US & GLOBAL
• Bursa saham melemah dan euro mencapai titik terendah dalam 2‐tahun terakhir terhadap dolar serta harga minyak merosot lebih dari 3 persen pada sesi Jumat 06 Juli lalu setelah rilis data sektor ketenagakerjaan AS yang mengecewakan, meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi Amerika.
• Berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja AS, non‐farm payrolls hanya naik 80.000 pada periode Juni, lebih rendah dari perkiraan, dan belum dapat secara signifikan menekan level pengangguran yang sudah mencapai 8,2 persen dari total angkat kerja di Amerika. Kondisi tersebut juga menambah bukti bahwa krisis utang Eropa membebani pertumbuhan global. Meskipun penciptaan lapangan kerja lebih rendah dari yang diharapkan, banyak investor mengatakan hal itu belum terlampau buruk untuk dapat memacu The Federal Reserve meluncurkan pelonggaran kuantitatif putaran ketiga. Lebih dari dua pertiga saham perusahaan yang diperdagangkan pada kedua bursa New York Stock Exchange dan Nasdaq melemah.
• Harga komoditas jatuh karena rilis data pekerjaan memicu kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global dan kemungkinan penurunan bahan mentah. Selain kemerosotan harga minyak, tembaga juga turun 2 persen dan emas merosot lebih dari 1 persen, mendorong indeks 19‐ komoditas Thomson Reuters CRB <CRB.> mencapai kinerja terburuk sejak 15 Desember.
• Harga obligasi pemerintah AS dan Jerman melonjak seiring aksi beli para investor terhadap aset safe haven.
• Data sektor ketenagakerjaan Amerika dirilis sehari setelah ECB memangkas tingkat suku bunga acuan, kemudian lebih lanjut meredam daya tarik euro, dan otoritas Cina dan Bank of England yang juga mengumumkan pelonggaran moneter lebih lanjut. Dengan tingkat suku bunga AS sudah mendekati level nol, pelonggaran moneter di Eropa dan Cina mengurangi keuntungan suku bunga relatif untuk memegang dolar AS.
• Euro <EUR=> turun 1 persen ke level terendah dua tahun di 1,2264 sebelum rebound ke 1,2296, dan mencatat penurunan 0,77 persen. Sementara itu Dolar AS naik ke level tertinggi dalam kurun 1‐1/2‐tahun terhadap Swiss franc.
• Pada penutupan di bursa Wall Street, Dow Jones Industrial Average <DJI.> turun 124,20 poin atau 0,96 persen ke 12,772.47. Indeks Standard & Poor 500 <. SPX> turun 12,90 poin atau 0,94 persen ke 1,354.68. Nasdaq Composite Index <IXIC.> turun 38,79 poin atau 1,30 persen ke 2,937.33.
• Data sektor ketenagakerjaan mengikuti rilis data fundamental ekonomi lainnya pekan lalu yang juga suram, diantaranya data manufaktur yang melemah pada periode Juni dan pertumbuhan sektor jasa yang melambat ke level terendah sejak Januari 2010.
• Bursa saham Eropa mencatat kinerja terburuk dalam kurun dua pekan terakhir, dimana indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> anjlok 1 persen ke 1,033.77 poin. Sedangkan bursa saham global <MIWD00000PUS.> berakhir turun 1 persen.
• Tingkat biaya pinjaman Spanyol naik kembali di atas level 7 persen pada Jumat 09 Juli seiring meluruhnya dampak dari European Summit sepekan sebelumnya dan penurunan suku bunga ECB pada hari Kamis belum dapat memulihkan minat investor pada aset berisiko.
• Harga minyak mentah Amerika <CLc1> ditutup turun 2,77 USD ke 84,55 USD per barel. Sedangkan harga emas anjlok 1,6 persen ke 1579 USD per troy ounce.
GOLD & COMMODITIES
• Emas melemah lebih dari 1.5 persen pada perdagangan yang choppy Jumat lalu karena investor berbalik mencari aman pada dollar AS, melepaskan euro dan logam mulia setelah data AS menunjukkan para pemberi kerja merekrut pada kenaikan tipis di bulan Juni. Logam mulia telah anjlok 1 persen dalam mingguannya.
• U.S. non‐farm payrolls mengalami kenaikan hanya 80,000 jobs di bulan Juni, turun tipis dari perkiraan meskipun sedikit naik dari revisi bulan Mei yang berjumlah 77,000. Tingkat pengangguran bertahan dilevel 8.2 persen.
• Emas pada awalnya mengalami rally dalam merespon terhadap laporan tersebut, menyentuh level tertinggi hariannya $1,609.39 per ons dalam gambaran bahwa suramnya laporan tersebut akan menekan the Fed untuk menenangkan kebijakan moneter kedepannya.
