title cover

title cover

Tuesday, February 12, 2013

Headline News 12.02.13


US & GLOBAL
Yen terkoreksi tajam terhadap dolar dan euro pada hari Senin setelah pejabat keuangan AS menyuarakan dukungannya atas upaya Jepang  untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengakhir deflasi. 

Sementara  Wall  Street  dan  pasar  ekuitas  dunia  bergerak  tipis  seiring  absennya  data  utama  ekonomi  yang  membuat  investor  tidak  memiliki alasan untuk mendorong saham lebih tinggi lagi untuk saat ini. 

Euro  terapresiasi  setelah  dewan  kebijakan  Eropa  menghentikan  pembahasan  mengenai  upaya  intervensi  untuk  melemahkan  euro,  sementara  bursa  saham  AS  kehilangan  daya  dorongnya  setelah  mencapai  level  tertinggi  multi  tahunannya.  Dolar  menguat  ke  level  intraday high di 94,42 yen, level tertingginya sejak awal Mei 2010, dan terakhir tercatat naik 1,8% di 94,33 yen. Euro naik 2,1% ke 126,46  yen,  setelah  mencatat  intraday  high  di  126,59  yen.  Yen  jatuh  setelah  U.S.  Treasury    Undersecretary  Lael  Brainard  mengatakan  AS  mendukung upaya Jepang untuk mengakhiri deflasinya dan kembali memacu pertumbuhan ekonominya. Pasar melihat situasi tersebut  sebagai “lampu hijau” untuk menjual yen lebih lanjut. 

Ketegangan  mengenai  apakah  beberapa  negara  memang  sengaja  berusaha  untuk  melemahkan  mata  uang  mereka  menjadi  fokus  perhatian pelaku pasar, dengan Menteri Keuangan Perancis Pierre Moscovici mengatakan negara‐negara zona euro perlu kerjasama lebih  erat dalam menjalankan kebijakan nilai tukar. Namun komentarnya tersebut diimbangi oleh komentar dari petinggi ECB Jens Weidmann,  yang  mengatakan  bahwa  diskusi  mengenai  overvaluation  euro  hanya  pengalih  perhatian  dari  tugas  pemerintah  untuk  memilah‐milah  ekonomi mereka. Dia mengatakan euro tidak over‐valued

Setelah  terkoreksi  dalam  3  sesi  berturut‐turut  terhadap  dolar,  euro  berhasil  rebound  akibat  aksi  buy  on  dips  investor,  dan  mata  uang  tunggal  Eropa  tersebut  melanjutkan  penguatannya  usai  muncul  komentar  dari  Weidmann.  Euro  menguat  0,3%  di  $1,3406  setelah  spekulan kembali membeli euro setelah mata uang tersebut terkoreksi mendekati level terendah 3 pekan. 

Presiden ECB Mario Draghi di pekan lalu mengisyaratkan bahwa penguatan euro lebih lanjut akan memicu dilakukannya pemangkasan  suku bunga. Presiden Perancis Francois Hollande juga mendesak agar zona euro menetapkan target nilai tukarnya. 

Negara‐negara G7 kemungkinan akan akan melakukan pertemuan guna meredam perang retorika soal nilai tukar mata uang dalam pekan  ini.  Dua  petinggia  G20  mengatakan  bahwa  negara‐negara  G7  akan  mempertimbangkan  untuk  memberikan  statement  pekan  ini  untuk  menegaskan komitmen mereka untuk masalah nilai tukar “yang disepakati pasar” sebagai respon atas meningkatnya perang mata uang.  Para menteri keuangan dan pejabat bank sentral G20 akan melakukan pertemuan di Moskow pada hari Jumat‐Sabtu dalam pekan ini. 

