title cover

title cover

Monday, September 10, 2012

Headline News 10.09.12


US & GLOBAL
Akhir pekan lalu dolar AS melemah tajam terhadap mata uang utama dunia dan harga emas melonjak ke level tertinggi  sejak 6‐bulan terakhir menyusul buruknya rilis data non‐farm payrolls Amerika yang meningkatkan ekspektasi dikalangan  investor  bahwa  The Federal  Reserve  akan  segera  mengumumkan  QE3  setidaknya  pada  sidang  pekan  depan.  Imbal  hasil  obligasi  Amerika  merosot  setelah  rilis  data  non‐farm  payrolls  Amerika  untuk  periode  Agustus  dirilis  dibawah  perkiraan,  sementara  imbal  hasil  obligasi  Spanyol  dan  Italia  memperpanjang  penurunannya  ECB  pada  sesi  Kamis  06  September  mengumumkan rencana untuk memerangi krisis utang kawasan tersebut dengan membeli obligasi pemerintah. 

Prospek untuk tindakan lebih lanjut dari ECB mendukung kinerja euro pada awal sesi, dan euro melanjutkan penguatannya  setelah  Departemen  Tenaga  Kerja  Amerika  melaporkan  nonfarm  payrolls  meningkat  hanya  sebesar  96.000  pada  bulan  Agustus, jauh di bawah perkiraan para ekonom sebesar 125.000. The Federal Reserve akan memulai pertemuan dua hari  kebijakan pada hari Rabu 12 September, dan pasar tajam akan menunggu pernyataan bank sentral Amerika tersebut pada  sesi Kamis 13 September. 

Dolar AS turun 1,0 persen menjadi ke 80,194 terhadap mata uang utama dunia <DXY.>. Sedangkan euro <EUR=> mencapai  level  tertinggi  sejak  4‐bulan  terakhir  terhadap  dolar  AS  di  1,2814  sebelum  akhirnya  ditutup  pada  kisaran  1,2810.  Harga  emas berjangka Amerika melonjak hingga 1,740.80USD per troy ounce <GCcv1>, level tertinggi sejak akhir Februari 2012. 

Bursa  saham  Amerika  bergerak  dalam  kisaran  tipis  karena  investor  masih  menimbang  peluang  untuk  pelonggaran  kuantitatif The Fed, yang akan menggelontorkan  uang ke dalam perekonomian untuk meningkatkan pertumbuhan. The  Dow Jones industrial average <DJI.> naik 14.64 poin, atau 0,11 persen, ke 13,306.64. Indeks The Standard & Poor 500 <.  SPX> ditutup naik 5,80 poin, atau 0,40 persen, ke 1,437.92. The Nasdaq Composite Index <IXIC.> naik 0,61 poin, atau 0,02  persen, ke 3,136.42. Untuk minggu ini, S & P menguat 2,2 persen sementara Dow naik 1,6 persen dan Nasdaq naik 2,3  persen. Merupakan performa mingguan terbaik untuk S & P dan Nasdaq sejak Juni, dan performa terbaik bagi Dow sejak  Juli. 

Saham‐saham  energi  dan  keuangan  mencatat  kinerja  terbaiknya,  penguatan  saham‐saham  sektor  tersebut  ditunjang  maraknya pembelian investor seiring prospek pertumbuhan ekonomi. Saham ConocoPhillips  naik  1,5 persen, sementara  Noble Energy naik 2,4 persen. Saham Bank of America melonjak 5,4 persen. Sementara itu Intel Corp memangkas perkiraan  earning  triwulan  ketiga‐2012,  sembari  menyatakan  bahwa  terjadi  penurunan  permintaan  untuk  produksi  chip  seiring  berkurangnya  konsumsi  komputer  personal. Saham produsen  chip terbesar dunia tersebut  turun  3,6  persen,  sementara  indeks semikonduktor PHLX <SOX.> tuurn 0,8 persen. 

Imball hasil obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya naik 2/32, dengan imbal hasil berkisar pada 1,6695  persen. 

Indeks  The  FTSEurofirst  300  <FTEU3.>  ditutup  naik  ke  1.106,72,  atau  sebesar  0,18  persen.  Imbal  hasil  obligasi  Spanyol  tenor10‐tahun <ES10YT=TWEB> turun ke 5,646 persen, level terendahnya  sejak awal April. Indeks ekuitas dunia The MSCI  <. MIWD00000PUS> naik 1,2 persen menjadi ke 330,24.  

