title cover

title cover

Friday, June 29, 2012

Headline News 29.06.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  AS  merosot  Kamis  lalu  setelah  U.S.  Supreme  Court  memperkuat  administrasi  hukum  perbaikan  kesehatan  Obama, sementara itu euro tertekan ke level terendah tiga minggunya karena terpecahnya diantara para pemimpin Eropa  pada meeting di Brussels kedepannya dengan berkurangnya harapan dari langkah mendesak untuk menangani krisis utang  disana.  

Investor berbalik menjadi lebih berhati‐hati setelah data menunjukkan perekonomian AS kehilangan momentum, sementar  itu tingkat pengangguran Jerman naik pada bulan Juni, menunjukkan resiko pada pertumbuhan (ekonomi) global. 

Pada penutupannya, indeks Dow Jones industrial average <.DJI> turun 24.90 poin, atau 0.20 persen, ke level 12,602.11.  Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> melemah 2.84 poin, atau 0.21 persen, ke level 1,329.01. Indeks Nasdaq Composite  <.IXIC> melorot 25.83 poin, atau 0.90 persen, ke level 2,849.49.  

Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup turun 0.5 persen ke level 995.14. Indeks STOXX  European banking <.SX7P> ditutup merosot 2.36 persen. Indeks MSCI's world equity <.MIWD00000PUS> turun 0.18 persen  ke level 303.05, yang membawa penurunan kuartalan untuk ditutup menjadi 9.1 persen.    

Euro <EUR=> berkurang 0.21 persen ke level $1.2444 setelah menyentuh level $1.2405, level terendahnya yang lebih dari  tiga minggu terhadap dollar. 

The dollar index <.DXY> naik 0.11 persen ke level 82.715 setelah menyentuh level tertinggi disekitar 1‐1/2 minggunya.  

Harga Treasuries AS naik Kamis lalu dengan aksi beli untuk safe haven terbukti menjadi andalan karena para pemimpin Uni  Eropa mulai terpecah pada summit berkenaan dengan bagaimana untuk menyelesaikan kembali krisis utang zona euro.   

Emas merosot lebih dari 1 persen Kamis lalu, tertekan oleh kekhawatiran dari perlambatan ekonomi setelah U.S. Supreme  Court berkuasa mengakkan hukum healthcare dan dengan merosotnya harapan bahwa European Union summit akan dapat  menyelesaikan krisis utang disana. Spot emas <XAU=> anjlok 1.4 persen ke level $1,553.10 per ons pada pukul 3:16 p.m.  EDT (1916 GMT), yang pada awalnya sempat tertekan ke level terendahnya dalam empat minggu di level $1,547.39.   

Brent crude futures di London <LCOQ2> di settled merosot $2.14, atau 2.29 persen ke level $91.36 per barrel, sementara  itu U.S. oil futures <CLc1> ditutup turun $2.52, atau 3.14 persen, ke level $77.69 per barrel. 




GOLD & COMMODITIES
Harga emas sempat anjlok  dalam level terendah empat minggunya Kamis lalu, tertekan  kemungkinan besar seperti dari  aset‐aset  beresiko  daripada  safe  haven  investment,  dan  terpengaruh  oleh  ekspektasi  pesimistik  untuk  European  Union  summit yang kemungkinan untuk menghasilkan langkah besar yang dibutuhkan untuk menghadang krisis utang.  

Pada summit Uni Eropa diekspektasi untuk menghasilkan roadmap yang luas untuk kebijakan fiskal, finansial dan politik  bersama dan kemungkinan menyetujui paket langkah untuk mendorong pertumbuhan (ekonomi).  

Tetapi Kanselir Jerman Angela Merkel memberikan dukungan pada proposal yang didukung oleh Perancis untuk negara‐negara zona euro yang seharusnya mengasumsikan joint liability untuk masing‐masing utang.  
OIL & COMMODITIES
Crude oil futures memperluas penurunannya untuk menjadi lebih dari 2 persen Kamis lalu, ditekan oleh ekuitas yang mana  turun kedepannya setelah keputusan U.S. Supreme Court menjunjung elemen‐elemen utama dari Presiden Barack Obama  dalam reformasi terhadap hukum healthcare.  

Pesimisme  bahwa  EU  summit  akan  menghasilkan  sedikit  usaha  untuk  menemukan  solusi  jangka  panjang  terhadap  krisis  utang zona euro yang memicu penurunan awalnya pada crude futures.  



EURO ZONE
Euro  melemah  terhadap  dolar  AS  dalam  4‐sesi  secara  beruntun  dan  mencapai  level  terendahnya  sejak  3‐pekan  terakhir  menyusul  naiknya  keraguan  dikalangan investor bahwa hasil European Summit akhir pekan ini belum akan menyajikan terobosan pada penanganan krisis hutang Uni Eropa. Namun  demikian para analis memperkirakan tekanan pada euro bisa saja berbalik apabila terdapat perkembangan positif dari penanganan krisis hutang. 

Menteri  Keuangan  Jerman  Wolfgang  Schaeuble  menampik  pemberitaan  yang  menyatakan  bahwa  Jerman  akan  menyetujui  pembagian  tanggungjawab  pada hutang Zona Euro dengan cara antara lain menerbitkan obligasi bersama Uni Eropa. Pernyataan ini menegaskan komitmen Kanselir Angela Merkel  yang menegaskan bahwa pihaknya menolak dengan tegas kemungkinan penerbitan obligasi bersama, atau bersama‐sama menanggung tanggungjawab  hutang Uni Eropa. 

