title cover

title cover

Wednesday, August 22, 2012

Headline News 22.08.12


US & GLOBAL
Bursa saham Amerika melemah pada sesi Selasa karena aksi ambil untung pelaku pasar setelah sebelumnya sempat mendorong indeks  S&P 500 menuju level tertinggi dalam kurun 4‐tahun terakhir, namun euro menguat terhadap dolar di tengah harapan ECB akan segera  mulai membeli obligasi Spanyol dan Italia untuk mengatasi krisis utang. Biaya pinjaman Spanyol tenor 10‐tahun <ES10YT=TWEB> turun  10 basis poin menjadi 6,24 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Portugis merosot ke level terendah sejak April 2010. 

Persepsi investor mengenai menurunnya ancaman krisis Uni Eropa menjadi katalis penguatan bursa saham akhir‐akhir ini. Pada awal sesi,  indeks S&P500  <.  SPX> naik  ke  level  intraday  terkuat  sejak  Mei  2008,  sebelum  pada  akhirnya  memangkas  keuntungan  sebelum  level  resistance teknisnya. 

Tingginya ketidakpastian dan kekhawatiran investor mengenai persyaratan ECB untuk negara‐negara bermasalah yang meminta bantuan  dari dana penyelamatan zona euro sebelum beralih ke bank sentral, berarti bahwa krisis di Spanyol bisa lebih buruk dari sebelumnya.  Namun,  optimisme  atas  kemungkinan  tindakan  ECB  akhirnya  mendukung  sentimen  pelaku  pasar.  Surat  kabar  asal  Inggris,  The  Daily  Telegraph, mendukung laporan selama akhir pekan dari sebuah majalah Jerman bahwa ECB berencana akan menetapkan acuan pada  imbal  hasil  obligasi  Spanyol  dan  Italia.  Meskipun  hal  tersebut  dibantah  oleh  salah  seorang  juru  bicara  ECB,  yang  menyatakan  bahwa  belum ada keputusan yang diambil. 

Bursa  saham  Amerika  ditutup  melemah,  The  Dow  Jones  industrial  average  <DJI.>  berakhir  turun  68.06  poin,  atau  0,51  persen,  ke  13,203.58. The S & P 500 Index <SPX.> ditutup turun 4,96 poin, atau 0,35 persen, ke 1,413.17 dan The Nasdaq Composite Index <. IXIC>  turun 8,95 poin, atau 0,29 persen, ke 3,067.26. 

Indeks  saham  global  MSCI  <.  MIWD00000PUS>  justru  naik  0,3  persen  ke  326,34  setelah  mencapai  level  tertinggi  sejak  awal  Mei  di   328,21. Indeks The FTSEurofirst 300 <FTEU3.> juga naik 0,4 persen ke 1,109.55.  

Penguatan pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir ditunjang ekspektasi bahwa ECB akan membantu mengakhiri krisis hutang  Uni Eropa yang telah berlangsung sepanjang 2‐1/2‐tahun terakhir. 

Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras akan bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Perancis Francois Hollande dan Kepala  Eurogroup Jean‐Claude Juncker dalam beberapa hari kedepan untuk mencoba untuk mengamankan bantuan tambahan dari Uni Eropa,  IMF dan ECB, meskipun Yunani gagal memenuhi pemangkasan hutangnya. Samaras diharapkan akan melakukan lobi untuk perpanjangan  pemangkasan anggaran dalam 2‐tahun untuk mengurangi dampaknya. 

Euro <EUR=> tercatat naik 1 persen ke 1,2462 terhadap dolar AS, sementara dolar tergelincir 0,2 persen ke 79,24 yen <JPY=>. 

Harga  obligasi  Amerika  menghapus  kerugiannya  pada  awal  sesi,  bersamaan  dengan  bursa  saham  Amerika  yang  menghapus  kenaikan  pada awal sesi perdagangan. Obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya naik 2/32 dengan imbal hasil pada 1,8036 persen. 

Harga minyak mentah Brent <LCOc1> naik 94 sen ke 114,64 USD per barel. Minyak menguat diatas 90 USD per barel pada akhir Juni lalu,  ditunjang oleh perawatan mesin produksi di kawasan North Sea dan meningkatnya kemungkinan konflik militer natara Iran dan Israel.  Minyak US crude <CLc1> naik 71 sen ke 96,68 USD per barel. 

Harga emas <XAU=> naik ke level tertinggi sejak 3‐1/2 bulan terakhir seiring pelemahan dolar AS, sementara platinum <XPT=> mendekati  level tertinggi sepanjang 2‐bulan terakhir yang sempat tercapai pada sesi awal pekan ini karena kekhawatiran atas hambatan pasokan  dari produsen terbesar yairu Afrika Selatan. Harga spot emas <XAU=> mencapai level tertinggi di 1,641.20 USD per troy ounce.   


