title cover

title cover

Wednesday, October 3, 2012

Headline News 03.10.12


US & GLOBAL
Euro  menguat  kembali  terhadap  dolar  pada  hari  Selasa  dipicu  ekspektasi  Spanyol  akan  segera  mengajukan  permintaan  bailout,  namun  bursa  saham  AS  berakhir  relatif  stabil  akibat  ketidakpastian  kapan  Madrid  akan  meminta  bailout  dan  berkembangnya  kekhawatiran  atas  earning  kuartal  ketiga.  Para  pejabat  Eropa  pada  hari  Senin  sebelumnya  mengatakan  Spanyol siap untuk mengajukan permintaan bailout zona euro secepatnya pekan depan. Namun demikian, pada hari Selasa  kemarin,  Perdana  Menteri  Spanyol  Mariano  Rajoy  mengatakan  bahwa  permintaan  untuk  bantuan  Eropa  belum  akan  segera  diajukan.  Permintaan  bailout  dipandang  positif  bagi  Spanyol  dan  juga  euro  karena  akan  mendorong    pembelian  obligasi Spanyol oleh ECB, yang akan menurunkan yield obligasi negara tersebut. Hal ini juga sekaligus akan menghapus  ketidakpastian dalam penyelesaian krisis utang zona euro yang telah berlangsung selama 3 tahun terakhir. 

The MSCI global stock index <.MIWD00000PUS> berakhir tipis di 333.35.  

Bursa saham Wall Street menyerahkan keuntungan awalnya dan ditutup relatif stabil ditengah kondisi perdagangan yang  cukup  fluktuatif  menyusul  rally  pada  S&P  500  ke  level  tertinggi  hampir  5  tahun  terhenti.  Dow  Jones  industrial  average  <.DJI> ditutup melemah 32.75 poin atau 0.24% di 13,482.36. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> ditutup naik 1.26 poin  atau 0.09% ke level 1,445.75. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 6.51 poin atau 0.21% ke 3,120.04.  

Indeks Dow tertekan oleh saham‐saham  yang berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi, termasuk  saham  produsen  alat  berat  Caterpillar  Inc  <CAT.N>  dan  produsen  pesawat  Boeing  Co  <BA.N>.  Suramnya  kondisi  ekonomi  global  telah  menurunkan permintaan ekspor dari Eropa, yang saat ini tengah mengalami resesi. 

Hasil yang lebih buruk dari perkiraan dari produsen pupuk Mosaic <MOS.N> kian menambah kekhawatiran seputar musim  perolehan laba perusahaan di kuartal ketiga, yang akan dimulai di pekan depan. Saham Mosaic turun 3.9% ke $55.76 

FTSEurofirst‐300  index  of  pan‐European  shares  <.FTEU3>  turun  0.3%  dan  berakhir  di  1,101.89  poin,  juga  tertekan  oleh  kekhawatiran terhadap buruknya laporan laba perusahaan kuartal ketiga dan melemahnya saham‐saham sumber daya. 

Euro  menguat  0.2%  di  $1.2917,  mencatat  penguatan  dua  hari  berturut‐turut  terhadap  dolar,  sementara  dolar  menguat  0.2% terhadap yen ke 78.16 yen. Ketidakpastian mengenai kapan pastinya Spanyol akan mengajukan permintaan bailout  telah mendorong investor untuk berlaku hati‐hati, dimana mereka melakukan aksi jual euro di saat harga tengah menguat.  Faktor  lain  yang  melemahkan  euro  adalah  review  Moody’s  untuk  peringkat  utang  Spanyol  yang  kemungkinan  akan  mendorongnya kedalam status ‘sampah”. 

Investor  juga  tengah  menantikan  sejumlah  sidang  reguler  bank  sentral  pekan  ini.  ECB,  BoE  dan  BOJ  akan  menggelar  sidangnya pekan ini, meskipun ketiga bank sentral tersebut tidak terindikasi akan mengubah level suku bunganya. 

