US & GLOBAL
• Akhir pekan lalu dolar AS melemah tajam terhadap mata uang utama dunia dan harga emas melonjak ke level tertinggi sejak 6‐bulan terakhir menyusul buruknya rilis data non‐farm payrolls Amerika yang meningkatkan ekspektasi dikalangan investor bahwa The Federal Reserve akan segera mengumumkan QE3 setidaknya pada sidang pekan depan. Imbal hasil obligasi Amerika merosot setelah rilis data non‐farm payrolls Amerika untuk periode Agustus dirilis dibawah perkiraan, sementara imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia memperpanjang penurunannya ECB pada sesi Kamis 06 September mengumumkan rencana untuk memerangi krisis utang kawasan tersebut dengan membeli obligasi pemerintah.
• Prospek untuk tindakan lebih lanjut dari ECB mendukung kinerja euro pada awal sesi, dan euro melanjutkan penguatannya setelah Departemen Tenaga Kerja Amerika melaporkan nonfarm payrolls meningkat hanya sebesar 96.000 pada bulan Agustus, jauh di bawah perkiraan para ekonom sebesar 125.000. The Federal Reserve akan memulai pertemuan dua hari kebijakan pada hari Rabu 12 September, dan pasar tajam akan menunggu pernyataan bank sentral Amerika tersebut pada sesi Kamis 13 September.
• Dolar AS turun 1,0 persen menjadi ke 80,194 terhadap mata uang utama dunia <DXY.>. Sedangkan euro <EUR=> mencapai level tertinggi sejak 4‐bulan terakhir terhadap dolar AS di 1,2814 sebelum akhirnya ditutup pada kisaran 1,2810. Harga emas berjangka Amerika melonjak hingga 1,740.80USD per troy ounce <GCcv1>, level tertinggi sejak akhir Februari 2012.
• Bursa saham Amerika bergerak dalam kisaran tipis karena investor masih menimbang peluang untuk pelonggaran kuantitatif The Fed, yang akan menggelontorkan uang ke dalam perekonomian untuk meningkatkan pertumbuhan. The Dow Jones industrial average <DJI.> naik 14.64 poin, atau 0,11 persen, ke 13,306.64. Indeks The Standard & Poor 500 <. SPX> ditutup naik 5,80 poin, atau 0,40 persen, ke 1,437.92. The Nasdaq Composite Index <IXIC.> naik 0,61 poin, atau 0,02 persen, ke 3,136.42. Untuk minggu ini, S & P menguat 2,2 persen sementara Dow naik 1,6 persen dan Nasdaq naik 2,3 persen. Merupakan performa mingguan terbaik untuk S & P dan Nasdaq sejak Juni, dan performa terbaik bagi Dow sejak Juli.
• Saham‐saham energi dan keuangan mencatat kinerja terbaiknya, penguatan saham‐saham sektor tersebut ditunjang maraknya pembelian investor seiring prospek pertumbuhan ekonomi. Saham ConocoPhillips naik 1,5 persen, sementara Noble Energy naik 2,4 persen. Saham Bank of America melonjak 5,4 persen. Sementara itu Intel Corp memangkas perkiraan earning triwulan ketiga‐2012, sembari menyatakan bahwa terjadi penurunan permintaan untuk produksi chip seiring berkurangnya konsumsi komputer personal. Saham produsen chip terbesar dunia tersebut turun 3,6 persen, sementara indeks semikonduktor PHLX <SOX.> tuurn 0,8 persen.
• Imball hasil obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya naik 2/32, dengan imbal hasil berkisar pada 1,6695 persen.
• Indeks The FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup naik ke 1.106,72, atau sebesar 0,18 persen. Imbal hasil obligasi Spanyol tenor10‐tahun <ES10YT=TWEB> turun ke 5,646 persen, level terendahnya sejak awal April. Indeks ekuitas dunia The MSCI <. MIWD00000PUS> naik 1,2 persen menjadi ke 330,24.
