title cover

title cover

Thursday, July 19, 2012

Headline News 19.07.12


US & GLOBAL
Euro  kembali  mencatat  pelemahan  pada  sesi  Rabu,  setelah  komentar  oleh  Kanselir  Jerman  Angela  Merkel  menyulut  kembali kekhawatiran tentang krisis utang zona euro dan mendongkrak harga obligasi pemerintah karena kekhawatiran  akan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Bursa saham Amerika dan Eropa menguat terangkat oleh earning korporasi yang  solid pada kedua bursa tersebut. Indeks acuan S & P 500 bahkan menyentuh level tertinggi sejak awal Mei.  

Keuntungan  perusahaan  Honeywell  Inc  <HON.N>  mengungguli  ekspektasi  ditengah  kondisi  yang  disebut  sebagai  "lingkungan ekonomi makro yang sulit," dan produsen chip terkemuka Intel Corp <INTC.O> melaporkan margin kotor yang  lebih sehat setelah penurunan proyeksi pertumbuhan. Di Eropa, produsen pembuat peralatan chip terbesar di dunia, ASML  <ASML.AS>,  serta  bank  paling  terkemuka  di  Skandinavia  ‐  Bank  Nordea  <NDA.ST>  dan  perusahaan  pembuat  pupuk  Norwegia Yara International <YAR.OL> berhasil merilis laporan keuangan yang mengalahkan ekspektasi. 

Harga obligasi  Amerika kembali  naik  karena  aksi investor  yang cenderung defensive  menghadapi  kekhawatiran  ekonomi  dan  menularnya  krisis  dari  Uni  Eropa,  kondisi  mana  menekan  imbal  hasil  obligasi  mendekati  level  terendah  sepanjang  sejarah. 

Euro  melemah  ke  level  terendah  dalam  3‐1/2  tahun  terhadap  poundsterling  dan  memperpanjang  penurunan  terhadap  mata  uang  utama  dunia  lainnya  setelah  komentar  Merkel.  Mata  uang  tunggal  eropa  tersebut  mencapai  rekor  terendah  terhadap dolar Australia dan terendah 11‐1/2‐tahun terhadap Krona Swedia. Namun Kanselir Jerman Angela Merkel juga  menegaskan  keyakinannya  bahwa  euro  akan  bertahan,  dan  ia  mengatakan  "optimis  bahwa  kita  akan  berhasil."  Euro  <EUR=>  jatuh  0,1  persen  ke  1,2279  terhadap  dolar  AS,  dan  indeks  dolar  AS  <Indeks  dolar.>  juga  turun  0,06  persen  di  82,985. 

Penjualan  kupon obligasi Jerman tenor 2‐tahun senilai 4,17 miliar euro mencapai permintaan tertinggi sejak Januari, ini  untuk pertama kalinya investor justru harus membayar ongkos kepada pemerintah Berlin untuk dapat me”markir” dananya  dalam  obligasi  tenor‐2  tahun.  Imbal  hasil  obligasi  tenor  10‐tahun  Jerman  <DE10YT=TWEB>  turun  menjadi  1,20  persen,  mendekati  rekor  terendah  1,13  persen  yang  tercapai  pada  Januari.  Sedangkan  obligasi  Amerika  tenor  10‐tahun  <US10YT=RR> harganya naik 5/32 dengan imbal hasil berkisar 1,4908 persen. 

Rebound saham‐saham teknologi mengangkat kinerja Wall Street. Pada sesi Selasa Intel memangkas prospek pendapatan  tahunannya, menjadi perusahaan teknologi terakhir yang menegaskan peringatan akan melambatnya permintaan, namun  saham Intel menguat 3,66 persen dan mengangkat saham‐saham teknologi. Indeks semikonduktor PHLX <. SOX> melonjak  3,6  persen  sehari  setelah  mencapai  level  terendah  tahun  ini.  Indeks  Dow  Jones  Industrial  Average  <DJI.>  ditutup  naik  103,16  poin  atau  0,81  persen,  ke  12,908.70.  Indeks  Standard  &  Poor  500  <.  SPX>  naik  9,11  poin  atau  0,67  persen,  ke  1,372.78. Nasdaq Composite Index <. IXIC> naik 32,56 poin atau 1,12 persen, ke 2,942.60. 

Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup naik 1,2 persen di 1,053.70 poin. 

Harga  minyak  mentah  Brent  naik    berturut‐turut  dalam  6‐sesi  terakhir  menyusul  ketegangan  di  Timur  Tengah  dan  komentar lebih positif Ketua Federal Reserve Ben Bernanke tentang prospek ekonomi Amerika dibanding dari testimony  hari  sebelumnya.  Minyak  mentah  Brent  berjangka  <LCOc1>  naik  1.16  USD  ke  105,16  USD  per  barel.  Sementara  minyak  mentah AS untuk pengiriman Agustus <CLc1> naik 65 sen ke 89,87 USD per barel.  

Emas kembali melemah dalam 2‐sesi terakhir terdorong  kekhawatiran baru atas krisis utang Eropa dan surutnya spekulasi  akan  pemberlakuan  stimulus  lanjutan  dari  The  Fed.  Harga  emas  berjangka  COMEX  untuk  pengiriman  Agustus  <GCQ2>  tercatat melemah 18,70 USD di 1,570.80 USD per tory ounce. 



GOLD & COMMODITIES
Harga emas melorot Rabu lalu karena turunnya spekulasi bahwa langkah pada stimulasi perekonomian AS segera terjadi  dan karena euro merosot setelah media melaporkan komentar dari Kanselir Jerman Angela Merkel terhadap ketidakpastian  mata uang pada masa yang akan datang.  

Harga  sempat  naik  ke  level  $1,600  per  ons  Selasa  lalu  untuk  mengantisipasi  ketua  the  Fed  Ben  Bernanke  yang  akan  mengisyaratkan  sebelum  Senate  Banking  Committee  pada  putaran  berikutnya  dari  aksi  pembelian  obligasi,  atau  quantitative easing (QE).  

Kegagalannya  untuk  melakukan  hal  tersebut  membuat  aksi  jual  terjadi,  sebelum  rebound  pada  pasar  saham  setelah  membaik dari ekspektasinya laporan earning (perusahaan) yang sempat membantu logam mulia mengalami recover




OIL & COMMODITIES
Brent  crude  oil  naik  Rabu  lalu,  menguat  dalam  rangkaian  enam  harinya,  dengan  pertumpahan  darah  di  Suriah  menggambarkan  kekhawatiran mengenai pasokan Timur Tengah sementara itu komentar dari ketua the Fed Ben Bernanke mengarahkan pada turunnya  resiko untuk resesi berikutnya.  

Investor  mengkhawatirkan  mengenai  prospek  dari  perekonomian  AS,  Bernanke  dalam  testimoninya  pada  Senate  Banking  Committee  mengatakan the Fed siap sedia untuk menawarkan lebih banyak stimulus sebagaimana dibutuhkan tetapi tidak memberikan tanda‐tanda  dari tindakan jangka pendeknya.  

Tetapi  pernyataan  Bernanke  Rabu  lalu,  selama  sesi  tanya  jawab  pada  House  Financial  Services  Committee,  telah  secara  sementara  meredakan permasalahan investor mengenai tingkat kesehatan negara pembeli terbesar dari crude tersebut.   

Cadangan AS pada crude oil melorot hingga 809,000 barrel dalam mingguannya hingga 13 Juli, terhadap ekspektasi analis sebesar 1.2  juta‐barrel dalam gambarannya, data dari mingguannya Energy Information Administration melaporkannya.  

Cadangan  gasoline  anjlok  hingga  1.82  juta  barrel  dalam  mingguannya,  terhadap  perkiraan  sebesar  1.2  juta  barrel,  laporan  EIA  menampilkannya. 

EURO ZONE
Euro melemah secara luas pada hari Rabu kemarin menyusul komentar dari Kanselir Jerman Angela Merkel telah memperbesar keprihatinan seputar masa depan  zona euro, dimana investor menjadi semakin ragu terhadap prospek dari mata uang tunggal Eropa tersebut. 

