title cover

title cover

Thursday, August 2, 2012

Headline News 02.08.12


US & GLOBAL
Bursa saham global ditutup melemah dan dolar AS menguat akibat langkah The Federal Reserve yang belum memutuskan  untuk  menggelontorkan  stimulus  moneter  baru  meskipun  mereka  manyatakan  bahwa  pemulihan  ekonomi  Amerika  kehilangan momentumnya tahun ini.  

Bursa ekuitas dan euro sebelumnya sempat menguat ditunjang ekspektasi langkah bank sentral Amerika dan Eropa yang  diharapkan akan menempuh langkah agresif untuk menstimulasi ekonomi dan menahan penyebaran krisis hutang di Eropa.  Pasca sidang The Fed, saat ini pelaku pasar menantikan hasil sidang ECB, dimana sebelumnya, Presiden ECB Mario Draghi  memberikan  pernyataan  yang  meningkatkan  spekulasi  akan  melakukan  pembelian  obligasi  Italia  dan  Spanyol  untuk  menekan tingginya imbal hasil obligasi kedua negara tersebut. 

Langkah The Fed mengecewakan pelaku pasar, yang sebelumnya mengharapkan adanya pemberlakuan stimulus keuangan  baru ataupun kepastian ditahannya suku bunga rendah untuk jangka waktu lebih lama. Ofisial The Fed menegaskan bahwa  ekonomi  tengah  menghadapi  “perlambatan”,  mengubah  penilaian  pada  Juni  yang  menyatakan  bahwa  ekonomi  “berekspansi secara moderat”. 

Indeks bursa saham global yang terangkum dalam MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> turun 0,2 persen ke 315.46.  Sementara itu burs saham eropa <.FTEU3> ditutup menguat 0,5 persen.  

Di bursa Wall  Street, Dow Jones  industrial  average <. DJI> turun  32,55 poin atau  0,25  persen,  ke  12,976.13.  500, Index  Standard & Poor <SPX.> turun 3,99 poin atau 0,29 persen, ke 1,375.33. Nasdaq Composite Index <. IXIC> turun 19,31 poin  atau 0,66 persen, ke 2,920.21. 

Sebelumnya  pada  awal  bursa  Wall  Street,  kesalahan  komputer  pada  Kinight  Capital  <KCG.N>  menyebabkan  lonjakan  volume  di  sekitar  150  saham  yang  terdaftar  di  bursa  saham.  Knight  menyatakan  bahwa  pihaknya  menyarankan  para  pedagang  untuk  melakukan  perdagangan  mereka  di  tempat  lain.  Saham  Kinght  jatuh  31,3  persen  menjadi  7.10  USD,  mencapai level terendah sejak 7‐tahun terakhir. 

Investor  tidak  terlalu  menanggapi  rilis  data  ADP  Employment  Amerika  untuk  periode  Juli  yang  mencatat  pertambahan  163.000 lapangan kerja, mengungguli ekspektasi para analis sebesar 120.000. Data juga memperlihatkan bahwa aktifitas  pabrik di kawasan zona eropa dan Amerika mengalami pelemahan pada periode Juli sedangkan aktifitas manufaktur Cina  turun  ke  level  terendah  sejak  8‐bulan  terakhir,  menguatkan  pandangan  bahwa  ekonomi  terbesar  kedua  dunia  tersebut  terus melambat.  

Dolar AS menguat terhadap mata uang utama dunia pasca hasil sidang The Fed, euro turun 0,6 persen terhadap dolar AS ke  1.2225 dan dolar AS menguat 0,4 persen terhadap yen ke 78.45 yen. Sedangkan indeks dolar terhadap mata uang utama  dunia lainnya <.DXY> menguat 0,5 persen ke kisaran 83.114.  

Namun  demikian  analis  mengingatkan  bahwa  penguatan  dolar  AS  bisa  terbatas  jika  ECB  pada  sidangnya  Kamis  ini  bisa  menelurkan  kebijakan  yang  drastis,  setidaknya  yang  tidak  mengecewakan  ekspektasi  pelaku  pasar.  Meskipun  demikian  terdapat kemungkinan bahwa hasil sidang ECB akan mengecewakan, yang mana akan berimbas pada naiknya imbal hasil  obligasi Spanyol dan Italia dan pelemahan euro. Salah satu penentang terbesar pembelian obligasi oleh ECB adalah dari  Presiden Bundesbank – Jens Weidmann yang menegaskan adanya kesalahan estimasi dari pihak yang berwenang mengenai  kapasitas dari bank sentral terlalu berharap banyak pada langkah bank sentral.  

