title cover

title cover

Tuesday, January 15, 2013

Headline News 15.01.13


US & GLOBAL
Euro menembus level tertinggi 11 bulan terhadap dolar pada hari Senin seiring memudarnya prospek pemangkasan suku bunga di Eropa,  sementara  pasar  ekuitas  melemah  tipis  setelah  menguat  ke  level  tertinggi  lebih  dari  setahun.  Investor  terlihat  melakukan  aksi  ambil‐ untung menjelang rilis laporan earnings korporasi, yang dikhawatirkan akan buruk karena ketidakpastian dari kebuntuan fiskal baru‐baru  ini di Washington. 

Sementara pasar ekuitas di Eropa dan AS melemah, indeks saham Cina <.SSEC> justru berhasil menguat 3.2%, naik ke level tertinggi 52  pekan berkat menguatnya saham properti dan keuangan, setelah muncul laporan bahwa roll‐out dari skema percontohan pajak properti  kemungkinan akan ditunda. Apple Inc <AAPL.O>, kian menambah prospek suram laporan earnings, setelah melaporkan telah memangkas  order untuk layar LCD dan komponen lainnya untuk iPhone 5 kuartal saat ini akibat lemahnya permintaan. Saham Apple turun 3.6% ke  $501.75 dan menekan bursa secara umum dan memberi tekanan terberat bagi indeks S&P 500. Dow Jones industrial average <.DJI> naik  18.89  poin  atau  0.14%  di  13,507.32.  Standard  &  Poor's  500  Index  <.SPX>  turun  1.37  poin  atau  0.09%  di  1,470.68.  Sedangkan  Nasdaq  Composite Index <.IXIC> turun 8.13 poin atau 0.26% di 3,117.50.   

Euro naik 0.3% di $1.3382, setelah menembus intraday high di $1.3404 dan mencatat lonjakan 2.5% sejak Presiden ECB Mario Draghi  menggugurkan ekspektasi mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. 

Europe's FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 0.3%, meskipun masih mendekati level tertinggi 2 tahun. Sedangkan MSCI  International ACWI price index of global shares <.MIWD00000PUS> berakhir flat namun masih mendekati level tertinggi 18 bulan. 

Pasar  ekuitas  meningkat  dan  sebagian  besar  mata  uang  utama  telah  menguat  terhadap  dolar  sepanjang  tahun  ini  setelah  anggota  parlemen  AS  mencapai  kesepakatan  mengenai  pajak,  mengurangi  kekhawatiran  terjadinya  pengetatan  fiskal  mendadak  yang  akan  memperlambat perekonomian. Kepala Chicago Federal Reserve Bank Charles Evans, seorang voting member untuk dewan kebijakan The  Fed tahun ini, memberikan pandangan optimis bahwa ekonomi AS akan tumbuh 2.5% di tahun 2013 dan 3.5% di tahun 2014. 

Prospek cerah ekonomi AS juga ditunjukkan oleh aliran mingguan terbesar untuk reksa dana AS selama lebih dari 11 tahun di pekan lalu,  sebuah sinyal bahwa saham akan kembali diburu investor. S&P 500 naik 3.1% sepanjang tahun 2013 ini. Gambaran ekonomi global juga  terlihat  membaik,  khusunya  data  ekonomi  Cina  dan  juga  Jepang,  memulai  strategi  baru  untuk  mengangkat  dirinya  keluar  dari  resesi.  Langkah ini melemahkan yen secara substansial tetapi mendorong kenaikan saham Tokyo. 

Treasury AS tenor 10 tahun naik 3/32 dengan yield di 1.8554%. 

Hingga berita ini ditulis, investor tengah menantikan testimoni dari Kepala The Fed Ben Bernanke, mengenai prospek ekonomi AS, dimana  investor  akan  mencermati  kemungkinan  pernyataannya  memberikan  indikasi  seberapa  lama  lagi  program  pembelian  obligasi  akan  berlangsung. Jika terindikasi The Fed belum akan mengakhiri program quantitative easing (QE) maka dolar berpotensi melemah terhadap  rival utamanya. 