• Harga minyak naik dalam sesi perdagangan yang volatile seiring tingginya harapan akan stimulus The Fed, meskipun buruknya rilis data ketenagakerjaan meredam prospek permintaan minyak. Minyak mentah AS <CLc1> ditutup naik 0,93 persen persen ke 96,42 USD per barel. Minyak Brent kontrak Oktober <LCOc1> naik 76 sen, atau 0,67 persen ke 114,25 USD per barel.
GOLD & COMMODITIES
• Emas naik 2 persen ke level tertingginya dalam enam bulan Jumat lalu, melewati level $1,730 per ons, setelah pertumbuhan jobs AS melambat lebih dari ekspektasi pada bulan Agustus, kemungkinan berpengaruh dari arah pengumuman the Fed yang menambah stimulus untuk ekonomi yang suram.
• Emas menguat melanjutkan ofensifnya setelah jumlah yang menunjukkan nonfarm payrolls naik hanya 96.000 bulan lalu, dibawah ekspektasi kenaikan 125.000.
• Laporan tenor pelemahan menggarisbawahi dengan revisi data bulan Juni dan Juli untuk menunjukkan 41.000 lebih sedikitnya pekerja yang dibuat daripada laporan sebelumnya.
• "Gold is going through the roof because this negative data makes QE3 more likely now," kata Daniel Briesemann, analis komoditas pada Commerzbank di Frankfurt.
OIL & COMMODITIES
• Harga oil naik Jumat lalu dalam perdagangan yang volatile setelah laporan jobs AS yang mengecewakan dengan menekan dollar dan mendorong ekspektasi untuk stimulus dari the Fed AS, meskipun didorong outlook dari permintaan petroleum.
• Brent dan crude futures AS dekat dengan pelemahan tipis mingguannya, setelah rangkaian kenaikan dalam lima minggunya dan menguat lebih dari 9 persen pada bulan Agustus.
• Dengan hanya naiknya 96.000 nonfarm payrolls AS bulan lalu, Labor Department mengatakan Jumat lalu, dibawah perkiraan yang naik 125.000. Sementara itu tingkat pengangguran turun menjadi 8.1 persen dari 8.3 persen pada bulan Juli, yang meluas berkenaan dengan orang Amerika yang naik untuk mencari pekerjaan.
• Perdagangan yang choppy Jumat lalu yang disebabkan ekspektasi bahwa kenaikan data jobs kemungkinan bahwa policy meeting the Fed AS dua hari minggu depan akan menghasilkan putaran ketiga dari stimulus moneter, yang dikenal dengan quantitative easing atau QE3.
• "It was a decidedly negative report due to the meager number of jobs created in August and the downward revision for the two prior months," kata John Kilduff, mitra pada Again Capital LLC di New York.
EURO ZONE
• Dolar terkoreksi mendekati level terendah 4 bulan terhadap euro dan 1 bulan terendah terhadap yen pada hari Jumat setelah data ketenagakerjaan AS dirilis lebih buruk dari perkiraan di periode Agustus yang memperkuat indikasi The Fed akan menyuntkkan lebih banyak lagi stimulus dalam perekonomiannya.
• Investor difokuskan pada data non‐farm payrolls bulan Agustus untuk mengukur seberapa besar peluang The Fed akan menggulirkan program pembelian obligasi berikutnya pada sidangnya pekan ini. Laporan payrolls menyebutkan hanya terjadi penambahan pekerjaan sebanyak 96000, jauh di bawah ekspektasi Reuters sebanyak 125.000.
• Euro mencatat intraday high di $1.2806 terhadap dolar, level terkuatnya sejak akhir Mei. Harga terakhir bergerak menguat 1.3% di ssekitar $1.2795. Dalam sepekan, euro telah naik 1.8%, kenaikan mingguan terbesarnya sejak Juni. Euro nampaknya masih berpeluang melanjutkan rally‐nya, dan berpotensi menuju target level psikologi di $1.30.
