title cover

title cover

Thursday, February 14, 2013

Headline News 14.02.13


US & GLOBAL
Yen ditutup melemah tipis ditengah kondisi perdagangan yang volatile pada hari Rabu menyusul keprihatinan pada perang mata uang dan  dampak dari pesan yang beragam dari G7 telah menambahkan fokus pada pertemuan G20 di Moskow akhir pekan ini. Yen menyerahkan  keuntungannya pasca mengalami kenaikan tajam di sesi sebelumnya. Komentar dari Wakil Menteri Keuangan Rusia Sergei Storchak telah  menekan yen setelah ia mengatakan mata uang itu dipastikan  telah over‐valued dan bahwa "tidak ada tanda‐tanda" otoritas  moneter  Jepang yang melakukan intervensi. 

Mata  uang  bergerak  volatile  setelah  muncul  statement  G7  sebelumnya  dalam  pekan  ini  mengenai  nilai  tukar,  yang  ditujukan  untuk  meredam kekhawatiran mengenai perang mata uang. G7 pada hari Selasa kemarin menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai  nilai  tukar  yang  disepakati  pasar  dan  mengatakan  kebijakan  moneter  dan  fiskal  tidak  harus  diarahkan  pada  devaluasi  mata  uang  –  komentar yang awalnya dipandang mendukung pelemahan yen belakangan ini. Namun, pejabat G7, yang terdiri dari negara AS, Jepang,  Jerman, Inggris, Perancis, Italia dan Kanada, kemudian memberikan klarifikasi bahwa statement tersebut merupakan concern mereka atas  koreksi tajam yen belakangan ini. 

Analis  khawatir  tentang  kurang  jelasnya  konsensus  di  tingkat  G7  dalam  menanggulangi  risiko  devaluasi  mata  uang  yang  kompetitif  menyusul negara mencoba untuk memacu pertumbuhan melalui ekspansionis kebijakan moneter dalam negeri. 

Euro terakhir diperdagangkan di $1,3447, turun 0,04%, dan melemah 0,1% terhadap yen di 125,65 yen. 

Ketidakjelasan dalam pernyataan G7 tersebut telah memperbesar kemungkinan bahwa dewan kebijakan akan menggunakan sidang G20  di Moskow pada hari Jumat‐Sabtu pekan ini untuk memberikan komentar berikutnya, seputar nilai tukar yen dan meluasnya devaluasi  mata uang. 

Adapun fokus pelaku pasar saat ini tertuju pada Jepang, dimana pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe tengah mendorong untuk  dilakukan  kebijakan  moneter  agresif  oleh  BOJ  untuk  menangkal  resiko  deflasi  melalui  ekspansi  moneter.  Antisipasi  terhadap  langkah  kebijakan tersebut telah memicu koreksi yen hampir 20% terhadap dolar sejak November. 

Bursa saham dunia kembali berupaya bangkit  setelah S&P  500  menembus  level intraday tertinggi  sejak November  2007. Bursa  saham  Eropa  menguat,  namun  barometer  untuk  bursa  global  tidak  banyak  berubah  dengan  Dow  Jones  kembali  terkoreksi  dari  level  14.000.  Setelah menembus level tertinggi lebih dari 5 tahun, S&P mengalami koreksi tajam sebelum akhirnya ditutup menguat tipis. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 35,79 poin atau 0,26% di 13.982,91. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX>  berakhir  naik  0,90  poin  atau  0,06%  di  1.520,33.  Sementara  Nasdaq  Composite  Index  <.IXIC>  bertambah  10,38  poin  atau  0,33%  ke  3.196,88.   

Indeks ekuitas global MSCI naik 0,1% sementara indeks saham Eropa, FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3>, berakhir naik 0,4%.  

Harga Treasuriy jatuh setelah minimnya penjualan pada obligasi tenor 10 tahun. Harga obligasi tenor 10 tahun turun 12/32 dengan yield  2,021%.  


GOLD & COMMODITIES
Emas melemah dibawah level $1.650 per ons pada Rabu lalu setelah data menunjukkan kekecewaan pada kecilnya pertumbuhan dalam  penjualan ritel AS pada bulan Januari, sementara itu beberapa investor bertahan pada adanya kedepan meeting G20 akhir minggu ini,  yang mana diekspektasi untuk menjaga ritme dari perdagangan emas. 