“Kami belum membentuk proyek Eropa dimana kita tetap yakin bahwa semuanya akan berakhir baik, kita masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan", demikian  pernyataan  Merkel.  Namun,  ia  menambahkan  bahwa  ia"  optimis  upayanya  akan  berhasil,  "pengulangan  yang  biasa  dilontarkannya  untuk  mempertahankan  optimisme pada kelangsungan hidup euro. 

Mata uang tunggal Eropa langsung merosot tajam usai komentarnya tersebut, terkoreksi ke level intraday low terhadap dolar, level terendahnya terhadap Aussie,  level terendah selama 11‐1/2 tahun terhadap crown Swedia, dan level terendah 3‐1/2 tahun yang baru terhadap sterling. Sedangkan yield untuk peripheral bond  zona euro juga naik, menambah sentimen negatif di pasar. Euro turun 0.2% terhadap dolar ke $1.2275, setelah mencatat intraday low di $1.2215, tidak jauh dari  level terendah 2 tahun di $1.2162 yang ditembus pekan lalu. Komentar dari pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa Joerg Asmussen atas masa depan dana bailout  permanen zona euro dan terbaginya pertumbuhan di Eropa utara‐selatan juga telah menekan euro. 

Seperti  yang  telah  diduga  sebelumnya,  dalam  testimoni  keduanya  Rabu  malam  tadi,  Bernanke  kembali  mengulang  pernyataannya  dengan  mengatakan  prospek  ekonomi AS masih suram, namun tidak memberikan indikasi akan melanjutkan pelonggaran moneter. 

Kredit macet pada perbankan Spanyol menembus level tertinggi 18 tahun di bulan Mei di 8.95% dari outstanding portfolio mereka, naik dari 8.72% di bulan April.  Sementara Jerman menjual obligasi tenor 2 tahun pada yield negatif di sebuah lelang untuk pertama kalinya. 

Euro juga tercatat melemah 0.6% terhadap yen Jepang di level 96.51, mendekati level terendah 6 pekan di 96.12 yen yang dicapai hari Senin sebelumnya, karena  investor mencari produk investasi yang lebih aman, termasuk obligasi yang menawarkan imbal hasil negatif di negara‐negara seperti Jerman dan Finlandia.   




U.K.
Sterling terus melanjutkan penguatannya terhadap euro, setelah kembali mencetak rekor harga tertingginya sejak 3‐1/2 tahun terakhir terhadap mata uang tunggal  Uni Eropa tersebut. Euro kembali sempat tertekan ke level 0.7827 terhadap sterling. Pelemahan euro terhadap sterling antara lain dipicu pernyataan Kanselir Jerman  Angela Merkel yang menegaskan bahwa proyek eropa belum terbentuk sehingga para petinggi Uni Eropa belum dapat memastikan segala sesuatunya akan berjalan  sesuai  harapan.  Pernyataan  tersebut  meningkatkan  kekhawatiran  pelaku  pasar  akan  perkembangan  krisis  hutang  Uni  Eropa  dan  meningkatkan  minat  terhadap  sterling sebagai mata uang alternatif ditengah ketidakpastian ekonomi kawasan Uni Eropa.  

Sementara itu sterling sempat tertekan terhadap dolar AS pasca rilis minutes sidang BoE untuk periode Juli yang memperlihatkan adanya dua anggota yang tidak  menyetujui  kenaikan  ekspansi  program  pelonggaran  kuantitatif  yang  naik  menjadi  375  miliar  poundsterling.  Anggota  BoE  Spencer  Dale  dan  Ben  Broadbent  menyatakan ketidaksetujuannya akan kenaikan QE sebesar 75 miliar pound tersebut, dan menegaskan bahwa penurunan tekanan inflasi akhir‐akhir ini disebabkan  oleh turunnya harga minyak dan belum  bisa dijadikan patokan. Keduanya  juga  menekankan bahwa  program BoE lain  seperti pendanaan  untuk  skema  pinjaman  senilai 80 miliar pound yang menjamin ketersediaan kredit murah di sektor perbankan sudah cukup membantu menstimulasi ekonomi. 

