US & GLOBAL
• Yen jatuh terhadap euro dan dolar pada hari Jumat ditengah ekspektasi bahwa para pemimpin G20 di akhir pekan akan menghindari desakan mereka kepada Jepang seputar kebijakan moneter yang diterapkan negara tersebut yang telah memicu pelemahan yen, sementara harga minyak turun seiring mlemahnya aktifitas ekonomi.
• Wall Street ditutup flat, tertekan oleh saham Apple Inc dan Wal‐Mart Stores Inc, namun kekuatan dari rally saham yang telah mendorong indeks S&P 500 untuk naik 6,6% sepanjang tahun ini, telah menghindarkan pasar dari kejatuhan.
• Data yang dirilis akhir pekan kemarin masih menunjukkan terkendalanya pemulihan ekonomi. New York Federal Reserve melaporkan sektor manufaktur di wilayah New York mengalami ekspansi sementara sebuah survey menunjukkan kenaikan tajam yang diluar dugaan untuk sentimen konsumen AS di periode Februari. Sedangkan U.S. industrial production diluar dugaan turun di bulan Januari, menambah kekhawatiran terhadap melemahnya aktifitas ekonomi.
• Harga minyak turun, dengan Brent futures mencatat kerugian mingguan pertamanya sejak medio Januari.
• Yen jatuh menyusul rancangan komunike yang disiapkan untuk para pemimpin keuangan G20 pada pertemuan mereka yang dimulai pada hari Jumat lalu di Moskow. Draft menghilangkan bagian dari pernyataan G7 pekan kemarin yang menyatakan kebijakan fiskal dan moneter hanya dapat digunakan untuk tujuan ekonomi domestik, demikian kata seorang delegasi G20.
• Sementara Amerika Serikat bertindak sejalan dengan posisi negara‐negara G7 dengan menggunakan alat kebijakan domestik untuk mendorong pertumbuhan dan mengurangi pengangguran, Ketua Federal Reserve Ben Bernanke mengatakan.
• Euro terakhir tercatat naik 0,77% di 125,04 yen, setelah di awal sesi jatuh ke 122,87 yen, level terendahnya sejak 30 Januari. Euro menembus level tertinggi 34 bulan di sekitar 127,71 di pekan sebelumnya. Yen awalnya mengalami rally di pekan kemarin ditengah ekspektasi para pemimpin G20 akan mengungkapkan ketidaksetujuan atas kebijakan Jepang.
• Di Wall Street, bursa saham tertekan oleh turunnya saham Wal‐Mart di akhir sesi setelah muncul berita dari Bloomberg bahwa peritel terbesar dunia tersebut mencatat penjualan terburuk dalam 7 tahun di periode Februari. Wal‐Mart ditutup melemah 2,1% di 69,30, sementara saham Apple turun 1,38% ke 460,17, dua saham yang memberi tekanan terberat bagi S&P 500.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 8,37 poin atau 0,06% di 13.981,76. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 1,59 poin, atau 0,10% di 1.519,79. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 6,63 poin atau 0,21% di 3.192,03. Dalam sepekan, S&P 500 naik 0,1% sementara Dow dan Nasdaq masing‐masing jatuh 0,1%.
• Kenaikan sentimen konsumen, berdasarkan The Thomson Reuters/University of Michigan index, awalnya mendorong penguatan pada saham AS dan Eropa, sebelum akhirnya mengalami retracement. Data awal menunjukkan indeks sentimen konsumen secara keseluruhan naik ke 76,3 dari 73,8 di bulan Januari, melampaui ekspektasi ekonom di 74,8.
• Indeks ekuitas global dalam MSCI turun 0,26% di 355,40. Di Eropa, indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 0,2% di 1.161,39, level terendah sejak awal Januari.
• Peningkatan aktifitas merger and acquisition, dengan lebih dari $158 milyar kesepakatan yang dicapai dalam 45 hari pertama tahun ini, telah memberi dukungan pada pasar ekuitas. Sedangkan di pasar komoditas, Brent berjangka untuk pengiriman April turun 34 sen ke $117,66 per barel. Sednagkan harga minyak mentah berjangka AS turun $1,45 ke $95,86 per barel.
• Industrial production turun 0,1% setelah mencatat revisi 0,4% untuk bulan Desember, kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan tipis di bulan Januari. Treasury AS tenor 10 tahun jatuh 4/32 dengan yield 2,0104%.
