title cover

title cover

Friday, June 15, 2012

Headline News 15.06.12






US & GLOBAL
Bursa  saham  Wall Street  menguat dan  euro meningkat terhadap  dollar  AS  Kamis  lalu  setelah  Reuters  melaporkan bank  sentral utama siap pada pergerakan berkoordinasi untuk menjaga lancarnya operasi pasar dengan menyediakan likuiditas  dari permasalahan gejolak yang mengikuti pemilu hari Minggu ini di Yunani.   

Indeks  Dow  Jones  industrial  average  <.DJI>  bertambah  155.38  poin,  atau  1.24  persen,  untuk  ditutup  dilevel  12,651.76.  Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 14.22 poin, atau 1.08 persen, ke level 1,329.10. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC>  meningkat 17.72 poin, atau 0.63 persen, ke level 2,836.33.     

Indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> menguat 0.35 persen.   

Pasar begitu bergejolak minggu ini karena investor berada pada pandangan kemungkinan hasil dari pemilu penting yang  menentukan apakah Yunani bertahan dalam zona euro.   

Para pemimpin bank sentral siap untuk bertindak dalam melindungi gejolak utang jika berkembangnya ketegangan pasar  setelah pertemuan yang tidak biasa dalam tiga pemilu minggu ini, dengan pentingnya polling pada Perancis dan Mesir. 

Euro  memperluas  kenaikan  terhadap  dollar  Kamis  lalu  untuk  melonjak  ke  level  tertingginya  setelah  sumber  G20  mengatakan  bank  sentral  bersiap  untuk  tindakan  berkoordinasi  dalam  menyediakan  likuiditas  jika  dibutuhkan  setelah  pemilu Yunani hari Minggu ini. Euro naik ke level tertingginya $1.2634 dan terakhir diperdagangkan pada level $1.2622,  menguat 0.5 persen dari penutupan sebelumnya <EUR=>.   

Treasuries  AS  merosot  Kamis  lalu  setelah  kenaikan  saham‐saham  dan  euro  menekan  hasrat  pada  safe  haven,  tetapi  dibayangi  kekhawatiran  berkenaan pemilu hari  Minggu ini  di Yunani yang dapat membawa harga kembali naik  sebelum  akhir pekan.     

Emas menguat  dalam  pergerakan  harian  yang  naik  turun Kamis  lalu, memperluas  kenaikannya  ke  dalam  rangkaian  lima  harinya karena pelemahan data ekonomi AS dan pemilu penting Yunani yang mendorong investor logam mulia berhati‐hati  pada  perkiraan  bullish.  Spot  emas  <XAU=>  naik  0.5  persen  ke  level  $1,624.79  per  ons  pada  pukul  3:40  p.m.  EDT  (1940  GMT).     

Perdagangan  yang  lebih  aktif  pada  Brent  August  crude  <LCOQ2>  ditutup  meningkat  45  sen  ke  level  $97.17  per  barrel.  Pasca‐settlement, kontrak melonjak ke level tertingginya $97.79, naik $1.07. U.S. oil futures <CLc1> bertambah 2 persen,  memperluas rally pada akhirnya dari laporan mengenai kesiapan bank sentral. U.S. July crude <CLc1> di settled ke level  $83.91 per barrel, menguat $1.29, setelah mencapai level tertingginya $83.93. Oil naik pada awalnya setelah Organization  of the Petroleum Exporting Countries menyetujui untuk menjaga produksi untuk unchanged. 





GOLD & COMMODITIES
Emas masih berhasil menguat ditengah kondisi pasar yang cukup fluktuatif pada hari Kamis, menyusul rilis pesimis data  ekonomi AS dan menjelang pemilu Yunani di akhir pekan telah mendorong investor untuk bertindak hati‐hati. 

Sejumlah  investor  mencari  perlindungan  dengan  berinvestasi  di  emas  seiring  kondisi  di  Spanyol  dan  Italia,  dua  negara  dengan  perekonomian  besar  di  zona  euro,  tengah  terganggu  oleh  masalah  utang,  dimana  di  hari  Kamis  menjanjikan  langkah‐langkah baru untuk memperbaiki keuangan publik mereka menyusul melonjaknya biaya pinjaman (yield obligasi)  yang telah meningkatkan kekhawatiran baru. 

Emas mendapat dukungan setelah data jobless claims AS naik dan CPI turun di bulan Mei. Data tersebut terlihat menambah  peluang  bagi  The  Fed  pada  sidangnya  pekan  depan  untuk  melakukan  upaya‐upaya  lanjutan  guna  menopang  perekonomiannya yang terlihat melambat. 