Liburan panjang Lunar New Year Cina juga menahan minat pada pasar fisik, ungkap para trader

"More money is piling into the equities and real estate as the economy is getting better. It doesn't bode well for gold which is not rising  with the stimulus programs in China and Japan," ungkap Bruce Dunn, vice president pada perdagangan precious metals dealer Auramet.  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak Brent crude meningkat tipis pada sesi perdagangan Rabu ditutup mendekati $119 per barel dan tetap  mendekati  level  penutupan  perdagangan  tertinggi  sembilan  bulan,  meskipun  kenaikan  dibatasi  oleh  peningkatan  persediaan minyak mentah AS dan sebagai International Energy Agency (IEA) telah menurunkan prospek permintaan  akan minyak mentah. 

Menurut  laporan  mingguan,  U.S.  Energy Information  Administration  mengatakan  stok  minyak  mentah  naik  sebesar  560.000 barel pada pekan yang berakhir 8 Februari, meskipun keuntungan yang sedikit kurang dari yang diperkirakan  oleh analis, sementara stok bensin dan sulingan turun. 

"The underlying supply and demand fundamental picture really hasn't changed. We have a lot of oil here in the United  States," ucap Gene McGillian, seorang analis Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

EURO ZONE
AS  dan  Uni  Eropa  menyetujui  Rabu  lalu  untuk  mendorong  meluncurkan  hingga  akhir  bulan  Juni  pembicaraan  untuk  membuat  aliansi  free  trade/perdagangan bebas yang dapat menjadi acuan mitra global untuk mengikuti.  

Kesepakatan free trade akan menjadi yang paling ambisius untuk diusahakan, meliputi setengah output ekonomi dunia dan sepertiga dari aliran  perdagangan global.  

"These  negotiations  will  set  a  standard,  not  only  for  our  future  bilateral  trade  and  investment,  including  regulatory  issues,  but  also  for  the  development of global trade rules," Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengatakannya dalam konferensi berita.  

Output pada pabrik‐pabrik zona euro naik untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus pada akhir tahun lalu yang ditandai blok mata uang tunggal  yang mulai ditarik keluar dari resesi. 

Perancis kemungkinan akan melewatkan tujuan defisit tahun ini, Menteri Luar Negeri Laurent Fabius mengatakannya, pertama kali anggota dalam  lingkaran pemerintah yang mengakui keraguan berkenaan dengan landasan kebijakan yang berlaku.  


U.K.
Sterling  jatuh  ke  level  terendah  6  bulan  terhadap  dolar  dan  menembus  level  terendah  15  bulan  terhadap  sejumlah  rival  utamanya  pada  perdagangan  hari  Rabu  setelah  Bank  Sentral  Inggris  (BoE)  mengisyaratkan  akan  melanjutkan  kebijakan  moneter  longgar  meskipun  inflasi  meningkat. 

Hasil laporan inflasi kuartalan BoE menunjukkan adanya prospek ekonomi yang melemah dan mengatakan inflasi akan berada di atas target 2%  hingga awal 2016. 

Gubernur  BoE  Mervyn  King  mengatakan  bank  siap  untuk  "memeriksa"  periode  sementara  untuk  kondisi  inflasi  di  atas  target  dan  tidak  akan  berisiko menyakiti perekonomian dengan pengetatan kebijakan moneter dalam rangka untuk menghadapinya. 

Menyusul rilis data PDB‐Q4 Inggris yang mengalami kontraksi, laporan inflasi kuartalan menaikkan kekhawatirannya mengenai resiko “stagflasi”,  sebuah kondisi tingginya angka inflasi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi. 

Sterling melemah 0,7% terhadap dolar ke sekitar $1,5550, setelah terkoreksi ke $1,5525, level terendahnya sejak awal Agustus 2012. 

Meskipun inflasi tetap tinggi, Gubernur Mervyn King menegaskan kembali bahwa BoE siap untuk melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut  jika dibutuhkan, namun menambahkan bahwa dampak dari kebijakan moneter longgar adalah terbatas, dimana mendorong naiknya yield obligasi  pemerintah Inggris. Data yang dirilis Selasa kemarin menunjukkan inflasi Inggris tetap di 2,7% y/y di periode Januari. 

King mengatakan, pernyataan G7 yang dikeluarkan pada hari Selasa mengandung arti bahwa negara harus diizinkan untuk menggunakan stimulus  moneter untuk mendukung pertumbuhan ekonominya, dimana hal ini dapat mengurangi dampak nilai tukar, maka seharusnya dibiarkan terjadi. 

Sterling  juga  jatuh  ke  level  terendah  sejak  akhir  1992  terhadap  krown  Swedia  setelah  bank  sentral  Swedia  mempertahankan  suku  bunganya,  kontras dengan ekspektasi dilakukan pemangkasan. 


