title cover

title cover

Monday, October 22, 2012

Headline News 22.10.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  dunia  dan  harga    minyak  mentah  jatuh  di  hari  Jumat  kemarin  karena  investor  mengambil  pandangan  suram  dari  pendapatan perusahaan AS setelah laporan yang mengecewakan dari General Electric dan McDonald, sedangkan krisis utang Eropa dan  kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang pertumbuhan global juga menekan sentimen. 

Dolar  menguat  terhadap  euro  dan  juga  yen  seiring  minimnya  kemajuan  untuk  permintaan  bailout  Spanyol  sehingga  menumbuhkan  kekhawatiran terhadap resiko yang akan dihadapi ekonomi dunia. 

Emas terkoreksi lebih dari 1%, penurunan 1 hari terbesarnya selama lebih dari 3 bulan, tertekan oleh technical selling dan jatuhnya Wall  Street. 

CBOE Volatility Index <.VIX>, barometer untuk melihat tingkat kecemasan pasar, melonjak 16.90% ke 17.56, level tertingginya sejak 5  September.   

Tekanan jual pada pasar saham terjadi bertepatan dengan peringatan ke‐25 Black Monday crash of 1987 atau runtuhnya Wall Street  dimana Dow Jones jatuh 22.6%, prosentase kerugian harian terbesarnya sepanjang sejarah. 

Pendapatn GE <GE.N>  berada di bawah ekspektasi karena nilai tukar yang tidak menguntungkan, sementara profit McDonald's <MCD.N>  juga di bawah ekspektasi akibat suramnya kondisi ekonomi global. GE turun 3.4 persen menjadi $ 22.03 dan McDonald turun 4.4 persen  menjadi $ 88.85. 

Dari  116  perusahaan  S&P  500  yang  telah  memberikan  laporan  keuangannya  selama  musim  laporan  earning  AS,  60%  diantaranya  melampaui ekspektasi, level yang lebih rendah dari 67% di kuartal sebelumnya. 

Dow Jones industrial average <.DJI> anjlok 205.43 poin atau 1.52% ke 13,343.51. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> merosot 24.15 poin  atau 1.66% ke 1,433.19. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 67.24 poin atau 2.19% ke 3,005.62.   

Bursa Eropa mengakhir rally selama 4 hari menyusul indikasi ketidaksepakatan di antara para pemimpin Uni Eropa atas bagaimana untuk  membantu  mengatasi  utang  negara  zona  euro  sehingga  memukul  saham  keuangan.  Ekuitas  di  Eropa  mungkin  rentan  terhadap  penurunan lebih besar karena dirasakan kurangnya kemajuan dalam menemukan solusi jangka panjang untuk krisis utang zona euro,  kata Luc Bocahut, seorang manajer portofolio di Tiverton Trading yang berbasis di Monaco. 

MSCI's all‐country world equity index <.MIWD00000PUS> turun1.2% di 334.13.   

Di  bursa  Eropa,  FTSEurofirst  300  index  <.FTEU3>  ditutup  melemah  0.8%  di  1,111.85,  sementara  Euro  STOXX  50  <STOXX50E>  ditutup  turun 1.24% di 2,542.24.  

Euro  terkoreksi  terhadap  dolar  akibat  minimnya  kemajuan  untuk  permintaan  bailout  Spanyol.  Minat  terhadap  aset  beresiko  juga  menurun setelah muncul laporan penjualan rumah AS yang turun di bulan September. Euro terakhir tercatat melemah 0.3% di $1.3020,  mendekati intraday low di $1.3018. 

Harga Treasury AS meningkat seiring tekanan jual yang terjadi dalam 4 hari terakhir terlihat mereda. Rilis terkini data ekonomi AS dan  harapan akan dicapainya langkah strategis untuk mengatasi krisis utang Eropa sempat memicu lonjakan pada yield Treasury AS dalam  pekan kemarin akibat besarnya tekanan jual. Treasury untuk tenor 10 tahun naik 17/32 dengan yield 1.7694%. 

Brent dan U.S. crude futures jatuh lebih dari 1% akibat kekhawatiran pada krisi utang Eropa, menguatnya dolar dan melemahnya pasar  ekuitas. December Brent crude oil futures <LCOc1> turun $2.28 di $110.14 per barel. Sedangkan U.S. crude <CLc1> turun $2.05 di $90.05  per barel.  

U.S. COMEX gold futures <GCZ2> untuk pengiriman Desember turun $20.70 per ounce di $1,724. Sedangkan emas spot turun 1.2% di  $1,721.00 per ounce.   


GOLD & COMMODITIES
Emas  melorot  lebih  dari  1  persen  ke  level  terendah  dalam  satu  bulannya  Jumat  lalu,  penurunan  terbesar  yang  lebih  dari  tiga  bulan,  tertekan oleh aksi technical selling dan anjloknya ekuitas AS pada ketidakpastian diseluruh dunia.  