Emas  spot  naik  0.2%  di  $1,619.60  per  ounce.  Sedangkan  untuk  emas  berjangka  COMEX  untuk  pengiriman  Agustus  naik  $1.20 ke level $1,620.60. 




OIL & COMMODITIES
Brent  crude  futures  dan  U.S  crude  melanjutkan  kenaikannya  pada  hari  Kamis  setelah  laporan  mengatakan  bahwa  OPEC  telah setuju untuk mempertahankan target produksi minyak untuk semester kedua tahun ini di level 30 juta barel per hari.  

Harga  minyak  awalnya  sempat  bergerak  fluktuatif,  menunggu  hasil  sidang  OPEC  dan  investor  juga  berlaku  hati‐hati  menjelang pemilu Yunani yang kedua di hari Minggu. 

Pada  sidangnya  di  Wina,  Austria,  OPEC  mendesak  Arab  Saudi  untuk  memangkas  produksi  minyaknya  guna  mendorong  harga minyak dunia tetap berada di atas $100 per barel. 

Brent  crude  <LCOc1>  untuk  pengiriman  Juli,  yang  hampir  habis  masa  kontraknya,  naik  2  sen  di  level  $97.15. Sedangkan  untuk pengiriman Agustus naik 47 sen di level $97.19. 

Sedangkan untuk U.S. July crude <CLc1> naik $1.17 di level $83.79. Harga mencatat intraday high di $84.42, setelah ditutup  di sesi sebelumnya pada level terendahnya sejak 6 Oktober. 

Harga minyak mentah AS awalnya menguat seiring naiknya Wall Street, meskipun data menunjukkan adanya kenaikan pada  jumlah klaim pengangguran mingguan (jobless claims) untuk kelima kalinya dalam 6 pekan terakhir. Data tersebut terlihat  menambah peluang bagi The Fed pada sidangnya  pekan depan untuk melakukan upaya‐upaya lanjutan guna menopang  perekonomiannya yang terlihat melambat.



EURO ZONE
Euro menguat terhadap dolar AS ditopang oleh langkah investor yang kembali memangkas posisi jual terhadap euro menjelang pemilu Yunani akhir pekan  ini.  Namun  demikian  tingkat  borrowing  cost  obligasi  Italia  dan  Spanyol  masih  berada  di  level  yang  tinggi,  sebuah  kondisi  yang  potensial  memberikan  tekanan bagi euro kedepannya.  

Sementara itu tingkat pengangguran di Yunani mencapai level tertingginya pada triwulan pertama 2012, dimana sebanyak 22,6 persen dari total angkatan  kerja yang menganggur. Kondisi tersebut merefleksikan semakin dalamnya krisis yang mengguncang negara tersebut dan diperkirakan akan meningkatkan  penolakan terhadap paket pemangkasan anggaran yang menjadi syarat bailout keuangan dari Uni Eropa. 

Kanselir Jerman – Angela Merkel menolak dengan tegas apa yang disebutnya dengan “solusi ajaib” penanganan krisis hutang Uni Eropa, yaitu diantaranya  dengan pembentukan obligasi bersama eropa dan pembentukan skema garansi deposit. Kedua langkah tersebut didukung oleh Presiden Perancis Francois  Hollande, Perdana Menter Italia Mario Monti dan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,57 persen terhadap dolar AS ke 1.2632, euro juga naik 0,49 persen terhadap yen ke 100.25 yen, dan  melonjak 0,25 persen terhadap sterling ke 0.8119. Sedangkan terhadap Swiss franc, euro tercatat mengalami penurunan tipis 0,02 ke level 1.2006. 




U.K.
Inggris  mengatakan  pada  perbankan  untuk  memisahkan  operasi  ritel  domestik  mereka  dan  memberikan  penabung  prioritas  tinggi  apabila  peminjam  dana  terbentur  masalah  dibawah  reformasi yang  bertujuan  untuk  melindungi  pembayar  pajak,  pada  potensi  biaya  sekitar 7  milyar  pound ($11 milyar) setiap tahun.   

Dalam  publikasi  'white  paper'  Kamis  lalu,  Inggris  juga  mengkonfirmasi  bahwa  perbankan  akan  membutuhkan  untuk  menjaga  cadangan  permodalan, atau utamanya menyerap kerugian modal, setara sekurang‐kurangnya 17 persen pada aset‐aset yang tertimbang dengan resiko.    

Pengawas pembelanjaan publik Inggris telah mengkritisi otoritas pajak dalam serangkaian settlements yang mungkin mengizinkan perusahaan  termasuk investment bank Goldman Sachs dan operator mobile phone Vodafone untuk menghindari membayar jutaan pound pada pajak.   




