title cover

title cover

Tuesday, July 10, 2012

Headline News 10.07.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  global  masih  melemah  pada  sesi  Senin  menyusul  berlanjutnya  kekhawatiran  investor  tentang  data  ekonomi  di  Asia  yang  mengecewakan, sementara itu  menteri‐menteri keuangan Uni Eropa kembali bertemu untuk mengatasi krisis utang zona euro.Bursa saham Wall  Street berakhir melemah karena investor juga menyiapkan diri untuk dimulainya musim corporate earnings untuk kuartal kedua. 

Data inflasi Cina dirilis lebih lemah dari perkiraan dan terjadi penurunan rekor dalam pesanan mesin Jepang menambah suram rilis data sektor  ketenagakerjaan AS pada Jumat pekan lalu, menimbulkan kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi global. 

Keraguan bahwa pertemuan menteri keuangan zona euro akan menghasilkan kemajuan lebih jauh menurunkan sentimen, sedangkan imbal hasil  obligasi Spanyol dan Italia naik ke level yang disebut sebagai unsustainable. Para diplomat mengatakan pada Senin bahwa Eropa akan memberikan  Spanyol  ekstra  perpanjangan  waktu  untuk  mencapai  target  defisit  setelah  menguraikan  penghematan  anggaran  lebih  lanjut  untuk  pertemuan  menteri keuangan di Brussels. 

Spekulasi  bahwa  para  pemangku  kebijakan  akan  melangkah  dengan  upaya  lebih  lanjut  untuk  meningkatkan  perekonomian  membantu  untuk  membatasi kerugian. Euro berhasil bangkit terhadap dolar AS pasca pelemahan ke level terendah sejak 2‐tahun terakhir. Euro <EUR=> berakhir  naik 0,2 persen terhadap dolar pada  1,2314. 

Indeks  FTSEurofirst  300  <.  FTEU3>  berakhir  turun  0,4  persen  pada  1,030.09.  Indeks  bursa  saham  global  MSCI  <MIWD00000PUS.>,  terpukul  pelemahan sesi Asia, turun 0,6 persen. 

Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.>jatuh 36,18 poin atau 0,28 persen, ke 12,736.29. Indeks Standard & Poor 500 <. SPX> turun 2,22 poin  atau 0,16 persen, ke 1,352.46. Nasdaq Composite Index <IXIC.> turun 5,56 poin atau 0,19 persen, ke 2,931.77. 

Di  Amerika  Serikat,  investor  mengalihkan  perhatian  pada  rilis  laporan  keuangan  Alcoa  pasca  penutupan  bursa.  Produsen  aluminium  tersebut  melaporkan kerugian bersih kuartal kedua karena harga logam merosot tapi penghasilan tidak termasuk penjualan item mengalahkan ekspektasi.  Saham Alcoa naik lebih tinggi di perdagangan setelah penutupan bursa. 

Sementara  itu,  Presiden  Bank  Sentral  Eropa  Mario  Draghi  tetap  membuka  pintu  untuk  pemangkasan  suku  bunga  lebih  lanjut  setelah  ECB  memangkas suku bunganya ke rekor 0,75 persen rendah pekan lalu. 

Harapan bank sentral AS akan merilis QE3 mendorong naiknya harga obligasi AS lebih tinggi, dengan imbal hasil yang mendekati level terendah  sepanjang sejarah. Obligasi tenor 10‐tahun AS <UST10Y=RR> harganya naik 12/32 dengan imbal hasil 1,52 persen. 

Harga minyak mentah naik akibat pemogokan oleh pekerja dan penutupan sementara yang direncanakan oleh perusahaan yang mengancam akan  menutup produksi minyak mentah Norwegia secara keseluruhan. Harga minyak Brent <LCOc1> naik  2,04 USD ke 110,23 USD per barel dan US  <CLc1> mentah ditutup naik 1,54 USD ke 85,99 USD.  




GOLD & COMMODITIES
Emas ditutup naik pada volume perdagangan yang tipis Senin lalu setelah penurunan tajam sebelumnya, didorong menguat  oleh  harga  komoditas  dan  didukung  sebagian  oleh  turunnya  data  inflasi  dari  Cina  dan  penurunan  tipis  pada  dollar,  meskipun ketidakpastian berkenaan dengan outlook dari tingkat suku bunga AS khususnya investor yang berhasrat pada  logam mulia.  

