title cover

title cover

Wednesday, October 31, 2012

Headline News 31.10.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  dunia  naik  tipis  ditengah  minimnya  perdagangan  pada  hari  Selasa  karena  investor  bersikap  menahan  diri  menjelang  dibukanya kembali bursa AS hari Rabu ini setelah ditutup selama 2 hari karena terjangan Badai Sandy yang membawa kehancuran di  pesisir timur AS. Badai tersebut telah menelan korban jiwa setidaknya 30 orang, memadamkan listrik dan menutup distrik finansial New  York dalam 2 hari. Bursa utama AS akan dibuka kembali hari ini dan pasar fixed income juga akan dibuka untuk perdagangan terakhir  untuk bulan Oktober sebagai kunci untuk menaksir portofolio investasinya. Pergerakan pasar nampaknya akan fluktuatif usai tutup pasar  finansial terbesar dunia tersebut. 

Indeks saham utama Eropa, FTSEurofirst 300 <.FTEU3>, naik 0.75% di 1,101.75 poin dan, menguat sebelumnya di sesi Asia, MSCI world  equity  index  <.MIWD00000PUS>  naik  0.3%  ke  328.86  points.  Sedangkan  indeks  sahaam  berjangka  AS  yang  diperdagangkan  di  Eropa,  bergerak melemah, namun volume transaksi sangat tipis. 

Sepanjang perdagangan Eropa, perhatian pasar tertuju pada earning korporasi, seperti Deutsche Bank <DBKGn.DE> Jerman, bank raksasa  Swiss  UBS  <UBSN.VX>  dan  saham  perusahaan  minyak  BP  <BP.L>  menaikkan  harga.  Saham  UBS  menanjak  lebih  dari  4%  setelah  menegaskan rencana untuk memotong 10.000 pekerjaan. Indeks FTSE 100 Inggris naik 0.75%, indeks DAX Jerman naik 0.9% dan indeks  SMI Swiss naik 0.5%. 

Di pasar uang, dolar tertekan atas yen setelah BOJ melonggarkan kebijakan moneter tidak sebesar harapan sebelumnya. BOJ menaikkan  stimulus moneter untuk kedua kalinya sebesar 11 trilyun, dimana telah mengecewakan sejumlah investor yang sebelumnya memprediksi  langkah BOJ akan lebih agresif. Dolar menembus level terendah 1 pekan di 79.25 yen dan terkoreksi terhadap sejumlah rival utamanya di  79.94 poin. 

Melemahnya  dolar  telah  mambantu  mengangkat  mata  uang  tunggal  Eropa  untuk  naik  0.4%  ke  $1.2958,  sementara  berita  mengenai  kontraksi ekonomi Spanyol yang tidak seburuk perkiraan sebelumnya dan yield obligasi Italia yang mengalami penurunan telah memberi  sentimen  positif  bagi  euro.  Namun  penguatan  euro  nampaknya  masih  akan  terbatas  menyusul  ketidakpastian  apakah  Yunani  akan  mencapai kesepakatan dengan kreditornya, dan kapan Spanyol akan mengajukan bailout

Yield obligasi Spanyol tenor 10 tahun stabil di 5.67%, demikian juga dengan obligasi Jerman. Sementara Italia berhasil menjual 7 milyar  euro obligasi baru untuk tenor 5 tahun dan 10 tahun pada harga terendahnya sejak Mei 2011. Yield obligasi Italia tenor 10 tahun turun 1  basis poin menjadi 5%, setelah naik sekitar 25 basis poin dalam 2 pekan terakhir. 

Harga minyak merangkak naik setelah investor menunggu dampak dari Badai Sandy terhadap kilang minyak di pesisir timur AS. Brent  crude for December <LCOc1> naik 8 sen ke $109.36 per barel, rebound dari kejatuhannya sebelumnya di $108.75, sementara U.S. crude  for December <CLc1> naik 60 sen di $86.14. U.S. gasoline futures <RBc1> relatif stabil di $2.7530 per galon, setelah naik lebih dari 5 sen  pada hari Senin.  

Harga emas menguat tipis menyusul menguatnya bursa saham Eropa dan melemahnya dolar, namun pergerakan relatif terbatas seiring  tutupnya pasar AS akibat badai Sandy dan menjelang laporan data pekerjaan AS akhir pekan ini. Harga emas spot naik hanya 0.6 sen ke  $1,7 09 . 86 per ounce. Sedangkan untuk U .S. gold futures for December <GCcv1> naik $3. 40 ke $1,712.10. 


