title cover

title cover

Tuesday, June 11, 2013

Headline News 11.06.13

US & GLOBAL
Dolar menguat terhadap yen dan yield obligasi pemerintah AS mendekati level tertinggi 14 bulan pada hari Senin seiring meningkatnya  sentimen terhadap ekonomi AS setelah lembaga pemeringkat Standard & Poor's menaikkan peringkat utang pemerintah AS. S&P meng‐ upgrade proyeksi utang AS menjadi “stabil” dari “negatif” dan mengatakan peluang untuk dilakukan downgrade relatif kecil. 

Dolar mempertajam apresiasinya terhadap yen Jepang dan mencatat intraday high di 99,28 yen, sementara harga Treasury jangka panjang  turun,  melanjutkan  sell‐off  yang  dipicu  oleh  ketidakpastian  mengenai kapan The  Fed  akan  mengakhiri  program  pembelian  obligasinya.  Yield  untuk  Treasury  tenor  30  tahun  naik  ke  level  tertinggi  sejak  April  2012  setelah  S&P  merevisi  outlook‐nya,  sementara  yield  untuk  Treasury  tenor  10  tahun mencatat  2,2%.  Sedangkan  Bund  futures  Jerman  turun ke  level  terendah 3  bulan dengan kontrak  September  berakhir melemah 54 poin di 142,85, level terendahnya sejak medio Maret. 

Kalangan  analis  dan  investor  berpendapat  bahwa  outlook  S&P  tersebut  nampaknya  tidak  akan  membawa  perubahan  besar  terhadap  kapan  The  Fed  akan  mengurangi/menghentikan  program  pembelian  obligasinya,  namun  pandangan  S&P tersebut  secara  umum  hanya  menaikkan sentimen positif pada perekonomian AS. 

Saham turun di Eropa dan mendekati titik impas di Wall Street setelah investor menaksir valuasi ekuitas tidak lagi seatraktif  seperti tahun  lalu atau awal 2013. Dengan adanya ketidakpastian mengenai langkah The Fed kedepannya nampaknya kondisi ini belum akan mampu  mendorong rally yang kuat untuk saat ini. Indeks ekuitas dunia MSCI naik 0,24% bahkan disaat FTSEurofirst 300 <.FTEU3> turun 0,08% di  1193,27. 

Rilis  data  impor  Cina  yang  buruk  diluar  dugaan  telah  mendorong  investor  melepas  saham‐saham  pertambangan  dan  membeli  saham‐ sahan defensif seperti Deutsche Telekom <DTEGn.DE> dan Bayer <BAYGn.DE>. saham pertambangan Eropa jatuh, dengan Lonmin <LMI.L>  kehilangan 3,2%, Anglo American <AAL.L> turun 2,8% dan Rio Tinto <RIO.L> turun 2,4%.  

Impor Cina di bulan Mei turun 0,3%, kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan 6%, menyusul volume pengiriman komoditas merosot  dari tahun lalu. Ekonomi Cina tumbuh pada level terlemahnya dalam 13 tahun di tahun 2012 dan sepanjang tahun ini data ekonomi diluar  dugaan telah dirilis melemah, sehingga memberikan warning bahwa Cina akan gagal mencapai target pertumbuhan ekonomi 7,5% tahun  ini. 

Saham‐saham  pengembang  perumahan  memberikan  kontribusi  terburuk  bagi  Wall  Street  seiring  suku  bunga  hipotek  naik  di  atas  4%  pekan lalu untuk pertama kalinya dalam tahun ini. Saham Lennar Corp <LEN.N> jatuh 3,3% di $37,31 dan D.R. Horton Inc <DHI.N> jatuh  2,1% ke $23,06.  

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 9,53 poin atau 0,06% di 15238,59. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX>  merosot 0,57 poin atau 0,03% di 1642,81. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 4,55 poin atau 0,13% di 3473,77.   

Dolar menguat terhadap yen dan mencatat intraday high di 99,28 yen dan terakhir tercatat bergerak di sekitar 98,67, atau naik 1,17%.  Sedangkan euro menghapus kerugian awalnya dan ditutup naik 0,25% ke $1,3255 terhadap dolar. 

