title cover

title cover

Wednesday, April 11, 2012

Headline News 11.03.12


US & GLOBAL
Bursa Wall Street mengalami aksi jual yang cepat Selasa lalu, dengan benchmark S&P mencatatkan kinerja terburuk hariannya  dalam  empat  bulan,  ditekan  kekhawatiran  oleh  perlambatan  pertumbuhan  ekonomi,  dan  harga  oil  tertekan  pada  penurunan  persentase terbesar dalam tahun ini dari kekhawatiran mengenai melemahnya permintaan dari Cina.   

Tanda‐tanda dari melemahnya recovery AS setelah rilis data yang mengecewakan Jumat lalu dari lapangan kerja bulan Maret dan  beban krisis utang zona euro yang menekan gambaran dari pertumbuhan (ekonomi) global, meningkatkan kembali aksi beli untuk  gold sebagaimana obligasi pemerintah AS dan Jerman.   

Tiga indeks utama bursa anjlok dibawah level support utama, dan 80 persen dari saham‐saham yang tercatat pada bursa New  York Stock Exchange dan Nasdaq Stock Market ditutup melemah. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> melemah 213.66  poin, atau 1.65 persen, ke level 12,715.93 pada penutupannya. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> merosot 23.61 poin, atau 1.71 persen, ke level 1,358.59. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 55.86 poin, atau 1.83 persen, ke level 2,991.22.      

Saham  Apple  <AAPL.O>  yang  pada  awalnya  membawa  penurunan  tren  harian  tetapi  kemudian  berbalik.  Sahamnya  mencapai  level tertinggi $644, yang mendorong kapitalisasi pasar untuk mencapai $600 milyar, sebelum berbalik melemah untuk ditutup  turun 1.2 persen ke level $628.44. Setelah bursa ditutup, Dow component Alcoa Inc. <AA.N>, melaporkan profit untuk kuartal  pertama yang melewati ekspektasi dari penurunan kuartalannya.  

Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup merosot 2.48 persen ke level 1.026.15 poin. Indeks ini  telah anjlok  lebih  dari  7  persen  sejak  mencapai  level  tertinggi delapan bulannya  pada  pertengahan  Maret  dan  naik  hanya  2.7  persen tahun ini. Meluasnya pelemahan ekuitas menekan indeks MSCI global stock <.MIWD00000PUS> melorot dalam rangkaian  enam harinya. Telah anjlok 1.5 persen dan melemah ke level terendahnya sejak awal Februari.    

Pada  pasar  currency,  euro  <EUR=>  turun  0.2  persen  versus  dollar  ke  level  $1.3082,  mendekati  level  terendah  satu  bulannya  $1.3033 yang terjadi Senin lalu. Terhadap yen, euro <EURJPY=> berkurang 1.2 persen ke level 105.55 yen setelah pada awalnya  mencapai level terendahnya 105.46 yen – level terendah terhadap yen sejak 22 Feb.  

Benchmark obligasi bertenor 10‐tahun/Treasury notes <US10YT=RR> terakhir diperdagangkan naik 18/32 dalam harganya dengan  yield 1.982 persen, level terendahnya dalam empat minggu.  

Spot emas <XAU=> mengarahkan kenaikan dalam choppy trading. Telah naik 1.1 persen ke level $1,658.19 per ons.  Dalam perdagangan minyak mentah, Brent crude <LCOc1> di settled turun 2.27 persen ke level $119.88. U.S. oil <CLc1> melorot  $1.23 atau 1.21 persen ke level $100.92 per barrel. 

GOLD & COMMODITIES
Emas  menguat  1%  pada  hari  Selasa,  menyusul  turunnya  ekuitas  telah  memicu  aksi  beli  logam  mulia.  Emas  telah  mencatat  kenaikan  selama  4  hari  berturut‐turut,  merupakan  kenaikan  harian  terlamanya  dalam  2  bulan.  Sejumlah  investor  juga  memanfaatkan  harga  rendah  untuk  kembali  masuk  pasar  dengan  membeli  emas.  Emas  telah  berbalik  menguat  dengan  cepat  pasca  kajatuhannya  selama  rilis  optimis  data  ekonomi  AS  yang  sempat  mengurangi  ekspektasi  akan  berlanjutnya  kebijakan  moneter longgar oleh The Fed. 

Logam mulia, bersamaan dengan harga obligasi pemerintah AS (Treasury), tertopang oleh meningkatnya aksi beli setelah indeks  S&P 500 terkoreksi di bawah level support kunci sebelum dimulainya musim laporan earnings kuartal pertama. 

Harga emas spot naik 1.2% di $1,660.20 per ounce, kenaikan 1 hari terbesarnya selama lebih dari 2 pekan, setelah rebound dari  level intraday low di $1,631.70.  Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni berakhir naik $16.80 di $1,660.70.   

Emas masih tercatat  7%  di bawah  level  tertinggi  mendekati  $1,800  per ounce  di akhir  Februari. Tren  pergerakan  emas secara  umum seiring dengan pergerakan pasar ekuitas di tahun ini, namun rilis pesimis data pekerjaan AS Jumat lalu nampaknya telah  mengubah tren tersebut.