US & GLOBAL
• Euro menembus level tertinggi 11 bulan terhadap dolar pada hari Senin seiring memudarnya prospek pemangkasan suku bunga di Eropa, sementara pasar ekuitas melemah tipis setelah menguat ke level tertinggi lebih dari setahun. Investor terlihat melakukan aksi ambil‐ untung menjelang rilis laporan earnings korporasi, yang dikhawatirkan akan buruk karena ketidakpastian dari kebuntuan fiskal baru‐baru ini di Washington.
• Sementara pasar ekuitas di Eropa dan AS melemah, indeks saham Cina <.SSEC> justru berhasil menguat 3.2%, naik ke level tertinggi 52 pekan berkat menguatnya saham properti dan keuangan, setelah muncul laporan bahwa roll‐out dari skema percontohan pajak properti kemungkinan akan ditunda. Apple Inc <AAPL.O>, kian menambah prospek suram laporan earnings, setelah melaporkan telah memangkas order untuk layar LCD dan komponen lainnya untuk iPhone 5 kuartal saat ini akibat lemahnya permintaan. Saham Apple turun 3.6% ke $501.75 dan menekan bursa secara umum dan memberi tekanan terberat bagi indeks S&P 500. Dow Jones industrial average <.DJI> naik 18.89 poin atau 0.14% di 13,507.32. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 1.37 poin atau 0.09% di 1,470.68. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 8.13 poin atau 0.26% di 3,117.50.
• Euro naik 0.3% di $1.3382, setelah menembus intraday high di $1.3404 dan mencatat lonjakan 2.5% sejak Presiden ECB Mario Draghi menggugurkan ekspektasi mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
• Europe's FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 0.3%, meskipun masih mendekati level tertinggi 2 tahun. Sedangkan MSCI International ACWI price index of global shares <.MIWD00000PUS> berakhir flat namun masih mendekati level tertinggi 18 bulan.
• Pasar ekuitas meningkat dan sebagian besar mata uang utama telah menguat terhadap dolar sepanjang tahun ini setelah anggota parlemen AS mencapai kesepakatan mengenai pajak, mengurangi kekhawatiran terjadinya pengetatan fiskal mendadak yang akan memperlambat perekonomian. Kepala Chicago Federal Reserve Bank Charles Evans, seorang voting member untuk dewan kebijakan The Fed tahun ini, memberikan pandangan optimis bahwa ekonomi AS akan tumbuh 2.5% di tahun 2013 dan 3.5% di tahun 2014.
• Prospek cerah ekonomi AS juga ditunjukkan oleh aliran mingguan terbesar untuk reksa dana AS selama lebih dari 11 tahun di pekan lalu, sebuah sinyal bahwa saham akan kembali diburu investor. S&P 500 naik 3.1% sepanjang tahun 2013 ini. Gambaran ekonomi global juga terlihat membaik, khusunya data ekonomi Cina dan juga Jepang, memulai strategi baru untuk mengangkat dirinya keluar dari resesi. Langkah ini melemahkan yen secara substansial tetapi mendorong kenaikan saham Tokyo.
• Treasury AS tenor 10 tahun naik 3/32 dengan yield di 1.8554%.
• Hingga berita ini ditulis, investor tengah menantikan testimoni dari Kepala The Fed Ben Bernanke, mengenai prospek ekonomi AS, dimana investor akan mencermati kemungkinan pernyataannya memberikan indikasi seberapa lama lagi program pembelian obligasi akan berlangsung. Jika terindikasi The Fed belum akan mengakhiri program quantitative easing (QE) maka dolar berpotensi melemah terhadap rival utamanya.
• Yen Jepang melemah tipis di 89.44 yen terhadap dolar, rebound dari level terendah 2‐1/2 tahun menyusul ekspektasi bahwa sebuah babak pelonggaran moneter agresif akan segera hadir di Jepang. Perdana Menteri Shinzo Abe menegaskan kembali seruannya pada hari Minggu kemarin agar BOJ memberlakukan target inflasi 2% dan melakukan pelonggaran moneter lebih berani untuk mengakhiri deflasi yang telah berlangsung hampir selama 2 dekade. Abe, yang belum lama ini mengumumkan stimulus anggaran yang besar untuk ekonomi Jepang, mengatakan ia akan mengangkat seorang kepala bank sentral yang baru ketika masa jabatan Gubernur Masaaki Shirakawa berakhir pada bulan April.
• Minyak kembali mendapat dukungan akibat kekhawatiran adanya gangguan pasokan dari Timur Tengah. Pemangkasan produksi minyak mentah Arab Saudi bulan lalu, sabotase pipa di Yaman dan penurunan yang berhubungan dengan cuaca untuk pengiriman minyak Irak telah mengurangi output. Pertempuran di Suriah dan latihan angkatan laut Iran di Selat Hormuz telah mengingatkan investor tentang risiko gangguan yang lebih luas untuk pasokan minyak Timur Tengah. Brent February crude <LCOc1>, yang akan jatuh tempo pada hari Rabu, naik $1.24 ke $111.88 per barel. Sedangkan kontrak Brent untuk pengiriman Maret naik $1.11 ke $110.95 per barel. Sementara untuk U.S. February crude <CLc1> naik 58 sen ke $94.14 per barel. Tembaga turun 0.5% ke $8,000.15 per ton sementara harga emas naik tipis.