Obligasi AS tenor 30 tahun turun 13/32 dengan yield 3,3661 persen. Sedangkan obligasi tenor 10 tahun turun 8/32 dengan yield 2,2097  persen.  Harga komoditas tertekan oleh indikasi menurunnya permintaan dari Cina. Brent crude <LCOc1> berakhir di bawah $104 per barel, turun  61  sen  di  $103,95.  Sedangkan  U.S.  light  sweet  crude  oil  <CLc1>  turun  26  sen  di  $95,77  per  barel.  Harga  tembaga  juga  jatuh  ke  level  terendahnya  selama  lebih  dari  3  pekan,  tertekan  oleh  penguatan  dolar  dan  buruknya  data  Cina  yang  memicu  kekhawatiran  akan  berkurangnya permintaan untuk industri logam dari negara Tirai Bambu tersebut. Harga tembaga berjangka tenor 3 bulan pada London  Metal Exchange <CMCU3> turun 0,94% di $7162 per ton, setelah menembus level terendahnya sejak medio Mei di $7126. Harga emas  naik pasca terkoreksi ke level terendah 1 bulan di hari Jumat sebelumnya. Emas berjangka Comex untuk pengiriman Agustus ditutup naik  $3 per ons di $1386. 


GOLD & COMMODITIES
Emas sedikit naik dalam volume perdagangan yang tipis Senin lalu setelah penurunan kebanyakan dalam bulanan pada hari sebelumnya,  karena  pasar  mengantisipasi  keputusan  dari  Standard  &  Poor’s  terhadap  revisi  outlook  sovereign  kredit  untuk  AS  menjadi  stabil  dari  negatif. 

Reaksi emas untuk pengumuman dari lembaga pemeringkat kredit sebagian besar teredam. Dalam bulan Agustus 2011, S&P menurunkan  peringkat sovereign kredit AS dari AAA menjadi AA‐plus, menyoroti ketidakpastian ekonomi yang membantu mendorong emas ke level  tertingginya bulan lalu. 

Senin  lalu,  analis  mengatakan  berita  dapat  kedepannya  menekan  ketertarikan  emas  sebagai  safe  haven  terhadap  dapat  membaiknya  perekonomian AS dan ketidakhadiran dari ancaman inflasi. 

"We  continue  to  see  rotation  into  the  stock  market  as  fear  continues  to  leave  the  marketplace,"  kata  Frank  McGhee,  kepala  precious  metals trader pada Integrated Brokerage Services LLC.  

"I don't even think a 10‐15 percent retracement in the stock market is enough to shake people out and back into the metals for the long  term," ungkap McGhee.  


OIL & COMMODITIES
Pergerakan harga minyak  ditutup  melemah  dan  di  tengah  lesunya  perdagangan pada hari  Senin  dengan  geopolitical  supply  risk,  membentuk support untuk Brent crude oil tetapi lemahnya permintaan di Cina berdampak kepada market secara keseluruhan. 

Brent crude oil <LCOc1> ditutup melemah 61 sen dengan nilai kontrak 103,95 dollar/barel, setelah sempat menguat 104,76 dollar  pada sesi  awal perdagangan dan  menyentuh level terendah dengan nilai 103,66 dollar. U.S. oil <CLc1> melemah sebesar 26 sen  dengan nilai kontrak 95,77 dollar/barel, setelah sempat di tradingkan diantara 95,19 dollar hingga 96,25 dollar. 

Perekonomian China kehilangan momentum, dengan ekspor pada bulan Mei dan kegiatan domestik yang berjuang untuk kembali  meningkat. 

"The first half of this year's demand has been disappointing," ucap Vikas Dwivedi, energy strategist di  Macquarie Group, Houston,  Texas. "Demand growth, especially diesel demand growth is lighter than we've been thinking."  

EURO ZONE
European Central Bank akan menjaga tingkat suku bunga rendah selama ekonomi mendapatkan penguatan yang kokoh, menjamin krisis tidak kembali dengan sepenuhnya, dua  pengambil kebijakan mengatakannya.  

ECB membutuhkan untuk melakukan kebijakan dalam cara yang menjamin bahwa 17‐negara regional berbagi mata uang tidak terjerat dengan krisis, anggota Dewan Gubernur  Ewald Nowotny mengatakan dalam konferensi ekonomi.  

"It is more important here to further the expansion and thus avoid falling into a second great crisis," katanya pada wartawan ketika menanyakan mengenai resiko untuk menjaga  tingkat suku bunga rendah dalam jangka waktu yang lama.  