Sementara  kabar  mengejutkan  datang  dari  Australia,  dimana  bank  sentral  negara  tersebut,  RBA,  memangkas  suku  bunganya  sebesar  25  basis  poin  menjadi  3.25%.  Aussie  terkoreksi  ke  level  terendah  1  bulan  di  $1.0291  dan  terakhir  diperdagangkan melemah 1% di $1.0252. 

Harga  obligasi  pemerintah  AS  me‐reverse  kerugian  awalnya  untuk  kemudian  menguat  menyusul  turunnya  harga  saham  yang telah mendorong minat beli pada aset‐aset aman resiko. Harga obligasi tenor 10 tahun naik 1/32 dengan yield berada  di level 1.6146%. 

Brent crude <LCOc1> turun 62 sen dan ditutup di $111.57 per barel dipicu prospek suram untuk permintaan minyak dan  melambatnya perekonomian AS. Sedangkan U.S. crude <Clc1> turun 59 sen di $91.89. Sementara untuk harga emas masih  ditutup  di  sekitar  level  tertingginya.  Emas  dipandang  sebagai  aset  aman  resiko.  Harga  emas  spot  terakhir  bergerak  di  sekitar $1,775.20 per ounce


GOLD & COMMODITIES
Emas diperdagangkan mendekati flat Selasa lalu karena pasar mengalami konsolidasi dari kenaikan sehari setelah mencapai  level tertinggi tahun 2012 dan kedepannya data penting bulan September nonfarm payrolls AS yang dirilis minggu ini.  

Palladium naik 1,5 persen ementara itu platinum group metals juga menguat sebagaimana perusahaan besar otomotif AS  General Motors Co <GM.N> mencatatkan kenaikan tipis pada bulan September dalam penjualan AS dan total penjualan  otomotif AS mencatatkan kenaikan 12 persen.  

Pasar logam mulia sedikit mengalami koreksi setelah metal naik ke level tertingginya tahun ini Senin lalu setelah Ketua the  Fed  Ben  Bernanke  memperbarui  janji  bank  sentral  yang  dibuat  bulan  September  untuk  menjaga  stimulus  kebijakan  moneter ditempat bahkan setelah ekonomi terlihat rebound untuk mendapatkan traksi.  

Volume penjualan U.S. gold futures mencatatkan untuk ditutup dibawah rata‐rata karena konsumen utama dunia Cina dan  India tidak ada dalam trading karena libur nasional.  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak turun ditengah kondisi perdagangan yang  cukup fluktuatif pada hari Selasa, tertekan oleh prospek melambatnya pertumbuhan  ekonomi dan menurunnya permintaan untuk bahan bakar, namun adanya resiko terkendalanya suplai minyak telah membatasi kerugian. 

Pertumbuhan ekonomi global telah melambat tahun ini, menekan pertumbuhan permintaan bahan bakar di Asia, Eropa dan juga AS. Investor  masih  mengkhawatirkan  kemungkinan  terhambatnya  suplai  minyak  akibat  kerusuhan  di  Timur  Tengah  yang  dapat  mendorong  naiknya  harga  minyak dunia. 

Euro  menguat  kembali  terhadap  dolar  pada  hari Selasa  dipicu  ekspektasi Spanyol  akan  segera mengajukan  permintaan  bailout,  namun bursa  saham AS berakhir relatif stabil akibat ketidakpastian kapan Madrid akan meminta bailout dan berkembangnya kekhawatiran atas earning kuartal  ketiga. 

Investor masih mencemaskan laporan ketenagakerjaan AS pekan ini. Diawali oleh laporan ADP National Employment pada hari Rabu, dilanjutkan  data jobless claims hari Kamis dan berakhir pada data non‐farm payrolls pada hari Jumat. 

Brent November crude <LCOc1> turun 62 sen di $111.57 per barel. Sedangkan U.S. November crude <Clc1> turun 59 sen dan berakhir di $91.89  per barel, setelah mencapai intraday high di $92.94.  

Harga  minyak  mendapat  dukungan  pada  hari  Senin  ketika  dirilisnya  data  manufaktur  AS  yang  diluar  dugaan  mengalami  ekspansi  di  bulan  September untuk pertama kalinya sejak bulan Mei. Namun kondisi positif tersebut dibarengi oleh kondisi buruk pada sektor manufaktur Eropa  yang mencatat kinerja kuartalan terburuknya sejak awal 2009 dan juga Cina. 

