title cover

title cover

Tuesday, August 27, 2013

Headline News 27.08.13

US & GLOBAL
Obligasi pemerintah AS menguat pada hari Senin setelah durable goods orders periode Juli dirilis lebih rendah dari perkiraan, sementara Wall Street melemah dipicu kekhawatiran di Suriah.

Pasar ekuitas global, termasuk bursa saham AS bergerak relatif tenang sepanjang perdagangan kemarin. Namun indeks saham kemudian melemah setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan semua negara harus mengedepankan untuk akuntabilitas atas penggunaan senjata kimia di Suriah, menambahkan elemen ketidakpastian geopolitik ke pasar.

Investor juga mengkhawatirkan kondisi di Italia, dimana resiko terjadinya krisis pemerintahan baru telah memicu jatuhnya saham dan obligasi.

Di AS, order untuk produk barang tahan lama (durable goods orders) mencatat penurunan tertajam selama hampir setahun terakhir, dan barometer untuk belanja bisnis juga anjlok. Buruknya data telah mendorong naiknya harga obligasi AS tenor 10 tahun 8/32 dengan yield 2,7871 persen.

Meskipun data dirilis buruk, namun sebagian besar ekonom masih memprediksi bahwa The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasi yang saat ini senilai $85 milyar per bulan pada bulan September mendatang.

"If there is anything that is driving the markets today, it is that the durable goods numbers were weaker than expected and that raises the question whether the Federal Reserve might not begin to taper," kata Hugh Johnson, chief investment officer pada Hugh Johnson Advisors LLC di Albany, New York.

Perdebatan mengenai rencana The Fed dan dampaknya terhadap ekonomi negara berkembang telah mendominasi pasar dalam beberapa pekan terakhir.

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 64,05 poin atau 0,43% di 14946,46. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> terkoreksi 6,72 poin atau 0,40% di 1656,78. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 0,22 poin atau 0,01% di 3657,57.

Di Italia, para anggota dari partai sayap kanan Berlusconi, People of Freedom, mengatakan pada hari Minggu mereka akan memaksa pemilihan awal jika sekutu koalisi kiri‐tengah mereka memilih bulan depan untuk mengusir mantan perdana menteri Italia atas keyakinan penggelapan pajak.

Saham Italia berakhir melemah 2,1%, namun indeks saham Eropa hanya turun tipis 0,2%. Obligasi Italia jatuh, dan menyeret jatuhnya obligasi Spanyol dan Portugis.

Investor khawatir bahwa rencana Italia untuk memperbaiki keuangannya akan berantakan jika koalisi runtuh dan jika Italia berjalan tanpa pemerintahan yang solid bisa membuat sulit bagi Bank Sentral Eropa untuk melindunginya dari tekanan pasar.

"If you have new elections now there is a high risk you would not have a majority government, so that is why we are seeing a widening of spreads in the periphery," kata ING rate strategist Alessandro Giansanti. He noted the timing is poor, given Italy is set to sell bonds this week.

Setelah mengalami gejolak pekan lalu, indeks saham di India menguat, meskipun ada sedikit penurunan di Indonesia dan mata uang kedua negara kembali melemah terhadap dolar.

Rupee India melemah pada hari Senin, sementara permintaan dolar akhir bulan dari importir juga menyeret mata uang lebih rendah. Bank sentral negara itu melakukan intervensi dengan menjual dolar untuk mencoba menahan penurunan, yang telah memukul rupee ke rekor terendah.

Terhadap yen, dolar bergerak di sekitar 98,42 yen, turun dari level puncak hari Jumat di 99,15 yen, sementara euro bergerak di $1,3369, setelah mendaki setinggi $1,3410.

Harga emas terus membumbung tinggi hingga di atas $1400 per ons untuk pertama kalinya sejak awal Juni, melanjutkan rally 1,5% di hari Jumat. Emas terakhir bergerak naik 0,4%.
  • U.S. crude <CLc1> turun 0,1% ke $106,28 per barel, sementara Brent <LCOc1> naik tipis di $111,13. 



GOLD & COMMODITIES
Harga emas naik ke level tertinggi 11 pekan pada hari Senin setelah laporan mengejutkan akan data U.S. durable goods yang melemah mendorong harapan bahwa Federal Reserve akan memperpanjang kebijakan stimulus tentang pembelian obligasi.

Indeks metal menembus level 1.400 dollar untuk pertama kalinya sejak 7 Juni setelah rilis data long‐lasting U.S. manufactured goods menunjukkan penurunan terbesar mereka dalam hampir satu tahun 
pada bulan Juli, sementara data business spending atas barang modal juga ikut melemah.

