title cover

title cover

Friday, July 22, 2011

Headline News 22.07.11



U.S. & GLOBAL

• Bursa saham AS meningkat Kamis lalu karena tanda‐tanda kemajuan pada pembicaraan utang AS dan aksi nyata dari Eropa pada krisis utangnya yang membesarkan hati para investor.  


• Penguatan hasil dari earning Morgan Stanley <MS.N>, menaikkan sahamnya 11 persen, memperluas gambaran rally pada saham‐saham perbankan setelah aksi ambil untung Goldman Sachs' yang membingungkan pasar pada awalnya dalam mingguannya. Tetapi berita heboh kemungkinan kesepakatan utang AS untuk menyelamatkan AS dari default yang belum pernah terjadi sebelumnya.    


• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> meningkat 152.50 poin, atau 1.21 persen, ke level 12,724.41. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX>
melonjak 17.96 poin, atau 1.35 persen, ke level 1,343.80. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> naik 20.20 poin, atau 0.72 persen, ke level 2,834.43.    


• Saham‐saham finansial mendorong kenaikan pada indeks utama Inggris Kamis lalu, karena harapan solusi dapat dicapai pada krisis utang Eropa yang mendorong sentimen investor. UK's benchmark index <.FTSE> ditutup melejit 46.07 poin atau 0.8 persen ke level 5,899.89, yang telah bertahan pada perdagangan yang choppy, diperdagangkan pada kisaran 137 poin karena kekhawatiran investor menunggu pengumuman dari pembicaraan utama pada EU summit di Brussels.   


• Euro mengalami akselerasi naik terhadap dollar AS Kamis lalu, mencapai level tertingginya dalam dua 
minggu setelah Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengatakan para pemimpin Eropa telah menyetujui awal pembuatan dari European Monetary Fund. Euro naik hingga ke level tertingginya $1.44177 pada trading platform EBS <EUR=EBS>, level tertingginya sejak 6 Juli, dan terakhir diperdagangkan pada level $1.43881, naik 1.2 persen.    


• Harga Tresuri AS merosot Kamis lalu dari optimisme bahwa rencana draft dari pemimpin zona euro untuk mengatasi permasalahan yang dililit utang negara akan mereda dari default yang kemungkinan dapat terjadi.   


• Emas melemah Kamis lalu, memperluas penurunannya dari level tertingginya baru–baru ini karena proposal yang memberikan dana penyelamatan Eropa yang memberikan kekuatan baru untuk menekan penyebaran krisis utang yang mendorong investor pada aset‐aset (mata uang) beresiko dengan mengorbankan safe havens. Spot gold <XAU=> turun 0.8 persen ke level $1,585.80 per ons pada pukul 1:20 p.m. EDT (1720 GMT). Harga emas dibawah $20 dari level tertingginya $1,609.51 yang tercapai Selasa lalu.    


• Harga minyak mentah naik dalam rangkaian tiga harinya berturut‐turut Kamis lalu, didorong oleh data‐data ekonomi AS, tanda‐tanda kesepakatan bail out untuk Yunani dan konfirmasi International Energy Agency yang tidak akan merilis lagi emergency stocks untuk saat ini. U.S. crude <CLc1> naik $1.44 ke level $99.84 per barrel. 


• Sterling melejit ke level tertingginya dalam lima minggu terhadap dollar AS Kamis lalu, mencatatkan rally pada zona euro karena investor bersorak pada rancangan kesimpulan dari euro zone summit yang mana menaikkan keyakinan wilayah tersebut dapat menyelesaikan permasalahan utangnya.   


• Pound terdorong oleh mata uang AS tetapi tertekan terhadap euro, yang mana recovered dari penurunan pada awalnya setelah draft yang dilihat Reuters menunjukkan dana bailout zona euro akan menawarkan pinjaman untuk menekan negara pada tingkat suku bunga rendah dan obligasi jangka panjang.  


• Pada perdagangan terakhir London, sterling <GBP=D4> naik mendekati 1 persen dalam hariannya ke level $1.6308, penguatan tertingginya sejak pertengahan Juni. Telah berada untuk melewati technical resistance utamanya level $1.6206 dan $1.6242  ‐‐  the 55‐  and 100‐day moving averages, secara berturut‐turut – yang mana membuka kearah lebih banyaknya kenaikan pada jangka pendek.   


• Tetapi pound melemah terhadap euro <EURGBP=D4>, yang naik 0.3 persen ke level 88.37 pence, 
recover dari hari/sesi yang melewati level 87.63 pence.   


• Pelaku kebijakan Bank of England Adam Posen mengatakan Kamis dia mengharapkan bank sentral akan memutuskan untuk memperluas program quantitative easing untuk mendorong pertumbuhan (ekonomi) karena melonggarkan pemangkasan pembelanjaan publik.