barel, turun 27 sen, sementara minyak mentah NYMEX untuk pengiriman September <CLU2> turun 35 sen ke 89,78 USD per barel, turun 35 sen. Harga spot emas <XAU=> turun 0,3 persen ke 1,618.09 USD per ounce.
• Di pasar obligasi Amerika, obligasi tenor 10‐tahun <US10YT=RR> naik 13/32, dengan imbal hasil pada 1,4985 persen. Kebijakan bank sentral bisa mendorong kinerja aset berisiko, sehingga melemahkan obligasi yang tergolong safe haven. Namun langkah bank sentral tersebut juga bisa mendukung aset berisiko dan obligasi secara bersamaan, terutama jika termasuk pembelian lebih banyak obligasi oleh The Fed di open market.
• Aliran investasi ke obligasi pemerintah Jerman melambat, menjaga harga obligasi tersebut mendekati level terendah dalam 3‐pekan. Bundesbank menentang kembalinya ECB dalam pembelian obligasi di pasar sekunder serta pemberian izin perbankan untuk dana penyelamatan zona euro.
GOLD & COMMODITIES
• Emas diperdagangkan sedikit berubah Senin lalu setelah rangkaian rally empat harinya, membawa isyarat dari pelemahan euro kedepannya meeting penting dari bank sentral minggu ini, karena investor kembali mempertibangkan prospek dari European Central Bank yang mengambil langkah terkini untuk menggempur krisis utang zona euro.
• Logam mulai naik 2.5 persen minggu lalu, merupakan kinerja mingguan terbaiknya dalam delapan minggu, setelah Presiden ECB Mario Draghi berjanji untuk melakukan apapun yang penting untuk menopang euro.
• Tetapi meeting ECB kedepannya Kamis ini, yang mana akan melihat tanda‐tanda dari janji Draghi yang akan mendukung kembali tindakannya, yang telah menekan logam mulia dari kenaikannya, meskipun masih menyisakan dukungan dibawah level $1,620 per ons.
OIL & COMMODITIES
• Brent crude oil merosot untuk pertama kalinya dalam rangkaian kenaikan lima harinya Senin lalu karena tanda‐tanda dari melemahnya produksi dari OPEC pada bulan Juli dibayangi berkenaan dengan ekspektasi langkah stimulus dari AS dan Eropa yang kemungkinan tidak cukup untuk menaikkan rapuhnya perekonomian mereka.
• Supply dari 12‐anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) turun hingga 450,000 barrel per hari (bpd/barrels per day) pada bulan Juli menjadi 31.18 juta bpd, laporan Reuters menunjukkannya, karena sanksi dari Barat kedepannya dari pemangkasan pasokan pada Iran dan berkenaan pengurangan pengapalan dari Angola, Saudi Arabia dan Libia.
• "The fundamentals are looking more constructive for the second half of this year, with the supply and demand balance now close to a deficit compared to the large surplus in the first half," kata Katherine Spector, commodity strategist pada Canadian Imperial Bank of Commerce in New York.
• "The bearish factor is liquidity. Trading has been relatively slow and hedge funds and other investors don't appear to want to commit in the current economic environment."
EURO ZONE
• Euro melemah pada sesi awal pekan ini, terhadap aussie dolar euro bahkan mencapai level terendahnya, ditunjang oleh kekhawatiran bahwa ECB pada sidangnya Kamis 02 Agustus ini belum akan mengambil langkah yang memenuhi ekspektasi pelaku pasar dalam kerangka menyelesaikan krisis hutang kawasan Uni Eropa. Tingginya ekspektasi pelaku pasar akan keputusan ECB berkemban pesat setelah pada pekan lalu Presiden ECB – Mario Draghi menegaskan bahwa bank sentral akan melakukan segala upaya yang dibutuhkan untuk mempertahankan euro. Pernyataan tersebut kemudian di amini oleh Kanselir Angela Merkel dan Presiden Francois Hollande.
• Beberapa analis memprediksi bahwa ECB kemungkinan akan mengaktifkan kembali program pembelian obligasi untuk menekan imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia, meskipun beberapa analis lainnya skeptis dengan langkah tersebut karena dalam beberapa kesempatan Jerman menolak ide tersebut. Menteri Ekonomi Jerman – Philipp Roesler mengingatkan ECB mengenai dampak pembelian obligasi pemerintah dalam skala besar, sembari menekankan bahwa pemerintah Berlin mengambil posisi bertentangan dengan langkah tersebut.
• Sementara itu dari pertemuan antara Menteri Keuangan Amerika – Timothy Geithner dengan Menteri Keuangan Jerman – Wolfgang Schaeuble, keduanya menyiratkan kepercayaan bahwa anggota Uni Eropa akan dapat mengimplementasikan reformasi dan mencapai integrasi lebih lanjut dalam penanganan krisis hutang kawasan tersebut. Keduanya menekankan pentingnya kerjasama internasional dan koordinasi untuk mencapai ketahanan keuangan publik, menekan ketidakseimbangan makroekonomi global dan mengembalikan pertumbuhan ekonomi.
