US & GLOBAL
• Bursa saham global ditutup melemah dan dolar AS menguat akibat langkah The Federal Reserve yang belum memutuskan untuk menggelontorkan stimulus moneter baru meskipun mereka manyatakan bahwa pemulihan ekonomi Amerika kehilangan momentumnya tahun ini.
• Bursa ekuitas dan euro sebelumnya sempat menguat ditunjang ekspektasi langkah bank sentral Amerika dan Eropa yang diharapkan akan menempuh langkah agresif untuk menstimulasi ekonomi dan menahan penyebaran krisis hutang di Eropa. Pasca sidang The Fed, saat ini pelaku pasar menantikan hasil sidang ECB, dimana sebelumnya, Presiden ECB Mario Draghi memberikan pernyataan yang meningkatkan spekulasi akan melakukan pembelian obligasi Italia dan Spanyol untuk menekan tingginya imbal hasil obligasi kedua negara tersebut.
• Langkah The Fed mengecewakan pelaku pasar, yang sebelumnya mengharapkan adanya pemberlakuan stimulus keuangan baru ataupun kepastian ditahannya suku bunga rendah untuk jangka waktu lebih lama. Ofisial The Fed menegaskan bahwa ekonomi tengah menghadapi “perlambatan”, mengubah penilaian pada Juni yang menyatakan bahwa ekonomi “berekspansi secara moderat”.
• Indeks bursa saham global yang terangkum dalam MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> turun 0,2 persen ke 315.46. Sementara itu burs saham eropa <.FTEU3> ditutup menguat 0,5 persen.
• Di bursa Wall Street, Dow Jones industrial average <. DJI> turun 32,55 poin atau 0,25 persen, ke 12,976.13. 500, Index Standard & Poor <SPX.> turun 3,99 poin atau 0,29 persen, ke 1,375.33. Nasdaq Composite Index <. IXIC> turun 19,31 poin atau 0,66 persen, ke 2,920.21.
• Sebelumnya pada awal bursa Wall Street, kesalahan komputer pada Kinight Capital <KCG.N> menyebabkan lonjakan volume di sekitar 150 saham yang terdaftar di bursa saham. Knight menyatakan bahwa pihaknya menyarankan para pedagang untuk melakukan perdagangan mereka di tempat lain. Saham Kinght jatuh 31,3 persen menjadi 7.10 USD, mencapai level terendah sejak 7‐tahun terakhir.
• Investor tidak terlalu menanggapi rilis data ADP Employment Amerika untuk periode Juli yang mencatat pertambahan 163.000 lapangan kerja, mengungguli ekspektasi para analis sebesar 120.000. Data juga memperlihatkan bahwa aktifitas pabrik di kawasan zona eropa dan Amerika mengalami pelemahan pada periode Juli sedangkan aktifitas manufaktur Cina turun ke level terendah sejak 8‐bulan terakhir, menguatkan pandangan bahwa ekonomi terbesar kedua dunia tersebut terus melambat.
• Dolar AS menguat terhadap mata uang utama dunia pasca hasil sidang The Fed, euro turun 0,6 persen terhadap dolar AS ke 1.2225 dan dolar AS menguat 0,4 persen terhadap yen ke 78.45 yen. Sedangkan indeks dolar terhadap mata uang utama dunia lainnya <.DXY> menguat 0,5 persen ke kisaran 83.114.
• Namun demikian analis mengingatkan bahwa penguatan dolar AS bisa terbatas jika ECB pada sidangnya Kamis ini bisa menelurkan kebijakan yang drastis, setidaknya yang tidak mengecewakan ekspektasi pelaku pasar. Meskipun demikian terdapat kemungkinan bahwa hasil sidang ECB akan mengecewakan, yang mana akan berimbas pada naiknya imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia dan pelemahan euro. Salah satu penentang terbesar pembelian obligasi oleh ECB adalah dari Presiden Bundesbank – Jens Weidmann yang menegaskan adanya kesalahan estimasi dari pihak yang berwenang mengenai kapasitas dari bank sentral terlalu berharap banyak pada langkah bank sentral.
• Obligasi tenor 10‐tahun Amerika <US10YT=RR> harganya turun 14/32, dengan imbal hasil di kisaran 1,52 persen.
