title cover

title cover

Monday, March 11, 2013

Headline News 11.03.13


US & GLOBAL
Pasar ekuitas global mencatat rally dan dolar AS terapresiasi pada perdagangan hari Jumat kemarin setelah rilis mengagumkan untuk data  ketenagakerjaan AS di periode Februari yang memperkuat optimisme bahwa perekonomian AS tengah memulih. 

Indeks Dow Jones mencatat intraday high baru untuk keempat kalinya dan ditutup pada level tertingginyasementara bursa saham Eropa  dan barometer untuk ekuitas global naik ke level tertingginya selama lebih dari 4‐1/2 tahun. 

Ekuitas  AS  menutup  sesi  kemarin  dengan  menguat  dan  menempatkan  indeks  S&P  500  kurang  dari  1%  di  bawah  rekor  penutupan  tertingginya. Indeks Dow naik hampir 10% sepanjang tahun ini sementara S&P naik hampir 9%. 

Dolar menembus level tertinggi 3‐1/2 tahun terhadap yen dan level tertinggi 3 bulan terhadap euro, namun Treasury AS terkoreksi pasca  rilis data payrolls, yang menunjukkan tingkat pengangguran turun ke level terendah 4 tahun di 7,7% pada bulan lalu. 

Nonfarm  payrolls  menambah  236.000  pekerjaan  di  bulan  Februari,  demikian  dilaporkan  Departemen  Tenaga  Kerja,  jauh  melampaui  ekspektasi pasar 160.000. juga  turut menambah dukungan positif kedalam pasar adalah rilis data U.S. wholesale inventories  yang naik  1,2% di bulan Januari menjadi $504,4 milyar – pertumbuhan terpesatnya sejak Desember 2011. Data tersebut diikuti oleh revisi kenaikan  0,1% untuk data Desember 2012. 

JPMorgan Chase <JPM.N>, Bank of America <BAC.N> dan Goldman Sachs & Co <GS.N> membebani rally, karena bank telah menguat baru‐ baru  ini  menjelang  hasil  stress  test  Federal Reserve  yang  menunjukkan  mereka telah  cukup  modal  untuk  menahan  kemerosotan  yang  parah. 

Meskipun terjadi reaksi pasar yang kuat, namun laporan tenaga kerja bulan lalu menunjukkan pasar tenaga kerja masih bergerak sideways  dengan  trend  yang  melemah.  Lamanya  waktu  orang  menganggur  kian  memburuk,  jumlah  pekerja  meningkat,  jumlah  tenaga  kerja  sukarela turun dan tingkat partisipasi angkatan kerja menurun, dimana semua item the Fed tersebut menjadi sorotan bagi anggota dewan  kebijakan bak sentral. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 67,58 poin atau 0,47% di 14.397,07. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 6,92 poin  atau 0,45% di 1.551,18. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 12,28 poin atau 0,38% di 3.244,37.  Dalam sepekan, Dow  dan S&P keduanya mencatat naik 2,2% sementara Nasdaq naik 2,4%.  

Rally pada bursa global telah mendorong investor untuk memburu indeks saham Eropa yang belakangan ini tertekan oleh kondisi politik di  kawasan tersebut. Indeks FTSE MIB Italia dan IBEX Spanyol mencatat kenaikan terbesarnya diantara indeks saham Eropa lainnya, dimana  masing‐masing  naik  1,6%  dan  2,9%.  Sementara  indeks  saham  Eropa,  FTSEurofirst  300  <.FTEU3>,  ditutup  menguat  0,85%  di  1.195,20.  Sebelumnya, indeks ekuitas global MSCI naik ke level tertinggi sejak Juni 2008, dan indeks Nikkei Jepang menembus level tertinggi 4‐1/2  tahun di sesi Asia. Indeks MSCI terakhir tercatat naik 0,35% di 360,18. 

Rilis optimis data payrolls juga telah mengangkat yield Treasury AS. Harga Treasury AS tenor 10 tahun turun 18/32 dengan yield naik ke  2,0558 persen. 

