US & GLOBAL
• Bursa saham dunia dan harga minyak mengalami koreksi di hari Senin menyusul kekhawatiran memburuknya prospek pertumbuhan ekonomi global dan ekspektasi buruknya laporan laba perusahaan AS.
• Keprihatinan pada krisis utang Eropa telah memukul euro untuk turun dari level tertinggi 2 pekan menyusul kekhawatiran mengenai ketidakpastian Spanyol untuk meminta dana bailout usai para menteri keuangan zona euro mengadakan pertemuan di Luxembourg, setelah negara tersebut belum juga meminta bantuan secara resmi.
• Tekanan di pasar telah terjadi setelah Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk Asia Timur dan Pasifik dan mengatakan ada risiko perlambatan di Cina.
• Menjelang musim laporan earnings kuartal ketiga perusahaan AS yang akan dimulai hari Selasa ini dengan laporan dari Alcoa <AA.N>. Pasar memprediksi earnings S&P 500 akan turun 2.3% dari kuartal tahun lalu, yang akan menjadi penurunan pertamanya selama 3 tahun terakhir. Warning belakangan dari perusahaan multinasional seperti FedEx Corp <FDX.N>, Hewlett‐Packard Co <HPQ.N> dan Caterpillar Inc <CAT.N> telah membuat investor berlaku hati‐hati. Sedangkan untuk earnings kuartal keempat yang akan dirilis awal tahun depan diprediksi naik 9.6%.
• di bursa Wall Street, volume transaksi ekuitas berada pada level terendahnya sepanjang tahun ini menyusul libur di pemerintahan AS dan tutupnya pasar obligasi berkenaan dengan hari libur nasional AS, Columbus Day. Dow Jones industrial average <.DJI> turun 26.50 poin atau 0.19% ke 13,583.65. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 5.05 poin atau 0.35% ke 1,455.88. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 23.83 poin atau 0.76% ke 3,112.35.
• Bank Dunia mengatakan ada resiko perlambatan ekonomi di Cina akan memburuk dan akan berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Bank Dunia juga memprediksi Cina akan mengalami soft landing. Pihaknya merevisi proyeksi pertumbuhan negara tersebut menjadi 7.7% untuk tahun ini dan 8.1% untuk tahun depan. Sebelumnya, Bank Dunia memprediksi terjadi pertumbuhan 8.2% di tahun 2.12 dan 8.6% di tahun 2.13. Proyeksi Bank Dunia tersebut memberikan sentimen negatif di pasar setelah sebelumnya mendapat dukungan positif dari rilis data tingkat pengangguran AS yang turun diluar dugaan akhir pekan lalu.
• Kekahwatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global awalnya menekan harga Brent crude oil, namun kekacauan di wilayah Timur Tengah membantu menahan kerugian lebih lanjut pada komoditas. Brent November crude <LCOc1> turun 20 sen di $111.82 per barel, mengalami rebound setelah terkoreksi ke level intraday low $110.54. Sedangkan untuk U.S. November crude <CLc1> turun 55 sen di $89.33 per barel, setelah turun ke level intraday low $88.21.
• Kekhawatiran terhadap langkah kebijakan berikutnya untuk mengatasi krisis utang zona euro, ditambah dengan prospek suram ekonomi telah menekan euro, yang mana melemah 0.5% di $1.2970. Para menteri keuangan zona euro mengatakan Spanyol sedang menerapkan langkah‐langkah untuk memulihkan kondisi ekonominya dan belum meminta bantuan bailout, setidaknya untuk saat ini.
• Setibanya di sebuah pertemuan di Luxembourg untuk membahas Yunani dan Spanyol dan untuk meresmikan mekanisme bailout permanen zona euro, Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan Madrid telah menegaskan pihaknya belum memerlukan bantuan. Euro telah menembus level tertinggi dua minggu pada hari Jumat. Dolar AS naik 0.3% terhadap sejumlah rival utamanya.
• Data ekonomi Eropa menunjukkan sentimen investor telah meningkat dalam 2 bulan berturut‐turut di periode Oktober, berkat pelonggaran moneter oleh bank sentral dan dukungan Jerman untuk dana bailout permanen yang baru untuk zona euro. Data ekspor Jerman untuk bulan Agustus juga diluar dugaan melonjak 2.4% m/m, kontras dengan ekspektasi terjadi penurunan 0.5%.
GOLD & COMMODITIES
• Emas merosot Senin lalu, memperluas penurunannya untuk melorot jauh dalam hari keduanya pada dua bulan, setelah gambaran employment AS minggu lalu mendorong dollar, yang mana terbatas lingkupnya dari aksi ambil untung, meskipun permintaan investasi jangka panjang untuk emas tidak melemah.
• Data Jumat sebelumnya menunjukkan perekonomian AS yang pada umumnya telah lebih banyak jobs daripada ekspektasi, sementara itu tingkat jobless melorot secara mengejutkan pada marjin yang besar, yang mana menyalakan kembali optimisme berkenaan dengan outlook pertumbuhan ekonomi.
