US & GLOBAL
• Euro kembali mencatat pelemahan pada sesi Rabu, setelah komentar oleh Kanselir Jerman Angela Merkel menyulut kembali kekhawatiran tentang krisis utang zona euro dan mendongkrak harga obligasi pemerintah karena kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Bursa saham Amerika dan Eropa menguat terangkat oleh earning korporasi yang solid pada kedua bursa tersebut. Indeks acuan S & P 500 bahkan menyentuh level tertinggi sejak awal Mei.
• Keuntungan perusahaan Honeywell Inc <HON.N> mengungguli ekspektasi ditengah kondisi yang disebut sebagai "lingkungan ekonomi makro yang sulit," dan produsen chip terkemuka Intel Corp <INTC.O> melaporkan margin kotor yang lebih sehat setelah penurunan proyeksi pertumbuhan. Di Eropa, produsen pembuat peralatan chip terbesar di dunia, ASML <ASML.AS>, serta bank paling terkemuka di Skandinavia ‐ Bank Nordea <NDA.ST> dan perusahaan pembuat pupuk Norwegia Yara International <YAR.OL> berhasil merilis laporan keuangan yang mengalahkan ekspektasi.
• Harga obligasi Amerika kembali naik karena aksi investor yang cenderung defensive menghadapi kekhawatiran ekonomi dan menularnya krisis dari Uni Eropa, kondisi mana menekan imbal hasil obligasi mendekati level terendah sepanjang sejarah.
• Euro melemah ke level terendah dalam 3‐1/2 tahun terhadap poundsterling dan memperpanjang penurunan terhadap mata uang utama dunia lainnya setelah komentar Merkel. Mata uang tunggal eropa tersebut mencapai rekor terendah terhadap dolar Australia dan terendah 11‐1/2‐tahun terhadap Krona Swedia. Namun Kanselir Jerman Angela Merkel juga menegaskan keyakinannya bahwa euro akan bertahan, dan ia mengatakan "optimis bahwa kita akan berhasil." Euro <EUR=> jatuh 0,1 persen ke 1,2279 terhadap dolar AS, dan indeks dolar AS <Indeks dolar.> juga turun 0,06 persen di 82,985.
• Penjualan kupon obligasi Jerman tenor 2‐tahun senilai 4,17 miliar euro mencapai permintaan tertinggi sejak Januari, ini untuk pertama kalinya investor justru harus membayar ongkos kepada pemerintah Berlin untuk dapat me”markir” dananya dalam obligasi tenor‐2 tahun. Imbal hasil obligasi tenor 10‐tahun Jerman <DE10YT=TWEB> turun menjadi 1,20 persen, mendekati rekor terendah 1,13 persen yang tercapai pada Januari. Sedangkan obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya naik 5/32 dengan imbal hasil berkisar 1,4908 persen.
• Rebound saham‐saham teknologi mengangkat kinerja Wall Street. Pada sesi Selasa Intel memangkas prospek pendapatan tahunannya, menjadi perusahaan teknologi terakhir yang menegaskan peringatan akan melambatnya permintaan, namun saham Intel menguat 3,66 persen dan mengangkat saham‐saham teknologi. Indeks semikonduktor PHLX <. SOX> melonjak 3,6 persen sehari setelah mencapai level terendah tahun ini. Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> ditutup naik 103,16 poin atau 0,81 persen, ke 12,908.70. Indeks Standard & Poor 500 <. SPX> naik 9,11 poin atau 0,67 persen, ke 1,372.78. Nasdaq Composite Index <. IXIC> naik 32,56 poin atau 1,12 persen, ke 2,942.60.
• Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup naik 1,2 persen di 1,053.70 poin.
• Harga minyak mentah Brent naik berturut‐turut dalam 6‐sesi terakhir menyusul ketegangan di Timur Tengah dan komentar lebih positif Ketua Federal Reserve Ben Bernanke tentang prospek ekonomi Amerika dibanding dari testimony hari sebelumnya. Minyak mentah Brent berjangka <LCOc1> naik 1.16 USD ke 105,16 USD per barel. Sementara minyak mentah AS untuk pengiriman Agustus <CLc1> naik 65 sen ke 89,87 USD per barel.
• Emas kembali melemah dalam 2‐sesi terakhir terdorong kekhawatiran baru atas krisis utang Eropa dan surutnya spekulasi akan pemberlakuan stimulus lanjutan dari The Fed. Harga emas berjangka COMEX untuk pengiriman Agustus <GCQ2> tercatat melemah 18,70 USD di 1,570.80 USD per tory ounce.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas melorot Rabu lalu karena turunnya spekulasi bahwa langkah pada stimulasi perekonomian AS segera terjadi dan karena euro merosot setelah media melaporkan komentar dari Kanselir Jerman Angela Merkel terhadap ketidakpastian mata uang pada masa yang akan datang.