GOLD & COMMODITIES
Harga emas sedikit berubah Selasa lalu sebagaimana pasar saham Eropa naik dan melemahnya dollar, tetapi pergerakan terbatas karena  pasar New York masih tutup berkenaan dengan topan Sandy, dan kedepannya laporan utama jobs AS berkenaan rilis akhir minggu ini.  

Emas mendapat beberapa dukungan dari penguatan saham‐saham Eropa, yang mana didorong oleh membaiknya laporan perusahaan  yang diterima dari BP dan UBS, dan euro, setelah data menunjukkan perekonomian Spanyol mengalami kontraksi pada turun tipisnya  dari perkiraan bulan September.  

Tetapi logam mulia masih berada pada penurunan bulanan terbesarnya sejak bulan Mei karena didorong dari rencana stimulus moneter  the Fed – suatu potensi pergerakan inflasi yang mana juga menjaga tekanan pada tingkat suku bunga‐ yang mereda. 

OIL & COMMODITIES
Stok minyak mentah AS naik sedikit di atas ekspektasi di pekan lalusementara stok minyak suling turun tajam meskipun  operasional pengilangan melonjak, demikian data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan. 

Stok minyak mentah naik 2.1 juta barel di pekan per 26 Oktober. Kenaikan ini terjadi meskipun impor minyak turun 351.000  barel per hari, dan kenaikan 1.1% pada refinery utilization menjadi 87.6% dari kapasitasnya. Kenaikan stok minyak mentah  sedikit di atas ekspektasi pasar terjadi kenaikan 1.5 juta barel dan penurunan 0.3% pada penyulingan. 

Harga minyak merangkak naik setelah investor menunggu dampak dari Badai Sandy terhadap kilang minyak di pesisir timur  AS. Brent crude for December <LCOc1> naik 8 sen ke $109.36 per barel, rebound dari kejatuhannya sebelumnya di $108.75,  sementara U.S. crude for December <CLc1> naik 60 sen di $86.14. U.S. gasoline futures <RBc1> relatif stabil di $2.7530 per  galon, setelah naik lebih dari 5 sen pada hari Senin. 


EURO ZONE
Sentimen  ekonomi  zona  euro  sedikit  turun  dari  ekspektasi  Oktober,  data  menunjukkannya  Selasa  lalu,  dibantu  oleh  tipisnya  perbaikan  optimisme  diantara  konsumen dan sektor ritel, yang mana membantu terbatasnya penurunan dari industri, jasa dan konstruksi.  

Survei konsumen dan bisnis bulanan Komisi Eropa menunjukkan indikator sentimen ekonomi untuk 17 negara pengguna euro melemah menjadi 84.5 poin bulan ini  dari revisi 85.2 poin pada bulan September.  

Tingkat pengangguran Jerman naik dalam rangkaian tujuh bulannya pada bulan Oktober, menyoroti rapuhnya negara dengan ekonomi terbesar di Eropa itu pada  krisis utang zona euro.  

Indikator  iklim  perekonomian  Portugal,  yang  mengukur  business  confidence,  anjlok  pada  bulan  Oktober  setelah  pemerintah  memperkenalkan  bujet  rancangan  perolehan pajak tahun 2013 dan mengatakan mengeluarkan negara dari resesi ekonomi yang akan diperluas hingga tahun depan.


U.K.
Sterling menembus level intraday high terhadap dolar usai rilis data survey penjualan ritel di bulan Oktober dan menambah peluang untuk terus  berlanjutnya pemulihan ekonomi di Inggris. 

Sterling  mencatat  intraday  high  di  $1.6086  dari  $1.6062  sebelum  rilis  data  Confederation  of  British  Industry's  distributive  trade  survey,  dan  kemudian bergerak di sekitar $1.6075, atau mencatat naik 0.3%. 

Baday  Sandy  telah  menyebabkan  tutupnya  pasar  AS  untuk  hari  kedua,  dengan  sterling  melemah  terhadap  euro.  Mata  uang  tunggal  Eropa  berhasil rebound dari level low di 0.8002 pound yang tercipta di hari Jumat lalu ketika investor memangkas ekspektasi mereka untuk kelanjutan  quantitative easing (QE) dari BoE. Euro terakhir terlihat bergerak di sekitar 0.8062 pound, atau naik 0.2% dibandingkan penutupan New York hari  Senin. 

