US & GLOBAL
• Bursa saham Amerika melemah pada sesi Selasa karena aksi ambil untung pelaku pasar setelah sebelumnya sempat mendorong indeks S&P 500 menuju level tertinggi dalam kurun 4‐tahun terakhir, namun euro menguat terhadap dolar di tengah harapan ECB akan segera mulai membeli obligasi Spanyol dan Italia untuk mengatasi krisis utang. Biaya pinjaman Spanyol tenor 10‐tahun <ES10YT=TWEB> turun 10 basis poin menjadi 6,24 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Portugis merosot ke level terendah sejak April 2010.
• Persepsi investor mengenai menurunnya ancaman krisis Uni Eropa menjadi katalis penguatan bursa saham akhir‐akhir ini. Pada awal sesi, indeks S&P500 <. SPX> naik ke level intraday terkuat sejak Mei 2008, sebelum pada akhirnya memangkas keuntungan sebelum level resistance teknisnya.
• Tingginya ketidakpastian dan kekhawatiran investor mengenai persyaratan ECB untuk negara‐negara bermasalah yang meminta bantuan dari dana penyelamatan zona euro sebelum beralih ke bank sentral, berarti bahwa krisis di Spanyol bisa lebih buruk dari sebelumnya. Namun, optimisme atas kemungkinan tindakan ECB akhirnya mendukung sentimen pelaku pasar. Surat kabar asal Inggris, The Daily Telegraph, mendukung laporan selama akhir pekan dari sebuah majalah Jerman bahwa ECB berencana akan menetapkan acuan pada imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia. Meskipun hal tersebut dibantah oleh salah seorang juru bicara ECB, yang menyatakan bahwa belum ada keputusan yang diambil.
• Bursa saham Amerika ditutup melemah, The Dow Jones industrial average <DJI.> berakhir turun 68.06 poin, atau 0,51 persen, ke 13,203.58. The S & P 500 Index <SPX.> ditutup turun 4,96 poin, atau 0,35 persen, ke 1,413.17 dan The Nasdaq Composite Index <. IXIC> turun 8,95 poin, atau 0,29 persen, ke 3,067.26.
• Indeks saham global MSCI <. MIWD00000PUS> justru naik 0,3 persen ke 326,34 setelah mencapai level tertinggi sejak awal Mei di 328,21. Indeks The FTSEurofirst 300 <FTEU3.> juga naik 0,4 persen ke 1,109.55.
• Penguatan pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir ditunjang ekspektasi bahwa ECB akan membantu mengakhiri krisis hutang Uni Eropa yang telah berlangsung sepanjang 2‐1/2‐tahun terakhir.
• Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras akan bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Perancis Francois Hollande dan Kepala Eurogroup Jean‐Claude Juncker dalam beberapa hari kedepan untuk mencoba untuk mengamankan bantuan tambahan dari Uni Eropa, IMF dan ECB, meskipun Yunani gagal memenuhi pemangkasan hutangnya. Samaras diharapkan akan melakukan lobi untuk perpanjangan pemangkasan anggaran dalam 2‐tahun untuk mengurangi dampaknya.
• Euro <EUR=> tercatat naik 1 persen ke 1,2462 terhadap dolar AS, sementara dolar tergelincir 0,2 persen ke 79,24 yen <JPY=>.
• Harga obligasi Amerika menghapus kerugiannya pada awal sesi, bersamaan dengan bursa saham Amerika yang menghapus kenaikan pada awal sesi perdagangan. Obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya naik 2/32 dengan imbal hasil pada 1,8036 persen.
• Harga minyak mentah Brent <LCOc1> naik 94 sen ke 114,64 USD per barel. Minyak menguat diatas 90 USD per barel pada akhir Juni lalu, ditunjang oleh perawatan mesin produksi di kawasan North Sea dan meningkatnya kemungkinan konflik militer natara Iran dan Israel. Minyak US crude <CLc1> naik 71 sen ke 96,68 USD per barel.
• Harga emas <XAU=> naik ke level tertinggi sejak 3‐1/2 bulan terakhir seiring pelemahan dolar AS, sementara platinum <XPT=> mendekati level tertinggi sepanjang 2‐bulan terakhir yang sempat tercapai pada sesi awal pekan ini karena kekhawatiran atas hambatan pasokan dari produsen terbesar yairu Afrika Selatan. Harga spot emas <XAU=> mencapai level tertinggi di 1,641.20 USD per troy ounce.