• Harga minyak mentah Brent <CLOc1> naik 1,04 USD ke 105,96 USD per barel. Sedangkan minyak mentah Amerika <CLc1> naik 85 sen ke 88,91 USD per barel. Kinerja minyak mendapat sokongan dari penurunan stok minyak mentah Amerika pekan lalu. Sedangkan harga spot emas <XAU=> turun 12,80 USD ke 1,600.40 USD per troy ounce.
GOLD & COMMODITIES
• Emas merosot Rabu lalu pada perdagangan yang choppy setelah pernyataan kebijakan the Fed yang menghapus harapan investor untuk stimulus moneter terkini, meskipun mengakui bahwa perekonomian AS telah kehilangan momentumnya.
• Perak dan platinum, yang mana sangat digunakan dalam industri, anjlok terutama tekanan laporan yang menunjukkan bahwa factory purchasing managers' index (PMI) Cina turun ke level terendah dalam delapan bulannya dan ISM survei dari sektor manufaktur AS melorot pada bulan Juli.
• "You can say that immediate QE is off the table. I will probably not be surprised to see them not do anything in September," ungkap Frank McGhee, kepala precious metals trader pada Integrated Brokerage Services LLC.
OIL & COMMODITIES
• Oil futures ditutup naik tapi menghentikan level tertingginya pada perdagangan yang choppy Rabu lalu setelah the Fed AS mengatakan perekonomian telah kehilangan beberapa momentumnya tetapi menawarkan tidak adanya stimulus terbaru yang dapat menaikkan pertumbuhan (ekonomi) dan kemudian mengartikan permintaan pada bahan bakar yang tinggi.
• Harga sempat memperluas kenaikannya setelah Energy Information Administration (EIA) AS melaporkan penurunan 6.52 juta barrel pada cadangan crude oil domestik minggu lalu, jauh melebihi 700,000 dari perkiraan pada polling Reuters.
• "Crude oil prices are adjusting as the Fed did not announce any new stimulus," kata Dominick Chirichella, senior partner pada Energy Management Institute di New York. "Now investors will wait for the ECB meeting tomorrow and see what its president, Mario Draghi, will say," tambahnya.
EURO ZONE
• Sektor manufaktur zona euro memburuk bulan lalu dipicu melemahnya output, memperparah krisis ekonomi yang tengah berlangsung juga menekan order ekspor akibat melemahnya sektor manufaktur di Cina dan India.
• Survey terhadap ribuan pabrikan di seluruh dunia menunjukkan aktifitas manufaktur di 17 negara zona euro mengalami kontraksi dalam 8 bulan berturut‐ turut di periode Juli.
• Manufaktur terlihat memburuk di Italia, Spanyol dan Yunani, juga di 2 negara terbesar perekonomiannya di zona euro yaitu Perancis dan Jerman, demikian purchasing managers indexes (PMIs) menunjukkan. PMI di Inggris juga turun ke level terendah lebih dari 3 tahun.
• Sementara di negara terbesar perekonomiannya se‐Asia, yaitu China dan India, yang selama ini mampu bertahan dari pengaruh buruk krisis ekonomi Eropa dan memburuknya ekonomi AS, order ekspor di kedua negara tersebut terlihat melemah dan output terhambat.
• Dolar menguat terhadap euro usai sidang The Fed yang mengatakan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan momentumnya tahun ini. The Fed juga terlihat tidak lagi menawarkan stimulus moneter baru meskipun memberikan sinyal adanya kemungkinan pembelian obligasi lebih lanjut. Euro terkoreksi hingga ke level intraday low $1.2235 dan terakhir bergerak di sekitar $1.2240.
U.K.
• Sterling melemah tajam pada sesi Rabu, tertekan penguatan dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya pasca hasil sidang The Fed yang belum memutuskan adanya perubahan pada kebijakan moneter Amerika. Sebelumnya, sterling lebih dahulu tertekan rilis data aktifitas manufaktur untuk periode Juli yang kembali terkontraksi dan meredam harapan bahwa ekonomi Inggris akan segera bangkit dari kondisi resesi.
