title cover

title cover

Monday, August 1, 2011

Headline News 01.08.11



U.S. & GLOBAL 


• Bursa saham dunia melemah ke level mingguan terbesarnya yang hampir dalam setahun Jumat lalu karena investor mengarah pada aset‐aset safe‐haven dari kekhawatiran mengenai krisis sovereign debt pada keduanya Atlantic dan data yang menunjukkan kecilnya pertumbuhan ekonomi AS.  


• Ekuitas dunia yang diukur dari MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> turun 0.5 persen. The benchmark index telah anjlok 2.9 persen minggu ini, penurunan mingguan terbesarnya sejak Agustus 2010. Bursa saham Eropa menutup minggu terburuknya sejak bulan Maret, dengan the pan‐European FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 0.7 persen. Emerging market stocks <.MSCIEF> berkurang 0.7 persen.  


• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup merosot 96.87 poin, atau 0.79 persen, ke level 12,143.24. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> berkurang 8.39 poin, atau 0.65 persen, ke level 1,292.28. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> melemah 9.87 poin, atau 0.36 persen, ke level 2,756.38.


• House of Representatives AS Jumat lalu melewati Republican legislation yang menyediakan kenaikan $900 milyar jangka pendek pada batas nation's borrowing dengan voting 218‐210.


• Swiss franc, mata uang safe‐haven, naik ke level tertingginya terhadap keduanya dollar dan euro, dan emas melejit ke level tertingginya diatas $1,630 per ons.  


• Dollar merosot ke level terendahnya yang pernah ada terhadap Swiss franc ke level 0.7853 <CHF=EBS>. Juga sempat mencapai level terendahnya terhadap yen ke level 76.85 pada trading platform EBS <JPY=EBS>, untuk ditutup berada dekat level terendahnya 76.25, dan meningkatnya kekhawatiran bahwa otoritas Jepang kemungkinan membendung penguatan mata uangnya. Dollar mencatatkan penurunan bulanan sekitar 4.5 persen terhadap yen, terbesar sejak Desember 2008. Telah melemah sekitar 6.4 persen terhadap Swiss franc pada bulan Juli – kinerja terburuk bulanannya sejak Desember 2010.  


• Pelemahan data ekonomi AS menaikkan prospek kedepannya dari akomodasi moneter, mendorong permintaan pada emas dan obligasi pemerintah AS. Spot gold <XAU=> naik ke level tertingginya $1,632.30 per ons sebelum melemah kembali disekitar level $1,625. Obligasi bertenor sepuluh tahun  <US10YT=RR> menguat 1‐11/32 pada harganya, yang mendorong yields 2.79 persen, dan obligasi 30‐tahun naik 2‐10/32, dengan yields berkurang 4.12 persen.  


• Harga minyak mentah melemah Jumat lalu, yang mencatatkan penurunan mingguannya setelah data menunjukkan pelemahan pertumbuhan
ekonomi AS dan karena Kongres terus berdebat sebelum deadline 2 Agustus untuk menaikkan debt ceiling pemerintah dan menghindari default.
U.S. crude oil <CLc1> di settled turun $1.74 ke level $95.70 per barrel. U.S. crude berkurang 4.2 persen dalam mingguannya, menekan rangkaian kenaikan dalam empat minggunya. Dalam sebulan, front‐month crude berada pada kenaikan 28‐sen.   


• Sterling naik ke level tertingginya dalam tujuh minggu terhadap pelemahan dollar Jumat lalu karena mata uang AS dibawah tekanan jual yang meluas setelah pertumbuhan ekonomi AS yang suam‐suam kuku dan karena pembicaraan anggota dewan AS pada kesepakatan untuk menaikkan debt ceiling sebelum deadline 2 Agustus yang masih deadlocked.   


• Pound naik 0.5 persen ke level $1.6462 <GBP=D4>, level terkuatnya sejak 9 Juni,mencatatkan kenaikan pada euro terhadap dollar AS.    


• Prospek Irlandia pada recovery ekonomi masih tinggi bergantung pada kondisi eksternal meskipun kemajuan telah dibuat pada pemangkasan defisit bujet dan membuat ekonom lebih fleksibel, bank sentral negara tersebut mengatakannya.