title cover

title cover

Wednesday, May 9, 2012

Headline News 09.05.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  AS  ditutup  melemah  Selasa  lalu  setelah  perkembangan  politik  di  Yunani  menghembuskan  mengenai  tingkat  kesehatan fiskal Eropa, tetapi rally membantu indeks memangkas penurunan untuk sedikit ditutup diatas level terendahnya.   

Pemilih  dalam  jajak  pendapat  keduanya  di  Yunani  dan  Perancis  secara  tegas  menolak  keras  langkah  austerity  dimana  pasar  melihatnya sebagai jalan keluar Eropa keluar dari krisis utang, meningkatkan ketidakpastian kedepannya mengenai zona euro.   

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> melemah 76.44 poin, atau 0.59 persen, ke level 12,932.09. Indeks Standard & Poor's  500 <.SPX> merosot 5.86 poin, atau 0.43 persen, ke level 1,363.72. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> anjlok 11.49 poin, atau 0.39  persen, ke level 2,946.27.   

Indeks pan‐European FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup berkurang 1.66 persen dan indeks saham‐saham blue‐chip Euro STOXX 50  <.STOXX50E> turun 2.06 persen. Saham‐saham global yang dinilai dari indeks MSCI <.MIWD00000PUS> anjlok 0.8 persen.   

Treasury AS sebagian besar menahan kenaikan pada awalnya Selasa lalu setelah membaiknya lelang obligasi bertenor tiga tahun,  dengan Yunani berjuang untuk membentuk pemerintahan yang mendorong investor mendapatkan tempat sebagai safe haven.  Dengan lelang obligasi bertenor 10 tahun berada diatas rata‐rata volumenya, dengan harga naik 09/32 untuk yield 1.844 persen.   

Euro merosot kedalam rangkaian tujuh harinya terhadap dollar Selasa lalu berkenaan dengan ketidakpastian politik di Yunani dan  Perancis  pada  perubahan  kepemimpinan  yang  dapat  mengubah  gambaran  rencana  austerity  karena  sebagai  pusat  untuk  menghadapi  krisis  utang  zona  euro.  Euro  terakhir  diperdagangkan  turun  0.3  persen  ke  level  $1.3012  <EUR=>,  menekan  pelemahan dari level $1.2981 dan diatas level terendah $1.2955 yang tercapai Senin sebelumnya, terendah sejak akhir Januari.   

Emas anjlok sekitar 2 persen pada volume perdagangan yang besar Selasa lalu, secara singkat menyentuh dibawah level $1,600  per ons karena kekhawatiran bahwa krisis utang zona euro dapat memburuk yang memicu aksi jual. Spot emas <XAU=> anjlok 1.9  persen dalam hariannya ke level $1,607.70 per ons pada pukul 3:16 p.m. EDT (1916 GMT), penurunan harian terbesarnya dalam  sebulan. Sempat mencapai level terendah hariannya $1,594.94 per ons, harga terendahnya sejak 4 Jan.   

Harga minyak mentah anjlok dari rangkaian lima harinya karena ketidakpastian pasca pemilu Yunani yang menambah tanda‐tanda  perlambatan ekonomi dari kedua sisi Samudera Atlantik dan meningkatnya permasalahan mengenai pelemahan permintaan pada  petroleum sebagaimana naiknya cadangan. Brent June crude <LCOc1> melemah 43 sen untuk di settle ke level $112.73 per barrel,  yang telah sempat turun ke level $110.53, dengan support diatas level intraday low Senin lalu $110.34. U.S. June crude <CLc1>  turun  93  sen  di  settle  ke  level  $97.01.  Telah  merosot  ke  level  terendahnya  $95.52,  yang  mendapatkan  support  diatas  level  terendah tahun 2012 Senin lalu $95.34.   


GOLD & COMMODITIES
Emas turun sekitar 2%, dengan cepat menembus di bawah $1,600 per ounce akibat kekhawatiran memburuknya krisis utang zona euro,  dimana telah memicu sebuah technical selloff

Emas memangkas kerugiannya seiring rebound pada komoditas lainnya dan juga Wall Street. Anjloknya harga emas hari Selasa kemarin  telah memangkas keuntungan emas selama tahun 2012 menjadi hanya kurang dari 3%. Koreksi emas telah menembus sejumlah level  support, dimana mengindikasikan pelemahan emas kemungkinan masih akan berlanjut. 