GOLD & COMMODITIES
• Emas naik ke level tertingginya sejak bulan Mei Selasa lalu, naik 1.2 persen, dari spekulasi European Central Bank akan bertindak untuk membantu Spanyol dan Italia, sementara itu platinum juga naik ke level tertingginya dalam 3‐1/2 bulan karena kekerasan pada tambang di Afrika Selatan menaikkan permasalahan mengenai pasokan.
• Logam mulia mencatatkan kenaikan terbesar dalam hariannya yang hampir dalam waktu sebulan, memperluas rally‐nya dalam rangkaian lima harinya pada laporan ECB bergerak untuk menekan harga borrowing costs Spanyol dan Italia.
• Technical support membantu emas naik diatas 100‐day moving average, tetapi analis mengatakan 200 DMA dapat membentuk resistance berikutnya. Aksi beli dari logam mulia juga terdorong oleh kenaikan ke level tertinggi empat tahunnya pada bursa Wall Street pada awal harian dan naik tajamnya komoditas lainnya yang dipimpin oleh crude oil dan gandum.
• "There is still an overriding fear that the equities markets have appreciated beyond the point of sustainability so there is a level of fear and desire for diversification into gold," kata Jeffrey Sica, chief investment officer pada SICA Wealth Management.
OIL & COMMODITIES
• Oil naik Selasa lalu dari harapan bahwa European Central Bank akan bertindak untuk mengatasi krisis utang regional yang mendorong crude futures dan membawa ekuitas AS ke level tertinggi empat tahunnya dan euro ke level puncak tujuh minggunya versus dollar.
• Optimisme investor bahwa ECB akan mengambil tindakan untuk menurunkan borrowing costs Spanyol dan Italia, meskipun Senin sebelumnya bank sentral berusaha untuk meredam spekulasi yang terkandung dalam laporan yang menyarankan untuk pembelian obligasi pada negara zona euro jika borrowing costs mencapai level tertentu.
• U.S. front‐month September crude futures mencapai level tertinggi tiga bulannya diatas level $97 per barrel, dengan kontrak expire pada akhir hariannya.
• Suatu perawatan yang berhubungan dengan produksi oil North Sea yang turun dan tingginya tensi di Timur Tengah karena kekerasan di Suriah dan gejolak Iran dengan Barat berkenaan dengan program nuklir yang menambah dorongan pada harga oil.
• Persediaan crude AS melemah 6 juta barrel minggu lalu, grup industri American Petroleum Institute (API) mengatakan dalam laporan mingguannya Selasa lalu, jauh lebih besar dari ekpektasi.
EURO ZONE
• Euro ditutup menguat terhadpa dolar AS setelah sempat mencapai level tertinggi sepanjang 7‐pekan terakhir, ditunjang oleh maraknya ekspektasi akan tindakan dari ECB untuk menekan tingginya imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia. Majalah asal Jerman – Der Spiegel melaporkan pada akhir pekan lalu bahwa ECB akan menetapkan target spesifik level imbal hasil dalam program pembelian obligasi yang nantinya akan mereka tempuh. Namun demikian ketidakpastian mengenai efektifitas langkah ECB tersebut diperkirakan masih akan membatasi penguatan euro kedepannya.
• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 1 persen terhadap dolar AS ke level 1.2462 setelah sempat naik hingga level 1.2488. Euro juga mencatat penguatan terhadap yen hingga mencapai level 99.18 yang merupakan level tertinggi sejak awal Juli silam. Terhadap sterling, euro juga tercatat menguat ke level harian tertinggi 0.7907, yang merupakan level tertingginya sejak 2‐pekan terakhir.
• Harian The Daily Telegraph asal Inggris juga meluncurkan laporan senada yang mendukung kemungkinan rencana ECB untuk menekan imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia. Meski demikian, juru bicara ECB menegaskan laporan tersebut belum sepenuhnya benar, karena tidak ada keputusan yang telah diambil ECB.
• Imbal hasil obligasi Spanyol tenor 10‐tahun turun 11 basis poin ke 6,22 persen. Penurunan imbal hasil obligasi Spanyol tersebut juga diiringi penurunan imbal hasil obligasi Italia dan Portugis. Imbal hasil obligasi Portugis untuk tenor 10‐tahun bahkan turun 21 poin ke level 9,48 persen, yang merupakan level terendahnya sejak April 2010.
U.K.
• Sterling menguat terhadap dolar AS ke level tertinggi sejak akhir Mei silam, setelah sempat mencapai level harian tertinggi di 1.5803, berhasil menembus level resistance penting 1.5777, yang hampir setara dengan 50 persen retracement dari downward move antara 1.6301 – 1.5265. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat menguat 0,7 persen terhadap dolar AS ke 1.5780. Namun demikian sterling tercatat melemah 0,46 persen terhadap euro ke level terendahnya sejak 2‐pekan terakhir.