Kekhawatiran mengenai devaluasi kompetitif oleh negara‐negara besar telah meningkat sejak Perdana Menteri Jepang yang baru Shinzo  Abe  mulai  menempatkan  tekanan  pada  bank  sentral  negara  itu  untuk  mengambil  langkah‐langkah  pelonggaran  agresif  untuk  menghidupkan kembali perekonomian bangsa. 

Saham dan pasar lainnya tidak banyak berreaksi atas pernyataan dari Wakil Kepala The Fed Janet Yellen. Sebagai calon kuat pengganti  Kepala The Fed Ben Bernanke di tahun depan, Yellen mengatakan pelonggaran agresif dan berkelanjutan pada kebijakan moneter oleh  bank sentral dibenarkan mengingat keadaan pasar tenaga kerja saat ini. Investor akan mencermati rencana Presiden Barack Obama untuk  memacu perekonomian di depan State of the Union pada hari Selasa ini. 

Rilis optimis data ekonomi AS dan Cina pekan lalu telah mendorong naiknya ekuitas AS, dan mendorong indeks Nasdaq ke level penutupan  tertinggi 12 tahun dan indeks S&P 500 ke level puncak 5 tahun. Selama kurang dari 2 bulan di tahun ini, S&P 500 telah tercatat naik 6%,  namun rally terlihat terhambat dengan S&P dan Dow mendekati level rekor tertingginya. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 21,73 poin atau 0,16% di 13.971,24. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 0,92  poin atau 0,06% di 1.517,01. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> terkoreksi 1,87 poin atau 0,06% ke 3.192,00.   

Harga Treasury AS tenor 10 tahun turun 4/32 dengan yield 1,964%.  Sedangkan indeks ekuitas global MSCI turun 0,3%, dan indeks saham  Eropa, FTSEurofirst 300 index <.FTEU3>, berakhir melemah 0,7%.  

Harga minyak mentah Brent turun seiring turunnya harga bensin berjangka dan investor mengkhawatirkan soal kesehatan perekonomian  zona euro. Brent merosot 77 sen ke $118,13 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS berakhir naik $1,31 ke $97,03.  

GOLD & COMMODITIES
Emas melemah ke level terendahnya dalam satu bulan, tertekan oleh aksi jual secara teknikal setelah harga anjlok melalui support level  $1.650 per ons, dan karena hasrat investasi untuk logam mulia secara fisik merosot.   

Analis mengatakan penurunan pergerakan yang berlebih karena berkenaan dengan likuiditas, karena Cina, Jepang, SIngapura, Hong Kong,  Korea dan pasar Asia lainnya ditutup minggu ini untuk perayaan Lunar New Year

"Until physical bullion buyers resurface, we see gold as likely to face further near‐term pressure," kata HSBC metals analyst James Steel.  


OIL & COMMODITIES
Brent crude oil futures jatuh pada sesi perdagangan Senin, dengan gasoline futures memimpin penurunan setelah pekan lalu terjadi badai  salju  di  Timur  Laut  AS,  salah  satu  gasoline  market  terbesar  di  dunia,  diperkirakan  aka  ada  dampak  kecil  terhadap  wilayah  persediaan  bahan bakar. 

"(U.S. refined) products are lower because they went up last week on fears the blizzard would harm refineries or infrastructure, but the  storm just caused demand destruction," ucap Phil Flynn, seorang analis Price Futures Group di Chicago. 

Brent oil turun 77 sen ditutup pada level 118,13 dollar per barel, setelah tergelincir 117,54 dollar dalam sesi perdagangan awal dan AS  crude oil meningkat 1,31 dollar ke level 97,03 dollar per barel. 

Transaksi pasar oil dperkirakan akan dibatasi pada pekan ini seiring banyaknya pasar Asia tutup disebabkan the Lunar New Year . Brent  menyentuh  level  tertinggi  perdagangan  Sembilan  bulan  pada  hari  Jumat,  memangkas  empat  pekan  sesi  penguatan  setelah  data  perdagangan China melonjak pada Januari 

EURO ZONE
Perekonomian  Jerman  akan  secara  bertahap  mendapatkan  kembali  momentum  tahun  ini  setelah  mengalami  kontraksi  pada  akhir tiga  bulan  tahun  2012  karena perekonomian global mendukung perbaikan, menteri perekonomian mengatakannya. 