Tertundanya muatan minyak Oktober untuk kargo minyak North Sea Forties akibat output yang lebih rendah dari perkiraan juga turut membatasi  penurunan pada harga minyak. 

Ketegangan antara Barat dan Iran atas program nuklir Teheran terus memanas setelah pidato para kepala negara pekan lalu di Majelis Umum  PBB. 

Pelaku pasar juga difokuskan pada keanggotaan OPEC Venezuela menjelang pemilihan hari Minggu menyusul Presiden Hugo Chavez berupaya  untuk kembali menduduki jabatan untuk keenam kalinya. 


EURO ZONE
Yunani mengadakan putaran terkini dari pembicaraan dengan lender luar negeri untuk menjembatani perbedaan sekitar 2 milyar euro dari pemangkasan  austerity yang diperdebatkan Selasa lalu, dengan waktu yang berjalan singkat untuk membereskan kesepakatan sebelum meeting penting para menteri  keuangan minggu depan.   

Tingkat pengangguran Spanyol naik pada bulan September karena sektor jasa mengalami akselerasi pemberhentian sementara pada akhir musim panas,  diperkirakan satu dari empat orang dinegara tersebut saat ini menganggur.  

Data Menteri tenaga kerja menunjukkan tingkat pengangguran naik 1.7 persen untuk membuat 4.7 juta orang keluar dari pekerjaannya.  

Gambaran tersebut juga naik pada bulan Agustus setelah anjlok selama musim panas.   

Factory prices zona euro melonjak tidak seperti ekspektasi pada bulan Agustus dan membesarnya marjin sejak bulan Januari karena naiknya harga minyak  yang menambah tekanan inflasi diantara negara blok tersebut, yang membatasi kemampuan European Central Bank untuk memangkas tingkat suku bunga  terhadap dukungan dari anjloknya perekonomian.  


U.K.
Harga rumah di Inggris diluar dugaan turun di bulan September, demikian data dari mortgage lender Nationwide menunjukkan, menambah serangkaian  rilis data ekonmi Inggris yang mengecewakan. Harga rumah turun 0.4% di bulan September setelah mencatat naik 1.1% di bulan Agustus sebelumnya.  Adapun data Agustus adalah revisi turun dari laporan awal 1.3%. 

Sedangkan di hari Senin sebelumnya, data menunjukkan pinjaman hipotek (mortgage lending) di bulan Agustus mengalami penurunan dan jumlah  persetujuan hipotek (mortgage approvals) masih rendah meskipun skema baru bank sentral untuk mendapatkan kredit mengalir ke sektor bisnis dan  konsumen. Namun demikian kepala ekonom Nationwide Robert Gardner tetap optimis setelah survey kondisi kredit BoE mengindikasikan bank  menginginkan ketersediaan hipotek yang lebih banyak. 

Sementara itu sebuah survey luartalan oleh British Chambers of Commerce (BCC) menunjukkan ekonomi Inggris telah kehilangan momentumnya, dimana  perusahaan  mempertimbangkan  kembali  dalam  melakukan  rencana  investasi  dan  penambahan  tenaga  kerja.  Hasil  survey  BCC  juga  menunjukkan  permintaan ekspor dan domestik melemah seiring langkah penghematan pemerintah dan krisis utang zona euro yang berkepanjangan. 

BCC tetap mempertahankan pandangannya bahwa ekonomi Inggris telah terhindar dari resesi, sebuah pandangan yang bertolak belakang dengan data  dari Office for National Statistics, karena sebanyak 7593 perusahaan yang disurvey melaporkan output mengalami pertumbuhan dibandingkan kontraksi.  BCC saat ini memprediksi ekonomi akan tumbuh 0.5% di kuartal ketiga. 

Sterling  me‐reverse  keuntungannya  untuk  kemudian  ditutup  relatif  flat  terhadap  dolar  di  sekitar  $1.6130,  setelah  sempat  rebound  hingga  mencatat  intraday high di $1.6187. 


