US
& GLOBAL
- Bursa saham global dan euro menguat tajam ditopang euforia investor menyambut positif langkah penanganan krisis hutang Uni‐Eropa yang telah dinanti sejak lama. Mayoritas bursa saham Amerika berada pada teritori negatif sejak musim panas lalu karena terpengaruh krisis hutang Uni‐Eropa, dan saat ini kembali ke area positif ditingkahi penguatan indeks S&P500 yang mencetak penguatan bulanan terbesar sejak 1974.
- Harga‐harga logam turut menguat lebih dari 5%, minyak naik lebih dari 4% dan euro menguat tajam 2% setelah pemimpin Uni‐Eropa menyetujui kesepakatan penanganan krisis hutang yang sebelumnya telah mengancam ekonomi global ke jurang resesi ekonomi berikutnya.
- Sebaliknya, dollar AS mencatat pelemahan terbesar dalam kurun 2‐1/2 tahun terakhir terhadap mata uang utama dunia lainnya, serta investor melepas obligasi Amerika yang kemudian menekan harga produk tresuri lebih lanjut dan menaikkan imbal hasil ke level tertinggi dalam kurun 2‐1/2 bulan terakhir.
- Kesepakatan yang berhasil dicapai pada pertemuan lanjutan di Brussels diantaranya mencakup rekapitalisasi perbankan Eropa, kenaikan dana EFSF dan disepakatinya kerugian sebesar 50% terhadap pemegang obligasi Yunani. Saat ini investor cenderung mengabaikan bahwa beberapa aspek dari persetujuan tersebut, termasuk diantaranya kenaikan dana EFSF akan memakan waktu berminggu‐minggu untuk dapat terealisasi.
- Euro menguat ditunjang oleh reaksi positif pada pelaku pasar menanggapi hasil kesepakatan tersebut, naik 2% terhadap dollar AS ke 1.4186.
- Bursa saham global melanjutkan penguatannya dan mencapai level tertinggi sejak awal Agustus silam, dimana MSCI all‐country equity index <.MIWD00000PUS> naik 4.3%.
- Sementara itu bursa saham Amerika menguat tajam, indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 339.51 poin atau 2.86% ke 12,208.55, S&P500 <.SPX> naik 42.59 poin atau 3.43% ke 1,284.59 dan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 87.96 poin atau 3.32% ke 2,738.63
- Data fundamental ekonomi Amerika memperlihatkan produk bruto bertumbuh paling pesat dalam satu tahun terakhir pada kuartal ketiga lalu, kemudian turut menopang minat investor pada aset beresiko.
- Harga minyak dunia menguat disokong oleh kesepakatan antara negara‐negara Uni‐Eropa dan rilis menggembirakan data ekonomi Amerika yang meningkatkan harapan akan stabilnya permintaan energi. Harga minyak jenis ICE Brent December crude <LCOZ1> ditutup menguat 3.17 USD ke 112.08 USD per barrel, semenatara itu minyak jenis U.S. light sweet crude oil <CLc1> naik 3.76 USD ke 93.96 USD per barrel. Emas menguat 1,1% ke 1743.95 USD per troy ounce ditunjang oleh penguatan bursa ekuitas dunia dan komoditi seiring pelemahan dollar AS menyusul kesepakatan antara negara‐negara Uni‐Eropa. Sedangkan perak naik lebih dari 5% ke 35.25 USD per ounce.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas naik 1,5% pada Kamis kemarin dipicu naiknya ekuitas dan komoditas menyusul anjloknya dolar setelah kesepakatan Eropa untuk mengatasi krisis utang kawasan dan memangkas utang Yunani.
- Meskipun banyak investor yang kembali memburu aset‐aset beresiko, namun emas juga diuntungkan oleh fungsinya sebagai safe‐haven status seiring masih khawatirnya investor hingga detil dari keputusan akhir Eropa tersebut diumumkan.
- Emas telah menguat dalam 5 sesi berturut‐turut, dan perak naik 5% setelah para pemimpin zona euro mencapai kesepakatan di menit‐menit terakhir untuk membatasi kerusakan akibat krisis utang kawasan pada Kamis kemarin, tetapi masih jauh dari penyelesaian rencana untuk memangkas beban utang Yunani dan memperkuat dana penyelamatan mereka.
- Setelah pertemuan puncak di Brussels, pemerintah mengumumkan perjanjian di mana bank‐bank swasta dan perusahaan asuransi akan menerima 50 persen kerugian pada kepemilikan obligasi Yunani mereka dalam tawaran terbaru untuk mengurangi beban utang Athena yang besar.
- Kesepakatan dicapai setelah melalui negosiasi yang alot lebih dari delapan jam antara bankir, kepala negara dan IMF, dan kesepakatan itu juga menyangkut rencana penambahan kekuatan dana Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) sebesar 1,0 triliun euro menjadi sekitar $ 1,4 triliun.
- Emas spot naik 1,5% di level $1745.10 per ounce dan tercatat naik 8% dalam 5 sesi terakhir, mengalami penguatan seiring menguatnya aset‐aset beresiko maupun safe‐haven. Sedangkan emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik $24,20 di level $1747.70 per ounce.
- Emas awalnya sempat terkoreksi akibat fungsunya sebagai safe‐haven setelah tercapai kesepakatan Eropa dan data ekonomi AS yang menunjukkan meningkatnya business spending dan consumer spending yang telah mendorong ekonomi terbesar dunia tersebut mencapai level pertumbuhan terpesatnya dalam setahun terakhir.
- Namun emas kemudian berhasil rebound seiring menguatnya bursa Wall Street dan komoditas seperti tyembaga naik 6%. Emas juga diuntungkan oleh kekhawatiran terhadap potensi diluncurkannya program quantitative easing (QE) AS putara berikutnya.
- The Fed memperdebatkan aturan untuk penetapan suku bunga berdasarkan inflasi dan pengangguran, tetapi nampaknya tidak ada perubahan kebijakan yang akan dilakukan pada pertemuan FOMC berikutnya pada 1‐2 November.