Harga  minyak  naik  dalam  sesi  perdagangan  yang  volatile  seiring  tingginya  harapan  akan  stimulus  The  Fed,  meskipun  buruknya rilis data ketenagakerjaan meredam prospek permintaan minyak. Minyak mentah AS <CLc1> ditutup naik 0,93  persen persen ke 96,42 USD per barel. Minyak Brent kontrak Oktober <LCOc1> naik 76 sen, atau 0,67 persen ke 114,25 USD  per barel.  


GOLD & COMMODITIES
Emas  naik  2  persen  ke  level  tertingginya  dalam  enam  bulan  Jumat  lalu,  melewati  level  $1,730  per  ons,  setelah  pertumbuhan  jobs  AS  melambat  lebih  dari  ekspektasi  pada  bulan  Agustus,  kemungkinan  berpengaruh  dari  arah  pengumuman the Fed yang menambah stimulus untuk ekonomi yang suram.  

Emas menguat melanjutkan ofensifnya setelah jumlah yang menunjukkan nonfarm payrolls naik hanya 96.000 bulan lalu,  dibawah ekspektasi kenaikan 125.000.  

Laporan  tenor  pelemahan  menggarisbawahi  dengan  revisi  data  bulan  Juni  dan  Juli  untuk  menunjukkan  41.000  lebih  sedikitnya pekerja yang dibuat daripada laporan sebelumnya.   

"Gold is going through the roof because this negative data makes QE3 more likely now," kata Daniel Briesemann, analis  komoditas pada Commerzbank di Frankfurt. 


OIL & COMMODITIES
Harga oil naik Jumat lalu dalam perdagangan yang volatile setelah laporan jobs AS yang mengecewakan dengan menekan  dollar dan mendorong ekspektasi untuk stimulus dari the Fed AS, meskipun didorong outlook dari permintaan petroleum.  

Brent dan crude futures AS dekat dengan pelemahan tipis mingguannya, setelah rangkaian kenaikan dalam lima minggunya  dan menguat lebih dari 9 persen pada bulan Agustus.  

Dengan  hanya  naiknya  96.000  nonfarm  payrolls  AS  bulan  lalu,  Labor  Department  mengatakan  Jumat  lalu,  dibawah  perkiraan yang naik 125.000. Sementara itu  tingkat pengangguran turun menjadi 8.1 persen dari 8.3 persen pada bulan  Juli, yang meluas berkenaan dengan orang Amerika yang naik untuk mencari pekerjaan.  

Perdagangan  yang  choppy  Jumat  lalu  yang  disebabkan  ekspektasi  bahwa  kenaikan  data  jobs  kemungkinan  bahwa  policy  meeting the Fed AS dua hari minggu depan akan menghasilkan putaran ketiga dari stimulus moneter, yang dikenal dengan  quantitative easing atau QE3.  

"It was a decidedly negative report due to the meager number of jobs created in August and the downward revision for the  two prior months," kata John Kilduff, mitra pada Again Capital LLC di New York. 


EURO ZONE
Dolar terkoreksi mendekati level terendah 4 bulan terhadap euro dan 1 bulan terendah terhadap yen pada hari Jumat setelah data ketenagakerjaan AS dirilis lebih  buruk dari perkiraan di periode Agustus yang memperkuat indikasi The Fed akan menyuntkkan lebih banyak lagi stimulus dalam perekonomiannya. 

Investor difokuskan pada data non‐farm payrolls bulan Agustus untuk mengukur seberapa besar peluang The Fed akan menggulirkan program pembelian obligasi  berikutnya  pada  sidangnya  pekan  ini.  Laporan  payrolls  menyebutkan  hanya  terjadi  penambahan  pekerjaan  sebanyak  96000,  jauh  di  bawah  ekspektasi  Reuters  sebanyak 125.000. 

Euro mencatat intraday high di $1.2806 terhadap dolar, level terkuatnya sejak akhir Mei. Harga terakhir bergerak menguat 1.3% di ssekitar $1.2795.  Dalam sepekan, euro telah naik 1.8%, kenaikan mingguan terbesarnya sejak Juni. Euro nampaknya masih berpeluang melanjutkan rally‐nya, dan berpotensi menuju  target level psikologi di $1.30. 