Yen  Jepang  melemah  tipis  di  89.44  yen  terhadap  dolar,  rebound  dari  level  terendah  2‐1/2  tahun    menyusul  ekspektasi  bahwa  sebuah  babak pelonggaran moneter agresif akan segera hadir di Jepang. Perdana Menteri Shinzo Abe menegaskan kembali seruannya pada hari  Minggu kemarin agar BOJ memberlakukan target inflasi 2% dan melakukan pelonggaran moneter lebih berani untuk mengakhiri deflasi  yang telah berlangsung hampir selama 2 dekade. Abe, yang belum lama ini mengumumkan stimulus anggaran yang besar untuk ekonomi  Jepang,  mengatakan  ia  akan  mengangkat  seorang  kepala  bank  sentral  yang  baru  ketika  masa  jabatan  Gubernur  Masaaki  Shirakawa  berakhir pada bulan April. 

Minyak kembali mendapat dukungan akibat kekhawatiran adanya gangguan pasokan dari Timur Tengah. Pemangkasan produksi minyak  mentah Arab Saudi bulan lalu, sabotase pipa di Yaman dan penurunan yang berhubungan dengan cuaca untuk pengiriman minyak Irak  telah  mengurangi  output.  Pertempuran  di  Suriah  dan  latihan  angkatan  laut  Iran  di  Selat  Hormuz  telah  mengingatkan  investor  tentang  risiko gangguan yang lebih luas untuk pasokan minyak Timur Tengah. Brent February crude <LCOc1>, yang akan jatuh tempo pada hari  Rabu, naik $1.24 ke $111.88 per barel. Sedangkan kontrak Brent untuk pengiriman Maret naik $1.11 ke $110.95 per barel. Sementara  untuk U.S. February crude <CLc1> naik 58 sen ke  $94.14 per barel. Tembaga turun 0.5% ke $8,000.15 per ton sementara harga emas naik  tipis. 


GOLD & COMMODITIES
Platinum naik ke level tertinggi dalam tiga bulannya Senin lalu, dan membuat jarak dengan paritas emas, karena prospek kedepannya dari  anjloknya pasokan di Afrika Selatan yang memicu aksi beli terhadap commodity funds.  

Emas naik tetapi mengikuti setelah kenaikan platinum, dibantu kenaikan dalam harga agrikultur dan energi. 

Harga platinum mendapat dorongan dari berita bahwa Anglo American Platinum Afrika Selatan kemungkinan untuk dijual atau menutup  tambang Union sebagai gambaran dari bisnis platinum utama Anglo American. 

"Platinum prices definitely have room to move higher," kata Howard Wen, metals analyst pada HSBC.   


EURO ZONE
European Central Bank kemungkinan tidak akan menggunakan skema pembelian obligasi untuk membantu perjuangan pemerintahan zona euro tahun ini, menurut mayoritas kecil  para trader pasar uang yang di polling oleh Reuters.  

Tiga belas dari 23 trader tidak mengekspektasi banyaknya negara dalam zona euro, termasuk kemungkinan kanditat  Spanyol dan Italia yang memiliki borrowing costs diantara yang  tertinggi dalam wilayah tersebut, yang membuat permintaan untuk  conditional bailout yang akan dimulai tidak terbatas dalam potensi yang tidak terbatas dari program Outright  Monetary Transactions.  

Anggota Dewan eksekutif European Central Bank Peter  Praet melihat tidak ada alasan  untuk mengubah  kebijakan moneter  ECB pada kejadian dan desakan pemerintah  untuk  melalui persetujuan pola reformasi.   

Dewan Gubernur ECB secara bulat minggu lalu membuat tingkat suku bunga zona euro unchanged pada 0.75 persen, mencatatkan tanda‐tanda dari stabilisasi pasar keuangan,  hingga masih melemahnya recovery ekonomi.    


