title cover

title cover

Thursday, April 12, 2012

Headline News 12.04.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  AS  dan  Eropa  rebound  Rabu  lalu  setelah  rangkaian  penurunannya  yang  telah  menghidupkan  kembali  kekhawatiran  berkenaan dengan pelemahan ekonomi global, sementara itu prospek pada European Central Bank yang membeli lebih banyak obligasi  mendorong kenaikan euro.   

Harga minyak mentah naik dari berita penurunan yang lebih besar dari ekspektasi cadangan minyak AS, membalikkan penurunan yang  ditekan oleh kekhawatiran perlambatan permintaan energi.   

Dalam  pasar  ekuitas,  bursa  Wall  Street  memantul  kembali  setelah  penurunan  tajam  dalam  lima  harinya,  dibantu  oleh  dorongan  dimulainya  musim  corporate  earnings.  Sektor  yang  berhubungan  dengan  pertumbuhan  ekonomi  memimpin  kenaikan.  Indeks  sektor  keuangan S&P <.GSPF> naik 1.6 persen. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup meningkat 89.46 poin, atau 0.70 persen, ke  level  12,805.39.  Indeks  Standard  &  Poor's  500  <.SPX>  ditutup  naik  10.12  poin,  atau  0.74  persen,  ke  level  1,368.71.  Indeks  Nasdaq  Composite <.IXIC> ditutup bertambah 25.24 poin, atau 0.84 persen, ke level 3,016.46.   

Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup menguat 0.75 persen ke level 1,033.80 setelah penurunan 5.4  persen dalam empat harinya.     

Recovery dari saham‐saham AS dan Eropa mendorong indeks MSCI global stock <.MIWD00000PUS>, menghentikan rangkaian penurunan  enam harinya. Telah naik 0.5 persen setelah penurunan 1.5 persen Selasa sebelumnya.   

The Fed merilis "Beige Book" pada kondisi perekonomian AS Rabu lalu dari kedepannya policy meeting dua hari minggu depan. Laporan  berupa anekdot dari pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan yang moderat dalam bagian akhir dari musim dingin tetapi  kekhawatiran bertahan dari kenaikan harga bahan bakar yang dapat menekan pertumbuhan (ekonomi).  

Benchmark obligasi bertenor 10‐tahun AS/Treasury notes <US10YT=RR> terakhir diperdagangkan turun 13/32 dalam harga dengan yield  2.03 persen. Yield obligasi bertenor 10‐tahun Selasa lalu berada dibawah level chart utama 2.00 persen untuk pertama kalinya dalam  empat minggu.  

Dalam pasar currency, euro <EUR=> meningkat 0.2 persen versus dollar ke level $1.3107 setelah menyentuh level terendah bulanannya  $1.3033  Senin  sebelumnya.  Terhadap  yen  <EURJPY=>,  telah  naik  0.45  persen  ke  level  106.04  yen  setelah  menyentuh  105.42,  level  terendahnya yang hampir dalam tujuh minggu.  Spot emas <XAU=> menghentikan kenaikan empat harinya. Telah anjlok 0.14 persen ke  level $1,657.34 ons.  

Dalam perdagangan oil, Brent crude <LCOc1> bergerak kembali diatas level $120 per barrel setelah data pemerintah AS menunjukkan  cadangan  bahan bakar  domestik  merosot  lebih  besar  dari  ekspektasi  minggu  lalu,  sementara  itu  penurunan  dalam  impor  membatasi  kenaikan dalam cadangan crude. Brent futures untuk pengiriman Mei <LCOc1> di settled naik 30 sen ke level $120.18 per barrel setelah  menyentuh level terendah dua bulannya $119.05. U.S. oil futures <CLc1> ditutup naik $1.63 ke level $102.55.  

GOLD & COMMODITIES
Harga emas turun pada perdagangan Rabu kemarin, menyusul meredanya aksi beli setelah mengalami kenaikan dalam 4 sesi terakhir.  Namun menguatnya euro dan prospek bullish logam mulia dari konsultan logam mulia GFMS memberikan support. GFMS mengatakan  emas harus menarik lebih banyak dukungan dari investor yang memprediksi bahwa Federal Reserve akan menahan diri dari mencoba  untuk merangsang ekonomi AS dengan putaran ketiga pembelian obligasi pemerintah, atau pelonggaran kuantitatif, yang dikenal sebagai  QE3. 

Euro menguat terhadap dolar dan yen, menyusul prospek dilanjutkannya pembelian obligasi ECB telah meredakan kekhawatiran seputar  masalah utang Italia dan Spanyol. 

Harga emas spot turun 0.2% di $1,657.16 per ounce, sedangkan untuk emas berjangka AS pengiriman Juni ditutup melemah 40 sen di  $1,660.30 per ounce. 

Korelasi antara emas dan euro/dollar terlihat menguat pada hari Rabu ke level paling positifnya sejak awal Januari, di atas 65%. Hal ini  berarti bahwa emas cenderung bergerak searah dengan mata uang tunggal Eropa dibandingkan kondisinya 6 pekan lalu. 

Sementara disisi permintaan, ekspor emas Hing Kong Ke Cina naik 20% di bulan Februari, menyusul minat pada logam mulia masih tetap  kuat.