Pada sesi ini pelaku pasar akan menantikan rilis data retail sales untuk periode Juni yang diprediksi mengalami penurunan (menjadi 0,6 persen) dalam basis antar  bulan disbanding periode Mei sebesar 1,4 persen. Sebelumnya, tingkat pengangguran Inggris sampai dengan periode Mei mengalami penurunan menjadi 8,1 persen,  sedangkan  jobless  claims  meningkat  menjadi  6,100k  mengungguli  perkiraan  5k.  Kenaikan  tersebut  dipengaruhi  perubahan  aturan  untuk  single  parent  yang  meningkatkan jumlah masyarakat yang mengajukan manfaat tunjangan pengangguran. 




JAPAN
Menteri  ekonomi  Jepang  Rabu  kemarin  mengatakan  bahwa  pemerintah  harus  mencermati  penguatan  yen,  krisis  utang  Eropa  dan  pelambatan  pertumbuhan ekonomi Cina, karena berpotensi mengancam kelangsungan pemulihan ekonomi Jepang. 

Penguatan  yen  akan  merugikan  ekonomi  Jepang,  karena  berpotensi  mempersulit  sektor  ekspor  Jepang  akibat  harga  produk  ekspor  yang  kurang  kompetitif. 

Yen terlihat menguat terhadap dolar meskipun masih relatif terbatas, seiring menurunnya minat pada aset‐aset beresiko dan mata uang berimbal hasil  lebih tinggi. Setelah mencatat intraday high di 79.14 yen, koreksi kemudian berkembang hingga ke 78.78 yen sebelum akhirnya bergerak di sekitar 78.82  yen, atau menguat 0.3% dari posisi penutupan New York hari Selasa. 




AUSTRALIA
Australian dollar mengalami kenaikan Rabu lalu yang terlihat mencapai level tertinggi puncaknya terhadap euro pada overnight yang dibantu oleh carry  trade demand, sementara itu bertahan terhadap dollar AS.  

Aussie  <AUD=D4>  bertahan  disekitar  level  $1.0300,  terhadap  level  $1.0292  pada  akhir  Selasa  lalu  di  Australia.  Secara  singkat  sempat  menyentuh  level  tertinggi dua minggunya $1.0326, tetapi bertemu resistance dengan stop dilevel $1.0330.  

Australia bulan ini menandai 21 tahunnya tanpa resesi, mencatatkan periode pertumbuhan dari berbagai negara, sebuah konferensi telah mengatakannya.  

Dalam penilaian optimis dari tingkat kesehatan Australia direktur dari Deloitte Access Economics, Chris Richardson, mengatakan bulan Juli menandai 21  tahunnya sejak Australia mengalami resesi terakhirnya.  

"As far as the statistics can tell us, that is a record for any nation at any time," Mr Richardson mengungkapkannya.  

"It  is  remarkable  and  things  in  Australia  are  better  than  you  think,"  dia  mengatakan  pada  konferensi  Australian  Petroleum  Production  and  Exploration  Association (APPEA) di Darwin Rabu lalu.  




SWISS
Swiss franc masih overvalued versus euro meskipun bank sentral membatasi pada level 1.20 pada safe‐haven currency, Menteri perekonomian Johann  Schneider Ammann dikutip pernyataannya Rabu lalu.  

Dalam suatu wawancara dengan Die Volkswirtschaft, Johann Schneider Ammann mengatakan pembatasan, yang dilakukan oleh Swiss National Bank  6  Sept. lalu, membantu rencana perusahaan kedepannya.  

Swiss franc merosot tipis terhadap dollar Rabu lalu karena euro naik turun terhadap the greenback pada overnight setelah ketua the Fed Ben Bernanke  mengatakan bank sentral siap untuk mendukung perekonomian AS jika dibutuhkan.  

Beberapa investor mendorong prospek pada perekonomian Swiss pada bulan Juli daripada awal bulan, sebuah survei menunjukkannya Rabu lalu.  

Indeks Swiss ZEW investor sentiment membaik sedikit pada bulan Jul menjadi ‐42.5 poin dari ‐43.4 poin, Credit Suisse, yang menggambarkan indikator  dalam kerjasama dengan German ZEW economic research institute, mengungkapkannya.