Obligasi tenor 10‐tahun Amerika <US10YT=RR> harganya turun 14/32, dengan imbal hasil di kisaran 1,52 persen. 

Harga minyak mentah Brent <CLOc1> naik 1,04 USD ke 105,96 USD per barel. Sedangkan minyak mentah Amerika <CLc1>  naik  85  sen  ke  88,91  USD  per  barel.  Kinerja  minyak  mendapat  sokongan  dari  penurunan  stok  minyak  mentah  Amerika  pekan lalu. Sedangkan harga spot emas <XAU=> turun 12,80 USD ke 1,600.40 USD per troy ounce. 



GOLD & COMMODITIES
Emas merosot Rabu lalu pada perdagangan yang choppy setelah pernyataan kebijakan the Fed yang menghapus harapan  investor untuk stimulus moneter terkini, meskipun mengakui bahwa perekonomian AS telah kehilangan momentumnya.  

Perak  dan  platinum,  yang  mana  sangat  digunakan  dalam  industri,  anjlok  terutama  tekanan  laporan  yang  menunjukkan  bahwa factory purchasing managers' index (PMI) Cina turun ke level terendah dalam delapan bulannya dan ISM survei dari  sektor manufaktur AS melorot pada bulan Juli.     

"You can say that immediate QE is off the table. I will probably not be surprised to see them not do anything in September,"  ungkap Frank McGhee, kepala precious metals trader pada Integrated Brokerage Services LLC. 




OIL & COMMODITIES
Oil futures ditutup naik tapi menghentikan level tertingginya pada perdagangan yang choppy Rabu lalu setelah the Fed AS  mengatakan perekonomian telah kehilangan beberapa momentumnya tetapi menawarkan tidak adanya stimulus terbaru  yang dapat menaikkan pertumbuhan (ekonomi) dan kemudian mengartikan permintaan pada bahan bakar yang tinggi.  

Harga sempat memperluas kenaikannya setelah Energy Information Administration (EIA) AS melaporkan penurunan 6.52  juta barrel pada cadangan crude oil domestik minggu lalu, jauh melebihi 700,000 dari perkiraan pada polling Reuters.   

"Crude oil prices are adjusting as the Fed did not announce any new stimulus," kata Dominick Chirichella, senior partner  pada Energy Management Institute di New York. "Now investors will wait for the ECB meeting tomorrow and see what its  president, Mario Draghi, will say," tambahnya.

EURO ZONE
Sektor  manufaktur  zona  euro  memburuk  bulan  lalu  dipicu  melemahnya  output,  memperparah  krisis  ekonomi  yang  tengah  berlangsung  juga  menekan  order ekspor akibat melemahnya sektor manufaktur di Cina dan India.  

Survey terhadap ribuan pabrikan di seluruh dunia menunjukkan aktifitas manufaktur di 17 negara zona euro mengalami kontraksi dalam 8 bulan berturut‐ turut di periode Juli. 

Manufaktur terlihat memburuk di Italia, Spanyol dan Yunani, juga di 2 negara terbesar perekonomiannya di zona euro yaitu Perancis dan Jerman, demikian  purchasing managers indexes (PMIs) menunjukkan. PMI di Inggris juga turun ke level terendah lebih dari 3 tahun. 

Sementara  di  negara  terbesar  perekonomiannya  se‐Asia,  yaitu  China  dan  India,  yang  selama  ini  mampu  bertahan  dari  pengaruh  buruk  krisis  ekonomi  Eropa dan memburuknya ekonomi AS, order ekspor di kedua negara tersebut terlihat melemah dan output terhambat. 

Dolar menguat terhadap euro usai sidang The Fed yang mengatakan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan momentumnya tahun ini. The Fed juga  terlihat tidak lagi menawarkan stimulus moneter baru meskipun memberikan sinyal adanya kemungkinan pembelian obligasi lebih lanjut.  Euro terkoreksi hingga ke level intraday low $1.2235 dan terakhir bergerak di sekitar $1.2240. 




U.K.
Sterling melemah tajam pada sesi Rabu, tertekan penguatan dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya pasca hasil sidang The Fed yang belum memutuskan  adanya perubahan pada  kebijakan  moneter  Amerika.  Sebelumnya,  sterling  lebih  dahulu tertekan  rilis  data aktifitas  manufaktur  untuk  periode  Juli  yang  kembali  terkontraksi dan meredam harapan bahwa ekonomi Inggris akan segera bangkit dari kondisi resesi.  