Rally pergerakan harga emas kini telah meningkat lebih dari 200 dollar sejak akhir bulan Juni ketika harga mencapai level perdagangan terendahuntuk tiga tahun. Dan data ekonomi AS yang baru saja dirilis cukup mengecewakan ditambah masalah kepastian keputusan The Fed guna mengekang stimulus pembelian obligasi, yang telah mempertahankan suku bunga AS mendekati rekor terendah dan meningkatkan daya tarik real aset.

"The gains were mainly from short covering. If gold can't convincingly break above $1,400, we may see profit taking," ucap Howard Wen, metals analyst di HSBC.

Spot pergerakan harga emas <XAU=> menguat tipis sebesar 0,3 persen di level 1,400.61 dollar/ounce, setelah sebelumnya mencapai puncaknya di level 1,406.10 dollar/ounce.
  • U.S. COMEX gold futures periode Desember <GCZ3> ditutup melemah 2,70 dollar di level 1,393.10 dollar/ounce.


OIL & COMMODITIES
Harga Brent crude oil mencapai level tertinggi lima bulannya diatas level $111 per barrel Senin lalu karena AS menandai pergerakan kearah kemungkinan respon militer untuk dugaan serangan kimia di Siria, tetapi harga sedikit melemah dalam perdagangan yang choppy karena pelemahan data ekonomi AS yang menekan.

Dalam kebanyakan reaksi AS yang kuat sejak dugaan serangan kimia Rabu sebelumnya, Sekretaris Negara AS John Kerry menuduh pemerintah Siria dalam usaha menutupi dan mengatakan Presiden Barrack Obama "believes there must be accountability for those who would use the world's most heinous weapons against the world's most vulnerable people."

Analis oil pada Barclays mengatakan kemungkinan tumbuhnya beberapa bentukan respon militer AS menaikkan tensi di Timur Tengah "compounding concerns about the stability of the world's key oil producing region and will likely exert upward pressure on prices."

"The fear that the situation in the Middle East could spiral out of control is keeping sellers from coming out of woodwork," kata Gene McGillian, seorang analis pada Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

EURO ZONE
Anggota European Central Bank Governing Council Jens Weidmann mendesak pemerintah untuk tidak bergantung pada guna ECB untuk memecahkan masalah mereka, mengatakan bank sentral akan melakukan yang terbaik dengan tetap berpegang pada mandatnya.

Weidmann, yang juga presiden Bundesbank, juga menyerukan batas atas pada kepemilikan obligasi bank negara dan dukungan modal yang cukup untuk membantu mengurai hubungan dekat antara negara dan bank.

Berbicara pada pertemuan dengan duta besar 'di Berlin, Weidmann mengatakan krisis tidak bisa diselesaikan dengan kebijakan moneter, mengulangi oposisinya terhadap obligasi pemerintah program pembelian ECB ‐ Transaksi Moneter Outright (OMT) ‐ yang belum digunakan

"It is not a secret that I see specifically the government bond purchase programmes in a critical fashion," ucap Weidmann dalam sebuah pidato.

Bank sentral zona euro akan mendistribusikan risiko yang berasal dari kebijakan anggaran tidak sehat pada semua negara euro jika mereka membeli obligasi pemerintah masing‐masing negara dengan kelayakan kredit miskin, katanya.
  • "That way monetary policy weakens the principle of individual responsibility and engages in a kind of redistribution that should be decided by governments," ucapnya.


U.K.
Wakil  Gubernur  BoE  Charlie  Bean  menjelaskan  bahwa  BoE  sedang  memberikan  “sinyal  jelas”  bahwa  suku  bunga  belum  akan  dinaikkan  dalam  waktu  dekat  dengan  forward  guidance plan baru mereka. Keputusan BoE untuk memberikan forward guidance lebih dimaksudkan untuk memberikan kepercayaan kepada konsumen dan perusahaan untuk  melakukan belanja, demikian penjelasan Bean. 

Penjelasan Bean tersebut sebagai tindak‐lanjut atas keputusan Gubernur BoE Mark Carney yang mengumumkan bahwa bank sentral belum akan menaikkan suku bunga hingga  tingkat pengangguran turun menjadi 7%. 

Sterling bergerak relatif stabil terhadap dolar di sekitar $1,5575 pada hari Senin ditengah minimnya data ekonomi yang dirilis. Rilis data durable goods orders AS yang lebih buruk  dari  perkiraan  untuk  periode  Juli  turut  menekan  dolar  dan  menambah  keraguan  terhadap  peluang  pengurangan  stimulus  The  Fed.  Data  menunjukkan  order  untuk  produk  manufaktur tahan lama AS turun 7,3% di bulan Juli, penurunan tertajamnya selama hampir setahun terakhir, sementara barometer untuk melihat rencana belanja bisnis juga  anjlok. 