• Investor juga saat ini lebih optimis kalau The Fed akan mempertahankan suku bunganya untuk sementara waktu ini dan melanjutkan program quantitative easing berikutnya. Usai rilis data non‐farm payrolls, Nomura Securities melaporkan pihaknya meyakini bahwa The Fed akan melanjutkan putaran baru QE akhir tahun ini dan mempertahankan suku bunga rendah mendekati 0% hingga tahun 2015.
• Euro sendiri telah menguat sebelum rilis data payrolls setelah investor menyambut gembira pengumuman rencana ECB Kamis lalu untuk menurunkan biaya pinjaman untuk Spanyol dan Italia. Presiden ECB Mario Draghi kembali menegaskan sikapnya untuk menyelamatkan kelangsungan euro dan memberikan peluang untuk melakukan pembelian obligasi tak terbatas guna menurunkan biaya pinjaman negara‐negara kawasan yang dilanda krisis. Yield obligasi Spanyol tenor 10 tahun berhasil turun di bawah 6% untuk yang pertama kalinya sejak Mei, sementara untuk yield Italia juga turun sehingga berimbas pada terangkatnya nilai tukar euro secara umum. Euro menguat terhadap yen ke level tertinggi 2 bulan, dan di sesi sore euro tercatat naik 0.5% di sekitar 100.06 yen.
U.K.
• Sterling mencapai level tertinggi sejak 4‐bulan terakhir terhadap dolar AS pada sesi akhir pekan lalu setelah data sektor ketenagakerjaan Amerika dirilis dibawah perkiraan, dan memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan menerapkan pelonggaran moneter lanjutan (QE3). Sterling sempat mencapai level 1.6033 terhadap dolar AS, dan ditutup menguat 0,47 persen terhadap dolar AS ke 1.6005.
• Namun demikian sterling tercatat melemah terhadap euro ke level terendahnya sejak 4‐bulan terakhir menyusul naiknya kepercayaan pelaku pasar terhadap euro pasca langkah ECB yang memutuskan untuk menekan tingginya ongkos penerbitan utang beberapa negara di kawasan Uni Eropa. Uni Eropa merupakan partner dagang terbesar Inggris, dan adanya perkembangan dari penanganan krisis hutang Uni Eropa akan berdampak positif bagi sterling, terutama terhadap dolar AS.
• Pekan ini pelaku pasar akan mengamati rilis data trade balance Inggris untuk periode Juli dimana deficit perdagangan diperkirakan akan membaik dari periode sebelumnya, selanjutnya akan rilis data sektor ketenagakerjaan yang diperkirakan membaik dari periode sebelumnya. Selain itu perhatian pelaku pasar yang terutama akan berfokus pada hasil sidang The Fed pada 12‐13 September yang diharapkan akan menetapkan quantitative easing jilid 3.
JAPAN
• Dolar terkoreksi mendekati level terendah 4 bulan terhadap euro dan 1 bulan terendah terhadap yen pada hari Jumat setelah data ketenagakerjaan AS dirilis lebih buruk dari perkiraan di periode Agustus yang memperkuat indikasi The Fed akan menyuntkkan lebih banyak lagi stimulus dalam perekonomiannya.
• Investor difokuskan pada data non‐farm payrolls bulan Agustus untuk mengukur seberapa besar peluang The Fed akan menggulirkan program pembelian obligasi berikutnya pada sidangnya pekan ini. Laporan payrolls menyebutkan hanya terjadi penambahan pekerjaan sebanyak 96000, jauh di bawah ekspektasi Reuters sebanyak 125.000.
• Rilis data non‐farm payrolls AS telah mendorong penguatan yen terhadap dolar. Dolar terkoreksi 0.8% ke 78.24 yen, dan mencatat level intraday low di 78.00 yen. Menjelang rilis data pyrolls, yen tercatat telah melemah terhadap dolar dalam pekan kemarin setelah rilis data pertumbuhan tenaga kerja sektor Swasta AS yang lebih baik dari perkiraan yang mendorong naiknya yield Treasury. Dalam sepekan, dolar telah melemah 0.2% terhadap yen, pelemahan mingguan ketiganya secara berturut‐turut.