Investor juga saat ini lebih optimis kalau The Fed akan mempertahankan suku bunganya untuk sementara waktu ini dan melanjutkan program quantitative easing  berikutnya. Usai rilis data non‐farm payrolls, Nomura Securities melaporkan pihaknya meyakini bahwa The Fed akan melanjutkan putaran baru QE akhir tahun ini  dan mempertahankan suku bunga rendah mendekati 0% hingga tahun 2015. 

Euro  sendiri  telah  menguat  sebelum  rilis  data  payrolls  setelah  investor  menyambut  gembira  pengumuman  rencana  ECB  Kamis  lalu  untuk  menurunkan  biaya  pinjaman untuk Spanyol dan Italia. Presiden ECB Mario Draghi kembali menegaskan sikapnya untuk menyelamatkan kelangsungan euro dan memberikan peluang  untuk melakukan pembelian obligasi tak terbatas guna menurunkan biaya pinjaman negara‐negara kawasan yang dilanda krisis. Yield obligasi Spanyol tenor 10 tahun  berhasil turun di bawah 6% untuk yang pertama kalinya sejak Mei, sementara untuk yield Italia juga turun sehingga berimbas pada terangkatnya nilai tukar euro  secara umum. Euro menguat terhadap yen ke level tertinggi 2 bulan, dan di sesi sore euro tercatat naik 0.5% di sekitar 100.06 yen.  

U.K.
Sterling mencapai level tertinggi sejak 4‐bulan terakhir terhadap dolar AS pada sesi akhir pekan lalu setelah data sektor ketenagakerjaan Amerika dirilis  dibawah perkiraan, dan memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan menerapkan pelonggaran moneter lanjutan (QE3). Sterling sempat mencapai level  1.6033 terhadap dolar AS, dan ditutup menguat 0,47 persen terhadap dolar AS ke 1.6005.  

Namun  demikian  sterling  tercatat  melemah  terhadap  euro  ke  level  terendahnya  sejak  4‐bulan  terakhir  menyusul  naiknya  kepercayaan  pelaku  pasar  terhadap euro pasca langkah ECB yang memutuskan untuk menekan tingginya ongkos penerbitan utang beberapa negara di kawasan Uni Eropa. Uni Eropa  merupakan partner dagang terbesar Inggris, dan adanya perkembangan dari penanganan krisis hutang Uni Eropa akan berdampak positif bagi sterling,  terutama terhadap dolar AS.  

Pekan ini pelaku pasar akan mengamati rilis data trade balance Inggris untuk periode Juli dimana deficit perdagangan diperkirakan akan membaik dari  periode sebelumnya, selanjutnya akan rilis data sektor ketenagakerjaan yang diperkirakan membaik dari periode sebelumnya. Selain itu perhatian pelaku  pasar  yang  terutama  akan  berfokus  pada  hasil  sidang  The  Fed  pada  12‐13  September  yang  diharapkan  akan  menetapkan  quantitative  easing  jilid  3. 


JAPAN
Dolar terkoreksi mendekati level terendah 4 bulan terhadap euro dan 1 bulan terendah terhadap yen pada hari Jumat setelah data ketenagakerjaan AS dirilis lebih  buruk dari perkiraan di periode Agustus yang memperkuat indikasi The Fed akan menyuntkkan lebih banyak lagi stimulus dalam perekonomiannya. 

Investor difokuskan pada data non‐farm payrolls bulan Agustus untuk mengukur seberapa besar peluang The Fed akan menggulirkan program pembelian obligasi  berikutnya  pada  sidangnya  pekan  ini.  Laporan  payrolls  menyebutkan  hanya  terjadi  penambahan  pekerjaan  sebanyak  96000,  jauh  di  bawah  ekspektasi  Reuters  sebanyak 125.000. 

Rilis data non‐farm payrolls AS telah mendorong penguatan yen terhadap dolar. Dolar terkoreksi 0.8% ke 78.24 yen, dan mencatat level intraday low di 78.00 yen.  Menjelang rilis data pyrolls, yen tercatat telah melemah terhadap dolar dalam pekan kemarin setelah rilis data pertumbuhan tenaga kerja sektor Swasta AS yang  lebih baik dari perkiraan yang mendorong naiknya yield Treasury. Dalam sepekan, dolar telah melemah 0.2% terhadap yen, pelemahan mingguan ketiganya secara  berturut‐turut. 

