title cover

title cover

Wednesday, September 5, 2012

Headline News 05.09.12


US & GLOBAL
Bursa saham Amerika ditutup beragam, sedangkan euro merosot menyusul kekhawatiran investor yang menunggu kejelasan tentang rencana ECB untuk  menopang negara‐negara yang dililit utang, namun penguatan akhir sesi oleh Apple Inc <AAPL.O> membantu mendorong bursa saham dari posisi day low‐ nya.  Apple,  yang  merupakan  perusahaan  terbesar  di  Amerika  memiliki  pengaruh  kuat  pada  indeks,  setelah  sahamnya  naik  1,5  persen  dan  membantu  mengikis kerugian yang lebih luas. Apple diperkirakan akan merilis iPhone 5 pada sebuah acara di San Francisco 12 September mendatang. 

The Dow Jones industrial average <DJI.> anjlok 54.90 poin, atau 0,42 persen, ke 13,035.94. Indeks The Standard & Poor 500 <. SPX> turun 1,64 poin, atau  0,12 persen, ke 1,404.94. The Nasdaq Composite Index <IXIC.> naik 8,09 poin, atau 0,26 persen, ke 3,075.06. 

Namun,  sentimen  tersebut  gagal  untuk  menopang  kinerja  sejumlah  aset  lain,  seiring  berlanjutnya  fokus  investor  global  yang  mengamati  tanda‐tanda  bahwa ECB akan melanjutkan pembelian obligasi untuk menopang ekonomi kawasan. Turut menambahkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi  global adalah rilis data manufaktur AS yang terkontraksi paling dalam sejak lebih dari 3‐tahun terakhir. 

Data yang mengecewakan tersebut menambah kesuraman seiring proyeksi rilis data nonfarm payrolls pada sesi Jumat, yang diperkirakan juga mengalami  penurunan  sektor  ketenagakerjaan  Amerika.  Kumpulan  data‐data  tersebut  meningkatkan  ekspektasi  bahwa  The  Fed  tetap  membuka  kemungkinan  pemberlakuan QE3, dengan menyatakan bahwa stagnasi dalam pasar tenaga kerja Amerika adalah "keprihatinan serius". 

Euro <EUR=>merosot terhadap dolar, jatuh ke 1,2564, setelah sempat naik hingga level 1,2627 pada awal sesi. 

Imbal hasil obligasi Spanyol tenor 2‐tahun <ES2YT=TWEB> turun menjadi 3,038 persen, terendah sejak awal April, di tengah harapan adanya tindakan dari  ECB, sementara imbal hasi obligasi Italia tenor 2‐tahun <IT2YT=TWEB> turun menjadi 2,43 persen, terendah sejak akhir Maret. Obligasi Amerika tenor 10‐ tahun <US10YT=RR> imbal hasilnya berada pada kisaran 1,5756 persen. 

ECB  diperkirakan  akan  mengungkap  rencana  pembelian  utang  baru  untuk  mengatasi  krisis  utang  kawasan  pada  sidangnya  Kamis  06  September,  ECB  diperkirakan juga bisa memangkas suku bunga acuan karena kondisi ekonomi kawasan Uni Eropa yang menuju resesi.  

Lemahnya rilis data ekonomi Amerika juga turut membebani kinerja bursa saham Eropa, menambah ketidakpastian di pasar keuangan . The FTSEurofirst  300 <FTEU3.> berakhir turun 1,1 persen ke 1,079.12, meskipun dalam volume perdagangan tipis hanya 62 persen dari rata‐rata perdagangan harian dalam  90‐hari terakhiri. Indeks ekuitas dunia The MSCI <MIWD00000PUS.> turun 0,5 persen ke 321,13. 

Harga minyak turun karena kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi. Brent crude Oktober <LCOc1> turun 1,60 USD, atau 1,38 persen ke  114,18 USD per barel. US crude Oktober <CLc1> turun 1,17 USD, atau 1,21 persen ke 95,30 USD per barel. 



GOLD & COMMODITIES
Emas menguat pada level tertinggi dalam rangkaian tiga harinya Selasa lalu, karena melemah dari ekspektasinya data ekonomi AS  yang  mengharapkan  the  Fed  akan  mengambil  langkah  terkini  untuk  menstimulasi  negara  dengan  ekonomi  terbesar  didunia  tersebut. 

Emas rally ke level  $  1.698 per  ons,  level  yang tidak terlihat  hampir enam bulan, setelah data  yang  menunjukkan manufaktur  melambat pada bulan Agustus. Tetapi metal kembali turun setelah mencapai level teknikal resistance yang mendekati $ 1.700 dan  karena euro melorot terhadap dollar. 

Ketua the Fed Ben Bernanke dalam pidatonya minggu lalu memperkirakan bank sentral kemungkinan menggunakan langkah yang  tidak  biasanya  untuk  menjaga  tingkat  suku  bunga  rendah,  yang  mana  menekan  aset‐aset  yang  tergantung  pada  pertumbuhan  seperti komoditas dan saham.  