• Investor juga saat ini lebih optimis kalau The Fed akan mempertahankan suku bunganya untuk sementara waktu ini dan melanjutkan program quantitative easing berikutnya. Usai rilis data non‐farm payrolls, Nomura Securities melaporkan pihaknya meyakini bahwa The Fed akan melanjutkan putaran baru QE akhir tahun ini dan mempertahankan suku bunga rendah mendekati 0% hingga tahun 2015.
• Sementara itu data index of coincident economic indicators turun 1.3 poin di bulan Juli dari bulan Juni sebelumnya, demikian dilaporkan Cabinet Office, mencatat penurunan keempat kalinya berturut‐turut dipicu pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Sedangkan untuk index of leading economic indicators, yang menggunakan gabungan data seperti jumlah penawaran pekerjaan dan sentimen konsumen dan sebagai barometer untuk menaksir kondisi ekonomi Jepang dalam beberapa bulan kedepan, turun 1.4 poin di bulan Juli.
• Pekan ini data machinery orders Jepang untuk periode Juli akan menjadi fokus pasar, disampin sidang reguler The Fed. Jika data dirilis buruk, maka akan memicu tekanan jual untuk yen.
AUSTRALIA
• Australia dan New Zealand dollar menguat Jumat lalu, karena pasar menyukai rencana European Central Bank untuk menangani krisis utang dan banyaknya isyarat dari stimulus Cina.
• Aussie dollar <AUD=D4> naik ke level $1.0321, level terkuatnya dalam mingguan dan naik dari level terendahnya dalam dua bulan $1.0165. Resistance terdapat di level $1.0335, 38.2 persen dari penurunan bulan Agust‐Sept.
• Dorongan awal berasal dari Kamis sebelumnya setelah ECB merilis suatu potensi program pembelian obligasi yang tidak terbatas untuk membantu menurunkan borrowing costs dalam areanya.
• Terpaan berikutnya setelah media yang dimiliki negara melaporkan regulator Cina telah menyetujui 30 proyek infrastruktur dalam suatu gerakan untuk mendorong pelemahan ekonomi.
• Janji investasi diikuti pengumuman dari hampir lusinan pemerintah lokal Cina dalam dua bulan yang lalu untuk membelanjakan sekitar 7 trilyun yuan.
• Semua pembelanjaan ini membantu menghadapi ketakukan dari hard landing untuk ekonomi terbesar di Asia dan dapat mendorong permintaan dari ekspor resource Australia. Suatu pelemahan dalam harga bijih besi, ekspor terbesar Australia, satu alasan negara melaporkan suatu defisit perdagangan yang melebar pada bulan Juli dan telah menekan Aussie dalam minggu‐minggu ini.
• Menteri Perdagangan Craig Emerson mempercayai Australia memiliki diversifikasi yang cukup untuk mengatasi pelemahan ekonomi global.
• Harga Australian bond futures turun mengikuti rencana dari European Central Bank (ECB) untuk mendukung pelemahan ekonomi regional.
SWISS
• Swiss franc melemah terhadap euro Jumat lalu, terpukul ke level terendah dalam 3 ½ bulan yang terjadi sehari sebelumnya karena mata uang tunggal menunjukkan penguatan dari rencana pembelian obligasi dari European Central Bank yang bertujuan menghentikan krisis zona euro.
• The franc melorot ke level terendahnya sejak 24 Mei setelah ECB mengatakan akan meluncurkan program pembelian terbaru dan potensial yang tidak terbatas untuk menurunkan borrowing costs.
• The franc secara meluas diperdagangkan bersamaan dengan euro sejak Swiss National Bank membatasi pada level 1.20 per euro tahun lalu untuk meredam deflasi dan resesi setelah investor mengkhawatirkan krisis zona euro yang membawa the franc ke level tertingginya.
• "To some extent the reassurance by Mario Draghi that the euro will stay in place is a good message to those who are panicking about the euro and putting money into the Swiss franc," kata ekonom Sarasin Jan Poser.