Investor juga saat ini lebih optimis kalau The Fed akan mempertahankan suku bunganya untuk sementara waktu ini dan melanjutkan program quantitative easing  berikutnya. Usai rilis data non‐farm payrolls, Nomura Securities melaporkan pihaknya meyakini bahwa The Fed akan melanjutkan putaran baru QE akhir tahun ini  dan mempertahankan suku bunga rendah mendekati 0% hingga tahun 2015. 

Sementara itu data index of coincident economic indicators turun 1.3 poin di bulan Juli dari bulan Juni sebelumnya, demikian dilaporkan Cabinet Office, mencatat  penurunan keempat kalinya berturut‐turut dipicu pelambatan pertumbuhan ekonomi global.  Sedangkan  untuk  index  of  leading  economic  indicators,  yang  menggunakan  gabungan  data  seperti  jumlah  penawaran  pekerjaan  dan  sentimen  konsumen  dan  sebagai barometer untuk menaksir kondisi ekonomi Jepang dalam beberapa bulan kedepan, turun 1.4 poin di bulan Juli. 

Pekan ini data machinery orders Jepang untuk periode Juli akan menjadi fokus pasar, disampin sidang reguler The Fed. Jika data dirilis buruk, maka akan memicu  tekanan jual untuk yen.


AUSTRALIA
Australia  dan  New  Zealand  dollar  menguat  Jumat  lalu,  karena  pasar  menyukai  rencana  European  Central  Bank  untuk  menangani  krisis  utang  dan  banyaknya isyarat dari stimulus Cina.     

Aussie dollar <AUD=D4> naik ke level $1.0321, level terkuatnya dalam mingguan dan naik dari level terendahnya dalam dua bulan $1.0165. Resistance  terdapat di level $1.0335, 38.2 persen dari penurunan bulan Agust‐Sept.  

Dorongan  awal  berasal  dari  Kamis  sebelumnya  setelah  ECB  merilis  suatu  potensi  program  pembelian  obligasi  yang  tidak  terbatas  untuk  membantu  menurunkan borrowing costs dalam areanya.  

Terpaan berikutnya setelah media yang dimiliki negara melaporkan regulator Cina telah menyetujui 30 proyek infrastruktur dalam suatu gerakan untuk  mendorong pelemahan ekonomi.   

Janji investasi diikuti pengumuman dari hampir lusinan pemerintah lokal Cina dalam dua bulan yang lalu untuk membelanjakan sekitar 7 trilyun yuan.  

Semua  pembelanjaan  ini  membantu  menghadapi  ketakukan  dari  hard  landing  untuk  ekonomi  terbesar  di  Asia  dan  dapat  mendorong  permintaan  dari  ekspor resource Australia. Suatu pelemahan dalam harga bijih besi, ekspor terbesar Australia, satu alasan negara melaporkan suatu defisit perdagangan  yang melebar pada bulan Juli dan telah menekan Aussie dalam minggu‐minggu ini. 

Menteri Perdagangan Craig Emerson mempercayai Australia memiliki diversifikasi yang cukup untuk mengatasi pelemahan ekonomi  global.  

Harga Australian bond futures turun mengikuti rencana dari European Central Bank (ECB) untuk mendukung pelemahan ekonomi regional.  


SWISS
Swiss franc melemah terhadap euro Jumat lalu, terpukul ke level terendah dalam 3 ½ bulan yang terjadi sehari sebelumnya karena mata uang  tunggal menunjukkan penguatan dari rencana pembelian obligasi dari European Central Bank yang bertujuan menghentikan krisis zona euro.   

The franc melorot ke level terendahnya sejak 24 Mei setelah ECB mengatakan akan meluncurkan program pembelian terbaru dan potensial yang  tidak terbatas untuk menurunkan borrowing costs.  

The franc secara meluas diperdagangkan bersamaan dengan euro sejak Swiss National Bank membatasi pada level 1.20 per euro tahun lalu untuk  meredam deflasi dan resesi setelah investor mengkhawatirkan krisis zona euro yang membawa the franc ke level tertingginya.  

"To some extent the reassurance by Mario Draghi that the euro will stay in place is a good message to those who are panicking about the euro  and putting money into the Swiss franc," kata ekonom Sarasin Jan Poser.