• The Fed berjanji pada bulan September untuk membeli $40 milyar perbulan pada sekuritas berbasis mortgage untuk menekan borrowing rates dan menjaga kredit mengikuti arah perekonomian, selama penciptaan lapangan kerja lamban.
• Kenaikan pasar tenaga kerja mengartikan kepada penguatan dalam dollar terhadap mata uang utama lainnya Senin lalu <.DXY>.
• "If we get slightly better U.S. data going forward, which gives more support for the U.S. economic recovery, we get a stronger dollar," analis Citigroup David Wilson mengatakannya.
• "Obviously, Europe is still continuing to struggle, and that would suggest that the rally is done for the time being, although I'm not saying gold won't see more upside further out."
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak turun di hari Senin dipicu kekhawatiran melemabatnya perekonomian Cina dan krisis utang Eropa akan mengurangi permintaan pada bahan bakar, sementara potensi adanya kerusuhan di Timur Tengah telah membatasi penurunan harga minyak.
• Minyak mentah berjangka mengalami tekanan ketika Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk Asia Timur dan Pasifik dan mengatakan ada risiko perlambatan di Cina, konsumen minyak global terbesar kedua di dunia, bisa menjadi lebih dalam dan lebih lama dari yang diperkirakan oleh banyak analis.
• Pertumbuhan ekonomi Cina dan permintaan untuk minyak telah memberi dukungan utama untuk harga minyak sejak permintaan energi global dilanda resesi setelah krisis keuangan tahun 2008.
• Kekhawatiran tentang krisis utang Spanyol dan Eropa terus berlanjut bahkan saat pejabat zona euro berkumpul di Luxembourg untuk meluncurkan dana bailout kawasan itu. Euro merosot dari level puncak dua minggu terhadap dolar dan yen. Kekhawatiran tentang Asia telah membebani ekuitas global dan AS.
• Pertikaian antara Turki dan Suriah pada hari Senin dan data ekspor Jerman yang dirilis lebih baik dari perkiraan telah membantu membatasi penurunan harga minyak. Presiden Turki Abdullah Gul mengatakan pada hari Senin "skenario terburuk" kini bermain di Suriah. Gul mengatakan Turki akan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk melindungi dirinya sendiri, sementara militernya telah melakukan serangan balasan untuk hari keenam setelah sebuah granat ditembakkan dari Suriah terbang melintasi perbatasan.
• Brent November crude <LCOc1> turun 20 sen di $111.82 per barel, mengalami rebound setelah terkoreksi ke level intraday low $110.54. Sedangkan untuk U.S. November crude <CLc1> turun 55 sen di $89.33 per barel, setelah turun ke level intraday low $88.21.
• Hari libur bursa AS hari Senin berkenaan dengan perayaan Columbus Day akan menunda jadwal rilis data stok mingguan minyak AS. American Petroleum Institute (API) akan merilis stok minyaknya pada hari Kamis pukul 03.30 WIB, sedangkan U.S. Energy Information Administration akan merilis datanya pada hari Jumat pukul 22.00 WIB.
EURO ZONE
• Sentimen zona euro membaik untuk rangkaian dua bulannya pada bulan Oktober dengan ekspektasi para investor didorong oleh langkah pelonggaran moneter dari bank sentral dan mahkamah Jerman menyetujui untuk dana bailout permanen untuk mata uang tunggal Eropa.
• Para menteri keuangan zona euro menyampaikan dukungan bersama terhadap Spanyol Senin lalu, yang mengatakan negara dalam langkah‐ langkah untuk merombak perekonomiannya, yang berhasil dalam pendanaan sendiri pada pasar keuangan yang tidak membutuhkan bailout, sekurang‐kurangnya saat ini.
• Surplus perdagangan Jerman mencapai level tertinggi dalam lima tahun pada bulan Agustus setelah melonjak secara mengejutkan pada ekspor sementara itu output melemah hanya sedikit, menyoroti ketahanan ekonomi pada krisis utang zona euro, meskipun para ekonom melihat perlambatan kedepannya.
U.K.
• Sterling jatuh ke level terendah 1 bulan terhadap dolar menyusul mata uang berimbal hasil lebih tinggi masih mengalami tekanan, dan dengan prospek suram data ekonomi Inggris, nampaknya sterling masih akan mengalami tekanan jual dalam jangka pendek kedepan.
• Indeks dolar menguat setelah rilis data tingkat pengangguran AS pada Jumat lalu, mendorong investor untuk menaksir kembali skala potensi dan durasi dari putaran terbaru pembelian aset (QE3) oleh The Federal Reserve.
• Sedangkan kondisi yang kontras pakan lalu menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh tipis di kuartal ketiga dengan sektor konstruksi masih mengalami kontraksi dan sektor jasa mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan.
• Adapun hal yang membuat pemulihan ekonomi lebih berat, Kanselir George Osborne mengatakan pada hari Senin bahwa sebagian besar penghematan dalam anggaran pemerintah akan melalui pemotongan pengeluaran pemerintah. Hal itu akan menambah tekanan pada Bank of England untuk melonggarkan kebijakan moneter yang mungkin pada awal bulan depan.