• Harga emas ditutup melemah hampir 1,8% dipicu menguatnya dolar menjelang sidang G20. Kurangnya minat investor Cina terhadap emas dan menguatnya dolar telah memicu tertekannya emas lebih dari 3,7% sepekan kemarin, penurunan mingguan terbesarnya sejak Mei. Harga emas memangkas kerugiannya untuk ditutup stabil di sekitar $1.605,75 per ons, setelah terkoreksi ke level intraday low di $1.598,04 per ons, level terendahnya sejak 19 Agustus.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas ditutup mendekati pelemahan 1.8 persen Jumat lalu, memperluas tren penurunan mingguan ketika beberapa faktor bearish, termasuk kenaikan dollar kedepannya dari meeting G20, berkonspirasi menekan harga dibawah level support utama untuk anjlok ke level terendah yang terlihat bulan Agustus.
• Turunnya hasrat investor terhadap logam mulia, anjloknya permintaan fisik dari Cina berkenaan dengan perayaan Lunar New Year dan kenaikan dollar yang menekan logam mulia anjlok lebih dari 3.7 persen minggu ini, penurunan terbesar sejak bulan Mei.
• "This is basically technical selling pressure. We're going into a long weekend and you've got people squaring up positions in what is most likely thin holiday trading," kata Sean McGillivray, head of asset allocation untuk Great Pacific Wealth Management di Oregon.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak merosot pada hari Jumat dan Brent futures berakhir pada minggu pertama level penutupan negatif mereka sejak pertengahan Januari setelah mengalami penurunan tak terduga dalam Industrial production AS memacu kekhawatiran tentang tertinggalnya kegiatan perekonomian.
• Industrial production turun 0,1 persen pada bulan lalu setelah naik 0,4 persen setelah mengalami revisi pada bulan Desember. Para ekonom telah memperkirakan peningkatan dalam industrial output pada bulan Januari.
• "We gave (U.S.) oil many chances to get above $98 and test $100 a barrel. And it becomes a situation where we can't rally, so we sell it," ucap Richard Ilczyszyn, chief market strategist di iitrader.com LLC, Chicago.
• Untuk minggu ini, U.S. crude mengalami penurunan signifikan sebesar 1.45 dollar yang berakhir dengan nilai 95,86 dollar per barel. U.S. crude mengalami peningkatan tipis sebesar 14 sen per barel.
• "All commodities are selling off hard," ucap Carsten Fritsch, senior oil and commodities analyst di Commerzbank, Frankfurt. "This data is worse than most economists had been expecting."
• Pembicaraan antara Iran dan PBB tampaknya telah gagal seiring pengawas telah kembali dari pembicaraan di Teheran dengan tidak adanya kesepakatan dalam investigasi pengaktifan nuklir dan tidak adanya tanggal untuk pertemuan yang baru.
EURO ZONE
• Zona euro mencatatkan kenaikan pada surplus perdagangan pada bulan Desember, meskipun melemah daripada ekspektasi, karena makin dalamnya penurunan impor daripada ekspor, tunjuk data Jumat lalu.
• European Union's statistics office Eurostat mengatakan surplus perdagangan unadjusted dari 17 negara‐negara yang berada dalam euro sebesar 11.7 milyar euro ($15.6 milyar) pada bulan Desember.
• Ini melebihi dari 8.0 milyar euro pada tahun sebelumnya tetapi dibawah 13.1 milyar euro pada polling para ekonom pada perkiraan Reuters.
• Inflasi Yunani turun pada bulan Januari ke level terendahnya sejak data dimulai tahun 1996, national statistics service (ELSTAT) mengatakannya setelah lima tahun pada austerity‐yang mengarahkan pada resesi yang menekan consumer price dan menurunkan nilai dari properti.
• Perdana menteri Portugal membuka pintu untuk menurunkan perkiraan ekonomi pemerintah tahun 2013 Jumat lalu, pergerakan yang dapat merusak upaya Portugal untuk mencapai tujuan bujet dibawah bailout EU/IMF.
U.K.
• Sterling mencatat kerugian mingguan terbesarnya dalam sebulan pada hari Jumat, diperdagangkan mendekati level terendah 6‐1/2 bulan terhadap dolar yang dicapai di awal sesi setelah data retail sales Inggris dirilis lebih buruk dari perkiran.
• Investor cenderung menahan diri menjelang akhir pekan, dan sterling berpotensi melanjutkan koreksinya di pekan ini menyusul minimnya data ekonomi Inggris yang akan dirilis, yang menambah kekhawatiran ekonomi akan tergelincir kedalam resesi.
• Data retail sales kian menambah prospek suram ekonomi Inggris dan juga sterling, yang telah mengalami tekanan sejak hari Rabu, ketika laporan inflasi kuartalan BoE memproyeksikan inflasi akan mengalami kenaikan namun pertumbuhan ekonomi melemah.
• Sterling menguat 0,1% di sekitar $1,5515, masih tidak jauh dari level intraday low di $1,5462 ketika rilis data retail sales Inggris, dimana merupakan level terendahnya sejak 26 Juli.