GOLD & COMMODITIES
• Platinum naik ke level tertinggi dalam tiga bulannya Senin lalu, dan membuat jarak dengan paritas emas, karena prospek kedepannya dari anjloknya pasokan di Afrika Selatan yang memicu aksi beli terhadap commodity funds.
• Emas naik tetapi mengikuti setelah kenaikan platinum, dibantu kenaikan dalam harga agrikultur dan energi.
• Harga platinum mendapat dorongan dari berita bahwa Anglo American Platinum Afrika Selatan kemungkinan untuk dijual atau menutup tambang Union sebagai gambaran dari bisnis platinum utama Anglo American.
• "Platinum prices definitely have room to move higher," kata Howard Wen, metals analyst pada HSBC.
• European Central Bank kemungkinan tidak akan menggunakan skema pembelian obligasi untuk membantu perjuangan pemerintahan zona euro tahun ini, menurut mayoritas kecil para trader pasar uang yang di polling oleh Reuters.
• Tiga belas dari 23 trader tidak mengekspektasi banyaknya negara dalam zona euro, termasuk kemungkinan kanditat Spanyol dan Italia yang memiliki borrowing costs diantara yang tertinggi dalam wilayah tersebut, yang membuat permintaan untuk conditional bailout yang akan dimulai tidak terbatas dalam potensi yang tidak terbatas dari program Outright Monetary Transactions.
• Anggota Dewan eksekutif European Central Bank Peter Praet melihat tidak ada alasan untuk mengubah kebijakan moneter ECB pada kejadian dan desakan pemerintah untuk melalui persetujuan pola reformasi.
• Dewan Gubernur ECB secara bulat minggu lalu membuat tingkat suku bunga zona euro unchanged pada 0.75 persen, mencatatkan tanda‐tanda dari stabilisasi pasar keuangan, hingga masih melemahnya recovery ekonomi.
U.K.
• Sterling menembus level terendah 9‐1/2 bulan terhadap euro seiring kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Inggris telah menekan mata uang negara tersebut. Investor akan mencermati data CPI Inggris pada hari Selasa ini, yang diprediksi akan menunjukkan inflasi tahunan tetap di level 2.7%. Jika data dirilis naik di atas perkiraan, maka akan berpotensi menekan sterling lebih lanjut, karena naiknya inflasi akan mengurangi kemampuan konsumen untuk berbelanja. Sterling juga berpotensi melanjutkan koreksinya jika kekhawatiran seputar kondisi ekonomi Inggris akan memperkuat spekulasi mengenai kelanjutan dari kebijakan moneter longgar oleh BoE dan menurunnya peringkat utang Inggris di bulan mendatang. Euro mencatat intraday high di 0.8328 pound, level tertingginya sejak awal April 2012, dan terakhir bergerak menguat 0.6% di sekitar 0.8322 pound. Sedangkan terhadap dolar, sterling terkoreksi 0.4% ke $1.6070.
• Sterling juga mengalami tekanan pada Jumat lalu setelah data dari National Institute of Economic and Social Research mengindikasikan ekonomi terkontraksi 0.3% di kuartal keempat 2012. Data yang dirilis pada hari yang sama juga menunjukkan UK industrial and manufacturing output turun lebih rendah dari perkiraan di bulan November, mempertegas indikasi bahwa ekonomi Inggris mengalami kontraksi di kuartal keempat 2012.
• Namun demikian, sterling berpeluang untuk kembali mengalami rebound jika data CPI Inggris dirilis melemah dan data retail sales dirilis naik melampaui ekspektasi.
• Prospek ekonomi di sejumlah negara industri maju akan meningkat, dipimpin oleh AS dan Inggris, sementara ekonomi China dan India telah mencapai titik balik yang positif, demikian Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) mengatakan pada hari Senin. Pertumbuhan ekonomi di negara inti zona euro, Jerman, Perancis dan Italia, dan juga kondisi ekonomi zona euro secara keseluruhan telah mulai membaik. OECD mencatat kondisi ekonomi di 33 negara anggotanya stabil di bulan November dari bulan Oktober di 100.2, sedikit di atas level rata‐rata jangka panjang di 100.
OIL & COMMODITIES
• Brent crude oil naik lebih dari 1% menembus $112 per barel pada hari Senin, didorong oleh mlemahnya dolar, kuatnya pasar minyak bensin dan solar, dan karena investor menimbang pernyataan dari Arab Saudi yang telah mengubah kebijakan outputnya. Pedagang juga mengamati dimulainya ekspansi pipa utama di Amerika Serikat, yang seharusnya membantu mengurangi banjir minyak mentah yang telah menekan harga minyak mentah AS di wilayah Midwest terhadap rival internasional.
