title cover

title cover

Tuesday, March 29, 2011

Headline News 29.03.11

US & GLOBAL

•korporasi  yang  tidak  terlalu  cerah  dan  masih  kuatnya  faktor  eksternal  yang   Bursa  saham  AS  melemah  pada  Senin  awal  pekan  ini  akibat  prospek             earning
meliputi  kekhawatiran  para  investor.  Volume  perdagangan  tercatat  sebagai  yang  terendah  sepanjang  2011  ini.  Perkiraan  prospek  yang  kurang
menggembirakan  dari  operator  hotel  terkemuka  Marriott  yang  diikuti  oleh  proyeksi                    earning   kuartal  pertama  2011  Halliburton  Co  yang  mengalami
penurunan,  kemudian  menekan  saham-saham        consumer.   Saham  Marriott  International  pun  turun  6,3%  sedangkan  Halliburton  turun  1,9%.  Indeks  Dow
Jones <. DJI> turun 22,71 poin  atau  0,19% ke 12,197.88, S&P500 <.  SPX>  turun  3,61  poin atau  0,27% ke 1,310.19 dan Nasdaq <.  IXIC> turun 12,38 poin atau
0,45% ke 2,730.68.

•Harga  emas  juga  mengalami  penurunan  seiring  penguatan  dollar  AS  terhadap  euro  (emas  cenderung  mengikuti  pergerakan  euro),  emas  gagal  berbalik
menguat  meskipun  pada  akhirnya  euro  pulih  dari  keterpurukannya  terhadap  dollar.  Harga  spot  emas  <XAU=>  ditutup  pada  level  1,418.65  USD  per  troy
ounce, turun  dari 1,427.75  USD pada Jumat akhir pekan  lalu.

•Harga  Crude  AS  jatuh  untuk  ke  3-sesi  berturut-turut  dalam  volume  perdagangan  terendah  tahun  ini.  Pemberontak  Libya  kembali  menduduki  wilayah
penting semakin menyulitkan upaya  pemulihan  pasokan minyak dari negara anggota  OPEC  tersebut. Minyak Brent  London  untuk  pengiriman  Mei  <LCOc1>
turun 79  sen ke  114,80 USD per barel, dan  Crude  AS <CLc1> merosot 1,42 USD  ke 103,98 USD per barel.

•Dollar  AS  melanjutkan  penguatannya  terhadap  yen  menyusul  naiknya  rentang  antara imbal  hasil  produk  finansial  AS  dan Jepang  yang  mendukung  kinerja
dollar AS.  Namun analis  mengingatkan adanya resiko  tekanan  terhadap  dollar AS jika  data ekonomi  dirilis dibawah perkiraan.  Imbal  hasil  obligasi  ber tenor
2-tahun  AS  naik  menjadi  0,77%,  empat  basis  poin  di  atas  penutupan  Jumat dan  naik  14  basis poin  dalam  lima  hari  terakhir,  melebar  lebih  besar  daripada
imbal hasil obligasi Jepang.

•Kondisi  tersebut turut mendukung performa  dollar AS ke level 81.84 yen <JPY=> yang merupakan level tertinggi sejak 18  Maret, momen pertama  intervensi
gabungan antara bank  sentral  negara-negara  G7. Hingga  akhir  sesi  New York,  dollar AS tercatat menguat 0,5% ke 81,71  yen.

•Sementara  itu  euro,  berhasil  bertahan  diatas level  psikologis 1.4  <EUR=>  seiring  persiapan  pelaku  pasar  menghadapi  kenaikan  suku bunga  ECB.  Data  dari
Departemen Perdagangan  AS  memperlihatkan  bahwa  tingkat  belanja  konsumen naik  lebih  dari yang  diharapkan  pada  bulan  Februari,  kenaikan  berturut-
turut  dalam  8-bulan,  namun  demikian  naiknya  harga  gas  dan  harga  pangan  diperkirakan  akan  memperlambat  pertumbuhan  belanja  masyarakat  pada
kuartal pertama.

•Pelaku  pasar  memprediksi ECB  akan menaikkan  suku  bunga pada  sidangnya  7  April  mendatang,  pandangan  yang memperoleh  kepercayaan  Senin  ketika
Presiden ECB Jean-Claude  Trichet mengatakan  tingkat  inflasi berada  di  atas  target  stabilitas  bank sentral  harga.  Kemungkinan naiknya  tingkat  suku  bunga
ECB pada awal bulan depan  meredakan kekhawatiran pada turunnya popularitas partai berkuasa Jerman  dalam pemilu.