JAPAN
Jepang  akan  berusaha  untuk  meyakinkan  mitra  Group  of  20  yang  mendorong  untuk  mengembalikan  ekonomi  pada  keadaan  semula  dengan ekspansi moneter agresif yang akan menguntungkan negara lain dan menekan semua kemungkinan pengaruh negatif, diplomat  keuangan mengatakannya.  

Takehiko Nakao, wakil menteri keuangan untuk urusan internasional, berbicara sehari setelah Jepang dan negara kaya dari Group of Seven  mendeklarasikan  bahwa  kebijakan  fiskal  dan  moneter  tidak  akan  langsung  pada  mendevaluasi  mata  uang  dan  menegaskan  kembali  komitmen untuk menentukan nilai tukar.  

Wholesale prices Jepang melemah 0.2 persen dalam basis tahunan untuk bulan Januari, data Bank of Japan menunjukkannya.  


AUSTRALIA
Australian dollar mengalami rally tajam dari level terendahnya empat bulan Rabu lalu dibantu oleh beberapa data optimis domestik dan  penguatan dalam saham‐saham domestik dan harga komoditas global.  

Hingga mata uang Antipodean memangkas kenaikannya terhadap yen setelah pejabat G7 menyuarakan permasalahan mengenai gerakan  yang berlebihan pada mata uang Jepang.  

Aussie rally ke level $1.0361 <AUD=D4>, rebound dari level $1.0227 yang tercapai pada overnight, level terendahnya sejak pertengahan  Oktober.  

Para peritel kemungkinan akan menikmati ledakan baru dari pembelanjaan konsumen.  

Data terbaru menunjukkan consumer confidence telah menguat ke level tertinggi yang lebih dari dua tahun karena pemangkasan tingkat  suku bunga sejak akhir tahun 2011 oleh Reserve Bank of Australia's (RBA) terlihat untuk membuat kemajuannya.  


SWISS
Pemerintah Swiss pada Rabu kemarin mengumumkan langkah‐langkah untuk mencoba meredam ledakan pasar perumahan yang disebabkan suku bunga  yang ultra‐rendah, imigrasi dan daya tarik Swiss sebagai safe haven bagi investor keuangan. Pemerintah mengatakan pihaknya menuntut bank memegang  modal tambahan terhadap buku hipotek mereka untuk menahan kenaikan harga real estate yang "berlebihan" dan utang hipotek yang "selangit" karena  bank sentral tidak bisa menaikkan suku bunga karena tekadnya untuk tetap mempertahankan nilai patokan tertinggi untuk franc Swiss. Langkah ini dapat  menghambat sentimen konsumen di Swiss dan perluasan pertumbuhan ekonomi, dan juga dapat mencegah arus masuk modal spekulatif untuk mengambil  keuntungan dari bubble yang terjadi. Franc jatuh  ke 1,2387 per euro  sebagai  bentuk respon dari langkah pemerintah Swiss tersebut, sebelum  akhirnya  dapat memangkas kerugiannya dan bergerak di sekitar 1,2340. Sedangkan dolar menguat 0,2% ke 0,9185 franc.Saham bank Swiss juga tergelincir. 

Data yang dirilis kemarin menunjukkan producer and import prices naik di bulan Januari dari setahun lalu, meskipun tercatat sedikit menurun dari data  bulan sebelumnya, sebuah kondisi yang mendukung pandangan SNB untuk mempertahankan plafon franc untuk mencegah deflasi. Producer and import  prices  naik  0,8%  y/y  di  bulan  Januari,  turun  tipis  dari  1,0%  kenaikannya  di  bulan  Desember  sebelumnya,  demikian  data  dari  Federal  Statistics  Office  menunjukkan. Sedangkan dalam basis bulanan harga produsen turun 0,1% sementara harga impor turun 0,3%. 

Kepala SNB Thomas Jordan pada hari Selasa mengatakan plafon franc saat ini masih menjadi cara yang valid untuk memastikan stabilitas harga dan ia tidak  melihat adanya resiko inflasi di Swiss dalam waktu dekat, mengulang pernyataan serupa dari anggota SNB Fritz Zurbruegg di akhir pekan kemarin. Di bulan  Desember, SNB menurunkan proyeksi jangka pendek untuk inflasi, memprediksi inflasi akan turun 0,1% di tahun 2013 dan naik hanya 0,4% di 2014, jauh di  bawah target stabilitas harga SNB sebesar 2%. Data hari Selasa lalu menunjukkan inflasi Swiss turun 0,3% di periode Januari, mendukung langkah SNB untuk  mempertahankan plafon franc guna mencegah deflasi. Berdasarkan mandatnya, SNB harus mempertahankan inflasi tetap positif namun berada di bawah  2%. SNB akan menggelar sidang reguler berikutnya pada 14 Maret mendatang.