• Silver <XAG=> melorot 2.5 persen ke level $26.97 per ons.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak mentah anjlok lebih dari 2 persen Jumat lalu karena laporan yang menunjukkan moderatnya pertumbuhan jobs AS pada bulan Juni yang menambah permasalahan mengenai suramnya ekonomi dan permintaan untuk petroleum, dan karena bertumbuhnya ekspektasi bahwa Norwegia akan bertindak untuk mengembalikan pemogokan pekerja minyak disana menjadi bekerja kembali.
• Pemogokan dan pelarangan bekerja di Norwegia dan berlanjutnya tensi berkenaan persengketaan program nuklir Iran yang membawa harga Brent crude untuk merosot tajam yang turun 2.51 USD ke level $98.19 yang mencatatkan level terendahnya $97.73, dengan U.S. crude turun tajam lebih dari 3 persen dan mencatatkan pelemahan 51 sen dalam mingguannya.
• Pemberi pekerja AS menambah lebih sedikit jobs pada bulan Juni dari ekspektasi oleh analis, dan tingkat pengangguran bertahan pada level 8.2 persen, yang mendorong kekhawatiran krisis utang Eropa yang mengubah perekonomian AS ke fase lambatnya.
• "People were looking for something better, some indicator that may show we're crawling out of this trough," kata Nigel Gault, kepala ekonom AS pada IHS Global Insight. "But everything here says we're still in it."
EURO ZONE
• Euro jatuh ke level terendah 2 tahun terhadap dolar pada hari Jumat setelah laporan menunjukkan jumlah pekerjaan yang tersedia di bulan Juni lebih sedikit dibandingkan perkiraan pasar, dimana memicu meningkatnya risk aversion (keengganan untuk mengoleksi aset beresiko) dan mendorong naiknya aset‐aset aman menyusul sejumlah bank sentral dunia belum lama ini memangkas suku bunganya. Laporan tersebut memberikan indikasi krisis utang Eropa telah melemahkan perekonomian AS.
• Laporan pesimis data ketenagakerjaan AS muncul sehari setelah bank sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 0.75% dan telah menenggelamkan euro lebih lanjut, ditambah adanya laporan bahwa bank sentral Cina dan Inggris melonggarkan kebijakan moneternya.
• Dengan kondisi suku bunga AS yang mendekati 0%, maka pelonggaran kebijakan moneter di Eropa dan Cina telah mengurangi keuntungan diferensiasi suku bunga antara euro dengan dolar.
• Data dari Departemen Tenaga Kerja AS akhir pekan kemarin melaporkan jumlah pekerjaan yang tersedia di bulan Juni hanya sebanyak 80.000, sedikit di bawah ekspektasi pasar 90.000, setelah mencatat 77.000 pekerjaan di bulan Mei sebelumnya. Adapaun data bulan Mei adalah revisi naik dari laporan awal 69.000.
• Euro terkoreksi 1% ke level terendah 2 tahun di $1.2264 sebelum rebound dan bergerak di sekitar $1.2270. Euro tercatat telah merosot 3.08% terhadap dolar dalam sepekan terakhir dan mencatat kinerja mingguan terburuknya sejak pekan per 11 September.
• Sebuah jajak pendapat oleh Reuters usai ECB memangkas suku bunganya menunjukkan pasar memprediksi ECB akan melanjutkan penerapan kebijakan moneter longgar dalam beberapa bulan kedepan, termasuk pemberian pinjaman lunak jangka panjang untuk perbankan.
• Tumbuhnya kekecewaan atas langkah terbaru untuk menyelesaikan krisis utang Eropa dan kebijakan pelonggaran moneter oleh bank‐bank sentral utama dunia akan mendominasi sentimen pasar pada minggu mendatang, dengan investor ekuitas juga bersiap untuk musim laporan laba perusahaan yang baru.
• Pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi di depan parlemen Eropa pada hari Senin diikuti oleh pertemuan para menteri keuangan zona euro akan membuat permasalahan krisis Eropa akan menjadi pusat perhatian. Sidang FOMC akan absen hingga akhir bulan ini, namun minutes dari sidang FOMC 19‐20 Juni akan dirilis hari Rabu dan akan menjadi sorotan pasar.
U.K.
• Sterling mencapai level tertinggi dalam kurun 3‐1/2 tahun terakhir terhadap euro menyusul rilis laporan sektor ketenagakerjaan Amerika yang meningkatkan kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi global. Kondisi ini kemudian kembali meningkatkan kekhawatiran akan krisis hutang Uni Eropa dan memangkas minat investor terhadap euro, yang kemudian diantaranya mengalihkannya ke sterling.
• Euro anjlok ke level terendah sejak November 2008 di 79.30 terhadap sterling, level support selanjutnya terletak pada kisaran 77.00 yang merupakan level terendah sejak Oktober 2008. Sedangkan sterling sendiri anjlok terhadap dolar AS ke level terendah sejak 12 Juni silam di 1.5459 akibat maraknya aksi beli investor terhadap aset safe haven setelah rilis data sektor ketenagakerjaan Amerika memunculkan kembali kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi negara tersebut, meredam minat terhadap aset beresiko.