Buruknya  perkembangan  pada  sektor  manufaktur  tersebut  justru  meningkatkan  ekspektasi  bahwa  BoE  dalam  waktu  dekat  akan  menambah  stimulus  keuangan  untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Inggris. Aktifitas sektor manufaktur tersebut terkontraksi ke level terendahnya sejak Mei 2009 antara lain terdampak dari  krisis Uni Eropa yang merupakan partner dagang terbesar Inggris. Survey PMI tersebut memperlihatkan penurunan ekspor ke level terparahnya sejak Februari 2009. 

Sementara itu data lain menunjukkan bahwa harga rumah di Inggris mengalami penurunan 0,7 persen pada periode Juli, dan dalam basis antar tahun tercatat 2,6  persen lebih rendah dari tahun sebelumnya, merupakan penurunan tahunan terbesar sejak Agustus 2009. Data yang dilansir Nationwide tersebut memperlihatkan  penurunan 13 persen dari puncak harga rumah pada 2007, hampir setara dengan penurunan harga rumah di Amerika yang mencapai 15 persen. 




JAPAN
Menteri Keuangan Jepang Jun Azumi mengatakan ia tidak akan mengabaikan setiap langkah yang mungkin dilakukan untuk meredam pergerakan tajam  yen. Bank sentral tidak perlu membeli aset asing untuk tujuan mempengaruhi mata uang. 

Komentarnya tersebut terlihat kontras dengan beberapa anggota parlemen yang berpendapat bahwa BOJ harus membeli aset asing untuk melemahkan  yen dan dengan demikian mendukung sektor ekspor.  

Komentar Azumi tersebut telah mendorong dolar untuk terkoreksi terhadap yen ke level terendah sejak 1 Juni di 77.90 yen. 

Rilis  data  manufaktur  Cina  yang  mengecewakan  juga  turut  menekan  dolar  setelah  menggugurkan  harapan  ditingkatkannya  dukungan  kebijakan  kemungkinan membantu mengerem perlambatan ekonomi negara tersebut. Indeks PMI manufaktur Cina turun ke level terendah 8 bulan di 50.1 di bulan  Juli dari 50.2 di bulan Juni sebelumnya, mengisyaratkan sektor hampir tidak mengalami pertumbuhan. 

Namun  di  sesi  New  York,  dolar  berhasil  rebound  dan  mencatat  menguat  terhadap  yen  usai  sidang  The  Fed  yang  mengatakan  bahwa  pemulihan  ekonomi  telah  kehilangan  momentumnya  tahun  ini.  The  Fed  juga  terlihat  tidak  lagi  menawarkan  stimulus  moneter  baru  meskipun  memberikan  sinyal  adanya  kemungkinan  pembelian obligasi lebih lanjut. Dolar melonjak ke level intraday high 78.50 yen dan terakhir bergerak di sekitar 78.45 yen. 




AUSTRALIA
Australian  dollar  naik  ke  level  tertinggi  bulanannya  Rabu  lalu  setelah  tumbuhnya  keraguan  pada  the  Fed  yang  akan  cukup  melakukan  dorongan  terhadap  perekonomian AS pada minggu ini.  

Aussie <AUD=D4> berada disekitar level $1.0500, yang belakangan ini mengikuti kenaikannya ke level tertinggi $1.0541 pada overnight, level tertingginya sejak akhir  Maret. Aussie telah meningkat lebih dari tiga sen dari minggu lalu.  

Harga Australian bond futures turun karena investor menunggu hasil dari meeting utama bank sentral di Eropa dan AS. 

Dua laporan terpisah dirilis Rabu lalu yang mengkonfirmasi harga perumahan yang menghadapi sideways.  

Menurut indeks pada pembangunan harga rumah dikota besar yang disusun oleh Australian Bureau of Statistics (ABS), harga‐harga dalam tiga bulan yang ditutup  bulan Juni naik 0.5 persen daripada tiga bulan sebelumnya, tetapi turun 2.1 persen dari tahun sebelumnya.  

Indeks RP Data‐Rismark menunjukkan  rata‐rata nilai rumah  dikota besar naik hingga  0.6  persen pada bulan Juli dibandingkan bulan Juni, tetapi anjlok hingga  2.4  persen dari Juli tahun lalu.




SWISS
Rabu lalu Swiss mengalami libur nasional pada tanggal 01 Agustus lalu, “National Holiday”. 

Dengan Swiss franc menunjukkan pergerakan yang masih terbatas dalam hariannya. Level tertinggi hariannya berada dilevel 0.9837.