Laporan  bulanan  employment  AS  menunjukkan  80,000  pekerja  bertambah  pada  non‐farm  payrolls  bulan  Juni,  ditutup  mendekati  ekspektasi  dengan  investor  sedikit  yakin  untuk  langkah  agresif  yang  merupakan  salah  satu  cara  atau  lainnya  pada putaran ketiga dari pembelian obligasi.  

Polling  ekonom  oleh  Reuters  saat  ini  melampirkan  peluang  70  persen  pada  the  Fed  untuk  memulai  putaran  QE3  dari  quantitative easing atau pembelian obligasi pemerintah untuk menurunkan borrowing costs. Ini memperkirakan telah naik  dari perkiraan 50 persen pada ahir Juni lalu. 




OIL & COMMODITIES
Oil  terdorong  naik  Senin  lalu  karena  pemogokan  oleh  pekerja  dan  telah  merencanakan  penghentian  pekerjaan  oleh  perusahaaan yang mengancam untuk menghentikan sepenuhnya produksi minyak mentah Norwegia, menekan pelemahan  data dari Jepang yang juga menekan harga ekuitas.  

Penurunan dari ekspektasinya data inflasi Cina dan laporan yang menunjukkan machinery orders Jepang merosot ke fase  terendahnya pada bulan Mei yang menekan ekuitas dan menahan harga oil, meskipun ekspektasi bahwa Cina kemungkinan  melakukan kebijakan moneter yang lebih longgar untuk menstimulasi pertumbuhan yang mendukung pada oil.  

Negosiasi  hari  Minggu  lalu  antara  para  pekerja  Norwegia  dan  majikan  berkenaan  dengan  bayaran  (gaji)  dan  pensiun  sebenarnya  tidak  dapat  menyelesaikan  persengketaan,  meningkatkan  momok  penutupan  untuk  pertama  kalinya  dari  industri minyak Norwegia yang telah lebih dari 25 tahun beroperasi. 



EURO ZONE
Presiden ECB Mario Draghi masih membuka peluang untuk kemungkinan dilanjutkannya pemangkasan suku bunga, dengan mengatakan  bank sentral akan membuat keputusan berdasarkan perkembangan data ekonomi yang terjadi. 

Pemangkasan  suku  bunga  deposito  ECB  lebih  lanjut  di  bawah  0%  nampaknya  tidak  akan  banyak  berdampak  pada  prospek  ekonomi,  demikian pendapat dari dewan kebijakan ECB Ewald Nowotny. Kemungkinan dampak yang lebih besar akan terlihat pada besarnya risk  aversion di pasar. Ia juga memperkirakan kemungkinan suku bunga acuan akan kembali dipangkas. 

Pembicaraan  antara  para  pemimpin  keuangan  Eropa  masih  terus  disorot  pasar,  meskipun  nampaknya  tidak  akan  membawa  banyak  kemajuan. Pesimisme pasar ini telah menekan obligasi Spanyol dan Italia, dengan yield mereka kembali naik ke level unsustainable

Euro nampaknya masih akan melanjutkan tekanannya seiring terbukanya peluang untuk kelanjutan pemangkasan suku bunga. 




U.K.
Sterling berakhir menguat terhadap dolar AS pada sesi awal pekan ini masih terdampak rilis data non‐farm payrolls Amerika akhir pekan lalu yang  dirilis dibawah perkiraan analis. Sementara itu sterling justru berakhir relatif stagnan terhadap euro setelah berhasil membukukan level tertinggi  sejak 3‐1/2 tahun lalu terhadap mata uang tunggal zona eropa tersebut seiring berlanjutnya kekhawatiran para investor terhadap krisis hutang  kawasan tersebut. 

Krisis hutang kawasan Uni Eropa menjadikan investor mengalihkan asetnya kepada sterling sebagai mata uang alternatif yang relatif lebih aman  daripada euro. Dengan kondisi ini para analis memperkirakan sterling masih berpotensi melanjutkan penguatan terhadap euro. Sementara itu  terhadap dolar AS, sterling juga masih berpotensi menguat seiring berkembangnya ekspektasi pelonggaran moneter The Fed menyusul buruknya  rilis data Amerika akhir‐akhir ini. 

