title cover

title cover

Thursday, October 25, 2012

Headline News 25.10.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  global  jatuh  pada  perdagangan  hari  Rabu  kemarin  setelah  investor  kecewa  dengan  hasil  laporan  laba  perusahaan,  sementara  euro  terkoreksi  ditengah  indikasi  bahwa  zona  euro  menghadapi  resiko  resesi  yang  lebih  dalam  dibandingkan  perkiraan  sebelumnya. 

Buruknya prospek keuangan perusahaan dan pendapatan laba yang di bawah perkiraan pada sejumlah perusahaan multinasional besar  AS memicu kegelisahan baru investor tentang perlambatan ekonomi, sementara tidak menyebutkan adanya peningkatan pasar tenaga  kerja  dalam  statement  The  Fed  semalam  telah  menyebabkan  tertekannya  bursa  saham  di  akhir  sesi.  The  Fed  menegaskan  kembali  sikapnya untuk mempertahankan suku bunga mendekati 0% hingga medio 2015 dan janjinya untuk melanjutkan langkah mendukung  pertumbuhan ekonomi yang saat in tengah memulih. Dalam sidangnya semalam, dewan kebijakan The Fed tidak mengubah rencananya  untuk  melakukan  pembelian  obligasi  berbasis  hipotek  senilai  $40  milyar  per  bulan  untuk  mendorong  turunnya  suku  bunga  dan  memperkuat  proses  pemulihan  ekonomi.  The  Fed  nampaknya  akan  bersikap  defensive  ditengah  kondisi  tingkat  pengangguran  yang  masih tinggi dan minimnya penciptaan lapangan kerja. 

Tiga  dari  perusahaan  besar  pembuat  senjata  AS  berhasil  melaporkan  laba  kuartal  ketiga  yang  melampaui  perkiraan  dan  menaikkan  proyeksinya  untuk  setahun  penuh,  meskipun  kemungkinan  adanya  tambahan  pemangkasan  anggaran  pertahanan  AS  berpotensi  meredupkan prospek industri persenjataan AS di tahun 2013 mendatang. Lockheed Martin Corp <LMT.N>, Boeing Co's <BA.N> defense  division  dan  Northrop  Grumman  Corp  <NOC.N>  melaporkan  laba  yang  lebih  tinggi  dan  strong  margins  meskipun  terjadi  penurunan  penjualan,  dimana  telah  mendorong  naiknya  saham  ketiga  perusahaan  tersebut  di  New  York  Stock  Exchange.  Saham  Boeing  <BA.N>  jatuh 0.15% ke $72.71, Northrop <NOC.N> turun 0.5% ke $69.33 namun Lockheed naik 2.1% ke $93.92.  

Berdasarkan data Thomson Reuters hingga hari Selasa, dari 161 perusahaan yang tergabung kedalam S&P 500 yang telah melaporkan  pendapatan labanya, 60% berhasil melampaui  ekspektasi pasar, jumlah prosentase yang menurun dari  67% dalam 4 kuartal terakhir.  Pendapatan laba diprediksi turun 2.2%dibandingkan dengan kuartal tahun lalu. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 25.19 poin atau 0.19% di 13,077.34. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> jatuh 4.36  poin atau 0.31% di 1,408.75. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> melemah 8.77 poin atau 0.29% di 2,981.70.  

Sebelumnya  data  ekonomi  Cina  menunjukkan  sektor  manufaktur  turun  dalam  12  bulan  berturut‐turut  di  periode  Oktober,  meskipun  indikasi perlambatan terlihat mereda dan memberikan dukungan positif bagi pasar. 

Euro jatuh terhadap dolar dan yen dipicu rilis buruk data Jerman yang diluar dugaan. Namun pelemahan euro terlihat terbatas setelah  menteri keuangan Yunani mengatakan Athena telah diberi waktu tambahan oleh pemberi pinjaman internasional untuk memberlakukan  pemotongan penghematan. Euro mencatat intraday low di $1.2918, level terendahnya dalam sepekan, sebelum akhirnya memangkas  kerugiannya dan bergerak di sekitar $1.2972, atau turun 0.1%. Aktifitas di sektor manufaktur dan jasa Jerman menurun dalam 6 bulan  terakhir di periode Oktober dipicu minimnya order, mengindikasikan ekonomi Jerman stagnan di semester kedua 2012. 

Bursa saham Eropa berhasil menahan koreksinya selama 3 hari terakhir, dengan indeks saham Eropa FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup  naik 0.5% di 1093.71, setelah terkoreksi 1.7% pada hari Selasa. Sedangkan indeks saham global MSCI turun 0.1% di 328.45. 