• Setelah berita pekan lalu bahwa produksi minyak mentah Arab Saudi jatuh pada bulan Desember, seorang penasehat senior kementerian minyak Saudi menyatakan bahwa pemotongan produksi minyak kerajaan karena rendahnya permintaan musiman.
• Brent February crude <LCOc1>, yang akan jatuh tempo pada hari Rabu, naik $1.24 ke $111.88 per barel. Sedangkan kontrak Brent untuk pengiriman Maret naik $1.11 ke $110.95 per barel. Sementara untuk U.S. February crude <CLc1> naik 58 sen ke $94.14 per barel.
• Stok minyak mentah AS diprediksi naik di pekan lalu, mencatat kenaikan mingguan keduanya secara berturutan, menyusul ekspektasi meningkatnya impor, demikian hasil jajak pendapat Reuters. Stok minyak diprediksi naik 2 juta barel di pekan per 11 Januari. Di pekan per 4 Januari sebelumnya, stok minyak tercatat naik 1.3 juta barel, sesuai dengan ekspektasi pasar, seperti yang dilaporkan oleh U.S. Department of Energy's Energy Information Administration (EIA). Stok bensin diprediksi naik 3.1 juta barel dan stok distillate diprediksi naik 1.6 juta barel.
JAPAN
• Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan Bank of Japan (BOJ) harus mencapai target 2 persen inflasi dan dibuat dalam jangka menengah, tidak jangka panjang, tujuan yang ditunjukkan pasar yang ditentukan untuk mendukung pelonggaran kebijakan moneter dengan mengakhiri dua dekade terhadap deflasi.
• Pemerintah menegosiasikan dengan BOJ untuk merilis pernyataan bersama bulan ini untuk membuat pertanggungjawaban bank sentral untuk mencapai target 2 persen inflasi, tujuan ganda dalam target saat ini.
• "The BOJ basically says it sees 1 percent inflation as a loose goal. That doesn't show it's responsible to achieve it and doesn't show its strong determination," Abe mengatakan pada public broadcaster NHK hari Minggu lalu.
• "The statement must say clearly that 2 percent is the target. That would lead to fundamental changes" dalam arah menjalankan kebijakan, katanya.
• BOJ mengarahkan target inflasi 1 persen akhir Februari dan melonggarkan kebijakan moneter lima kali pada tahun 2012.
AUSTRALIA
• Australian dan New Zealand dollar memperluas penurunannya terhadap penguatan euro Senin lalu tetapi kenaikan pada yen dan dollar meskipun data menunjukkan pelemahan data lainnya pada Australia.
• Euro melejit ke level A$1.2709 <EURAUD=R>, level tertingginya sejak 2 Jan dan sekitar empat sen diatas palung level terendah hari Kamis lalu. Termasuk adalah mudah untuk melalui chart resistance A$1.2535, 61.8 persen retracement dari kejatuhannya level A$1.2810 menuju A$1.2350 dan terlihat untuk mengetes level puncak Oktober A$1.2824.
• Job advertisements anjlok ke level terendahnya dalam tiga tahun pada bulan Desember karena perusahaan menahan untuk mempekerjakan pegawai baru ditengah waktu sulit ini.
SWISS
• Euro menembus level tertinggi hampir 13 bulan terhadap franc Swiss pada hari Senin, dipicu meredanya kekhawatiran mengenai krisis utang zona euro dan pernyataan ECB pekan lalu yang menggugurkan prospek untuk dilakukan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
• Euro mencatat intraday high di 1.2341 franc, level tertingginya sejak 15 Desember 2011 ketika mencatat intraday high di 1.2396, dan terakhir tercatat bergerak di sekitar 1.2336 franc, atau menguat 1.2% dari posisi penutupan New York hari Jumat.
• Sedangkan dolar tercatat naik 0.5% terhadap franc Swiss dan bergerak di sekitar 0.9180 franc, meskipun franc Swiss pekan lalu berhasil menguat terhadap dolar seiring membaiknya kondisi ekonomi AS, yang mana telah menekan dolar sebagai mata uang safe haven.
• Investor saat ini akan mencermati data perumahan AS dalam pekan ini. Jika data dirilis membaik, maka berpotensi menekan dolar.
• Prospek ekonomi di sejumlah negara industri maju akan meningkat, dipimpin oleh AS dan Inggris, sementara ekonomi China dan India telah mencapai titik balik yang positif, demikian Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) mengatakan pada hari Senin. Pertumbuhan ekonomi di negara inti zona euro, Jerman, Perancis dan Italia, dan juga kondisi ekonomi zona euro secara keseluruhan telah mulai membaik. OECD mencatat kondisi ekonomi di 33 negara anggotanya stabil di bulan November dari bulan Oktober di 100.2, sedikit di atas level rata‐rata jangka panjang di 100.