GOLD & COMMODITIES
Emas naik ke level tertingginya sejak bulan Mei Selasa lalu, naik 1.2 persen, dari spekulasi European Central Bank akan bertindak untuk  membantu Spanyol dan Italia, sementara itu platinum juga naik ke level tertingginya dalam 3‐1/2 bulan karena kekerasan pada tambang  di Afrika Selatan menaikkan permasalahan mengenai pasokan.  

Logam mulia mencatatkan kenaikan terbesar dalam hariannya yang hampir dalam waktu sebulan, memperluas rally‐nya dalam rangkaian  lima harinya pada laporan ECB bergerak untuk menekan harga borrowing costs Spanyol dan Italia.  
Technical support membantu emas naik diatas 100‐day moving average, tetapi analis mengatakan 200 DMA dapat membentuk resistance  berikutnya. Aksi beli dari logam mulia juga terdorong oleh kenaikan ke level tertinggi empat tahunnya pada bursa Wall Street pada awal  harian dan naik tajamnya komoditas lainnya yang dipimpin oleh crude oil dan gandum.   

"There is still an overriding fear that the equities markets have appreciated beyond the point of sustainability so there is a level of fear  and desire for diversification into gold," kata Jeffrey Sica, chief investment officer pada SICA Wealth Management.   


OIL & COMMODITIES
Oil naik Selasa lalu dari harapan bahwa European Central Bank akan bertindak untuk mengatasi krisis utang regional yang mendorong crude futures dan membawa ekuitas AS ke level tertinggi empat tahunnya dan euro ke level puncak tujuh minggunya versus dollar.  

Optimisme  investor  bahwa  ECB  akan  mengambil  tindakan  untuk  menurunkan  borrowing  costs  Spanyol  dan  Italia,  meskipun  Senin  sebelumnya  bank  sentral  berusaha  untuk  meredam  spekulasi  yang  terkandung  dalam  laporan  yang  menyarankan  untuk  pembelian  obligasi pada negara zona euro jika borrowing costs mencapai level tertentu.  

U.S. front‐month September crude futures mencapai level tertinggi tiga bulannya diatas level $97 per barrel, dengan kontrak expire pada  akhir hariannya.  

Suatu perawatan yang berhubungan dengan produksi oil North Sea yang turun dan tingginya tensi di Timur Tengah karena kekerasan di  Suriah dan gejolak Iran dengan Barat berkenaan dengan program nuklir yang menambah dorongan pada harga oil.  

Persediaan crude AS melemah 6 juta barrel minggu lalu, grup industri American Petroleum Institute (API) mengatakan dalam laporan  mingguannya Selasa lalu, jauh lebih besar dari ekpektasi.  


EURO ZONE
Euro ditutup menguat terhadpa dolar AS setelah sempat mencapai level tertinggi sepanjang 7‐pekan terakhir, ditunjang oleh maraknya ekspektasi akan tindakan dari  ECB  untuk  menekan  tingginya  imbal  hasil  obligasi  Spanyol  dan  Italia.  Majalah  asal  Jerman  –  Der  Spiegel  melaporkan  pada  akhir  pekan  lalu  bahwa  ECB  akan  menetapkan target  spesifik  level  imbal  hasil dalam  program  pembelian  obligasi  yang  nantinya  akan  mereka tempuh.  Namun demikian  ketidakpastian  mengenai  efektifitas langkah ECB tersebut diperkirakan masih akan membatasi penguatan euro kedepannya.  

Hingga  akhir  sesi  New  York,  euro  tercatat  menguat  1  persen  terhadap  dolar  AS  ke  level  1.2462  setelah  sempat  naik  hingga  level  1.2488.  Euro  juga  mencatat  penguatan terhadap yen hingga mencapai level 99.18 yang merupakan level tertinggi sejak awal Juli silam. Terhadap sterling, euro juga tercatat menguat ke level  harian tertinggi 0.7907, yang merupakan level tertingginya sejak 2‐pekan terakhir. 

Harian The Daily Telegraph asal Inggris juga meluncurkan laporan senada yang mendukung kemungkinan rencana ECB untuk menekan imbal hasil obligasi Spanyol  dan Italia. Meski demikian, juru bicara ECB menegaskan laporan tersebut belum sepenuhnya benar, karena tidak ada keputusan yang telah diambil ECB.  

Imbal hasil obligasi Spanyol tenor 10‐tahun turun 11 basis poin ke 6,22 persen. Penurunan imbal hasil obligasi Spanyol tersebut juga diiringi penurunan imbal hasil  obligasi Italia dan Portugis. Imbal hasil obligasi Portugis untuk tenor 10‐tahun bahkan turun 21 poin ke level 9,48 persen, yang merupakan level terendahnya sejak  April 2010. 


U.K.
Sterling menguat terhadap dolar AS ke  level tertinggi  sejak akhir Mei silam,  setelah sempat mencapai level  harian tertinggi  di 1.5803,  berhasil menembus  level  resistance penting 1.5777, yang hampir setara dengan 50 persen retracement dari downward move antara 1.6301 – 1.5265. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat menguat 0,7 persen terhadap dolar AS ke 1.5780. Namun demikian sterling tercatat melemah 0,46 persen terhadap euro ke level terendahnya sejak 2‐pekan terakhir.  