Harga minyak Brent jatuh dalam 7 sesi berturut‐turut pada hari Rabu menyusul naiknya stok minyak mentah AS dan rilis pesimis data  ekonomi  Eropa  yang  telah  mengimbangi  dukungan  positif  dari  prospek  meningkatnya  permintaan  minyak  dari  Cina.  Harga  minyak  berjangka Brent kontrak Desember jatuh 40 sen ke $107.89 per barel. Sedangkan untuk harga minyak mentah AS turun 94 sen di $85.73  per barel. 

Treasury AS tenor 10 tahun turun 8/32 engan yield 1.7889%. Emas jatuh di hari Rabu hanya sedikit di atas $1,700 per ounce usai muncul  pernyataan The Fed semalam. Harga emas spot turun 0.3% di $1,703.20 per ounce setelah menembus level intraday low di $1,698.70,  level terendahnya sejak 7 September.  


GOLD & COMMODITIES
Emas merosot dibawah level $1,700 pe ons Rabu lalu untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu dari pernyataan kebijakan the Fed AS  yang yang terjebak dengan rencananya sendiri untuk menjaga stimulus hingga pasar tenaga kerja membaik tetapi membuat beberapa  kejutan dalam pernyataan kebijakannya.   

Logam mulia merosot Selasa lalu 1.2 persen karena kekhawatiran perekonomian yang menekan ekuitas dan komoditas. Pada awal Rabu  lalu, logam mulia menguat setelah survei pada purchasing managers Cina mengalami recovery moderat bulan Oktober.  

Analis  mengatakan  the  Federal  Open  Market  Committee  terlihat  masih  tetap  pada  stimulus  pembelian  obligasi  ketika  rilis  policy  statement Rabu lalu. The Fed telah siap diindikasikan akan menunjukkan tindakan yang lebih dari biasanya yang menunjukkan penguatan  ekonomi untuk menghentikan stimulus.  

"Gold is starting to adjust to the reality that there will be deflation forces continue to assert themselves in the weeks and months ahead," 
kata James Dailey, seorang portfolio manager pada TEAM Financial Asset Management, yang memiliki aset $215 juta.  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak Brent jatuh dalam 7 sesi berturut‐turut pada hari Rabu menyusul naiknya stok minyak mentah AS dan rilis pesimis data  ekonomi Eropa yang telah mengimbangi dukungan positif dari prospek meningkatnya permintaan minyak dari Cina. 

Stok minyak mentah AS melonjak 5.9 juta barel pekan lalu, jauh di atas proyeksi pasar 1.9 juta barel kenaikannya, demikian laporan dari  U.S. Energy Information Administration. 

Stok bensin juga naik melampaui ekspektasi, namun total stok minyak suling turun sedikit di bawah ekspektasi pasar dan permintaan  untuk produk ini selama empat minggu sebelumnya berada di bawah periode yang sama tahun lalu. 

Harga minyak awalnya sempat terangkat ketika sebuah survey PMI menunjukkan ekonomi CIna sedang merangkak naik secara perlahan  dari periode pertumbuhan terlemahnya dalam 3 tahun. Data HSBC Flash Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) menembus  level tertinggi 3 bulan di 49.1 di bulan Oktober dan sempat mendorong naiknya harga minyak, namun angkanya tersebut masih di bawah  level kritis 50 yang menunjukkan sektor masih mengalami kontraksi. 

Harga minyak berjangka Brent kontrak Desember jatuh 40 sen ke $107.89 per barel. Adapun level intraday low Rabu di $106.80 adalah  yang terendah sejak 20 September. Terakhir kali Brent mencatat penurunan berturut‐turut dalam 7 sesi pada Juli 2010.  Sedangkan untuk harga minyak mentah AS turun 94 sen di $85.73 per barel, setelah terkoreksi ke $84.94, level terendahnya sejak 12 Juli. 


EURO ZONE
Presiden  European  Central  Bank  Mario  Draghi  membuat  pertahanan  yang  hebat  pada  rencana  pembelian  obligasi  untuk  menenangkan  krisis  utang  zona  euro,  mengatakan  anggota  parlemen  Jerman  mengkhawatirkan pada illegal funding dari pemerintah atau memicu inflasi yang salah.  

Negara  anggota  zona  euro  terbesar  Jerman  sedang  tertekan  ke  dalam  memburuknya  perekonomian  blok  mata  uang  tersebut,  survei  bisnis  memperkirakannya  Rabu  lalu,  karena  data  yang  menandai  pelambatan pada Cina yang kemungkinan berkurang.   

Tekanan yang dimulai di Yunani dan menyebar ke negara‐negara kecil zona euro yang secara jelas menekan pada bulan Oktober, menandai bulan terburuknya untuk 17‐anggota blok sejak berkembang dari  resesi yang lebih dari tiga tahun yang lalu.  