• Harga sempat naik ke level $1,600 per ons Selasa lalu untuk mengantisipasi ketua the Fed Ben Bernanke yang akan mengisyaratkan sebelum Senate Banking Committee pada putaran berikutnya dari aksi pembelian obligasi, atau quantitative easing (QE).
• Kegagalannya untuk melakukan hal tersebut membuat aksi jual terjadi, sebelum rebound pada pasar saham setelah membaik dari ekspektasinya laporan earning (perusahaan) yang sempat membantu logam mulia mengalami recover.
OIL & COMMODITIES
• Brent crude oil naik Rabu lalu, menguat dalam rangkaian enam harinya, dengan pertumpahan darah di Suriah menggambarkan kekhawatiran mengenai pasokan Timur Tengah sementara itu komentar dari ketua the Fed Ben Bernanke mengarahkan pada turunnya resiko untuk resesi berikutnya.
• Investor mengkhawatirkan mengenai prospek dari perekonomian AS, Bernanke dalam testimoninya pada Senate Banking Committee mengatakan the Fed siap sedia untuk menawarkan lebih banyak stimulus sebagaimana dibutuhkan tetapi tidak memberikan tanda‐tanda dari tindakan jangka pendeknya.
• Tetapi pernyataan Bernanke Rabu lalu, selama sesi tanya jawab pada House Financial Services Committee, telah secara sementara meredakan permasalahan investor mengenai tingkat kesehatan negara pembeli terbesar dari crude tersebut.
• Cadangan AS pada crude oil melorot hingga 809,000 barrel dalam mingguannya hingga 13 Juli, terhadap ekspektasi analis sebesar 1.2 juta‐barrel dalam gambarannya, data dari mingguannya Energy Information Administration melaporkannya.
• Cadangan gasoline anjlok hingga 1.82 juta barrel dalam mingguannya, terhadap perkiraan sebesar 1.2 juta barrel, laporan EIA menampilkannya.
EURO ZONE
• Euro melemah secara luas pada hari Rabu kemarin menyusul komentar dari Kanselir Jerman Angela Merkel telah memperbesar keprihatinan seputar masa depan zona euro, dimana investor menjadi semakin ragu terhadap prospek dari mata uang tunggal Eropa tersebut.
• “Kami belum membentuk proyek Eropa dimana kita tetap yakin bahwa semuanya akan berakhir baik, kita masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan", demikian pernyataan Merkel. Namun, ia menambahkan bahwa ia" optimis upayanya akan berhasil, "pengulangan yang biasa dilontarkannya untuk mempertahankan optimisme pada kelangsungan hidup euro.
• Mata uang tunggal Eropa langsung merosot tajam usai komentarnya tersebut, terkoreksi ke level intraday low terhadap dolar, level terendahnya terhadap Aussie, level terendah selama 11‐1/2 tahun terhadap crown Swedia, dan level terendah 3‐1/2 tahun yang baru terhadap sterling. Sedangkan yield untuk peripheral bond zona euro juga naik, menambah sentimen negatif di pasar. Euro turun 0.2% terhadap dolar ke $1.2275, setelah mencatat intraday low di $1.2215, tidak jauh dari level terendah 2 tahun di $1.2162 yang ditembus pekan lalu. Komentar dari pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa Joerg Asmussen atas masa depan dana bailout permanen zona euro dan terbaginya pertumbuhan di Eropa utara‐selatan juga telah menekan euro.
• Seperti yang telah diduga sebelumnya, dalam testimoni keduanya Rabu malam tadi, Bernanke kembali mengulang pernyataannya dengan mengatakan prospek ekonomi AS masih suram, namun tidak memberikan indikasi akan melanjutkan pelonggaran moneter.
• Kredit macet pada perbankan Spanyol menembus level tertinggi 18 tahun di bulan Mei di 8.95% dari outstanding portfolio mereka, naik dari 8.72% di bulan April. Sementara Jerman menjual obligasi tenor 2 tahun pada yield negatif di sebuah lelang untuk pertama kalinya.
• Euro juga tercatat melemah 0.6% terhadap yen Jepang di level 96.51, mendekati level terendah 6 pekan di 96.12 yen yang dicapai hari Senin sebelumnya, karena investor mencari produk investasi yang lebih aman, termasuk obligasi yang menawarkan imbal hasil negatif di negara‐negara seperti Jerman dan Finlandia.
U.K.
• Sterling terus melanjutkan penguatannya terhadap euro, setelah kembali mencetak rekor harga tertingginya sejak 3‐1/2 tahun terakhir terhadap mata uang tunggal Uni Eropa tersebut. Euro kembali sempat tertekan ke level 0.7827 terhadap sterling. Pelemahan euro terhadap sterling antara lain dipicu pernyataan Kanselir Jerman Angela Merkel yang menegaskan bahwa proyek eropa belum terbentuk sehingga para petinggi Uni Eropa belum dapat memastikan segala sesuatunya akan berjalan sesuai harapan. Pernyataan tersebut meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar akan perkembangan krisis hutang Uni Eropa dan meningkatkan minat terhadap sterling sebagai mata uang alternatif ditengah ketidakpastian ekonomi kawasan Uni Eropa.