• Sterling turun 0.6% di $1.6035, setelah terkoreksi ke level intraday low di $1.6021. Sterling telah tersungkur dari level tertinggi sepekan di $1.6218 yang dicapai pada hari Jumat usai rilis data ketenagakerjaan AS.
JAPAN
• Dollar merosot 0.6 persen ke level 78.30 yen <JPY=>. Telah mencapai level puncaknya 78.87 yen pada Jumat lalu dari data Reuters.
• Outlook dari negara dengan ekonomi utama dunia termasuk AS dan Jerman telah merosot tipis, meskipun Cina kemungkinan stabil setelah perlambatannya baru‐baru ini, OECD mengatakannya Senin lalu.
• Dalam laporan bulanan terakhir pada ekonomi global, Organisation for Economic Co‐operation and Development mengatakan composite leading indicator (CLI) untuk 33‐negara area OECD turun menjadi 100.1 pada bulan Agustus dari 100.2 bulan Juli, mencatakan berlanjutnya tren pelemahan pertumbuhan ekonomi.
• Semua negara utama ekonomi dunia terlihat penurunan satu poin pada CLIs, termasuk Jepang, yang mana anjlok menjadi 100.3 dari 100.4.
AUSTRALIA
• Australian dan New Zealand dollar diperdagangkan mendekati level terendah mingguannya Senin lalu dan terlihat rapuh ditengah bertahannya permasalahan mengenai outlook untuk ekonomi global meskipun membaik dari ekspektasinya data jobs AS minggu lalu.
• Pasar umumnya tenang dengan pasar Jepang dan AS yang libur dan Cina kembali buka setelah libur panjang mingguannya.
• Aussie <AUD=D4> menekan penurunannya ke level $1.0165, yang telah merosot ke level terendahnya $1.0150, level terendah yang mendekati tiga bulannya. Telah menembus level utama support $1.0165, terendah bulan September, dengan level berikutnya disekitar level $1.0150. Walaupun dalam penutupannya mengalami kenaikan ke level $1.0195.
• Terhadap euro, Aussie tertekan mendekati level terendah empat bulannya A$1.2781 <EURAUD=R>.
• Harga obligasi Australia bertenor tiga tahun menguat, mengikuti rilis dari membaik dari ekspektasinya data jobs AS, tetapi sentimen domestik melemah.
SWISS
• Indeks harga konsumen (CPI) Swiss turun tipis di bulan September, meskipun terdapat indikasi mulai adanya tekanan inflasi, mengisyaratkan bank sentral akan mempertahankan batasan pada nilai tukar mata uang lokalnya untuk menghindasri deflasi dan resiko resesi.
• Serangkaian data yang dirilis belakangan ini, seperti data manufaktur telah memberikan gambaran suram ekonomi Swiss, yang mana akan mamacu SNB untuk melanjutkan penetapan batasan nilai tukar mata uangnya untuk mendorong sektor ekspor dan mengurangi tekanan inflasi.
• Menurunnya permintaan domestik, yang sebagian disebabkan kekhawatiran naiknya pengangguran juga akan membatasi kenaikan harga. Namun demikian, tingkat pengangguran ternyata dirilis cukup stabil di level 2.8% di bulan September.
• CPI Swiss turun 0.4% y/y di bulan September setelah mencatat turun 0.5% y/y di bulan Agustus sebelumnya, dan untuk basis bulanan tercatat naik 0.3%. Kedua data dirilis sesuai dengan ekspektasi pasar.
• Kekhawatiran terhadap resiko terjadinya deflasi dan resesi, telah mendorong Swiss National Bank (SNB) untuk mematok batas maksimum untuk nilai tukar Swiss franc di 1.20 per euro pada 6 September 2011 setelah investor memburu Swiss franc sebagai mata uang aman resiko akibat krisis utang Eropa yang telah mendorong penguatan Swiss franc ke rekor tertingginya.
• Data ekonomi belakangan ini dirilis melemah, dimana sektor manufaktur mencatat kontraksi untuk ke‐5 kalinya secara berturut‐turut di periode Agustus, sentimen konsumen melemah lebih lanjut di kuartal ketiga dan indeks sentimen investor ZEW turun di bulan September. Tingkat pengangguran diprediksi naik menjadi 3.3% di tahun 2013, berdasarkan laporan dari State Secretariat for Economics.
• Swiss franc melemah terhadap dolar, merosot dari level tertinggi yang dicapai pekan lalu, setelah dolar terangkat oleh penurunan yang mengejutkan untuk data tingkat pengangguran AS, yang mana telah membangkitkan kembali optimisme investor pada ekonomi AS. Tingkat pengangguran AS turun ke level terendah sejak Januari 2009. Hal ini telah memicu naiknya yield Treasury AS tenor 10 tahun dan membantu mengerek dolar. Sedangkan terhadap euro, Swiss franc bergerak rangebound. Franc turun 0.3% terhadap dolar di 0.9332 dibandingkan dengan penutupan New York hari Jumat. Sementara terhadap euro, franc bergerak relatif stabil di sekitar 1.2108.