US & GLOBAL
• Bursa saham AS dan Eropa rebound Rabu lalu setelah rangkaian penurunannya yang telah menghidupkan kembali kekhawatiran berkenaan dengan pelemahan ekonomi global, sementara itu prospek pada European Central Bank yang membeli lebih banyak obligasi mendorong kenaikan euro.
• Harga minyak mentah naik dari berita penurunan yang lebih besar dari ekspektasi cadangan minyak AS, membalikkan penurunan yang ditekan oleh kekhawatiran perlambatan permintaan energi.
• Dalam pasar ekuitas, bursa Wall Street memantul kembali setelah penurunan tajam dalam lima harinya, dibantu oleh dorongan dimulainya musim corporate earnings. Sektor yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi memimpin kenaikan. Indeks sektor keuangan S&P <.GSPF> naik 1.6 persen. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup meningkat 89.46 poin, atau 0.70 persen, ke level 12,805.39. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> ditutup naik 10.12 poin, atau 0.74 persen, ke level 1,368.71. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> ditutup bertambah 25.24 poin, atau 0.84 persen, ke level 3,016.46.
• Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup menguat 0.75 persen ke level 1,033.80 setelah penurunan 5.4 persen dalam empat harinya.
• Recovery dari saham‐saham AS dan Eropa mendorong indeks MSCI global stock <.MIWD00000PUS>, menghentikan rangkaian penurunan enam harinya. Telah naik 0.5 persen setelah penurunan 1.5 persen Selasa sebelumnya.
• The Fed merilis "Beige Book" pada kondisi perekonomian AS Rabu lalu dari kedepannya policy meeting dua hari minggu depan. Laporan berupa anekdot dari pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan yang moderat dalam bagian akhir dari musim dingin tetapi kekhawatiran bertahan dari kenaikan harga bahan bakar yang dapat menekan pertumbuhan (ekonomi).
• Benchmark obligasi bertenor 10‐tahun AS/Treasury notes <US10YT=RR> terakhir diperdagangkan turun 13/32 dalam harga dengan yield 2.03 persen. Yield obligasi bertenor 10‐tahun Selasa lalu berada dibawah level chart utama 2.00 persen untuk pertama kalinya dalam empat minggu.
• Dalam pasar currency, euro <EUR=> meningkat 0.2 persen versus dollar ke level $1.3107 setelah menyentuh level terendah bulanannya $1.3033 Senin sebelumnya. Terhadap yen <EURJPY=>, telah naik 0.45 persen ke level 106.04 yen setelah menyentuh 105.42, level terendahnya yang hampir dalam tujuh minggu. Spot emas <XAU=> menghentikan kenaikan empat harinya. Telah anjlok 0.14 persen ke level $1,657.34 ons.
• Dalam perdagangan oil, Brent crude <LCOc1> bergerak kembali diatas level $120 per barrel setelah data pemerintah AS menunjukkan cadangan bahan bakar domestik merosot lebih besar dari ekspektasi minggu lalu, sementara itu penurunan dalam impor membatasi kenaikan dalam cadangan crude. Brent futures untuk pengiriman Mei <LCOc1> di settled naik 30 sen ke level $120.18 per barrel setelah menyentuh level terendah dua bulannya $119.05. U.S. oil futures <CLc1> ditutup naik $1.63 ke level $102.55.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas turun pada perdagangan Rabu kemarin, menyusul meredanya aksi beli setelah mengalami kenaikan dalam 4 sesi terakhir. Namun menguatnya euro dan prospek bullish logam mulia dari konsultan logam mulia GFMS memberikan support. GFMS mengatakan emas harus menarik lebih banyak dukungan dari investor yang memprediksi bahwa Federal Reserve akan menahan diri dari mencoba untuk merangsang ekonomi AS dengan putaran ketiga pembelian obligasi pemerintah, atau pelonggaran kuantitatif, yang dikenal sebagai QE3.
• Euro menguat terhadap dolar dan yen, menyusul prospek dilanjutkannya pembelian obligasi ECB telah meredakan kekhawatiran seputar masalah utang Italia dan Spanyol.
• Harga emas spot turun 0.2% di $1,657.16 per ounce, sedangkan untuk emas berjangka AS pengiriman Juni ditutup melemah 40 sen di $1,660.30 per ounce.
• Korelasi antara emas dan euro/dollar terlihat menguat pada hari Rabu ke level paling positifnya sejak awal Januari, di atas 65%. Hal ini berarti bahwa emas cenderung bergerak searah dengan mata uang tunggal Eropa dibandingkan kondisinya 6 pekan lalu.
• Sementara disisi permintaan, ekspor emas Hing Kong Ke Cina naik 20% di bulan Februari, menyusul minat pada logam mulia masih tetap kuat.