• Penguatan sterling disokong kinerja positif euro terhadap mata uang utama dunia lainnya, ditunjang oleh ekspektasi bahwa ECB akan segera meluncurkan program pembelian obligasi untuk menekan tingginya imbal hasil obligasi Italia dan Spanyol. Harian The Daily Telegraph melaporkan bahwa terdapat kemungkinan ECB akan menetapkan target spesifik level imbal hasil dalam program pembelian obligasi yang nantinya akan mereka tempuh. Ekspektasi tersebut mendongkrak sentimen positif investor terhadap aset beresiko, yang turut menopang kinerja sterling.
• Sementara itu dari sisi fundamental ekonomi, kondisi keuangan publik Inggris untuk periode Juli memburuk setelah adanya penurunan pendapatan pajak dari korporasi, hal mana memberikan keraguan bahwa pemerintah akan bisa menepati target pemangkasan defisit keuangan. Kondisi tersebut juga meningkatkan prospek pemangkasan anggaran lebih lanjut melebihi yang sebelumnya direncanakan.
JAPAN
• Dolar AS melemah dalam dua sesi beruntun terhadap yen setelah gagal menembus level resistance penting 79.66 (previous high 20 Agustus). Pelemahan dolar AS terhadap yen ini ditunjang oleh meningkatnya minat investor terhadap aset beresiko setelah naiknya ekspektasi bahwa ECB akan melakukan tindakan untuk menekan imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia. Euro menguat terhadap yen ke level tertingginya sejak awal Juli silam di 99.18.
• Sementara itu deputi Gubernur BOJ – Kiyohiko Nishimura menyatakan bahwa BOJ mengkhawatirkan kondisi ekonomi Cina yang disebutnya memasuki “zona berbahaya”. Pandangan Nishimura berlandaskan pada kemungkinan gelembung pada harga properti Cina, perubahan demografik dan meningkatnya pinjaman di negara tersebut, yang memperbesar kemungkinan krisis keuangan yang akan melanda Cina. Penilaian tersebut merupakan salah satu peringatan untuk ekonomi Jepang sendiri, karena Cina merupakan salah satu partner dagang terbesar Jepang, sehingga kondisi ekonomi Cina akan berdampak pada permintaan produk asal Jepang.
AUSTRALIA
• Australian dan New Zealand dollar mendapat sedikit dorongan Selasa lalu setelah Reserve Bank of Australia (RBA) menyatakan isi dari kebijakan mereka, sementara itu pembicaraan dari langkah stimulus pada wilayah Cina mendukung pada risk sentiment.
• Aussie <AUD=D4> naik dalam hariannya ke level tertinggi $1.0520, mendapat kenaikan setelah penurunannya yang mencapai level terendah tiga minggunya minggu lalu.
• Bank sentral Australia tetap mempertahankan tingkat suku bunganya unchanged bulan ini karena pengaruh utama dari pemangkasan sebelumnya belum dirasakan dan terdapat tanda‐tanda membaiknya aktivitas sebagai bagian dari perekonomian yang tidak menguntungkan dari booming pertambangan.
• Dalam minutes pada meeting kebijakan bulan Agustus yang dirilis Selasa lalu, Reserve Bank of Australia (RBA) tidak memberikan petunjuk apakah mungkin untuk mempertimbangkan melonggarkan kebijakan moneternya kembali, meskipun tidak menutup pintu dalam pilihannya.
• "With inflation expected to be consistent with the target and growth close to trend, but with a more
subdued international outlook than was the case a few months ago, the Board judged that the stance of monetary policy remained appropriate," minutes mengungkapkannya.
SWISS
• Swiss franc anjlok versus dollar Selasa lalu, dengan investor bertanya‐tanya apakah pengambil kebijakan zona euro akan memutuskan untuk mengambil tindakan dalam memutuskan membawa turun borrowing costs dibeberapa anggota blok tersebut yang dilanda utang.
• The franc secara luas bergerak bersamaan dengan euro terhadap dollar untuk tahun lalu, berkenaan dengan pembatasan 1.20 per euro yang dilakukan oleh Swiss National Bank pada the safe‐haven franc akhir 6. Sept. untuk menangkal deflasi dan resesi.
• Euro sempat meningkat 0.2 persen terhadap the greenback Selasal lalu, menghentikan level puncaknya 6 Agust., tetapi kenaikan terlihat rapuh untuk terjadi kebalikannya, yang memberikan keraguan mengenai rencana pembelian obligasi European Central Bank senilai milyaran euro untuk pemerintah Spanyol dan Italia dalam mengurangi kenaikan borrowing costs.