Investor  memegang  lebih  banyak  emas  melalui  exchange‐traded  funds  daripada  masa  sebelumnya,  setelah  aliran  (dana)  yang  besar pada metal terhadap produk‐produknya dalam bulan Agustus.  

Kemungkinan European Central Bank memperkenalkan rencananya Kamis ini untuk sepenuhnya membalikkan krisis utang yang  menekan zona euro ke dalam resesi yang memberikan mata uang tunggal Eropa suatu dorongan, yang mendorong harga emas  dalam euro ke level tertingginya tahun ini.  

Dollar kedepannya memangkas kenaikan terhadap dollar setelah survei menunjukkan manufaktur AS melorot kefase terdalamnya  yang lebih dalam tiga tahun pada bulan Agustus, rangkaian kontraksi dalam tiga bulannya, dan perusahaan‐perusahaan sektor  tersebut mengangkat karyawan lebih sedikit sejak akhir tahun 2009. 


OIL & COMMODITIES
Harga  oil  melemah  Selasa  lalu  karena  permasalahan  mengenai  perlambatan  pertumbuhan  ekonomi  dan  tertahannya  permintaan dari petroleum yang terhambat harapan untuk stimulus moneter dari bank sentral di AS dan Eropa.  

Pelemahan  data  manufaktur  AS  untuk  bulan  Agustus  dan  laporan  penurunan  pada  construction  spending  bulan  Juli  menekan pada oil dan ekuitas di Wall Street. 

"You need to see demand coming through," kata Michael Hewson, seorang analis pasar pada CMC Markets di London. "And  the only way you are going to get demand growth is if oil prices fall. Any upside in oil is going to be limited." 

Crude futures terdorong menguat sebelum sinyal‐sinyal yang berseberangan dari bankir Eropa berkenaan dengan potensi  langkah stimulus yang membantu mendorong dollar terhadap euro. Penguatan dollar tidak biasanya bearish pada oil yang  berdenominasi dollar.  

Terbatasnya penurunan harga oil, dengan industri oil AS memulai kembali operasi yang terhenti oleh badai Topan Isaac.  Hingga  Senin  sebelumnya  yang  mendekati  60  persen  dari  produksi  oil  lepas  pantai  dari  Teluk  Meksiko  masih  terhenti,  menurut laporan pemerintah AS.  


EURO ZONE
Euro  melemah  terhadap  dolar  AS  menyusul  berkembangnya  kekhawatiran  investor  akan potensi  kurangnya  detil  rencana  ECB  dalam  menangani  krisis  hutang  Uni  Eropa.  Namun  demikian  euro  masih  bergerak  dalam  kisaran  relatif  sempit,  investor  nampaknya  cenderung  mengambil  sikap  berhati‐hati  menjelang sidang ECB Kamis 06 September. Hingga akhir sesi New York euro tercatat melemah 0,27 persen terhadap dolar AS ke 1.2565. 

Perhatian  pelaku  pasar  masih  akan  tertuju  pada  sidang  ECB  pekan  ini,  dimana  rumor  mengenai  perkembangan  progress  rencana  ECB  terus  bergulir,  meningkatkan harapan investor bahwa ECB akan mengumumkan langkah terbaru guna meredam tingginya imbal hasil obligasi beberapa negara kawasan  Uni  Eropa.  Meskipun  demikian,  sebagian  analis  mewaspadai  kemungkinan  jika  hasil  sidang  ECB  nantinya  akan  mengecewakan  para  investor,  yang  potensial memberikan tekanan bagi euro.  

Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan bahwa KTT Uni Eropa 18‐19 Oktober akan memberikan solusi final bagi penanganan krisis Uni Eropa,  bukan hanya ditujukan untuk Yunani tapi juga untuk Spanyol. Pemerintah Spanyol hingga kini masih berkeras belum secara resmi meminta bailout dari Uni  Eropa. Sementara itu Perdana Menteri Italia Mario Monti menyatakan bahwa Uni Eropa harus mengambil langkah bersama guna menekan tingginya imbal  hasil obligasi beberapa negara di kawasan tersebut.  


U.K.
Sterling akhirnya ditutup melemah terhadap dolar AS setelah sempat menguat baik terhadap dolar dan euro pada sesi Selasa ditunjang rilis data aktifitas  sektor jasa yang mengungguli ekspektasi, mendukung spekulasi bahwa ekonomi Inggris akan dapat bangkit dari resesi. Sterling mencapai level tertinggi  sepanjang 2‐pekan terakhir terhadap dolar AS di 1.5909 sebelum akhirnya tercratat melemah 0,12 persen ke 1.5870 hingga akhir sesi New York. 

Data aktifitas sektor jasa Inggris yang dilansir oleh Markit/CIPS menunjukkan kenaikan pada periode Agustus menjadi 53.7, jauh mengungguli perkiraan  sebesar 51.1. Data tersebut menguatkan ekspektasi bahwa ekonomi Inggris pada akhirnya akan bisa bangkit dari resesi, mengingat sektor jasa mencakup  lebih dari 70 persen dari total ekonomi Inggris. Data tersebut seharusnya dijadwalkan rilis sesi Rabu 05 September, namun Markit/CIPS menyatakan  merilisnya sesi Selasa pasca ketidaksengajaan rilis data tersebut oleh pihak Reuters.  