U.K.
• Awal pekan ini sterling melemah terhadap dolar AS mengikuti pelemahan kurs euro terhadap dolar AS. Pelemahan sterling juga turut dipengaruhi oleh rilis data‐data ekonomi Inggris yang melemah dan perhatian para investor mengenai langkah ECB yang dikhawatirkan tidak bisa memenuhi ekspektasi para ekonom. Sebagai partner dagang terutama produk ekspor asal Inggris, perkembangan penanganan krisis Uni Eropa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja sterling, berkaitan dengan prospek pertumbuhan ekonomi Inggris kedepannya.
• Namun demikian, sterling masih tercatat menguat terhadap euro, seiring tekanan dari para investor yang khawatir bahwa sidang ECB pada Kamis 02 Agustus belum dapat memenuhi harapan para pelaku pasar. Perhatian pelaku pasar masih terfokus pada perkembangan penanganan krisis hutang Uni Eropa dan juga prospek pemberlakuan pelonggaran kuantitatif dari The Fed yang akan mengadakan pertemuan pada pekan ini.
• Sementara itu data memperlihatkan mortgage approvals di Inggris mengalami pelemahan pada periode Juni, mencerminkan kondisi ekonomi yang masih lemah. Aktifitas pembelian rumah menurun ke level terendah sejak 1‐1/2 tahun terakhir dan money supply mengalami penurunan dalam basis antar tahun ke level terendahnya sejak 1983.
JAPAN
• Yen melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS dan euro ditunjang oleh masih luasnya kekhawatiran para pelaku pasar terhadap berbagai kemungkinan berkaitan sidang ECB dan The Fed pekan ini yang diperkirakan belum akan memenuhi ekspektasi para investor, hal mana kemudian mengalihkan minat investor pada aset safe haven termasuk yen. Hingga akhir sesi New York, yen ditutup pada kisaran 78.16 terhadap dolar AS dan ditutup melemah pada level 95.80 terhadap euro, gagal melanjutkan penguatannya pada 3‐sesi sebelumnya.
• Data memperlihatkan bahwa industrial output Jepang untuk periode Juni mengalami pelemahan, atau tercatat turun dalam 3‐bulan terakhir secara beruntun, meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan permintaan global yang berdampak langsung pada ekonomi terbesar ketiga dunia tersebut. Perlembatan ekonomi Cina diperkirakan akan semakin melemahkan industrial output Jepang kedepannya, mengingat Cina merupakan salah satu partner dagang terbesar Jepang. Data tersebut sedikitnya menggoyahkan pandangan Bank of Japan bahwa ekonomi akan bertumbuh secara moderat dalam beberapa bulan kedepan, yang antara lain ditunjang oleh membaiknya permintaan domestik, dan pulihnya permintaan luar negeri.
AUSTRALIA
• Permintaan bisnis untuk kredit telah melambat sejak dimulainya awal tahun, diperkirakan penurunan tajam dalam fase pertumbuhan ekonomi dalam semester pertama tahun 2012.
• Swedish crown naik ke level tertingginya dalam 12 tahun terhadap euro Senin lalu setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Swedia lebih banyak menguat daripada ekspektasi dalam kuartal kedua.
• Telah naik ke level 8.3775 crowns per euro <EURSEK=D4>, level tertingginya sejak September 2000. Juga telah mencapai mendekati level tertinggi tiga bulannya terhadap dollar <SEK=>.
• The crown juga terdorong bersamaan dengan pertumbuhan dan tingginya yielding mata uang berkenaan dengan ekspektasi pertumbuhan European Central Bank yang akan menyingkapkan langkah untuk menenangkan tingginya borrowing costs pada Spanyol dan Italia minggu lalu.
• Ini mendorong Australian dollar <AUD=D4> ke level tertingginya dalam empat bulan terhadap dollar AS ke level US1.0508.
SWISS
• Swiss franc sempat mencatatkan pelemahan bersamaan dengan euro terhadap dollar Senin lalu, keduanya terdorong kembali dari level tertinggi tiga harinya yang mana mengikuti janji dari Ketua European Central Bank Mario Draghi yang berjanji untuk mengambil langkah‐langkah yang dibutuhkan untuk menyelamatkan euro.
• The franc telah mencatatkan bersamaan dengan euro sejak Swiss National Bank membatasi level 1.20 per euro akhir September karena investor melepas mata uang tunggal yang mendorong the safe‐haven unit naik 20 persen dalam beberapa bulan.
• "There was some short covering in euro last week, with the franc following it higher. In the euro franc, we're currently talking about one pip‐ movements, and the liquidity isn't brilliant," ungkap seorang trader.