Ketidakpastian politik di Yunani dan perubahan kepemimpinan di Perancis telah memicu keraguan investor apakah negara‐negara zona  euro akan mampu mengatasi krisis utang yang tengah melanda dengan milyaran euro melalui paket bailout yang disepakati. 

Harga emas spot turun 1.9% ke $1,607.70 per ounce, mencatat koreksi harian terbesarnya dalam sebulan. Emas mencatat intraday low di  $1,594.94  per  ounce,  level  terendahnya  sejak  4  Januari.  Sedangkan  untuk  harga  emas  berjangka  pengiriman  Juni  berakhir  melemah  $34.60 di $1,604.50 per ounce.  

Emas  telah  terkoreksi  $180  dari  posisi  tertinggi  2012  di  $1,790  pada  29  Februari  ketika  Kepala  The  Fed  Ben  Bernanke  tidak  mengisyaratkan akan menggulirkan program quantitative easing (QE) putaran ketiga. Rilis optimis data ekonomi AS telah meredupkan  harapan akan berlanjutnya kebijakan moneter longgar. 

Treasury AS menguat bersamaan dengan dolar, memberi tekanan pada komoditas seperti minyak dan tembaga. Melemahnya bursa Wall  Street juga turut memberi tekanan pada emas.

Emas berpotensi melanjutkan koreksinya jika gagal bertahan di atas areal $1,600. 
OIL & COMMODITIES
Harga minyak kembali jatuh pada hari Selasa, mencatat koreksi kelima kalinya secara berturut‐turut setelah hasil pemilu di Yunani kian  menambah ketidakpastian dan memperkuat indikasi melambatnya pemulihan ekonomi global sehingga menambah kekhawatiran akan  berkurangnya permintaan bahan bakar seiring meningkatnya suplai. 

Minyak berjangka, euro dan bursa saham tertekan oleh laporan utama yang mengatakan pemimpin partai sayap kiri Alexis Tsipras tidak  akan bekerja sama dengan dua partai utama Yunani, partai Demokrasi Baru konservatif dan sosialis PASOK, kecuali mereka mengingkari  janji untuk mematuhi kesepakatan bailout yang dibuat dengan Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional. 

Harga  minyak  sudah  di  bawah  tekanan  setelah  Menteri  Perminyakan  Arab  Saudi  Ali  al‐Naimi  mengatakan  produksi  minyak  kerajaan  sudah mencapai sekitar 10 juta barel per hari (bph) dan telah menyimpan 80 juta barel untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan pada  pasokan minyak. 

Minyak  juga  kembali  tertekan  setelah  data  dari  grup  industri  American  Petroleum  Institute  (API)  menunjukkan  stok  minyak  mentah  domestik naik 7.8 juta barel di pekan lalu, melampaui ekspektasi pasar terjadi kenaikan 2 juta barel. 

Brent June crude <LCOc1> melemah 43 sen ke $112.73 per barel setelah tersungkur ke $110.53, mendekati level intraday low Senin di  $110.34.  Sedangkan U.S. June crude <CLc1> ditutup turun 93 sen ke $97.01. Harga juga mencatat intraday low di $95.52, juga mendekati  level intraday low Senin di $95.34, level terendah 2012.   
EURO ZONE
Euro anjlok terhadap dolar AS dalam 7‐sesi berturut‐turut, terdesak berlanjutnya kekhawatiran pelaku pasar akan ketidakpastian politik di Perancis dan  Yunani  pasca  pemilu.Dengan  kemenangan  pihak‐pihak  yang  selama  ini  bertentangan  dengan  program  pemangkasan  anggaran,  para  investor  khawatir  kondisi tersebut akan mengancam keberlangsungan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. 