Penguatan sterling disokong kinerja positif euro terhadap mata uang utama dunia lainnya, ditunjang oleh ekspektasi bahwa ECB akan segera meluncurkan program  pembelian obligasi untuk menekan tingginya imbal hasil obligasi Italia dan Spanyol. Harian The Daily Telegraph melaporkan bahwa terdapat kemungkinan ECB akan  menetapkan target spesifik level imbal hasil dalam program pembelian obligasi yang nantinya akan mereka tempuh. Ekspektasi tersebut mendongkrak sentimen  positif investor terhadap aset beresiko, yang turut menopang kinerja sterling. 

Sementara  itu  dari  sisi  fundamental  ekonomi,  kondisi  keuangan  publik  Inggris  untuk  periode  Juli  memburuk  setelah  adanya  penurunan  pendapatan  pajak  dari  korporasi,  hal  mana  memberikan  keraguan  bahwa  pemerintah  akan  bisa  menepati  target  pemangkasan  defisit  keuangan.  Kondisi  tersebut  juga  meningkatkan  prospek pemangkasan anggaran lebih lanjut melebihi yang sebelumnya direncanakan.


JAPAN
Dolar AS melemah dalam dua sesi beruntun terhadap yen setelah gagal menembus level resistance penting 79.66 (previous high 20 Agustus).  Pelemahan dolar AS terhadap yen ini ditunjang oleh meningkatnya minat investor terhadap aset beresiko setelah naiknya ekspektasi bahwa ECB  akan melakukan tindakan untuk menekan imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia. Euro menguat terhadap yen ke level tertingginya sejak awal Juli  silam di 99.18.  

Sementara  itu  deputi  Gubernur  BOJ  –  Kiyohiko  Nishimura  menyatakan  bahwa  BOJ  mengkhawatirkan  kondisi  ekonomi  Cina  yang  disebutnya  memasuki  “zona  berbahaya”.  Pandangan  Nishimura  berlandaskan  pada  kemungkinan  gelembung  pada  harga  properti  Cina,  perubahan  demografik dan meningkatnya pinjaman di negara tersebut, yang memperbesar kemungkinan krisis keuangan yang akan melanda Cina. Penilaian  tersebut merupakan salah satu peringatan untuk ekonomi Jepang sendiri, karena Cina merupakan salah satu partner dagang terbesar Jepang,  sehingga kondisi ekonomi Cina akan berdampak pada permintaan produk asal Jepang. 


AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollar mendapat sedikit dorongan Selasa lalu setelah Reserve Bank of Australia (RBA) menyatakan isi dari kebijakan mereka, sementara  itu pembicaraan dari langkah stimulus pada wilayah Cina mendukung pada risk sentiment.  

Aussie <AUD=D4> naik dalam hariannya ke level tertinggi $1.0520, mendapat kenaikan setelah penurunannya yang mencapai level terendah tiga minggunya minggu  lalu.    

Bank sentral Australia tetap mempertahankan tingkat suku bunganya unchanged bulan ini karena pengaruh utama dari pemangkasan sebelumnya belum dirasakan  dan terdapat tanda‐tanda membaiknya aktivitas sebagai bagian dari perekonomian yang tidak menguntungkan dari booming pertambangan.  

Dalam minutes pada meeting kebijakan bulan Agustus yang dirilis Selasa lalu, Reserve Bank of Australia (RBA) tidak memberikan petunjuk apakah mungkin untuk  mempertimbangkan melonggarkan kebijakan moneternya kembali, meskipun tidak menutup pintu dalam pilihannya.  

"With inflation expected to be consistent with the target and growth close to trend, but with a more 
subdued international outlook than was the case a few months  ago, the Board judged that the stance of monetary policy remained appropriate," minutes mengungkapkannya.  


SWISS
Swiss  franc  anjlok  versus  dollar  Selasa  lalu,  dengan  investor  bertanya‐tanya  apakah  pengambil  kebijakan  zona  euro  akan  memutuskan  untuk  mengambil tindakan dalam memutuskan membawa turun borrowing costs dibeberapa anggota blok tersebut yang dilanda utang.  

The franc secara luas bergerak bersamaan dengan euro terhadap dollar untuk tahun lalu, berkenaan dengan pembatasan 1.20 per euro yang  dilakukan oleh Swiss National Bank pada the safe‐haven franc akhir 6. Sept. untuk menangkal deflasi dan resesi.  

Euro sempat meningkat 0.2 persen terhadap the greenback Selasal lalu, menghentikan level puncaknya 6 Agust., tetapi kenaikan terlihat rapuh  untuk terjadi kebalikannya, yang memberikan keraguan mengenai rencana pembelian obligasi European Central Bank senilai milyaran euro untuk  pemerintah Spanyol dan Italia dalam mengurangi kenaikan borrowing costs.