Perancis  akan  susah  payah  untuk  bertumbuh  dalam  kuartal  kedua,  yang  membawa  resesi  jangka  pendek  dalam  negara  terbesar  kedua  ekonomi  itu  dalam  zona  euro  untuk  berhenti, perkiraan bank sentral Senin lalu. Perkiraan Bank of France bahwa dana 2‐trilyun‐euro ($2.64 trilyun) dalam ekonomi akan bertumbuh 0.1 persen dalam periode, setelah  Perancis memasuki resesi dalam kuartal pertama dengan mengalami kontraksi 0.2 persen.  

Perekonomian Italia mengalami kontraksi 0.6 persen dalam kuartal pertama, yang lebih dari data awal yang telah diperkirakan, belum lagi berita kabar buruk untuk resesi yang  mengikat negara.Gross domestic product melemah dari revisi kebawah 2.4 persen dalam basis tahunan, institut statistik nasional ISTAT mengatakannya, memangkas data awal  yang mencatatkan pada penurunan 0.5 persen dalam kuartalan dan kontaksi tahunan 2.3 persen.  

Yunani gagal untuk menarik penawaran perusahaan gas DEPA, dua pejabat Yunani terdekat mengatakan untuk dijual Senin lalu, sehingga tidak mungkin negara memenuhi target  privatisasi dibawah international bailout.  

Perekonomian Belanda akan mengalami kontraksi lebih tajam tahun ini daripada perkiraan sebelumnya dan hampir tidak tumbuh tahun 2014 dan akan membutuhkan lebih banyak  langkah austerity untuk memenuhi target, bank sentral mengatakannya.  

Dalam outlook ekonomi setengah tahunan, Dutch central bank (DNB) mengatakan pelemahan outlook akan menghasilkan defisit bujet 3.9 persen dalam output ekonomi tahun  depan, naik dari 3.5 persen tahun ini. Telah diperkirakan sebelumnya perkiraan defisit yang stabil pada 3.5 persen tahun 2013 dan 2014.  

Belanda, negara dengan ekonomi terbesar kelima, yang berada dalam resesi ketiga sejak tahun 2009 dan mengimplementasikan 46 milyar euro ($61 milyar) dalam pemangkasan  bujet dan kenaikan pajak untuk menurunkan pengeluaran pemerintah. 


U.K.
Sterling berhasil rebound terhadap dolar pada hari Senin pasca koreksinya gagal menembus previous low setelah pasar melihat data ketenagakerjaan AS  yang  dirilis  akhir  pekan  lalu  belum  cukup  kuat  untuk  mengakhiri  program  stimulus  The  Fed  dalam  waktu  dekat.  Sterling  juga  mendapat  dukungan  dari  membaiknya data ekonomi Inggris yang mengurangi ekspektasi BoE akan mengadopsi kebijakan moneter yang lebih agresif di bawah kepemimpinan Mark  Carney mulai bulan Juli. 

Sejumlah analis mengatakan koreksi pada sterling berpotensi terbatas jika data ekonomi Inggris terus menunjukkan peningkatan, dimana data industrial  production dan pekerjaan Inggris pekan ini akan menjadi sorotan pasar untuk menilai seberapa besar peluang untuk pemulihan ekonomi Inggris. 

Kanselir  George  Osborne  telah  meminta  bank  sentral  di  bawah  gubernur  baru  untuk  mengadopsi  kebijakan  moneter  yang mendukung  tujuan  ekonomi  pemerintah. 

Sementara  komite  kebijakan  moneter  atau  monetary  policy  committee  (MPC)  akan  mengumumkan  langkah‐langkah  perubahan  kebijakan  pada  bulan  Agustus.  MPC  diperkirakan  akan  berjanji  untuk  menjaga  kebijakan  akomodatif  untuk  waktu  yang  lama,  seperti  Federal  Reserve  AS,  untuk  memastikan  pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. 

Setelah  mencatat  intraday  low  di  $1,5493,  sterling  kemudian  rebound  hingga  mencatat  intraday  high  di  $1,5586  sebelum  akhirnya  bergerak  di  sekitar  $1,5573.