Namun  pasar  memprediksi  euro  masih  berpeluang  untuk  kembali  terkoreksi  ke  kisaran  level  0.8000  pound  dalam  jangka  pendek  kedepan,  menyusul kondisi krisis utang kawasan yang masih berlangsung.  

Pasar  akan  mencermati  data  PMI  sektor  manufaktur  Inggris  dan  juga  data  aktifitas  sektor  konstruksi  dalam  pekan  ini  untuk  melihat  apakah  momentum kuat dari kuartal ketiga akan berlanjut di kuartal keempat tahun ini. 


JAPAN
Bank of Japan memangkas perkiraan ekonomi dan harga Selasa lalu tetapi menjaga pandangannya bahwa perkonomian Jepang akan berlanjut  recovery secara moderat karena berkembangnya pertumbuhan (ekonomi) global dari perlambatannya.  

"Japanese  consumer  inflation  is  expected  to  steadily  approach  one  percent  in  the  fiscal  year  ending  in  March  2015,"  laporan  bank  sentral  mengatakan dalam outlook tengah tahunan.  

Bank  of Japan  mendorong  stimulus  moneternya  untuk  rangkaian  dua  bulannya  Selasa  lalu  dalam merespon  tekanan  politik yang  ketat  untuk  bertindak dan bertambahnya bukti bahwa negara dengan ekonomi terbesar ketiga ini berada pada akhir resesinya.  

Dalam langkah yang baik bank sentral menaikkan program pembelian asetnya dan lending, alat utama pelonggaran moneter, dengan sebesar 11  trilyun yen ($138 milyar) menjadi 91 trilyun, meluas bersamaan dengan perhitungan pasar. 

Industrial output Jepang anjlok 4.1 persen pada bulan September, menandai besarnya penurunan sejak kelanjutan gempa bumi tahun lalu, data  pemerintah  menunjukkannya,  suatu  tanda  perlambatan  global  dan  rangkaian  wilayah  dengan  Cina  yang  menekan  aktivitas  factory


AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollar tertekan lebih rendah terhadap yen Selasa lalu setelah Bank of Japan (BOJ) melonggarkan kebijakan moneter  tetapi gagal untuk membuat tindakan yang kuat terhadap pasar yang mengharapkan untuk mendorong pelemahan perekonomian.  

Aussie  merosot  ke  level  terendah  harian  82.00  yen  <AUDJPY=R>,  dari  level  82.65,  setelah  BOJ  menaikkan  skema  pembelian  aset  menjadi  11  trilyun yen ($138 milyar), sedikit diatas ekspektasi awal 10 trilyun.  

Employment di industri pertambangan Australia telah melonjak dalam lima tahun terakhir, gambaran sensus terbaru menunjukkannya.  

The Australian Bureau of Statistics (ABS) Selasa lalu mengatakan sektor tersebut mencapai 1.8 persen dari employment negara tahun 2011, naik  dari 1.2 persen pada sensus sebelumya tahun 2006.  

Pidato dari pejabat utama bank sentral terlihat untuk mendukung harapan dari borrowers Australia terhadap berita baik dari tingkat suku bunga  minggu depan. Philip Lowe, deputi gubernur dari Reserve Bank of Australia (RBA), berbicara pada konferensi fixed income atau bond markets di  Sydney. 


SWISS
Franc Swiss, bersamaan dengan euro, tercatat menguat terhadap dolar, dengan mata uang tunggal Eropa mendapat dukungan dari  investor yang cenderung memburu aset beresiko, sebuah kondisi yang telah mendorong menguatnya pasar ekuitas Eropa. 

Euro juga mendapat dukungan positif setelah data menunjukkan ekonomi Spanyol di kuartal ketiga mengalami kontraksi tidak seburuk  yang diperkirakan sebelumnya. 

UBS Swiss consumption indicator naik ke 1.07 poin di bulan September dari level revisinya 1.02 poin di bulan Agustus, dan konsumsi  swasta diprediksi akan memberikan kontribusi besar untuk pertumbuhan tahun ini. 

Franc menguat 0.4% terhadap dolar di 0.9316 franc dibandingkan dengan penutupan New York. Sedangkan franc bergerak flat terhadap  euro di sekitar 1.2080 franc.