Grup silver dan platinum dari metal juga turun secara meluas setelah beberapa manufaktur multinasional AS yang dipimpin oleh General  Electric  CO.  <GE.N>  memberikan  perkiraan  earning  yang  mengecewakan  investor,  mencatatkan  pelemahan  pemintaan  pada  Eropa  bagian barat.  

Logam  mulai  terlihat  untuk  mendapatkan  support  pada  50‐day  moving  average  setelah  secara  singkat  anjlok  dibawah  level  utama  technical support. Saat ini telah menghapus kenaikan yang tercatat setelah the Fed pada awal bulan September meluncurkan putaran  ketiga dari pembeliaan obligasi yang dikenal dengan quantitative easing untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi.   

"People who rushed in for QE expecting to get a significant lift are getting out of the market," ungkap Frank McGhee, Kepala precious  metals trader pada Integrated Brokerage Services LLC.  

"The longer we don't make a new high, the more people start getting nervous about where gold is trading," McGhee menambahkan.   


OIL & COMMODITIES
Harga minyak Brent jatuh di hari Jumat kemarin untuk ke‐4 kalinya secara berturut‐turut, dipicu concern baru terhadap ekonomi global  dan ekspektasi pipa minyak utama Kanada ke AS akan mulai beroperasi sesuai jadwal. 

Concern  terhadap  minimnya  kemajuan  untuk  bailout  Spanyol  telah  menurunkan  minat  pada  aset  beresiko,  sehingga  memicu  melemahnya pasar komoditas dan ekuitas dan mengangkat dolar. 

Harga  minyak  awalnya  berbalik  negatif  dalam  perdagangan  awal  AS  menyusul  laporan  bahwa  TransCanada  Corp  <TRP.TO>  diprediksi  akan mulai mengoperasikan kembali pipa minyak Keystone yang menghasilkan 590.000‐barel‐per‐hari untuk pasar AS selama akhir pekan  meskipun cuaca buruk menghambat upaya tersebut. Jalur ini ditutup pada hari Rabu setelah sebuah anomali terdeteksi, tetapi analis  mengatakan  bahwa  dengan  persediaan  minyak  mentah  AS  yang  sehat,  pasar  seharusnya  mampu  menyerap  gangguan  jangka  pendek  yang terjadi. Stok minyak mentah AS hampir 11 persen di atas level tahun lalu, demikian menurut data pemerintah. 

Tekanan lebih lanjut berasal dari rilis data existing home sales AS yang menunjukkan penurunan di bulan September dari level tertinggi 2  tahun. 

Harga minyak mentah menerima sebuah dukungan di tengah berita bahwa ada lagi keterlambatan dalam pengoperasian kembali ladang  minyak Laut Utara Buzzard, yang sekarang diprediksi akan mulai kembali beroperasi pada 23 Oktober setelah diistirahatkan sementara  berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan. 

Brent December crude <LCOc1> turun $2.28 ke $110.14 per barel dan untuk U.S. front‐month November crude <CLc1> turun $2.05 ke  $90.05 per barel. Dalam sepekan, Brent telah merosot $4.48 atau 3.9% sedangkan US crude  turun $1.81 atau 1.9%.  


EURO ZONE
Kanselir  Jerman  Angela  Merkel  membuat  rintangan  terbaru  Jumat  lalu  untuk  menggunakan  dana  penyelamatan  zona  euro  untuk  menginjeksi  modal  secara langsung ke dalam perbankan yang kurang sehat dari tahun depan, dicampur berhadapan dengan Spanyol untuk segera bergerak mengeluarkan  biaya dari memburuknya utang nasional.  

Pergerakan Merkel dibatasi pengaruh pada keputusan utama dari para pemimpin Uni Eropa yang berjuang mengatasi tiga rahun krisis utang pada 17‐negara mata uang tersebut – suatu perjanjian overnight untuk membangun pengawasan perbankan tunggal dari tahun depan.  

Ekspektasi  beban  utang  Yunani  untuk  mendapatkan  bailout  money  dibutuhkan  sebelum  uang  tunai  habis  ditengah  bulan  depan,  Perdana  menteri  mengatakannya.  

Berbicara pada para reporter pada European Union summit, Antonis Samaras menambahkan bahwa negara akan hancur jika tidak dilakukannya.     


U.K.
Sterling  awalnya  mendapat  support  usai  dirilisnya  data  pinjaman  publik  Inggris  yang  lebih  baik  dari  perkiraan.  Meskipun  data  tersebut  meredakan  kekhawatiran pelaku pasar mengenai kesehatan fiskal Inggris, namun kekhawatiran terhadap berlanjutnya pelonggaran moneter oleh BoE  nampaknya  akan membatasi penguatan sterling. 

Data untuk public sector borrowing menunjukkan melebarnya defisit anggaran Inggris tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya, menawarkan sejumlah  harapan bahwa Kanselir George Osborne dapat mencapai target anggarannya. 

Namun sterling kembali mengalami tekanan jual di sesi New York, seiring menguatnya dolar secara umum setelah tidak banyak kemajuan yang dicapai  dalam upaya mengatasi krisis utang di Spanyol dan Yunani melalui pertemuan puncak pemimpin Eropa. 