U.K.
Sterling menembus level terendah 9‐1/2 bulan terhadap euro seiring kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Inggris telah menekan mata uang negara tersebut. Investor akan  mencermati  data  CPI  Inggris  pada  hari  Selasa  ini,  yang  diprediksi  akan  menunjukkan  inflasi  tahunan  tetap  di  level  2.7%.  Jika  data  dirilis  naik  di  atas  perkiraan,  maka  akan  berpotensi menekan sterling lebih lanjut, karena naiknya inflasi akan mengurangi kemampuan konsumen untuk berbelanja. Sterling juga berpotensi melanjutkan koreksinya jika  kekhawatiran  seputar  kondisi  ekonomi  Inggris  akan  memperkuat  spekulasi  mengenai  kelanjutan  dari  kebijakan  moneter  longgar  oleh  BoE  dan  menurunnya  peringkat  utang  Inggris di bulan mendatang. Euro mencatat intraday high di 0.8328 pound, level tertingginya sejak awal April 2012, dan terakhir bergerak menguat 0.6% di sekitar 0.8322 pound.  Sedangkan terhadap dolar, sterling terkoreksi 0.4% ke $1.6070. 

Sterling juga mengalami tekanan pada Jumat lalu setelah data dari National Institute of Economic and Social Research mengindikasikan ekonomi terkontraksi 0.3% di kuartal  keempat  2012.  Data  yang  dirilis  pada  hari  yang  sama  juga  menunjukkan  UK  industrial  and  manufacturing  output  turun  lebih  rendah  dari  perkiraan  di  bulan  November,  mempertegas indikasi bahwa ekonomi Inggris mengalami kontraksi di kuartal keempat 2012. 

Namun demikian, sterling berpeluang untuk kembali mengalami rebound jika data CPI Inggris dirilis melemah dan data retail sales dirilis naik melampaui ekspektasi. 

Prospek ekonomi di sejumlah negara industri maju akan meningkat, dipimpin oleh AS dan Inggris, sementara ekonomi China dan India telah mencapai titik balik yang positif,  demikian Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) mengatakan pada hari Senin.   Pertumbuhan ekonomi di negara inti zona euro, Jerman, Perancis dan Italia, dan juga kondisi ekonomi zona euro secara keseluruhan telah mulai membaik. OECD mencatat kondisi  ekonomi di 33 negara anggotanya stabil di bulan November dari bulan Oktober di 100.2, sedikit di atas level rata‐rata jangka panjang di 100. 


OIL & COMMODITIES
Brent crude oil naik lebih dari 1% menembus $112 per barel pada hari Senin, didorong oleh mlemahnya dolar, kuatnya pasar minyak bensin dan  solar,  dan  karena  investor  menimbang  pernyataan  dari  Arab  Saudi  yang  telah  mengubah  kebijakan  outputnya.  Pedagang  juga  mengamati  dimulainya ekspansi pipa utama di Amerika Serikat, yang seharusnya membantu mengurangi banjir minyak mentah yang telah menekan harga  minyak mentah AS di wilayah Midwest terhadap rival internasional. 

Setelah berita pekan lalu bahwa produksi minyak mentah Arab Saudi jatuh pada bulan Desember, seorang penasehat senior kementerian minyak  Saudi menyatakan bahwa pemotongan produksi minyak kerajaan karena rendahnya permintaan musiman. 

Brent  February  crude  <LCOc1>,  yang  akan  jatuh  tempo  pada  hari  Rabu,  naik  $1.24  ke  $111.88  per  barel.  Sedangkan  kontrak  Brent  untuk  pengiriman Maret naik $1.11 ke $110.95 per barel. Sementara untuk U.S. February crude <CLc1> naik 58 sen ke  $94.14 per barel. 