Penciptaan  lapangan  kerja  di  Inggris  mengalami  penurunan  ke  level  terendah  dalam  kurun  3‐tahun  terakhir  pada  periode  Juni,  demikian  berdasarkan  jajak  pendapat  yang  dilansir  Recruitment  and  Employment  Confederation  (REC)  dan  KPMG.  RC  Permanent  places  index  yang  mengukur  berapa  banyak  pekerja  yang  dipekerjakan  mengalami  penurunan  ke  level  46.8  pada  Juni,  lebih  rendah  dibanding  data  periode  sebelumnya  51.0.  Penurunan  tersebut  dipengaruhi  oleh  berkembangnya  pesimisme  di  kalangan  penyedia  lapangan  kerja  pada  prospek  pertumbuhan ekonomi. 




JAPAN
Order mesin inti Jepang (core machinery orders) turun ke level terendahnya di bulan Mei, sebuah indikasi bahwa pabrikan tertekan oleh menurunnya  permintaan global, meskipun data tersebut nampaknya tidak akan menjadi sesuatu yang mendesak untuk BOJ melonggarkan kebijakan moneternya dalam  pekan ini.  

Order mesin baru , yang membantu untuk mengukur kekuatan belanja modal, turun 14.8% di ulan Mei, jauh lebih buruk dari perkiraan turun 3.3%, dan  mencatat penurunan tertajamnya sejak data mulai dirilis pada bulan April 2005. 

Rilis data yang lebih buruk dari perkiraan tersebut mengindikasikan pemulihan ekonomi Jepang masih akan tersendat seiring krisis utang Eropa yang terus  berlanjut dan melambatnya pertumbuhan ekonomi di Cina sebagai mitra dagang utama Jepang. 

Bank of Japan diperkirakan akan menunda pelonggaran kebijakan moneter pada hari Kamis, menyusul keyakinan bahwa perekonomian negara itu sedang  menuju pemulihan yang moderat karena kuatnya permintaan domestik telah meringankan tekanan akibat pelambatan pertumbuhan global. 

Beberapa pelaku pasar memperkirakan BOJ akan menindaklanjuti langkah‐langkah stimulus minggu lalu oleh bank sentral Eropa, Inggris dan Cina dengan  ekspansi moneter sendiri dalam sebuah langkah terkoordinasi untuk meringankan tekanan akibat perlambatan global. 

Namun dengan belum adanya tanda‐tanda terancamnya prospek pemulihan ekonomi Jepang, maka BOJ melihat tidak adanya alasan untuk mengeluarkan  “senjata pamungkasnya” saat ini, kecuali terjadi lonjakan tajam yen secara tiba‐tiba yang memukul sentimen bisnis. 




AUSTRALIA
Kekecewaan pada gambaran pasar tenaga keja AS menjadi kunci utama yang menekan Australian dollar anjlok Senin lalu.  

Pada pukul 1700 Australian dollar diperdagangkan pada level 101.91 sen AS, merosot dari penutupan Jumat lalu dilevel 102.55 sen AS.  

Telah anjlok ke level terendah dalam 10 harinya Senin pagi lalu, setelah data non‐farm payrolls AS menunjukkan kenaikan hanya 80,000 new jobs  pada bulan Juni, dibandingkan pada ekspektasi para 100,000.  

Currency strategist RBC Michael Turner mengatakan bahwa sejak itu, terdapat sangat sedikit perubahan pada mata uang Australia.  

Gambaran resmi employment telah menguat tetapi indikator pasar tenaga kerja telah melemah.  




SWISS
Swiss franc merosot ke level terendah dalam 19‐bulan terhadap dollar AS Senin lalu karena kekhawatiran mengenai lesunya pertumbuhan global  yang  menekan  sentimen  kedepannya  dari  meeting  para  menteri  keuangan  zona  euro  untuk  mencoba  dan  menyempurnakan  rencana  untuk  menaikkan utang negara dan perbankan.     

Harga  consumer  dan  producer  Cina  turun  melebihi  ekspektasi  pada  bulan  Juni,  menandai  anjloknya  permintaan  untuk  barang  dan  memicu  kedepannya mengenai tingkat kesehatan ekonomi global setelah tekanan data jobs AS Jumat lalu.  

Jumlah  uang  cash  bank  komersial  bertahan  dengan  Swiss  National  Bank  menaikkan  ke  level  tertinggi  barunya,  menandai  kekhawatiran  yang  mengemuka  kembali  berkenaan  dengan  zona  euro  karena  pengaruh  dari  langkah  untuk  menangani  krisis  utang  yang  membawa  summit  Uni  Eropa memudar.