title cover

title cover

Wednesday, February 8, 2012

Headline News 08.02.12


US & GLOBAL 


• Euro menembus level tertinggi 8 pekan terhadap dolar, mengangkat saham dan komoditas menyusul indikasi bahwa kesepakatan restrukturisasi utang Yunani mendekati penyelesaian, namun rally terhambat setelah pertemuan utama Yunani ditunda sehari. Euro menguat setelah Yunani ditengarai akan segera mencapai kesepakatan untuk menerima dana bailout senilai 130 milyar euro.  


• Pejabat Yunani mengatakan pemerintah sedang menyusun kesepakatan untuk mendapat pengesahan oleh para pemimpin politik, meningkatkan harapan bahwa partai politik akan setuju untuk melakukan tindakan penghematan yang diminta sebagai syarat untuk memperoleh paket penyelamatan senilai 130 miliar euro. Namun sidang tersebut ditunda hingga Rabu ini karena draft perjanjian yang dimaksud belum tersedia.


• Euro sempat melonjak lebih dari 1% ke level intraday high $1.3270, menembus level tertinggi sejak 12 Desember. Setelah memangkas sejumlah keuntungan, euro kemudian bergerak di sekitar level intraday high, dan tercatat naik 1%.


• Pemimpin politik Yunani telah menolak keras rencana penghematan, dimana pertemuan sudah ditunda dari Senin‐Selasa, karena sudah pasti berarti penurunan besar dalam standar hidup bagi banyak orang Yunani.


• Standard & Poor's 500 Index telah naik hampir 7% sepanjang tahun ini dipicu rilis data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan.   Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 33.07 poin atau 0.26% di level 12,878.20. Sedangkan S&P <.SPX> naik 2.72 poin atau 0.20% di level 1,347.05. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 2.09 poin atau 0.07% di level 2,904.08.   


• Pernyataan Kepala The Fed Ben Bernanki di depan Kongres, yang mencerminkan pernyataannya pekan lalu, juga kembali menegaskan tekadnya untuk mencegah krisis Eropa agar tidak merusak perekonomian AS. Testimoni tersebut juga membantu meningkatkan minat beli terhadap aset‐aset beresiko.


• Bursa Eropa, yang tercatat naik lebih dari 6% tahun ini, terkoreksi karena rilis buruk laporan laba dari Swiss bank UBS AG yang mengindikasikan bahwa krisis utang kemungkinan menyebar ke sektor perbankan. Saham UBS turun 1.4% di Zurich dan 0.7% di New York. Sementara FTSEurofirst 300 <.FTEU3> index untuk saham‐saham ternama Eropa memangkas kerugian menyusul rally euro. Indeks ditutup melemah 0.22% di 1,072.79. Sedangkan indeks ekuitas dunia yang terangkum kedalam MSCI <.MIWD00000PUS> bertambah 0.3%, setelah melonjak hampir 9% tahun ini.


• Harga emas memangkas kerugian awalnya dan berhasil rebound ke teritorial positif, dipicu rally euro. Harga emas spot naik $25.54 ke $1,745.30 per ounce.   Harga minyak juga naik, dengan Brent crude <LCOc1> ditutup naik 30 sen di $116.23 per barel, sementara U.S. crude <CLc1> ditutup naik $1.50 di $98.41.


GOLD & COMMODITIES 


• Harga emas berbalik kembali ke daerah positifnya Selasa lalu, menekan penurunan awalnya bersamaan dengan rally euro setelah pejabat resmi Yunani mengatakan pemerintah menyusun kesepakatan pada bailout berikutnya.   


• Spot emas <XAU=> meningkat 0.3 persen ke level $1,723.89 per ons pada pukul 1502 GMT, yang pada awalnya telah anjlok ke level terendahnya $1,709.29 per ons, sementara itu U.S. gold futures <GCv1> untuk pengiriman Februari menguat $1.70 ke level $1,726.60.   


• Pejabat pemerintah Yunani mengatakan pemerintahnya mempersiapkan teks perjanjian bailout senilai 130 milyar yang akan menempatkan pemimpin politik untuk menyetujuinya, memperkirakan Yunani sangat berminat melakukan pembicaraan dengan pemilik dana pada dana penyelamatan.  


• Suatu kesimpulan terhadap diskusi kemungkinan akan mendukung emas, meskipun telah berjuang untuk menjaga momentum kenaikannya karena pasar menunggu lebih banyak informasi.   


• "If we do get a resolution of the current standoff, then gold will likely benefit," kata Anne‐Laure Tremblay, seorang analis pada BNP Paribas.   


• "The main downside risk lies with failure to reach an agreement between the Greek government and its creditors, which would open the door to a default. Such an event  ‐ or market perception that this event will occur  ‐ would likely trigger liquidation across asset classes, including gold."