Sementara itu imbal hasil obligasi Spanyol untuk tenor 10‐tahun mencapai diatas level 7 persen, yang merupakan level unsustainable. Kondisi tersebut  diperkirakan meningkatkan kekhawatiran para investor terhadap keuangan Spanyol dan prospek penyebarannya ke negara lain seperti Italia. Pada saat  yang sama Italia berhasil .




U.K.
Perekonomian Inggris tertekan kembali ke dalam resesi yang lebih cepat dari perkiraan dan kelihatan tidak mungkin untuk mengalami recover  untuk beberapa waktu, data  menunjukkannya Kamis sebelumnya, digemakan prediksi yang  suram oleh  bank sentral saat ini  tetapi  dipastikan  untuk hidup kembali dari progam stimulusnya minggu depan.  

Perekonomian melorot hingga 0.3 persen antara Januari dan Maret, Office for National Statistics mengatakannya. Ini mengkonfirmasi perkiraan  awalnya, tetapi revisi gambaran untuk kuartal terakhir tahun 2011 menunjukkan penurunan 0.4 persen, lebih dalam daripada laporan awalnya.  

Harga  perumahan  Inggris  kembali  melemah  pada  bulan  Juni  dengan  fase  tahunan  merosot  yang  mencapai  level  tertinggi  hampir  dalam  tiga  tahunnya karena perekonomian menyisakan pelemahan dengan sedikitnya tanda‐tanda untuk meningkat kembali, mortgage lender Nationwide  mengatakannya.  

House  prices  turun  0.6  persen  pada  bulan  Juni  setelah  kenaikan  0.2  persen  pada  bulan  Mei,  menjauhi  harga  turun  ke  level  terendahnya  1.5  persen daripada tahun lalu, level terendahnya untuk pertumbuhan tahunan sejak Agustus 2009.  




JAPAN
Penjualan ritel di Jepang pada periode Mei meningkat sebsar 3,6 persen, melebihi ekspektasi para analis yang memprediksi kenaikan sebesar 3 persen.  Namun demikian data periode Mei tersebut masih berada dibawah data periode April yang direvisi menjadi 5,7 persen, diperkirakan karena konsumsi  privat pasca bencana tsunami pekan lalu mulai kehilangan momentum. 

Sementara itu dukungan pada pemerintah Perdana Menteri Yoshihiko Noda kembali stabil, atau bisa dikatakan stagnan, setelah Majelis Rendah Jepang  menyetujui  rencana  kenaikan  pajak  penjualan,  meskipun  terdapat  penolakan  dari  internal  Partai  Demokrat  yang  berkuasa  saat  ini.  Dengan  rencana  tersebut, pajak penjualan produk Jepang akan ditingkatkan menjadi 10 persen dalam kurun 3 tahun kedepan untuk membantu mengatasi tingginya biasa  jaminan social seiring tingginya hutang Jepang yang mencapai 200 persen dari total PDB‐nya. 




AUSTRALIA
Penjualan  rumah  baru  di  Australia  naik  sebesar  0,7  persen  pada  periode  Mei  ditunjang  oleh  meningkatnya  penjualan  paad  sektor  apartemen  hunian.  Pemangkasan  suku  bunga  perbankan  turut  menunjang  penjualan  properti,  demikian  berdasarkan  data  dari  The  Housing Industry Association (HIA). Bank sentral – RBA melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 3,75 persen  pada sidang Mei silam, yang kemudian diikuti pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps pada periode Juni menjadi 3,5 persen.  

Sementara itu jumlah ketersediaan lapangan kerja di Australia menurun menjadi 5,3 persen enjadi 172.500 pada periode Mei, demikian  berdasarkan data dari the Australian Bureau of Statistics. Lapangan kerja di sektor jasa menurun menjadi 5,2 persen menjadi 156.700..




SWISS
Anggota  SNB  –  Jean‐Pierre  Danthine  menegaskan  bahwa  kebijakan  SNB  untuk  mematok  kurs  franc  pada  batas  1.2  terhadap  euro  merupakan  strategi  terbaik untuk menopang ekonomi. Danthine juga tidak menampik kemungkinan diberlakukannya kebijakan lanjutan termasuk kontrol permodalan apabila  krisis Uni Eropa terus menyebar.  

Lebih lanjut Danthine juga mengungkapkan bahwa SNB tengah menyiapkan diri untuk melakukan pembelian mata uang asing dalam jumlah besar pasca  kenaikan  cadangan  devisa  Swiss  pada  periode  Mei  setelah  bank  sentral  secara  intensif  melakukan  upaya  intervensi  untuk  menstabilkan  kurs  franc  terutama terhadap euro sebagai partner dagang utama Swiss. Para eksportir Swiss menurut Danthine akan dapat menyesuaikan dengan kurs franc saat ini  terutama apabila kondisi ekonomi dunia membaik, namun apabila krisis memburuk maka pihaknya akan mempertimbangkan pematokan pada batas 1.20  saat ini.