title cover

title cover

Friday, May 20, 2011

Headline News 20.05.11

US & GLOBAL 
• Lemahnya data perumahan dan manufaktur AS menekan harga minyak dan dolar AS pada hari Kamis. Aktivitas manufaktur regional tumbuh dan berkembang jauh lebih lambat dari yang diharapkan di bulan Mei, demikian pula dengan penjualan existing‐home di bulan April. Penurunan klaim pengangguran mingguan memang mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja AS berada di jalur pemulihan, namun masih harus melihat konfirmasi dari data sektor tenaga kerja lainnya.
 

• Data suram membuat investor mempertanyakan kekuatan pemulihan ekonomi AS dan masih mempertahankan prospek The Fed AS untuk mempertahankan kebijakan moneternya yang ultra‐longgar. Hal ini membuat diferensiasi suku bunga yang yang tidak menguntungkan untuk mata uang dolar AS. Pasar sekarang sangat prihatin, bahkan mulai mengantisipasi bahwa rebound pasar finansial sedang terancam untuk semester kedua 2011.
 

• The Fed tidak bisa menaikkan suku bunga saat kondisi ekonomi melambat. Mengingat kementrian keuangan AS menyatakan mata uang seharusnya mencerminkan fundamental ekonomi, maka dolar diproyeksikan akan melemah ke depannya. EURUSD naik 0,4 persen ke areal $1,4305 sementara indeks dolar terhadap mata uang utama dunia, turun 0,5 persen kemarin.
 

• Harga minyak turun karena data AS memicu kekhawatiran baru tentang kesehatan ekonomi terbesar di dunia tersebut, serta adanya desakan dari Badan Energi Internasional (IEA) kepada produsen minyak untuk meningkatkan pasokan untuk memotong biaya bahan bakar dan melindungi pemulihan ekonomi global dari kerapuhan. Bahkan IEA akan merilis stok darurat untuk mendinginkan harga jika produsen menolak meningkatkan pasokan.
 

• Harga minyak mentah AS <CLc1> turun 1,2% ke level $98.57/barel, gagal melanjutkan kenaikan 3% Rabu sebelumnya. Sementara harga minyak Brent <LCOc1> tertekan 0,8% ke level $111,38. Harga tembaga <CMCU3> turun 1,4 persen setelah Rabu meningkat lebih dari 3 persen – kenaikan terbesarnya dalam dua bulan.
 

• Harga komoditas telah merosot tajam dalam beberapa pekan terakhir dari kenaikan tajamnya beberapa bulan terakhir. Di periode koreksi tersebut, harga minyak mentah AS mengalami penurunan lebih dari 13 persen. Para investor pemburu aset beresiko, seperti komoditas dan ekuitas, akan menghadapi akhir dari program quantitative easing tahap kedua (QE2) The Fed Juni mendatang. Program QE2 The Fed merupakan paket penyelamatan ekonomi oleh bank sentral AS dengan membeli obligasi dari pasar Treasury AS yang telah menghasilkan arus kas dan telah memberikan kontribusi kenaikan harga. Oleh karenanya reaksi logis dari selesainya program QE2 adalah terjadinya koreksi pada harga saham, obligasi, emas dan euro – dengan perkiraan akan terjadi dalam 3 bulan setelah berakhirnya QE2, demikian ditunjukkan oleh sebuah jajak pendapat Reuters dari 64 analis dan fund manager di pasar AS.
 

• Di Wall Street, saham LinkedIn Corp, situs yang populer di kalangan pencari kerja, melonjak sebanyak 171 persen pada hari pertama listing‐nya, mengingatkan pada ‘kisah cinta’ investor dengan saham Internet di akhir 1990‐an. Saham AS ditutup lebih tinggi namun tipis karena mulai mendekati level tahanan teknis (dalam grafik) yang nampaknya akan membatasi kenaikan lebih lanjut dalam waktu dekat.
Beragamnya data ekonomi AS, dengan rilis negatif dan positif, masih menggoyahkan kepercayaan terhadap langkah pemulihan ekonomi. Indeks MSCI dunia ekuitas juga naik tipis 0,39 persen. Bahkan indeks Nikkei dengan denominasi dolar AS turun 0,9 persen.
 

EURO ZONE

Belum jelasnya penanganan isu sehubungan restrukturisasi hutang Yunani masih berpotensi menahan laju euro kedepannya. Data dari Reuters memperlihatkan bahwa saat ini bank sentral utama dunia cenderung melakukan aksi buy on dips pada euro dan melepasnya kembali ketika ada rally tipis. Hal tersebut menunjukkan bahwa euro berpotensi diperdagangkan dalam kisaran terbatas sampai dengan Uni-Eropa dan IMF telah menyelesaikan analisis menyeluruh mengenai kondisi dan prospek hutang Yunani.  
Analisis tersebut diperkirakan akan dapat terfinalisasi pada akhir Mei atau awal Juni dan diharapkan akan memberikan gambaran mengenai restrukturisasi hutang Yunani. Namun demikian restrukturisasi hutang Yunanitersebut nampaknya tidak akan dilaksanakan, seiring maraknya tantangan dari berbagai pihak terutama ECB dan negara-negara maju Uni-Eropa seperti Jerman dan Prancis. Restrukturisasi hutang akan berdampak negatif bagi perekonomian Uni-Eropa dan memicu keengganan investor memiliki obligasi asal Uni-Eropa, merusak kredibilitas Uni-Eropa secara keseluruhan.

• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,4% ke level 1.4305 setelah sempat menguat hingga 1.4325. Diferensisasi suku bunga telah membantu mengangkat kinerja euro dimana dalam tahun ini tercatat menguat 7% terhadap dollar AS.


GOLD & COMMODITIES 
• Emas melemah Kamis lalu karena euro naik tipis terhadap dollar AS dan harga minyak mentah menguat, tetapi harga masih berada pada daily decline karena investor mengambil kesempatannya dari currency markets.
 

• Spot gold <XAU=> diperdagangkan pada level $1492,09 per ons pada pukul 1433 GMT, terhadap level $1496,30 pada penutupan New York Rabu lalu. U.S. gold futures untuk pengiriman bulan Juni <GCv1> merosot $4.2 ke level $1491,50.
 

• Dollar AS melemah terhadap euro dan memangkas kenaikannya terhadap yen setelah data penting dari index of regional business activity tidak seperti ekspektasi tertekan ke level terendahnya dalam tujuh bulan pada bulan Mei, dan setelah data menunjukkan penurunan lainnya pada existing home sales AS.
 

• Tetapi keseluruhan penguatan pada mata uang AS telah menekan emas dan komoditas lainnya bulan ini.
 

• "There is probably some consolidation around where we are, perhaps to test $1,500. I think the dollar will continue to play an important role," ungkap analis RBS Daniel Major.
 

• "We've had some very choppy price action today but we have seen a small turnaround in what has been a strengthening trend in the dollar that we've seen throughout May."
 

• Silver <XAG=> terakhir naik 0.9 persen pada level $35.31 per ons, sementara itu platinum <XPT=> menguat 0.2 persen ke level $1767,00 per ons dan palladium <XPD=> naik 0.7 persen ke level $733.72.