Pengembalian kembali pemangkasan pajak Yunani dan menahan investasi publik pada bulan Januari untuk mengimbangi anjloknya pendapatan pajak dan  mencapai target bujetnya, pemerintah mengatakannya Senin lalu.  

Gross  tax  revenues  merosot  241  juta  euro  dibawah  ekspektasi  berkenaan  dengan  anjloknya  VAT  receipts  dalam  hal  resesi  yang  melumpuhkan  negara.  Pendapatannya anjlok 11 persen dalam basis tahunan menjadi 4.42 milyar euro.  

Perancis  mendesak  bahwa  pajabat  keuangan  zona  euro  harus  mendiskusikan  naiknya  penguatan  dari  euro,  tetapi  beberapa  menteri  mengabaikan  permasalahan tersebut dan G7 diekspektasi untuk menyebut pada "market‐determined" pada nilai tukar.  


U.K.
Sterling kembali tergelincir dari posisi teratas 2 pekan terhadap euro dan juga terkoreksi terhadap dolar pada perdagangan hari Senin, dipicu prospek suram ekonomi Inggris dan  kelanjutan pelonggaran moneter, yang mendorong investor untuk menjual mata uang Inggris tersebut. 

Pekan lalu, sterling mencatat penguatan mingguan terbesarnya selama lebih dari 2 tahun terhadap euro setelah muncul komentar dari Kepala ECB Mario Draghi pada hari Kamis  yang diartikan oleh pasar sebagai sebuah sikap kekhawatiran dia atas penguatan euro belakangan ini. Hal itu telah memicu investor untuk menjual euro dan membeli sterling. 

Namun kekhawatiran seputar ekonomi Inggris terus menghantui investor di sesi Senin kemarin, 2 hari sebelum bank sentral Inggris (BoE) merilis Laporan Inflasi kuartalannya,  yang beresiko untuk BoE melemahkan outlook ekonominya. Jika laporan inflasi kuartalan memberikan sinyal melemahnya ekonomi Inggris untuk beberapa tahun kedepan, maka  akan berpotensi menekan sterling secara umum. 

Sementara itu, jika muncul retorika lanjutan dari para politisi zona euro sebelum sidang G20 di Moskow dalam pekan ini mengenai kekhawatiran mereka atas penguatan euro,  khususnya terhadap yen yang tengah mengalami pelamahan tajam, terhadap prospek pemulihan ekonominya yang memang masih rapuh, maka akan berpotensi menahan laju  penguatan  euro.  Negara‐negara  G7  akan  mempertimbangkan  untuk  memberikan statement pekan  ini untuk  menegaskan  komitmen  mereka  untuk  masalah  nilai  tukar  “yang  disepakati pasar” sebagai respon atas meningkatnya perang mata uang, mengutip pernyataan 2 anggota G20 Senin kemarin. 

Euro menguat 0,9% di 0,8532 pound, rebound dari level terendah 2 pekan di 0,8446 yang dicapai hari Jumat, menyusul aksi beli oleh investor dan perusahaan dari Timur Tengah.  Sementara sterling melemah 0,7% di $1,5685, turun dari posisi atas hari Jumat di $1,5845 yang juga sebagai level terkuatnya sejak 1 Februari. Yen juga mengalami tekanan jual  terhadap  euro  dan  dolar  dalam  tahun  ini  setelah  pemerintahan  Jepang  yang  baru  menekan  BOJ  untuk  melonggarkan  kebijakan  moneternya  secara  lebih  agresif  untuk  mengeluarkan ekonomi dari kondisi deflasi.