Euro jatuh terhaap dolar, menghapus keuntungan yang diperolehnya di hari Kamis sebelumnya, ketika Presiden ECB Mario Draghi kurang  memberikan  sinyal  yang  mendukung  pasar.    Euro  terkoreksi  0,8%  ke  $1,2998,  melanjutkan  koreksinya  terhadap  dolar  setelah  Fitch  memangkas peringkat kredit Italia terkait hasil pemilu yang mengecewakan. Terhadap yen, dolar menguat ke level intraday high 96,54  yen,  level  tertingginya  sejak  Agustus  2009,  sebelum  akhirnya  tercatat  naik  1,34%  di  96,08  yen,  dalam  sebuah  penguatan  harian  terbesarnya sejak 11 Februari. 

Harga minyak berjangka Brent jatuh menyusul rilis data ketenagakerjaan AS mendorong naiknya dolar. Brent futures <LCOc1> turun 30  sen di $110,85 per barel sedangkan U.S. oil <CLc1> naik 39 sen di $91,95. 

Emas bergerak flat akhir pekan lalu, menutup pekan kemarin dengan menguat tipis, setelah data menunjukkan terjadinya pemulihan pada  perekonomian  AS  namun  tidak  cukup  mampu  untuk  mencegah  The  Fed  meluncurkan  stimulusnya.  Harga  emas  turun  tipis  46  sen  ke  $1.577,94  per  ons,  pasca  mengalami  rebound  tajam  dari  intraday  low  di  $1.560,80.  Dalam  sepekan,  emas  naik  0,2%,  mengakhiri  koreksinya selama 3 pekan terakhir.  


GOLD & COMMODITIES
Emas  diperdagangkan  flat  Jumat  lalu,  mengakhiri  mingguannya  dengan  kenaikan  tipis,  setelah  data  menunjukkan  perbaikan  pada  perekonomian AS tetapi tidak cukup untuk the Fed dalam menghentikan stimulusnya, analis mengatakannya. 

Palladium naik lebih dari 3 persen ke level tertinggi dalam 19 bulannya karena kekhawatiran pasokan dan booming permintaan auto yang  memicu  aksi  beli.  Kenaikan  pengiriman  secara  fisik  pada  palladium  futures  AS  juga  mengarahkan  kenaikan  permintaan  dari  pengguna  akhir. 

Emas merosot 1 persen pada awal hariannya setelah data menunjukkan employers AS bertambah dengan mendorong kenaikan 236.000  pekerja pada payrolls bulan Februari dan tingkat pengangguran anjlok ke level terendah dalam empat tahunnya.  

"We did see light short‐covering and fresh hedge‐fund buying coming back in as the payrolls number was being reassessed as one that's  not enough to change the Fed's policy," kata James Steel, metals analyst pada HSBC.  


OIL & COMMODITIES
Kontrak berjangka Brent crude ditutup melemah tipis pada sesi perdagangan Jumat seiring data pekerjaan AS menguat terhadap dollar, sementara   kontrak berjangka U.S. gasoline terus meningkat ke level penutupan tertinggi di 2013 karena tingginya kredit harga akan ethanol atau RINs, yang  menyebabkan peningkatan biaya penyulingan dan membuat impor akan bahan bakar menjadi terlalu mahal. 

Mata uang AS menyentuh level penutupan tertinggi 3,5 tahun terhadap yen dan level penutupan tertinggi terhadap euro, pemerintah melaporkan  nonfarm payrolls AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Februari, menambahkan 236.000 pekerjaan dan dengan mudah mengalahkan  ekspektasi para ekonom  yang memperkirakan 160.000 pekerjaan . 

Kontrak  berjangka  Brent  crude  periode  April  tergelincir  sebesar  30  sen  ditutup  dengan  nilai  110,40  dollar  per  barel  setelah  melemah  sebesar  109,14 dollar per barel selama sesi perdagangan. Brent berhasil memperoleh peningkatan kecil sebesar 0,4 persen selama sepekan, keluar dari  level penutupan terendah selama tiga pekan. 

Kontrak berjangka U.S. crude periode April meningkat 39 sen ditutup dengan nilai 91,95 dollar per barel,  kembali pulih setelah tergelincir dengan  nilai 90,83 dollar per barel selama sesi perdagangan dan memperoleh kenaikan sebesar 1,4 persen untuk satu pekan. 