Sterling juga sempat tertekan oleh komentar dari anggota komite kebijakan moneter BoE David Miles yang mengatakan diperlukan kebijakan moneter  yang lebih ekspansif untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Hal ini diartikan perlu untuk melanjutkan quantitative easing (QE)

Sebuah  jajak  pendapat  Reuters  pada  hari  Jumat  menunjukkan  BoE  masih  mungkin  untuk  meningkatkan  program  pembelian  aset  pekan  ini  dengan  mengumumkan sebuah tambahan pelonggaran kuantitatif sebesar 50 milyar pound setelah 375 milyar pound akan habis pada bulan November. 

Fokus pasar saat ini tertuju pada data PDB‐Q3 Inggris yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Kamis. Ekspektasi menunjukkan ekonomi tumbuh di kuartal  ketiga setelah mengalami kontraksi dalam 3 kuartal terakhir, meskipun keraguan masih menyelimuti investor karena rilis buruk survey PMI. 

Sterling melemah 0.2% terhadap dolar di sekitar $1.6005 pada hari Jumat, dibandingkan penutupan New York hari Kamis. 


JAPAN
Sektor keuangan Jepang menghadapi resiko kenaikan tingkat suku bunga berkenaan dengan holding bank‐bank besar dari obligasi pemerintah dan bank‐ bank utama akan kehilangan 3.7 trilyun yen jika yields naik hingga 1 persen, Bank of Japan mengatakan Jumat lalu.  

Bagaimanapun  rasio  Tier  I  capital  bank  utama,  yang  digunakan  untuk  langkah  penguatan  keuangan,  akan  disekitar  13  persen,  BOJ  mengatakan,  yang  memperkirakan bahwa bank‐bank utama akan membiarkan kenaikan dalam yields.  

Gubernur  Bank  of  Japan  Masaaki  Shirakawa  memperingatkan  Jumat  lalu  bahwa  perlambatan  pertumbuhan  luar  negeri  menekan  sentimen  bisnis  dan  kemungkinan mendorong perusahaan‐perusahaan untuk menunda rencana pembelanjaan modalnya.  

"Exports and industrial output are weakening as overseas economies move somewhat deeper into a deceleration phase," Shirakawa mengatakan dalam  pidato meeting tahunan pada Japanese credit unions.  

Tetapi dia mempertahankan pandangan bahwa perekonomian Jepang akan melanjutkan recovery moderat setelah secara temporer mengalami flat.  


AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollars berada dekat dengan level puncak mingguan terhadap defensive yen Jumat lalu, tetapi Aussie terlihat rally‐ nya terhadap the greenback kembali terhenti karena investor melakukan aksi ambil untung dari kedepannya dalam akhir pekan.  

Aussie  berada  pada  level  82.20  yen  <AUDJPY=R>,  yang  telah  terdorong  ke  level  tertinggi  empat  minggu  dilevel  82.51  Kamis  sebelumnya.  Terhadap dollar, telah berada pada level $1.0330 <AUD=D4>, menghentikan level tertinggi tiga minggunya $1.0412.  

Asisten perdana menteri Glen Elmes mengatakan klaim serikat (buruh) pada besarnya penurunan lapangan kerja "just plain wrong".  

"The vast majority of the 10,600 positions to be made redundant are in Brisbane," dia mengatakan pada AAP.  

Harga Australian bond futures telah melonjak naik karena investor mengambil untung dari aksi sebelumnya.  


SWISS
Franc Swiss bergerak stabil terhadap euro dan menguat tipis terhadap dolar setelah investor tidak banyak terpengaruh oleh hasil sidang para pemimpin  Eropa bahwa sebuah pengawas tunggal perbankan untuk zona euro akan diberlakukan tahun depan. Investor masih berhati‐hati dan cenderung menahan  diri karena mereka terus mencermati hasil pertemuan puncak tersebut untuk mencari petunjuk rencana dalam waktu dekat untuk mengatasi masalah  krisis utang pada Spanyol dan Yunani. 

Di sesi New York, dolar berhasil merangkak naik terhadap Swiss franc, mencatat intraday high di 0.9290 franc dan kemudian bergerak di sekitar 0.9280  franc. Sedangkan euro bergerak relatif stabil terhadap Swiss franc di sekitar 1.2085 franc. 

Franc Swiss saat ini masih "luar biasa kuat", demikian dikatakan wakil ketua Bank Nasional Swiss Jean‐Pierre Danthine seperti dikutip pada hari Jumat.  SNB menetapkan batas dari 1.20 franc terhadap euro pada September 2011 untuk menangkal ancaman deflasi dan resesi setelah investor mencari tempat  investasi yang aman‐dari krisis zona euro sehingga mendorong menguatnya franc ke rekor tertingginya.  Danthine mengatakan dia terdorong oleh langkah‐langkah terakhir yang diambil oleh Bank Sentral Eropa untuk menstabilkan zona euro dan oleh tekad  Presiden ECB Mario Draghi untuk menyelamatkan euro.