JAPAN
Pihak  bank sentral dan  ofisial pemerintah Jepang  saat ini tengah menggodok  rancangan untuk menangkis  perbagai kemungkinan terburuk yang dapat  menimpa  Jepang  jika  hasil  pemilu  Yunani  akhir  pekan  ini  akan  meningkatkan  krisis  hutang  Uni  Eropa.  Salah  satu  yang  menjadi  perhatian  adalah  kemungkinan masuknya dana pengalihan investasi dari Uni Eropa ke Jepang yang dipandang memiliki status lebih aman (safe haven). 

Beberapa faktor yang menjadi perhatian utama pemerintah Jepang adalah kemungkinan keluarnya Yunani dari Uni Eropa dan memuncaknya krisis hutang  Italia dan Spanyol. Kondisi‐kondisi tersebut diperkirakan akan memicu aksi jual di pasar saham global dan mengetatkan kondisi kredit perbankan.  

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 0,05 persen terhadap yen di 79.37, sementara itu euro naik 0,49 persen terhadap yen ke 100.25  yen.  Sedangkan  Aussie  dolar  tercatat  menguat  0,84  persen  terhadap  yen  di  79.56  dan  sterling  juga  naik  0,24  persen  terhadap  yen  ke  123.43.  




AUSTRALIA
Aussie awalnya bergerak relatif stabil menyusul pelaku pasar cenderung menahan diri menjelang pemilu Yunani akhir pekan ini. Aussie bergerak di  kisaran  sempit  selama  sesi  Kamis  karena  pasar  masih  menantikan  perkembangan  lebih  lanjut  di  Eropa.  Namun  di  akhir  sesi  New  York,  Aussie  melejit di atas paritasnya terhadap dolar. 

Setelah koreksi tertahan di sekitar areal support di $0.9920‐an, rebound kemudian berkembang ke level intraday high $1.0033 sebelum akhirnya  bergerak di sekitar $1.0016 atau naik 0.8% dari posisi penutupan New York hari Rabu. 

Pemilu  Yunani  pada  hari Minggu bersamaan  dengan  sidang  G20  akhir  pekan  ini  berpotensi  memicu  pergerakan Aussie  secara tajam pada  hari  Senin  depan.  Sidang  G20  kemungkinan  akan  membahas  masalah  kemungkinan  untuk  membantu  Spanyol,  yang  tengah  menghadapi  masalah  tingginya yield obligasi pemerintahannya dan masalah pada sistem perbankannya. Jika hasil pemilu Yunani dan G20 memberikan indikasi positif,  maka  akan  berpeluang  mendorong  naiknya  Aussie  hingga  ke  kisaran  $1.0100.  Sedangkan  jika  hasilnya  negatif,  maka  akan  mendorong  korkesi  Aussie kembali di bawah $0.9800.




SWISS
Swiss franc menguat terhadap euro pada hari Kamis setelah bank sentral Swiss (SNB) kembali menegaskan akan mempertahankan patokan nilai tukar  franc  pada  1.20  franc  per  euro  dan  mengatakan  telah  siap  untuk  membeli  mata  uang  asing  dalam  jumlah  tak  terbatas  untuk  mempertahankan  nilai  patokan tersebut. 

SNB  telah  membeli  euro  secara  besar‐besaran  dalam  beberapa  pekan  terakhir  untuk  mempertahankan  nilai  patokan  tersebut,  untuk  mencegah  Swiss  franc  menguat  lebih  lanjut.  Namun,  dengan  terus  memburuknya  kondisi  ekonomi  Eropa  kemungkinan  akan  memaksa  SNB  untuk  menurunkan  nilai  patokannya dan membiarkan Swiss franc untuk menguat lebih lanjut. 

Dalam  sidangnya  Kamis  kemarin,  SNB  mempertahankan  suku  bunga  di  kisaran  0.00‐0.25%.  Kebijakan  SNB  tersebut  telah  membantu  menstabilkan  perekonomian, dan mendorong SNB untuk menaikkan proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini menjadi 1,5%, dari mendekati 1%. Tapi SNB mengatakan  bahwa hal ini hanya karena kinerja yang tak terduga yang kuat selama musim dingin dan masih memprediksi adanya penurunan yang signifikan untuk sisa  waktu di tahun ini. 

SNB memangkas target inflasi untuk 2012 menjadi minus 0,5% dari minus 0,6%, tapi tetap mempertahankan perkiraan untuk 2013 dan 2014 pada level  0,3% dan 0,6%. 

Euro terkoreksi ke 1.2010 franc per euro dari sekitar 1.2019 franc sebelum muncul hasil sidang SNB, dimana mencatat intraday high di 1.2022. Dolar juga  melemah terhadap Swiss franc, dimana di sesi New York mencatat intraday low di 0.9499 franc sebelum akhirnya bergerak di sekitar 0.9505.