"The employment report showed solid gains," ucap John Kilduff, seorang patner di Again Capital,New York. "It appears good enough to further the  equity market rally and the dollar. Perversely, the strengthening dollar will limit gains in crude oil, due to the inverse correlation.".  

EURO ZONE
Zona euro kemungkinan membutuhkan inflasi yang lebih tinggi di negara‐negara seperti Jerman dan rendahnya tingkat suku bunga di blok tersebut untuk menjamin  pemulihan kondisi perekonomian yang berkelanjutan dan mendapatkan manfaat yang terasa, Ketua dari IMF mengatakannya.  

Berbicara  selama  kunjungan  untuk  bailed‐out  Irlandia,  Christine  Lagarde  mengatakan  sementara  Eropa  telah  datang  jauh  sejak  musim  panas  (pada  bailout)  dan  kekhawatiran keuangan telah berkurang kegelisahannya, lebih banyak yang dilakukan untuk sepakat dengan "depressingly familiar" pada isu‐isu yang mendasari.   

Industrial  output  Jerman  unchanged  pada  bulan  Januari,  menekan  ekspektasi  untuk  kenaikan  tipis  dan  menggabungkan  permasalahan  bahwa  negara  dengan  perekonomian terbesar di zona euro tidak akan rebound karena kuatnya kontraksi sebagaimana indikator sentimen telah diperkirakan.  

Perancis nyaris menghindari resesi dalam kuartal pertama dalam tahunan, dengan pelemahan ekonomi yang memukul usaha pemerintah untuk mengendalikan defisit  bujet, data menunjukkannya Jumat lalu.  


U.K.
Sterling  menembus  level  terendah  2‐1/2  tahun  terhadap  dolar  pada  hari  Jumat  setelah  rilis  optimis  data  ketenagakerjaan  AS  mendukung  indikasi  berlanjutnya  pemulihan ekonomi di negara tersebut, sehingga memicu apresiasi dolar. 

Sterling untuk sementara ini masih tertekan oleh keprihatinan bahwa Inggris kemungkinan memasuki fase resesi ketiganya dalam 4 tahun terakhir dan bahwa BoE  akan mencetak lebih banyak lagi uang untuk merangsang pertumbuhan ekonominya. Sterling diprediksi masih akan melemah dalam beberapa hari kedepan. 

Sterling terkoreksi 0,6% terhadap dolar di sekitar $1,4915, setelah mencatat intraday low di $1,4886, level terendahnya sejak medio 2010. Sterling bergerak di sekitar  $1,5030 sebelum rilis data no‐farm payrolls AS. 

Sterling masih berpotensi melemah menyusul indikasi calon Gubernur BoE yang baru Mark Carney akan mengadopsi langkah‐langkah pelonggaran yang lebih radikal  ketika ia dilantik pada bulan Juli. Sterling menjadi salah satu mata uang utama dunia berkinerja terburuk di tahun 2013, setelah anjlok hampir 8% terhadap dolar.   

Setelah  rilis  data  sektor  konstruksi  yang  mengecewakan  pada  hari  Kamis  lalu  yang  telah  menambah  prospek  suram  ekonomi  Inggris,  maka  pasar  saat  ini  akan  mencermati data sektor industri dan manufaktur Inggris dalam pekan ini. Jika data tersebut dirilis buruk, maka akan memicu berlanjutnya depresiasi sterling.    


JAPAN
Pemerintah mengatakan bahwa tingkat pertumbuhan tahunan perekonomian Jepang meningkat sebesar 0,2 persen dalam tiga bulan hingga bulan Desember setelah  disesuaikan dengan tingkat inflasi menandai pertumbuhan pertama dalam tiga kuartal, didorong oleh perbaikan setelah revisi terhadap belanja modal perusahaan. 

Angka terakhir, direvisi meningkat dari 0,4 persen kontraksi tahunan dirilis pada  laporan pendahuluan di 14 Februari, mengindikasikan bahwa perekonomian negara  secara bertahap keluar dari resesi ringan. 

Data pemerintahan dirilis pada hari Jumat mengatakan bahwa neraca transaksi berjalan Jepang tercatat defisit untuk bulan ketiga beruntun pada Januari. 