Pimpinan partai koalisi sayap kiri Yunani mengatakan bahwa komitmen Yunani terhadap persetujuan penyelamatan yang digawangi oleh Uni‐Eropa dan  IMF akan menjadi batal dan tidak berlaku lagi. Namun demikian analis menyatakan penurunan euro cukup terbatasi karena sikap dari partai koalisi baru  Yunani tersebut telah diperkirakan sebelumnya.  

Sementara itu Presiden Perancis Francois Hollande menegaskan pihaknya akan menggunakan pendekatan yang berpusat pada peningkatan pertumbuhan  ekonomi dalam rangka penanganan krisis hutang. Kondisi mana diperkirakan akan emningkatkan tensi ketegangan baru antara Perancis dengan Jerman  yang merupakan penyokong utama pemangkasan fiskal negara‐negara kawasan Uni‐Eropa demi penanganan krisis hutang.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 0,44 persen terhadap dolar AS ke 1.2998, sementara itu euro juga turun 0,44 persen terhadap yen ke  103.82, euro juga melemah 0,20% terhadap sterling ke 0.8045 dan melemah tipis 0,03 persen terhadap Swiss franc di 1.2009. 


U.K.
House  prices  Inggris  anjlok  mendekati  fase  tercepatnya  dalam  enam  bulan  pada  April  karena  dorongan  sementara  dari  tax  holiday  dan  memudarnya cuaca hangat pada bulan Maret, survei menunjukkannya Selasa lalu. 

The Royal Institution of Chartered  Surveyors' (RICS) seasonally adjusted house price balance turun menjadi ‐19 dari penurunan tipis revisi ‐11  pada bulan Maret, secara mendasar berada dibawah perkiraan para ekonom ‐10. 

Hanya London menjadi negara bagian dimana house prices naik, walaupun pada tingkat paling lambat sejak pertengahan 2011. 

Dan untuk pertama kalinya sejak bulan September, home sales anjlok. 

House prices pada awalnya telah didukung oleh pembebasan untuk first‐time buyers dari pajak transaksi pada rumah yang nilainya kurang dari  250,000 pound dengan masa berlaku hingga akhir Maret, dengan tidak biasanya cuaca panas meningkatkan pandangannya. 

"With the recent surge in activity brought on by (the) stamp duty holiday coming to an end, it is unsurprising to see that prices across much of the  country are continuing to fall," kata jurubicara RICS housing Peter Bolton King. 

JAPAN
Perdana  Menteri  Yoshihiko  Noda  mengatakan  pada  parlemen  Jepang  bahwa  dirinya  tidak  memilki  rencana  cadangan  atau  “plan  B”,  jika  rancangan  kenaikan pajak penjualan yang diajukan pemerintah tidak disetujui oleh parlemen. Jika tidak disetujui, maka dikhawatirkan kondisi tersebut akan semakin  menggelembungkan  hutang  negeri  Sakura  tersebut.  Pemerintah  mengajukan  kenaikan  pajak  penjualan  sebesar  10  persen,  atau  dua  kali  lipat  dari  sebelumnya yaitu 5 persen. Dana tersebut diharapkan akan dapat mendanai pensiun dan biaya kesehatan masyarakat.  

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah tipis 0.03 persen terhadap yen di 79.87, sementara itu euro turun 0,44 persen terhadap yen ke  103.82. Sedangkan Aussie dolar tercatat melemah 0,88 persen terhadap yen 80.74 dan sterling juga turun 0,26 persen terhadap yen ke 129.00. 

AUSTRALIA
Australia mencatat defisit perdagangan untuk ketiga kalinya secara berturut‐turut di bulan Maret dipicu turunnya ekspor untuk batubara dan bijih besi.  Kondisi defisit ini memperkuat keputusan RBA yang memangkas suku bunganya sebesar 50 basis poin menjadi 3.75% pekan lalu setelah ekonomi terlihat  memburuk di bulan‐bulan awal 2012 ini. 

Aussie  melanjutkan  koreksinya  setelah  data  menunjukkan  defisit  untuk  barang  dan  jasa  Australia  sebesar  A$1.59  milyar  di  bulan  Maret,  jauh  di  atas  ekspektasi pasar untuk defisit sebesar A$0.9 milyar. Sementara untuk data Februari mengalami revisi defisit menjadi A$754 juta dan A$843 juta untuk  bulan Januari. 

