title cover

title cover

Friday, October 7, 2011

Headline News 07.10.11


US & GLOBAL
  • Bursa saham global menguat dalam 3-sesi secara beruntun, sementara itu harga minyak dunia turut naik seiring meningkatnya kepercayaan pelaku pasar akan upaya otoritas Eropa untuk memberikan bantuan pada sektor perbankan regional. Sedangkan data sektor ketenagakerjaan Amerika, jobless claims meskipun dirilis diatas perkiraan sebesar 401.000 namun sedikitnya mulai meredakan kekhawatiran akan resesi jilid baru.


  • Bank sentral eropa – ECB memberikan pinjaman jangka panjang untuk mengatasi kemungkinan ketatnya pinjaman yang dibutuhkan perbankan dalam menghadapi krisis hutang kawasan tersebut. Sedangkan otoritas Uni-Eropa telah siap untuk menerapkan rencana rekapitalisasi perbankan kawasannya.


  • Saham-saham perusahaan eropa menguat seiring dengan penguatan bursa saham Wall Street yang berhasil bangkit dari keterpurukannya setelah sempat masuk pada teritori negatif pada perdagangan Selasa 04 Oktober. Saat ini pelaku pasar mulai memiliki optimisme bahwa ofisial Uni-Eropa akhirnya melakukan penanganan krisis hutang lebih serius dari sebelumnya.


  • Euro menguat terhadap dollar dalam 3-sesi terakhir secara berturut-turut, sementara itu obligasi pemerintah dari dua kawasan tersebut melemah setelah langkah ECB pada akhirnya memupus kekhawatiran akan terperosoknya kembali kepada kondisi resesi. Euro menguat 0,6% ke 1.3433 hingga akhir sesi


  • New York dan bursa saham Eropa ditutup menguat 2%. Sementara bursa saham Inggris menguat lebih dari 3% setelah BoE mengumumkan paket QE jilid kedua senilai 75 miliar poundsterling untuk menopang pemulihan ekonomi.


  • Presiden ECB - Jean-Claude Trichet, dalam konferensi persnya yang terakhir sebagai pimpinan ECB menyatakan bahwa, dewan gubernur ECB memutuskan untuk meluncurkan program covered-bond purchase yang akan melibatkan dana setidaknya 40 miliar euro dalam jangka waktu 12-bulan sejak November mendatang. Program covered bonds disandarkan pada aset seperti mortgage dan obligasi sektor publik yang sementara ini dipandang sebagai asset berkualitas tinggi dan aman.


  • Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 183.38 poin atau 1.68% ke 11,123.33, S&P500 <.SPX> naik 20.94 poin atau 1.83% ke 1,164.97, sedangkan indeks Nasdaq Composite <.IXIC> menguat 46.31 poin atau 1.88% ke 2,506.82.


  • Indeks The FTSE 100 <.FTSE> di London menguat 3.7% ke 5,291.26, dan FTSEurofirst 300 <.FTEU3> naik 2.6% ke 940.65.


  • Meninggalnya pendiri Apple – Steve Jobs tidak terlalu berdampak pada pelemahan tajam saham tersebut, meskipun pada akhirnya Apple <AAPL.O> ditutup melemah tipis 0.2%.


  • Euro memang mencatat performa positif pada sesi Kamis ini namun hanya sedikit dari pelaku pasar yang mempercayai bahwa langkah ECB telah cukup untuk mengatasi krisis hutang kawasan tersebut. Dengan kondisi tersebut, euro masih berpotensi mengalami tekanan hingga akhir tahun.


  • Harga minyak dunia menguat seiring positifnya perkembangan di Uni-Eropa dan data sektor ketenagakerjaan Amerika yang tidak terlalu mengecewakan, memberikan harapan akan membaiknya non farm payrolls untuk September yang akan rilis akhir pekan ini dan menjadi perhatian utama pelaku pasar.


  • Harga minyak Brent crude futures untuk pengiriman November <LCOc1> naik 3.00 USD ke 105.73 USD per barrel, dan minyak jenis U.S. crude <CLc1> naik 2.91 USD ke 82.59 per barrel.


  • Sementara itu harga emas ditutup menguat 10.19 USD ke 1650.50 USD per troy ounce setelah melalui sesi perdagangan dengan kisaran cukup sempit.Namun emas relatif masih menguat ditunjang oleh penguatan harga komoditas dan bursa saham global.


GOLD & COMMODITIES
  • Emas menguat dalam kondisi perdagangan yang tipis untuk kedua kalinya secara berturut-turut pada Kamis kemarin, didorong oleh rally pada ekuitas dan komoditas setelah diumumkan kebijakan likuiditas yang baru dari ECB yang telah menambah optimisme terhadap prospek ekonomi.


  • Perak juga tercatat melonjak lebih dari 5%, meningkat seiring dengan komoditas industri yang dimotori oleh tembaga dan minyak mentah, menyusul rilis optimis data klaim pengangguran AS menjelang rilis data ketenagakerjaan AS hari Jumat ini.


  • Pasar pekan ini masih dibuat bingung dengan peran emas sebagai safe-haven setelah belakangan ini menguat seiring dengan penguatan aset beresiko.


  • Emas biasanya menguat disaat kondisi ekonomi penuh ketidakpastian. Emas spot naik 0,6% di level $1651 per ounce. Sedangkan perak naik 4,8% ke posisi $31,84 per ounce, mencatat kenaikan harian terbesarnya selama hampir 2 bulan terakhir. Logam mulia telah ditutup menguat sebanyak 5 kali dalam 6 sesi terakhir, dan berpotensi mencatat penguatan mingguan pertamanya dalam 5 pekan terakhir.


  • Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik $11,60 di level $1653.20 per ounce. Volume perdagangan Comex berjangka AS tipis untuk kedua kalinya berturut-turut, sekitar 55% di bawah pergerakan rata-rata harian 30 hari, mencatat level terendahnya sejak Juni.


  • Laporan data ketenagakerjaan AS nanti malam diharapkan akan memberikan dukungan positif kedalam bursa saham dalam pekan ini, dimana berpotensi memberi dorongan positif pula pada logam mulia. Kalangan ekonom pasar memprediksi non-farm payrolls AS untuk bulan September mencatat penambahan pekerjaan sebanyak 60.000, setelah dirilis flat di bulan Agustus sebelumnya.


  • Wall Street menguat untuk hari ketiga setelah badan eksekutif Uni Eropa mengatakan akan menjalankan rencana untuk negara-negara anggota agar mengkoordinasikan rekapitalisasi bank-bank mereka agar terpenuhi rasio kecukupan modal bank.


  • Logam mulia diuntungkan oleh kekhawatiran naiknya inflasi setelah ECB bertekad menyelamatkan bank-bank komersial dengan memberikan pinjaman lunak jangka panjang. Langkah ECB tersebut dilakukan ditengah tumbuhnya kekhawatiran bahwa Yunani mungkin terpaksa mengalami default dalam beberapa bulan, menyusul adanya sejumlah downgrade dan kegagalan bank. Kekhawatiran terhadap krisis utang sebelumnya telah memukul bursa saham dalam pekan ini, yang mana telah mendorong investor untuk menjual emas guna menutup kerugian di sektor lainnya.


  • Emas mencatat penurunan tertajamnya selama hampir 3 tahun di bulan lalu akibat langkah pelaku pasar untuk menutup kerugian pasca jatuhnya bursa saham, dan telah menempatkan emas berada dalam kondisi yang volatile.