Business  confidence  Jerman  dan  aktivitas  melorot  pada  bulan  Oktober,  yang  memicu  kembali  pembicaraan  bahwa  negara  dengan  ekonomi  terbesar  di  Eropa  kemungkinan  menghadapi  resesi  dan  menghilangkan keraguan seberapa besar dari kerusakan krisis utang zona euro yang ditimbulkan. Ifo Business sentiment Jerman secara mengejutkan menjadi 100.0 pada Oktober, rangkaian penurunan  enam kalinya dan ke level terendahnya sejak bulan Februari 2010, ditandai perkiraan level terendahnya pada polling Reuters dari 45 ekonom.




U.K.
Sterling menembus level tertinggi 1 pekan terhadap euro dan menguat terhadap dolar di sesi Rabu kemarin dipicu rilis mengecewakan data ekonomi Eropa, dan rally sterling  masih akan bergantung pada rilis data PDB‐Q3 Inggris pada hari Kamis ini, yang diprediksi tumbuh 0.6% setelah mengalami kontraksi dalam 3 kuartal terakhir. 

Euro melemah 0.6% terhadap sterling ke sekitar 0.8085 pound, terkoreksi jauh di bawah MA‐200 di 0.8108 pound dan membuka peluang untuk berlanjutnya koreksi, dengan  areal support berikutnya berada di sekitar 0.8055 pound ‐‐‐ level terendah 16 Oktober.  Euro juga terkoreksi terhadap dolar setelah rilis buruk data ekonominya menambah keprihatinan terhadap masalah krisis utang kawasan. 

Sterling menguat 0.5% di sekitar $1.6023, rebound dari level terendah 6 pekan di $1.5914 yang dicapai hari Selasa sebelumnya, meskipun investor masih enggan memborong  mata uang tersebut dalam jumlah besar sebelum dirilisnya data PDB‐Q3 Inggris. 

Jika data PDB‐Q3 dirilis buruk, maka akan membuka peluang lebih besar bagi BoE untuk melanjutkan program quantitative easing (QE) yang berpotensi melemahkan sterling. 

Sementara  data  ekonomi  Inggris  menunjukkan  order  pabrikan  jatuh  diluar  dugaan  di  bulan  Oktober,  menambah  kekhawatiran  bahwa  pemulihan  ekonomi  
yang  sedang  berlangsung nampaknya tidak akan bertahan lama. Survey dari Confederation of British Industry turun ke ‐23 di bulan Oktober dari ‐8 di bulan September sebelumnya, level  terendah sejak Desember 2011, dan berada di bawah level ekspektasi ekonom yang paling pesimis sekalipun.


JAPAN
Benchmark obligasi pemerintah Jepang sedikit menguat Rabu lalu, karena kekecewaan earning AS yang menekan risk appetite investor, dan sektor yang underperformed dari  kekhawatiran mengenai situasi fiskal Jepang.    

DuPont  <DD.N>  dan  United  Technologies  <UTX.N>  mencatatkan  earning  kuartalan  yang  mengecewakan  Selasa  lalu,  menambah  permasalahan  mengenai  pengaruh  dari  perlambatan ekonomi global pada earnings. Japan's Nikkei stock average <.N225> anjlok 0.7 persen Selasa lalu, telah mencatakan rangkaian kenaikan dalam tujuh harinya, yang  mendukung lending untuk obligasi.  

"The rebound in JGB futures is because of falls in U.S. and Japanese equities, plus the BOJ monetary policy easing expectation is supportive," kata Naomi Muguruma, senior fixed  income strategist pada Mitsubishi UFJ Morgan Stanley.  


AUSTRALIA
Dollar  berada didekat  level  tertinggi  tiga  bulannya  versus  yen  Rabu  lalu,  didukung  oleh harapan  untuk  kebijakan  moneter  yang  ultra  longgar  Bank  of  Japan,  sementara  itu  Australian dollar naik karena para trader memangkas perkiraan pada bank sentral untuk memangkas tingkat suku bunga bulan depan.  

Australian dollar naik 0.5 persen ke level $1.0313 <AUD=D4>, yang telah memperluas kenaikannya setelah survei pada manufaktur Cina yang mengurangi kekhawatiran pada  hard landing untuk negara dengan ekonomi terbesar kedua didunia tersebut.  

Consumer prices Australia naik secara mengejutkan sebesar 1.4 persen dalam kuartal ketiga karena biaya energi memicu pada perkenalan terhadap carbon tax, yang membawa  mata uang lokal naik karena pasar membagi ekspektasi pada kecepatan dan skala lebih lanjut pada pemangkasan tingkat suku bunga.  


SWISS
Dolar melanjutkan penguatannya terhadap franc Swiss ditengah absennya data ekonomi Swiss dan sikap investor yang cenderung menjauhi aset beresiko. 

Dolar menguat 0.1% terhadap franc Swiss di sekitar 0.9335 franc. Sementara euro melemah terhadap franc Swiss di sekitar 1.2095 franc. 

Pasar akan mencermati data Kof Swiss pada hari Jumat besok sekitar pukul 14.00 wib.