• Retail sales Inggris dirilis turun 0,6% dari bulan sebelumnya, kontras dengan ekspektasi pasar sebelumnya yang menunjukkan kenaikan 0,4%.
• Sterling saat ini telah melemah lebih dari 4,5% terhadap dolar sepanjang tahun ini. Pasar memprediksi sterling akan turun di bawah $1,50 di bulan‐bulan mendatang, level terendah sejak Juli 2010.
• Pasar akan mencermati data pekerjaan Inggris dan BoE Monetary Policy Committee minutes untuk melihat apakah ada perbedaan pandangan diantara anggota BoE tentang toleransi bank sentral terhadap kenaikan inflasi di atas target. Jika MPC secara jelas mendukung inflasi yang tinggi untuk periode yang lebih lama guna mendorong prospek pertumbuhan ekonomi yang masih lemah saat ini, maka akan berpotensi menopang penguatan sterling dari koreksinya belakangan ini.
• Tekanan jual sterling juga nampaknya akan berkurang setelah investor menjual sterling secara tajam pasca dewan kebijakan BoE pada hari Rabu lalu mengisyaratkan akan melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut meskipun inflasi meningkat.
JAPAN
• Harga saham terbaru dan pergerakan nilai tukar menunjukkan bahwa kebijakan moneter dapat memiliki efek nyata pada perekonomian, penasihat ekonomi Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan hari Jumat dalam pidatonya di Washington.
• "The argument that monetary policy doesn't work was disproved by the present surge of stock price, as well as the weakening of the yen," Koichi Hamada, penasihat khusus ekonomi Shinzo Abe, mengatakan dalam sebuah pidato di Peterson Institute for International Economics, Washington.
• Produksi industri Jepang naik 2,4 persen pada Desember, revisi data pemerintah dirilis pada hari Jumat, terbantu oleh meningkatnya sektor peralatan transportasi dan mesin umum.
• Angka tersebut dibandingkan dengan pengumuman awal mengalami peningkatan sebesar 2,5 persen, dan diikuti penurunan 1,4 persen pada November.
• Data menunjukkan bahwa indeks capacity utilisation naik 2,9 persen pada Desember dari bulan sebelumnya mendekati angka 84,6.
AUSTRALIA
• Inflasi Australia adalah "pretty well contained"/terkendali cukup baik dan consumer sentiment telah membaik berkat sebagian dari penurunan tingkat suku bunga, seorang central banker mengatakannya.
• Asisten Gubernur RBA Christopher Kent membuat pernyataannya pada Q&A session setelah memberikan pidato pada Committee untuk Economic Development of Australia di Perth.
• Treasuri Wayne Swan mengatakan Australia akan melanjutkan mengejar agenda pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja ketika dia mengambil alih kursi ketua dari negara‐negara Group of 20 tahun depan.
• Mr Swan menghadiri meeting Menteri Keuangan G20 di Russia akhir pekan ini dimana dia akan juga mendorong pada keterbukaan dari celah‐celah yang digunakan oleh perusahaan‐perusahaan multinasional dalam mengurangi pajak.
SWISS
• Franc Swiss diperdagangkan melemah terhadap euro pada hari Jumat, memangkas keuntungan dari sesi sebelumnya ketika data ekonomi Eropa menunjukkan terjadi resesi yang lebih dalam di tahun lalu yang memicu tertekannya euro.
• Buruknya prospek pemulihan ekonomi kawasan telah memperkuat dugaan bahwa bank sentral Eropa (ECB) akan memangkas suku bunganya, mendorong mata uang tunggal mendekati level terendah 3 pekan terhadap dolar.
• Meskipun begitu, langkah pemerintah Swiss pada pertengahan pekan kemarin untuk meredam booming pada sektor perumahan dengan membuat bank menahan modal tambahan terhadap hipotik, sebuah langkah yang bisa mencegah arus masuk modal spekulatif, telah bertindak sebagai “rem” bagi penguatan franc.
• Franc terkoreksi 0,1% dibandingkan penutupan New York hari Kamis, bergerak di sekitar 1,2315 franc per euro. Sedangkan terhadap dolar, franc bergerak stabil di sekitar 0,9210 franc per dolar.
• Hingga berita ini ditulis, pasar masih menantikan hasil sidang G20 di Moskow untuk melihat langkah apa yang akan dilakukan untuk meredam perang mata uang.
• Sementara data ekonomi Swiss yang akan dirilis pekan ini diantaranya data ZEW Investor Sentiment yang akan dirilis hari Rabu yang nampaknya masih akan menunjukkan pesimisme dan data Trade Balance yang diprediksi akan menunjukkan kenaikan surplus perdagangan Swiss. Jika data dirilis lebih baik dari perkiraan, maka berpeluang mendorong kenaikan franc Swiss.