JAPAN
Seorang kritikus terkemuka dari kebijakan‐kebijakan Bank  of  Japan, yang mempertimbangkan kandidat  utama untuk mengambil alih bank  sentral  bulan  depan, mengatakan dia mendukung kerangka waktu dua tahun yang agresif untuk menghadirkan tujuan terkini mendorong inflasi pada 2 persen.  

Presiden Asian Development Bank Haruhiko Kuroda menolak mengomentari pada Senin lalu pada apakah dia jadi didekati oleh Perdana Menteri Shinzo Abe  untuk mengepalai Bank of Japan, mengatakan pada reporter dia senang dengan posisi saat ini.  

"A 2 percent inflation target has become a global standard, and it is a landmark decision on the BOJ's part to adopt the same target," kata Kuroda, yang  berada dalam seminar di Tokyo.  

"An appropriate timeframe should be about two years."  



AUSTRALIA
Australia dan New Zealand dollar tertekan dari level puncak dalam empat tahunnya terhadap yen Senin lalu sementara itu juga turun terhadap dollar AS,  meskipun liburan dikebanyakan negara Asia yang membuat (volume) perdagangan benar‐benar tipis.  

Yen sedikit tertekan setelah Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan pelemahan (yen) telah melebihi dari yang dimaksud. Aussie berada pada level  95.25 yen <AUDJPY=R>, dari level puncak 97.42 yang terjadi Selasa sebelumnya.  

Jumlah orang yang mengajukan permohonan home loans anjlok untuk rangkaian tiga bulannya pada bulan Desember, menekan harapan untuk recovery  pada sektor perumahan dan menambah dorongan kedepannya untuk pemangkasan tingkat suku bunga.  

Permintaan  untuk  home  loans  dari  pembeli  pertama  telah  anjlok  ke  level  terendahnya  dalam  delapan  setengah  tahun,  meskipun  diuntungkan  pada  rendahnya mortgage rates.  

Tetapi  walaupun  demikian  tingkat  suku  bunga  rendah  telah  memiliki  pengaruh  yang  positif  dalam  bagian  pada  industri  bangunan,  dengan  mendorong  permintaan untuk pinjaman pada konstruksi dan pembelian rumah‐rumah baru. 


SWISS
Franc Swiss terkoreksi terhadap euro pada hari Senin setelah salah seorang dewan kebijakan menegaskan tekad Bank Nasional Swiss (SNB) untuk mempertahankan  nilai batas minimum EUR/CHF untuk "masa mendatang". 

Franc terkoreksi 0,2% terhadap euro di sekitar 1,2279 franc dibandingkan penutupan New York hari Jumat. Sedangkan terhadap dolar, franc bergerak stabil di sekitar  0,9180‐an. 

Perdagangan relatif sepi menyusul sejumlah besar pasar Asia tutup untuk merayakan hari libur Imlek, termasuk di Jepang, Cina, Hong Kong, Singapura dan Korea  Selatan. 

SNB tetap  siaga untuk sewaktu‐waktu melakukan  lengkah‐lengkah yang diperlukan untuk meredam  dan  mengendalikan penguatan mata uang  lokalnya, demikian  penegasan dari anggota SNB Fritz Zurbruegg di harian Aargauer Zeitung.  

EUR/CHF telah dipatok di 1,20 franc oleh SNB pada September 2011 lalu, namun franc terlihat melemah sepanjang bulan Januari seiring meningkatnya optimisme  pasar pada pemulihan ekonomi di zona euro. Kondisi tersebut sempat memunculkan spekulasi bahwa nilai patokan EUR/CHF akan dinaikkan dan jika hal ini terjadi  maka akan semakin melemahkan nilai tukar franc terhadap euro. 

Pasar saat ini tengah menantikan data inflasi Swiss pada hari Selasa ini sekitar pukul 15.15 wib dilanjutkan dengan testimoni Kepala SNB Thomas Jordan di Jenewa  sekitar pukul 17.00 wib.