Aktifitas  sektor  konstruksi  mengalami  kontraksi  pada  periode  Agustus  sehubungan  penurunan  order  terpesat  sejak  2009  silam.  Kontraksi  ini  semakin  meningkatkan kegamangan investor akan potensi pemulihan ekonomi, walaupun sektor kontruksi hanya mencakup 10 persen dari total ekonomi Inggris.  Pemerintah  Inggris  sebenarnya  sudah  meluncurkan  berbagai  langkah  untuk  mempertahankan  pertumbuhan  sektor  konstruksi,  diantaranya  dengan  memberikan komitmen bantuan senilai 50 miliar poundsterling dalam bentuk infrastruktur dan investasi bangunan perumahan dengan jaminan tertentu. 


JAPAN
Dolar AS menguat terhadap yen pada sesi Selasa, ditunjang oleh maraknya aksi beli para investor Jepang pasca penurunan tajamnya sejak high 79.66.  Meskipun demikian, dolar/yen masih bergerak dalam kisaran terbatas, gagal menembus level support penting dibawah level 78.00. Hingga akhir sesi New  York, dolar AS tercatat menguat 0,1 persen terhadap yen ke level 78.41. 

Bank of America Merril Lynch, Credit Suiise Group AG dan BNP Paribas SA memperkirakan GDP Jepang akan kembali terkontraksi pada triwulan ketiga‐ 2012 ini. Jika terjadi, maka akan merupakan kontraksi pertama sejak awal 2012 dimana saat itu Jepang dilanda tsunami dan gempa bumi.  

Kebuntuan  politik  di  Jepang  berkaitan  kubu  oposisi  yang  menghalangi  persetujuan  majelis  rendah  Jepang  terhadap  perundang‐undangan  yang  memungkinan penerbitan obligasi senilai 490 miliar USD (38,3 triliun yen, kemudian berpotensi memaksa Perdana Menteri Yoshihiko Noda mengadakan  pemilu  lebih  awal.  Berdasarkan  pemerintah,  jika  undang‐undang  tersebut  tidak  segera  ditetapkan,  batas  hutang  Jepang  akan  segera  terlampaui  pada  periode  Oktober  mendatang.  Selain  itu  juga  terdapat  ancaman  ketidakmampuan  pemerintah  untuk  menggelontorkan  stimulus  fiskal  guna  menunjang  pemulihan ekonomi negara tersebut.Hutang Jepang saat ini melebihi 200 persen dari total GDP negeri matahari terbit tersebut.


AUSTRALIA
Bank sentral Australia mempertahankan tingkat suku bunga pada level 3.5 persen dalam rangkaian tiga bulannya Selasa lalu yang mengatakan  pemangkasan  sebelumnya  belum  benar‐benar  terasa  pengaruhnya,  meskipun  penambang  lokal  lainnya  menyalahkan  export  prices  yang  memangkas rencana ambisi untuk ekspansi.  

Reserve  Bank  of  Australia  (RBA)  menutup  policy  meeting  bulan  Septembernya  dengan  menyuarakan  kehati‐hatian  pada  optimistik  ekonomi  domestik, suatu gambaran yang seharusnya didukung oleh gambaran pertumbuhan kuartal keduanya yang dirilis Rabu ini.  

Namun terdapat juga pengakuan yang meragukan Cina, suatu perubahan untuk bank sentral yang telah teguh dengan optimistik pada ekonomi  negara terbesar di Asia tersebut dan pasar ekspor Australia yang paling berharga.  

Harga  Australian  bond  futures  melorot  setelah  bank  sentral  mempertahankan  tingkat  suku  bunga  pada  level  3.5  persen  dan  mengatakan  keyakinannya bahwa permasalahan ekonomi Eropa akan diselesaikan.  


SWISS
Swiss  franc  diperdagangkan  sedikit  menguat  terhadap  dollar  Selasa  lalu,  yang  mencatatkan  penguatan  euro  dan  secara  luas  mengabaikan  pelemahan dari ekspektasinya data pertumbuhan ekonomi kuartal keduanya.  

Gross domestic product (GDP) turun 0.1 persen dalam kuartal keduanya dibandingkan dengan kuartal pertama, dari gambaran revisi 0.5 persen  untuk pertama kalinya dalam tiga bulan dan dibawah rata‐rata perkiraan analis untuk pertumbuhan 0.2 persen.  

Perekonomian Swiss tidak diekspektasi merosot dalam kuartal kedua karena krisis zona euro terkena pada negara yang telah kelihatan secara  relatif kebal terhadap mitranya, yang memberikan kedepannya pembenaran terhadap bank sentral untuk membatasi kenaikan the franc.  

Kontraksi yang mengejutkan 0.1 persen yang menggambarkan perkembangan di Swiss, permasalahan pada blok euro mulai menekan mitranya  yang sebelumnya terlihat kuat.