Stok  minyak  mentah  AS  diprediksi  naik  di  pekan  lalu,  mencatat  kenaikan  mingguan  keduanya  secara  berturutan,  menyusul  ekspektasi  meningkatnya  impor,  demikian  hasil  jajak  pendapat  Reuters.  Stok  minyak  diprediksi  naik  2  juta  barel  di  pekan  per  11  Januari.  Di  pekan  per  4  Januari sebelumnya, stok minyak tercatat naik 1.3 juta barel, sesuai dengan ekspektasi pasar, seperti yang dilaporkan oleh U.S. Department of  Energy's Energy Information Administration (EIA). Stok bensin diprediksi naik 3.1 juta barel dan stok distillate diprediksi naik 1.6 juta barel.  


JAPAN
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan Bank of Japan (BOJ) harus mencapai target 2 persen inflasi dan dibuat dalam jangka menengah, tidak jangka panjang, tujuan  yang ditunjukkan pasar yang ditentukan untuk mendukung pelonggaran kebijakan moneter dengan mengakhiri dua dekade terhadap deflasi.  

Pemerintah menegosiasikan  dengan  BOJ untuk  merilis pernyataan bersama bulan ini untuk membuat pertanggungjawaban  bank sentral untuk mencapai target 2  persen inflasi, tujuan ganda dalam target saat ini.  

"The BOJ basically says it sees 1 percent inflation as a loose goal. That doesn't show it's responsible to achieve it and doesn't show its strong determination," Abe  mengatakan pada public broadcaster NHK hari Minggu lalu.  

"The statement must say clearly that 2 percent is the target. That would lead to fundamental changes" dalam arah menjalankan kebijakan, katanya.  

BOJ mengarahkan target inflasi 1 persen akhir Februari dan melonggarkan kebijakan moneter lima kali pada tahun 2012.  


AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollar memperluas penurunannya terhadap penguatan euro Senin lalu tetapi kenaikan pada yen dan dollar meskipun data menunjukkan  pelemahan data lainnya pada Australia.      

Euro  melejit ke level  A$1.2709 <EURAUD=R>, level tertingginya sejak 2 Jan  dan  sekitar empat sen  diatas palung level terendah hari Kamis lalu. Termasuk  adalah  mudah  untuk  melalui  chart  resistance A$1.2535,  61.8  persen  retracement  dari  kejatuhannya  level  A$1.2810  menuju  A$1.2350  dan terlihat untuk  mengetes  level  puncak Oktober A$1.2824.      

Job advertisements anjlok ke level terendahnya dalam tiga tahun pada bulan Desember karena perusahaan menahan untuk mempekerjakan pegawai baru ditengah  waktu sulit ini. 


SWISS
Euro menembus level tertinggi hampir 13 bulan terhadap franc Swiss pada hari Senin, dipicu meredanya kekhawatiran mengenai krisis utang zona euro dan pernyataan ECB  pekan lalu yang menggugurkan prospek untuk dilakukan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. 

Euro mencatat intraday high di 1.2341 franc, level tertingginya sejak 15 Desember 2011 ketika mencatat intraday high di 1.2396, dan terakhir tercatat bergerak di sekitar 1.2336  franc, atau menguat 1.2% dari posisi penutupan New York hari Jumat. 

Sedangkan  dolar  tercatat  naik  0.5%  terhadap  franc  Swiss  dan  bergerak  di  sekitar  0.9180  franc,  meskipun  franc  Swiss  pekan  lalu  berhasil  menguat  terhadap  dolar  seiring  membaiknya kondisi ekonomi AS, yang mana telah menekan dolar sebagai mata uang safe haven

Investor saat ini akan mencermati data perumahan AS dalam pekan ini. Jika data dirilis membaik, maka berpotensi menekan dolar. 

Prospek ekonomi di sejumlah negara industri maju akan meningkat, dipimpin oleh AS dan Inggris, sementara ekonomi China dan India telah mencapai titik balik yang positif,  demikian Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) mengatakan pada hari Senin.   Pertumbuhan ekonomi di negara inti zona euro, Jerman, Perancis dan Italia, dan juga kondisi ekonomi zona euro secara keseluruhan telah mulai membaik. OECD mencatat kondisi  ekonomi di 33 negara anggotanya stabil di bulan November dari bulan Oktober di 100.2, sedikit di atas level rata‐rata jangka panjang di 100.