Departemen  keuangan  Jepang  mengatakan  dalam  laporan  pendahuluan  bahwa  defisit  yang  terjadi  pada  neraca  adalah  salah  satu  indikasi  yang  luas  terhadap  perdagangan internasional, yang tetap berada diangka 364,8 milyar yen. 

Sebuah lembaga penelitian kredit mengatakan pada hari Rabu bahwa jumlah kebangkrutan korporasi Jepang di bulan Februari turun sebesar 11,8 persen dari tahun  sebelumnya menjadi 916. 

Hutang yang ditinggakan oleh perusahaan yang bangkrut merosot sebesar 72,8 persen menjadi 171,97 milyar yen, juga mengalami penurunan ke level terendah 20  tahun tahun untuk penurunan bulanan pada Februari, menurut riset Tokyo Shoko dengan diliputi kegagaln bisnis dengan hutang sebesar 10 juta yen bahkan ada  kemungkinan lebih besar. 


AUSTRALIA
Australian dollar naik ke level tertinggi empat tahunnya terhadap pelemahan yen Jumat lalu tetapi gagal untuk membuat kemajuan apapun versus the greenback,  yang mana benar‐benar didukung karena pasar memposisikannya pada laporan lapangan kerja AS yang positif.  

Pada minggu ini pembelanjaan ritel menunjukkan gambaran pembeli telah pasti berjalan pada musim semi yang dimulai awal tahun, telah membelanjakan senilai  dengan $21.6 milyar pada bulan Januari.  

Ini kenaikan 0.9 persen dibandingkan bulan Desember, dan kenaikan bulanan terbesarnya sejak bulan Juni tahun lalu.  

Harga obligasi Australia telah melemah kedepannya dari rilis data utama employment AS.  



SWISS
Data inflasi Swiss tercatat naik dalam basis bulanan di periode Februari untuk pertama kalinya sejak Oktober namun untuk basis tahunan masih berada di zona negatif, sebuah  kondisi yang memberi dukungan untuk SNB mempertahankan batasan penguatan mata uang lokalnya. 

CPI y/y tercatat turun 0,3% namun naik 0,3% m/m. Kedua data dirilis sesuai dengan ekspektasi pasar. Sedangkan inflasi inti, diluar harga makanan dan minuman, produk musiman  dan energi dan bahan bakar, turun 0,4% di bulan Febaruari. 

SNB  telah  memberlakukan  batasan  untuk  nilai  tukar  minimum  EUR/CHF  di  1,20  franc  sejak  September  2011  untuk  mencegah  terjadinya  deflasi  dan  resesi,  setelah  investor  mencari  tempat  yang  aman  dari  krisis  zona  euro  yang  telah  mendorong  mata  uang  franc  Swiss  melonjak  25%  hanya  dalam  beberapa  bulan.  Bank  sentral  diperkirakan  akan  menegaskan kembali komitmennya untuk kebijakan moneternya tersebut ketika mengumumkan keputusan kebijakan moneter kuartalan pada pukul 15.30 wib hari Kamis depan,  tanggal 14 Maret. 

Franc Swiss tergelincir ke level terendah 3‐1/2 minggu terhadap euro pada hari Jumat setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi terdengar optimis tentang prospek zona  euro meskipun hasil pemilihan yang tak meyakinkan di Italia. Draghi mengatakan ada tanda‐tanda bahwa kepercayaan pasar telah kembali ke zona euro, sementara ancaman  penularan  dari  akibat  kebuntuan  politik  di  Italia  berhasil  diredam.  Sedangkan  dolar  menguat  terhadap  franc  Swiss  setelah  data  ketenagakerjaan  AS  dirilis  optimis  yang menunjukkan adanya peningkatan pada penyediaan lapangan kerja yang membawa tingkat pengangguran ke level terendah 4 tahun. 

Euro terakhir tercatat menguat 0,1% terhadap franc Swiss di sekitar 1,2365 dibandingkan dengan penutupan New York hari Kamis. Sedangkan dolar naik 0,9% terhadap franc  Swiss di sekitar 0,9510 franc.