JAPAN
Bank  of  Japan  mengekspektasi  untuk  menjaga  kebijakan  moneter  unchanged  Jumat  ini  meskipun  melemahnya  aktivitas  manufaktur  di  Asia  berlanjut untuk menekan outlook, lebih memilih untuk mempergunakan waktunya dalam mengecek pelonggaran kebijakannya bulan lalu.  

Minggu  ini  meeting  akan  mendahuli  pentingnya  gambaran  pada  30  Okt.,  ketika  BOJ  kemungkinan  untuk  memangkas  perkiraan  ekonomi  dan  harga jangka panjang, dan mengakui bahwa Jepang  masih mencapai target inflasi bank 1 persen.  

Perkembangan  moneter  Jepang  melonjak  ke  level  tertinggi  pada  bulan  September,  data  Bank  of  Japan  menunjukkannya  Selasa  lalu,  karena  kebijakan moneter yang ultra longgar membawa kenaikan pada current account deposits yang dijaga bank komersial pada bank sentral.  

The monetary base, yang menilai sejumlah sirkulasi mata uang, naik 9.0 persen pada September dari awal tahun yang mencatatkan 124.3 trilyun  yen ($1.59 trilyun), kata bank sentral.  


AUSTRALIA
Australian dollar merosot ke level terendahnya dalam satu bulan Selasa lalu setelah Reserve Bank of Australia (RBA) memangkas tingkat suku  bunga ke level terendahnya dalam tiga tahun menjadi 3.25 persen dan membuka pintu untuk peluang lebih rendah lagi.  

Australian dollar <AUD=D4> melorot 0.6 persen ke level $1.0247, level terendahnya sejak 7 Sept, karena pasar tidak benar‐benar sepenuhnya  menginginkan pergerakan tersebut. Kebanyakan ekonom lebih menyukai bulan November terjadinya pemangkasan.   

RBA mencatatkan latar belakang dari penurunan ekonomi global, turunnya export prices dan tingginya mata uang sebagai faktor utama yang  yang menekan outlook ekonomi negara.  

Empat bank utama Australia menghadapi besarnya tekanan untuk memangkas tingkat suku bunga setelah bank sentral membuat pemangkasan  kelima kalinya dalam 12 bulan.  

Harga Australian bond futures menguat  setelah bank sentral memangkas tingkat suku bunganya.  


SWISS
Swiss  franc  bersamaan  dengan  euro  menguat  terhadap  dolar,  rebound  dari  level  terendah  3  pekan  sesi  sebelumnya,  meskipun  penguatannya  masih  terhambat oleh masalah anggaran Spanyol. 

Pasar masih menantikan apakah Spanyol akan meminta bantuan internasional, mendorong program pembelian obligasi ECB.  Komentar dari Komisioner  Uni Eropa Olli Rehn bahwa rencana dana Spanyol untuk membantu perbankan yang “sekarat” akan mulai mengalir di bulan November, dimana hal ini  memberikan rasa optimis dikalangan pelaku pasar. 

Sejak Swiss National Bank menetapkan batasan 1,20 per euro setahun  lalu, franc sebagian besar diperdagangkan sejalan dengan euro terhadap dolar.  Indikasi meredanya ketegangan pasar di zona euro telah menyebabkan franc melemah terhadap euro bulan lalu, meskipun tren pelemahannya tersebut  kini telah berbalik. 

Ekonomi  Swiss  mengawali  tahun  ini  dengan  mencatat  pertumbuhan  yang  mengesankan,  mengabaikan  tekanannya  akibat  penguatan  franc.  Namun  ekonomi mengalami kontraksi di kuartal kedua dan data manufaktur tersungkur ke level terendahnya sejak Juni 2009, mengisyaratkan ekonomi Swiss akan  mengalami ujian berat. 

Swiss franc menguat 0.3% terhadap dolar dan diperdagangkan di sekitar 0.9340 franc dibandingkan dengan penutupan New York hari Senin. Sementara  franc terlihat flat terhadap euro di sekitar 1.2096 franc.