• Sementara itu sterling sempat tertekan terhadap dolar AS pasca rilis minutes sidang BoE untuk periode Juli yang memperlihatkan adanya dua anggota yang tidak menyetujui kenaikan ekspansi program pelonggaran kuantitatif yang naik menjadi 375 miliar poundsterling. Anggota BoE Spencer Dale dan Ben Broadbent menyatakan ketidaksetujuannya akan kenaikan QE sebesar 75 miliar pound tersebut, dan menegaskan bahwa penurunan tekanan inflasi akhir‐akhir ini disebabkan oleh turunnya harga minyak dan belum bisa dijadikan patokan. Keduanya juga menekankan bahwa program BoE lain seperti pendanaan untuk skema pinjaman senilai 80 miliar pound yang menjamin ketersediaan kredit murah di sektor perbankan sudah cukup membantu menstimulasi ekonomi.
• Pada sesi ini pelaku pasar akan menantikan rilis data retail sales untuk periode Juni yang diprediksi mengalami penurunan (menjadi 0,6 persen) dalam basis antar bulan disbanding periode Mei sebesar 1,4 persen. Sebelumnya, tingkat pengangguran Inggris sampai dengan periode Mei mengalami penurunan menjadi 8,1 persen, sedangkan jobless claims meningkat menjadi 6,100k mengungguli perkiraan 5k. Kenaikan tersebut dipengaruhi perubahan aturan untuk single parent yang meningkatkan jumlah masyarakat yang mengajukan manfaat tunjangan pengangguran.
JAPAN
• Menteri ekonomi Jepang Rabu kemarin mengatakan bahwa pemerintah harus mencermati penguatan yen, krisis utang Eropa dan pelambatan pertumbuhan ekonomi Cina, karena berpotensi mengancam kelangsungan pemulihan ekonomi Jepang.
• Penguatan yen akan merugikan ekonomi Jepang, karena berpotensi mempersulit sektor ekspor Jepang akibat harga produk ekspor yang kurang kompetitif.
• Yen terlihat menguat terhadap dolar meskipun masih relatif terbatas, seiring menurunnya minat pada aset‐aset beresiko dan mata uang berimbal hasil lebih tinggi. Setelah mencatat intraday high di 79.14 yen, koreksi kemudian berkembang hingga ke 78.78 yen sebelum akhirnya bergerak di sekitar 78.82 yen, atau menguat 0.3% dari posisi penutupan New York hari Selasa.
AUSTRALIA
• Australian dollar mengalami kenaikan Rabu lalu yang terlihat mencapai level tertinggi puncaknya terhadap euro pada overnight yang dibantu oleh carry trade demand, sementara itu bertahan terhadap dollar AS.
• Aussie <AUD=D4> bertahan disekitar level $1.0300, terhadap level $1.0292 pada akhir Selasa lalu di Australia. Secara singkat sempat menyentuh level tertinggi dua minggunya $1.0326, tetapi bertemu resistance dengan stop dilevel $1.0330.
• Australia bulan ini menandai 21 tahunnya tanpa resesi, mencatatkan periode pertumbuhan dari berbagai negara, sebuah konferensi telah mengatakannya.
• Dalam penilaian optimis dari tingkat kesehatan Australia direktur dari Deloitte Access Economics, Chris Richardson, mengatakan bulan Juli menandai 21 tahunnya sejak Australia mengalami resesi terakhirnya.
• "As far as the statistics can tell us, that is a record for any nation at any time," Mr Richardson mengungkapkannya.
• "It is remarkable and things in Australia are better than you think," dia mengatakan pada konferensi Australian Petroleum Production and Exploration Association (APPEA) di Darwin Rabu lalu.
SWISS
• Swiss franc masih overvalued versus euro meskipun bank sentral membatasi pada level 1.20 pada safe‐haven currency, Menteri perekonomian Johann Schneider Ammann dikutip pernyataannya Rabu lalu.
• Dalam suatu wawancara dengan Die Volkswirtschaft, Johann Schneider Ammann mengatakan pembatasan, yang dilakukan oleh Swiss National Bank 6 Sept. lalu, membantu rencana perusahaan kedepannya.
• Swiss franc merosot tipis terhadap dollar Rabu lalu karena euro naik turun terhadap the greenback pada overnight setelah ketua the Fed Ben Bernanke mengatakan bank sentral siap untuk mendukung perekonomian AS jika dibutuhkan.
• Beberapa investor mendorong prospek pada perekonomian Swiss pada bulan Juli daripada awal bulan, sebuah survei menunjukkannya Rabu lalu.
• Indeks Swiss ZEW investor sentiment membaik sedikit pada bulan Jul menjadi ‐42.5 poin dari ‐43.4 poin, Credit Suisse, yang menggambarkan indikator dalam kerjasama dengan German ZEW economic research institute, mengungkapkannya.