Hingga  sesi  New York  semalam,  Aussie  mencatat  intraday  low  di  A$1.0090,  level  terendahnya  sejak  29  Desember  2011,  sebelum  akhirnya  mengalami  rebound  dan  bergerak  di  sekitar  A$1.0110.  Hasil  pemilu  di  Yunani  dan  Perancis  yang  memunculkan  keraguan  terhadap  kemampuan  zona  euro  untuk  menjalankan program penghematan sebagai upaya untuk mengatasi krisis utang yang tengah melanda kawasan ternayat memicu investor untuk menjauhi  aset beresiko termasuk mata uang berimbal hasil lebih tinggi seperti Aussie. 

Para ekonom khawatir bahwa ekspor utama Australia, termasuk bijih besi dan batubara, tidak pulih secepat yang diperkirakan, akibat serentetan cuaca  buruk, perselisihan di sektor industri dan masalah infrastruktur, sehingga meredam prospek pertumbuhan di kuartal pertama. Data hari Selasa kemarin  menunjukkan ekspor batubara turun 19% di kuartal pertama 2012, sementara ekspor bijih besi dan mineral turun 11%.  Namun data penjualan ritel yang dirilis hari Senin sebelumnya mencatat kenaikan bulanan terbesarnya dalam setahun terakhir di periode Maret. 

Australia menyatakan bahwa mereka berhasil mengakhiri defisit anggaran negara yang telah berlangsung selama empat tahun berturut‐turut. Ini berkat  penghematan atas alokasi pengeluaran rutin dan program militer yang disusun pemerintah Negeri Kanguru itu.   “Kami kembali kepada surplus yang lumayan untuk tahun anggaran 2012/2013, karena tingkat pengangguran yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang  solid, dan aliran investasi yang sangat besar sekaligus berhasil menahan inflasi," kata Menteri Keuangan Wayne Swan kemarin seperti yang dikutip kantor  berita Reuters.  Swan mengungkapkan bahwa Australia akan mengalami surplus anggaran sekitar A$1,5 miliar (US$1,53 miliar) untuk tahun fiskal hingga 30 Juni 2013. Di  kalangan  negara  maju,  apalagi  dibandingkan  dengan  situasi  di  AS  dan  Eropa,  pencapaian  Australia  ini  luar  biasa  setelah  bertahun‐tahun  berjuang  mengatasi defisit anggaran sejak ikut menderita resesi global 2008.

SWISS
Swiss  franc  melemah  terhadap  dolar  setelah  menembus  level  terendah  7  pekan  terhadap  dolar  selama  sesi  sebelumnya,  menyusul  investor prihatin terhadap krisis utang yang melanda Eropa yang telah memukul euro. 

Euro merosot ke level terendah 3 bulan terhadap dolar pada hari Senin setelah pemilu di Yunani dan Perancis memunculkan keraguan  terhadap  kemampuan zona  euro  untuk  menjalankan  program penghematan  sebagai  upaya  untuk  mengatasi  krisis  utang  yang  tengah  melanda kawasan. 

Franc secara umum bergerak searah dengan euro terhadap dolar setelah Swiss National bank (SNB) mematok nilai tukar franc sebesar  1.20 per euro pada 6 September lalu. 

Franc  terkoreksi  sekitar  0.3%  terhadap  dolar  di  level  0.9225  franc  dibandingkan  dengan  level  penutupan  New  York  hari  Senin.  Franc  mencatat  level  intraday  low  di  0.9269  pada  hari  Senin,  level  terendahnya  sejak  pertengahan  Maret,  namun  kemudian  mengalami  rebound. Sedangkan terhadap euro, franc bergerak datar di sekitar 1.2012. 

Sementara itu data consumer sentiment index periode April yang sedianya dirilis hari Selasa (8 Mei) ternyata ditunda dan baru akan dirilis  pada  tanggal  21  Mei  mendatang.  Kepercayaan  konsumen  Swiss  diprediksi  sedikit  membaik  di  kuartal  kedua  tahun  ini,  meskipun  pesimisme masih mendominasi dibandingkan optimisme.