• Buruknya perkembangan pada sektor manufaktur tersebut justru meningkatkan ekspektasi bahwa BoE dalam waktu dekat akan menambah stimulus keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Inggris. Aktifitas sektor manufaktur tersebut terkontraksi ke level terendahnya sejak Mei 2009 antara lain terdampak dari krisis Uni Eropa yang merupakan partner dagang terbesar Inggris. Survey PMI tersebut memperlihatkan penurunan ekspor ke level terparahnya sejak Februari 2009.
• Sementara itu data lain menunjukkan bahwa harga rumah di Inggris mengalami penurunan 0,7 persen pada periode Juli, dan dalam basis antar tahun tercatat 2,6 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya, merupakan penurunan tahunan terbesar sejak Agustus 2009. Data yang dilansir Nationwide tersebut memperlihatkan penurunan 13 persen dari puncak harga rumah pada 2007, hampir setara dengan penurunan harga rumah di Amerika yang mencapai 15 persen.
JAPAN
• Menteri Keuangan Jepang Jun Azumi mengatakan ia tidak akan mengabaikan setiap langkah yang mungkin dilakukan untuk meredam pergerakan tajam yen. Bank sentral tidak perlu membeli aset asing untuk tujuan mempengaruhi mata uang.
• Komentarnya tersebut terlihat kontras dengan beberapa anggota parlemen yang berpendapat bahwa BOJ harus membeli aset asing untuk melemahkan yen dan dengan demikian mendukung sektor ekspor.
• Komentar Azumi tersebut telah mendorong dolar untuk terkoreksi terhadap yen ke level terendah sejak 1 Juni di 77.90 yen.
• Rilis data manufaktur Cina yang mengecewakan juga turut menekan dolar setelah menggugurkan harapan ditingkatkannya dukungan kebijakan kemungkinan membantu mengerem perlambatan ekonomi negara tersebut. Indeks PMI manufaktur Cina turun ke level terendah 8 bulan di 50.1 di bulan Juli dari 50.2 di bulan Juni sebelumnya, mengisyaratkan sektor hampir tidak mengalami pertumbuhan.
• Namun di sesi New York, dolar berhasil rebound dan mencatat menguat terhadap yen usai sidang The Fed yang mengatakan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan momentumnya tahun ini. The Fed juga terlihat tidak lagi menawarkan stimulus moneter baru meskipun memberikan sinyal adanya kemungkinan pembelian obligasi lebih lanjut. Dolar melonjak ke level intraday high 78.50 yen dan terakhir bergerak di sekitar 78.45 yen.
AUSTRALIA
• Australian dollar naik ke level tertinggi bulanannya Rabu lalu setelah tumbuhnya keraguan pada the Fed yang akan cukup melakukan dorongan terhadap perekonomian AS pada minggu ini.
• Aussie <AUD=D4> berada disekitar level $1.0500, yang belakangan ini mengikuti kenaikannya ke level tertinggi $1.0541 pada overnight, level tertingginya sejak akhir Maret. Aussie telah meningkat lebih dari tiga sen dari minggu lalu.
• Harga Australian bond futures turun karena investor menunggu hasil dari meeting utama bank sentral di Eropa dan AS.
• Dua laporan terpisah dirilis Rabu lalu yang mengkonfirmasi harga perumahan yang menghadapi sideways.
• Menurut indeks pada pembangunan harga rumah dikota besar yang disusun oleh Australian Bureau of Statistics (ABS), harga‐harga dalam tiga bulan yang ditutup bulan Juni naik 0.5 persen daripada tiga bulan sebelumnya, tetapi turun 2.1 persen dari tahun sebelumnya.
• Indeks RP Data‐Rismark menunjukkan rata‐rata nilai rumah dikota besar naik hingga 0.6 persen pada bulan Juli dibandingkan bulan Juni, tetapi anjlok hingga 2.4 persen dari Juli tahun lalu.
SWISS
• Rabu lalu Swiss mengalami libur nasional pada tanggal 01 Agustus lalu, “National Holiday”.
• Dengan Swiss franc menunjukkan pergerakan yang masih terbatas dalam hariannya. Level tertinggi hariannya berada dilevel 0.9837.