Dolar telah mengalami tekanan di pekan lalu setelah data penjualan rumah baru (new home sales) AS merosot ke level terendah selama 9 bulan , menambah ketidakpastian  mengenai kepan kiranya The Fed akan mengurangi program pembelian obligasinya dan menyeret turunnya yield Treasury AS tenor 10 tahun. 

Sementara sebagian besar pelaku pasar optimis bahwa The Fed akan mengurangi program stimulusnya di bulan September, meskipun hal itu banyak bergantung pada hasil data  non‐farm payrolls periode Agustus yang akan dilaporkan pada 6 September mendatang. Data kemungkinan akan dirilis buruk yang berpotensi mengurangi peluang The Fed untuk  mengurangi program stimulusnya. 


JAPAN
• Pemerintah Jepang membuka hari Senin lalu dengar pendapat dengan para ekonom, pemimpin bisnis dan pengacara konsumen yang kemungkinan dapat membantu keputusan Perdana Menteri Shinzo Abe dari bagaimana rencana untuk meningkatkan pajak penjualan.

• Selama enam hari dengar pendapat hingga Sabtu, pemerintah mengumpulkan opini dari 60 orang pada reformasi fiskal yang signifikan dalam tahunannya – suatu perubahan yang tidak populer tetapi sama seperti yang diperlukan untuk mengurangi utang publik, yang mana baru‐baru ini telah mencapai 1.000 trilyun yen ($10 trilyun).

• Ini mengambil bagian termasuk dari para akademisi, konsumen dan kepala serikat pekerja dan para eksekutif dari bisnis yang kecil hingga raksasa otomotif Toyota Motor Corp <7203.T>.

• Pada hari Senin, kebanyakan dari tujuh partisipan, termasuk kepala pelobi bisnis, menyerukan pada pemerintah untuk melanjutkan pada jadwal tahap kedua kenaikan pajak untuk tahun depan.


AUSTRALIA
Sektor ketenagakerjaan telah berjanji untuk membangun high speed rail antara Sydney hingga Melbourne pada tahun 2035, dengan Perdana Menteri Kevin Rudd menjanjikan sebuah multi‐billion dollar project dengan nilai 52 juta dollar segera akan dimulai.

Rudd pada hari Senin mengatakan Labor government akan memperkenalkan undang‐undang untuk mempertahankan rel sepanjang 1.748 kilometer antara Melbourne dan Brisbane, dan mendirikan sebuah otoritas baru untuk mengawasi pembangunan proyek.

Rudd mengatakan mengenai sebuah rencana tantang transportasi kereta api, dimana sektor ketenagakerjaan lihat hal penting untuk mendukung pekerjaan jauh di atas booming sektor pertambangan.

Janji pendanaan dalam menanggapi laporan akhir dari Kecepatan Tinggi Rail Advisory Group, yang telah merekomendasikan penyelesaian tahap pertama antara Sydney dan Melbourne, melalui Canberra, di tahun 2035.


SWISS
Franc  Swiss  melemah  tipis  terhadap  dolar  pada  hari  Senin,  dengan  analis  berekspektasi  dolar  cenderung  akan  rebound  terhadap  sejumlah  rivalnya  setelah  beberapa  pekan  mengalami pelemahan. 

Dolar mengalami tekanan di pekan lalu setelah data penjualan rumah baru (new home sales) AS merosot ke level terendah selama 9 bulan , menambah ketidakpastian mengenai  kepan kiranya The Fed akan mengurangi program pembelian obligasinya dan menyeret turunnya yield Treasury AS tenor 10 tahun. 

Rilis data durable goods orders AS yang lebih buruk dari perkiraan untuk periode Juli juga turut menekan dolar dan menambah keraguan terhadap peluang pengurangan stimulus  The  Fed.  Data  menunjukkan  order  untuk  produk  manufaktur  tahan  lama  AS  turun  7,3%  di  bulan  Juli,  penurunan  tertajamnya  selama  hampir  setahun  terakhir,  sementara  barometer untuk melihat rencana belanja bisnis juga anjlok. 

Sementara sebagian besar pelaku pasar optimis bahwa The Fed akan mengurangi program stimulusnya di bulan September, meskipun hal itu banyak bergantung pada hasil data  non‐farm payrolls periode Agustus yang akan dilaporkan pada 6 September mendatang. Data kemungkinan akan dirilis buruk yang berpotensi mengurangi peluang The Fed untuk  mengurangi program stimulusnya. 

Adapun dari dalam negeri Swiss, pekan ini akan dirilis data UBS consumption indicator pada hari rabu dan KOF barometer pada hari Jumat. KOF diperkirakan akan naik ke 1,33 di  bulan Agustus dari 1,23 di bulan Juli. 


Dolar bergerak di sekitar 0,9230 franc, atau naik 0,2% dari posisi penutupan New York hari Jumat.