JAPAN
Surplus transaksi berjalan Jepang meningkat dua kali lipat pada bulan April dari tahun sebelumnya, dan perekonomian tumbuh meningkat lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, merupakan tanda yang menggembirakan atas kebijakan agresif pemerintah untuk merangsang pertumbuhan bahkan saat gejolak pasar baru‐baru ini menimbulkan keraguan tentang strateginya.

Data yang dirilis pada hari Senin menunjukkan perekonomian Negara terbesar ketiga dunia itu meningkat sebesar 4,1 persen pada Januari‐Maret, lebih baik dari perkiraan awal sebesar 3,5 persen, menggarisbawahi bahwa pemulihan yang stabil terhadap kenaikan permintaan global dan kebijakan stimulus yang berani oleh Perdana Menteri Shinzo Abe .

Surplus transaksi berjalan tercaata meningkat sebesar 750 miliar yen, meningkat 100,8 persen dari tahun sebelumnya dan jauh lebih besar dari perkiraan pasar dengan rata‐rata surplus sebesar 320 miliar yen, menurut data dari Departemen Keuangan.

"Exports are gradually recovering as overseas growth picks up, so that's a positive sign," ucap Junko Nishioka, chief economist di RBS Securities Japan. "But the growth in exports isn't strong enough to offset the rising import costs."

Demikian pula, produk (PDB) Data domestik bruto yang menguat namun terlihat beberapa tanda‐tanda peringatan.

"Capital expenditure is still contracting, showing that even though corporate profits are improving, companies are worried about the outlook," ucap Shuji Tonouchi, senior fixed‐income strategist di Mitsubishi UFJ Securities. "There are concerns about the impact of the sales tax hike on economic growth."


AUSTRALIA
Pasar Australia ditutup untuk liburan publik yaitu Queen's birthday pada Senin lalu.  

Bagaimanapun  juga,  pada  pukul  0630  AEST  Senin  lalu,  indeks  share  price  futures  contract  bulan  Juni  naik  58  poin  pada  level  4798,  mengikuti  kenaikan tajam dari pasar AS dan Eropa.  

Tidak ada berita ekonomi utama atau ekuitas yang diekspektasi pada Senin lalu.  

Dengan data Selasa ini NAB business, dan housing finance

Di Australia, pasar hari Jumat ditutup melemah karena kehatian‐hatian para investor melakukan aksi jual saham‐saham kedepannya dari rilis data  penting ekonomi utama di AS dan Cina.  

Indeks benchmark S&P/ASX200  turun 43.5 poin, atau 0.91 persen, ke level 4,737.7 poin, sementara itu perluasan indeks All Ordinaries melemah  42.5 poin, atau 0.89 persen, ke level 4,729.3 poin.  


SWISS
Tingkat pengangguran Swiss turun ke level terendah 7 bulan di bulan Mei menyusul cuaca hangat mendorong naiknya permintaan untuk tenaga kerja di  industri bangunan dan pariwisata, namun resesi yang melanda zona euro masih akan memberi tekanan pada pasar tenaga kerja Swiss di semester kedua  tahun ini. Penurunan ini hanyalah faktor musiman yang berpengaruh pada sektor bangunan, pertanian dan pariwista dan belum mencerminkan terjadinya  peningkatan ekonomi, dimana diprediksi kondisinya masih cenderung melemah. 

State  Secretariat for Economic Affairs, atau SECO memprediksi tingkat pengangguran di Swiss akan berkisar 3,3% di tahun ini dan di tahun mendatang, dan  akan meng‐upgrade proyeksi tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dan tahun mendatang pada 11 Juni nanti. 

Sedangkan kementrian ekonomi Swiss saat ini memprediksi pertumbuhan PDB tahun ini sekitar 1,3%, dan akan meningkat menjadi 2,1% di tahun 2014. 


Dolar  mengalami  koreksi  sekitar  0,3%  dan  bergerak  di  sekitar  0,9330  franc,  pasca  mencatat  intraday  high  di  0,9419  franc  setelah  pasar  melihat  data  ketenagakerjaan  AS  yang  dirilis  akhir  pekan  lalu  belum  cukup  kuat  untuk  mengakhiri  program  stimulus  The  Fed  dalam  waktu  dekat.  Dolar  awalnya  terapresiasi setelah Standard & Poor’s menaikkan proyeksi utang pemerintah AS menjadi “stabil” dari “negatif”, dan mengatakan bahwa peluang untuk  terjadinya downgrade relatif kecil.