• Pekan ini pelaku pasar akan disugui sejumlah rilis data diantaranya data retail sales yang dilansir oleh BRC pada sesi 09 Juli yang diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 2 persen. Selanjutnya akan rilis data industrial output untuk periode Mei (rilis 10 Juli)yang diperkirakan memburuk menjadi ‐0,2 persen dan dalam basis antar tahun melemah lebih jauh ke ‐2,1 persen.
JAPAN
• Dolar terkoreksi 0.25% ke 79.76 yen setelah data menunjukkan jumlah pekerjaan yang tersedia di AS di bulan Juni lebih sedikit dari perkiraan pasar, dimana memicu meningkatnya risk aversion (keengganan untuk mengoleksi aset beresiko) dan mendorong naiknya aset‐aset aman menyusul sejumlah bank sentral dunia belum lama ini memangkas suku bunganya.
• Data dari Departemen Tenaga Kerja AS akhir pekan kemarin melaporkan jumlah pekerjaan yang tersedia di bulan Juni hanya sebanyak 80.000, sedikit di bawah ekspektasi pasar 90.000, setelah mencatat 77.000 pekerjaan di bulan Mei sebelumnya. Adapaun data bulan Mei adalah revisi naik dari laporan awal 69.000.
• Janji pemerintah untuk menetapkan dua anggota baru dewan kebijakan BOJ nampaknya belum akan terealisasi disaat bank sentral menggelar sidangnya pekan ini. Kepala Sekretaris Kabinet Osamu Fujimura membuat pernyataan dalam konferensi pers setelah rapat kabinet.
• Parlemen Jepang bulan lalu menyetujui nominasi dari dua ekonom terkemuka sebagai anggota dewan kebijakan bank sentral, yang akan membawanya ke kekuatan penuh untuk pertama kalinya sejak awal April.
• Tumbuhnya kekecewaan atas langkah terbaru untuk menyelesaikan krisis utang Eropa dan kebijakan pelonggaran moneter oleh bank‐bank sentral utama dunia akan mendominasi sentimen pasar pada minggu mendatang, dengan investor ekuitas juga bersiap untuk musim laporan laba perusahaan yang baru.
• Pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi di depan parlemen Eropa pada hari Senin diikuti oleh pertemuan para menteri keuangan zona euro akan membuat permasalahan krisis Eropa akan menjadi pusat perhatian. Sidang FOMC akan absen hingga akhir bulan ini, namun minutes dari sidang FOMC 19‐20 Juni akan dirilis hari Rabu dan akan menjadi sorotan pasar.
AUSTRALIA
• Pada Jumat lalu terjadi kenaikan tipis dan penurunan untuk Australian dollar meskipun sempat mengalami kenaikan ke level tertingginya dalam dua bulan yang didukung berita positif yang keluar dari Eropa.
• Pada pukul 1700 Australian dollar diperdagangkan pada level 102.55 sen AS, turun dari kinerja Kamis lalu dimana ditutup dilevel 102.68 sen AS.
• Telah diperdagangkan pada level 81.88 Japanese yen, naik dari 81.78 yen, dan 82.92 sen euro, menguat dari level 81.92 sen.
• Harga Australian bond future ditutup beragam setelah pada awalnya merosot dari berita bahwa bank sentral di Eropa dan Cina telah memberikan stimulus kedepannya untuk membantu pertumbuhan (ekonomi).
SWISS
• Swiss consumer prices merosot pada bulan Juni dalam basis bulanan untuk pertama kalinya sejak bulan Januari, data menunjukkannya Jumat lalu, mendukung keyakinan Swiss National Bank yang membatasi (kenaikan) terhadap euro adalah kebijakan yang tepat untuk melindungi perekonomiannya.
• Consumer prices turun 0.3 persen selama bulan Juni dan anjlok 1.1 persen dari tahun lalu, the Federal Statistics Office mengatakannya.
• Penurunan yang meluas yang bersamaan dengan ekspektasi, sebagian besar berkenaan dengan anjloknya harga oil dan dimulainya penjualan musim panas, kantor statistik mengatakannya.
• Kelanjutan penurunan pada basis bulanan didukung komentar oleh Presiden SNB Thomas Jordan dalam wawancara surat kabar akhir pekan yang mempermasalahkan Swiss yang menghadapi deflasi daripada inflasi.
• The Swiss franc sedikit merosot ke level terendah satu bulannya terhadap dollar Jumat lalu, mengikuti euro setelah European Central Bank memangkas tingkat suku bunga ke level terendahnya.
• ECB memangkas menjadi 0.75 persen Kamis sebelumnya dan mengurangi suku bunga deposito menjadi nol untuk membantu menanggulangi krisis utang zona euro. ECB telah menahan diri untuk mengambil langkah‐langkah yang lebih drastis, yang membawa euro turun tajam dan menekan the franc anjlok juga.