US & GLOBAL
• Bursa saham Wall Street menguat di sesi Senin kemarin, mendorong indeks Dow untuk mencatat rekor tertingginya yang baru, dipicu optimisme terhadap perekonomian AS, sementara harga minyak mentah AS rebound setelah data industri Cina awalnya sempat memicu penurunan.
• Menguatnya ekuitas telah membatasi minat pada aset aman resiko seperti obligasi pemerintah AS, sehingga memicu turunnya harga Treasury AS. Rally pada ekuitas, bersamaan dengan meningkatnya optimisme pada prospek ekonomi AS setelah rilis menggembirakan data ketenagakerjaan AS akhir pekan lalu juga telah membatasi minat pada aset aman resiko seperti emas, meskipun emas masih mencatat naik berkat rilis buruk data ekonomi Cina.
• Bursa saham Eropa melemah setelah terjadi pemangkasan pada peringkat utang Italia pada Jumat lalu oleh Fitch Ratings, yang mana telah menggoyahkan kepercayaan investor terhadap kondisi keuangan negara tersebut dan memicu melemahnya saham perbankan.
• Dolar masih melanjutkan penguatannya berkat rilis menggembirakan data ketenagakerjaan AS hari Jumat, bergerak mendekati level tertinggi 3‐1/2 tahun terhadap yen dan tertinggi 3 bulan terhadap euro.
• Indeks saham Standard & Poor's 500 melanjutkan apresiasinya untuk ketujuh kalinya secara berturut‐turut dan mencatat intraday tertingginya sejak 5 Oktober 2007.
• Data ketenagakerjaan AS hari Jumat bersamaan dengan data perumahan, telah memperkuat minat pada saham dan penguatannya berpotensi berlanjut seiring upaya stimulus dari The Fed.
• Barometer untuk melihat tingkat kekhawatiran pada Wall Street, CBOE Volatility Index, atau yang dikenal dengan VIX <.VIX>, turun ke level terendah sejak Februari 2007, ditutup melemah 8,2% di 11,56.
• Menguatnya Wall Street ditambah dengan kenaikan 0,53% pada indeks saham Nikkei telah mendorong naiknya ekuitas global MSCI sebesar 0,39% ke 361,51, mendekati level tertinggi sejak medio 2008.
• Indeks Dow ditutup naik 50,22 poin atau 0,35% di 14.447,29. Indeks S&P 500 berakhir naik 5,04 poin atau 0,32% di 1.556,22. Sedangkan indeks Nasdaq ditutup menguat 8,51 poin atau 0,26% di 3.252,87. Dow tercatat naik lebih dari 10% dalam tahun ini, sementara S&P 500 naik lebih dari 9%.
• Indeks saham Eropa, FTSEurofirst 300 index <.FTEU3>, ditutup melemah 0,05% di 1.194,64, turun dari level tertinggi September yang dicapai pekan lalu.
• Di akhir pekan kemarin, Cina melaporkan data produksi industri tahunannya di periode Januari dan Februari naik 9,9%, level terendahnya sejak Oktober 2012, sementara data CPI melonjak melampaui perkiraan di bulan Februari.
• Lembaga pemeringkat Fitch pada Jumat lalu memangkas peringkat utang Italia menjadi BBB‐plus dari A‐minus dan memberikan outlook negatif, menambah resiko bahwa peringkat utang berpotensi untuk dipangkas kembali. Prospek suram tersebut telah memicu turunnya harga obligasi pemerintah Italia dan menaikkan yield‐nya sebesar 7 basis poin menjadi 4,66%.
• Harga Treasury AS tenor 10 tahun berakhir melemah 2/32 dengan yield di 2,056%. Adapun yield‐nya mencatat level tertinggi 11 bulan di 2,087% pada Jumat lalu.
• Harga emas mencatat kenaikan tipis 0,2% di $1.581,40 per ons. Harga emas terlihat bergerak stabil di kisaran $1.560 ‐ $1.590.
• Downgrade peringkat utang Italia dan melemahnya data sektor industri Cina telah memicu turunnya harga minyak, tembaga dan bahan mentah lainnya. U.S. oil futures <CLc1> naik 11 sen atau 0,12% di $92,06 per barel, menghapus kerugian awalnya lebih dari $1. Namun Brent crude <LCOc1> ditutup melemah 63 sen atau 0,57% di $110,22 per barel.
• Dolar melanjutkan apresiasinya terhadap sejumlah rivalnya setelah data ketenagakerjaan yang dirilis optimis akhir pekan lalu memicu spekulasi bahwa The Federal Reserve akan menunda kebijakan moneter ultra‐longgar lebih cepat daripada yang diantisipasi. Kemungkinan bahwa The Fed dapat mengendalikan langkah stimulus setelah pemerintah pada hari Jumat melaporkan peningkatan pada data pekerjaan yang kuat pada bulan Februari dan penurunan tingkat pengangguran ke level terendah empat tahun kemungkinan akan menjaga dolar tetap menguat untuk saat ini. Indeks dolar turun 0,19% di 82,52, tidak jauh dari level tertinggi 7 bulan di 82,92 yang dicapai pada hari Jumat. Euro berakhir flat di $1,3049, tidak jauh dari level terendah 3 bulan di $1,2955, sementara yen menguat 0,2% terhadap dolar di 96,27 yen.
GOLD & COMMODITIES
• Emas sedikit naik dalam perdagangan yang sepi Senin lalu setelah campuran data ekonomi Cina, tetapi rally baru‐baru ini pada ekuitas AS dan membaiknya outlook ekonominya yang menekan ketertarikan pada logam mulia.
• Harga emas didukung oleh data resmi yang dirilis akhir pekan yang menunjukkan factory output Cina dan pembelanjaan konsumen melemah dari perkiraan bulan Februari, yang membuat peluang untuk stimulus ekonomi.
• Dengan begitu tanda‐tanda naiknya inflasi dapat mendorong pengambil kebijakan Cina untuk memperketat kebijakan moneternya lebih awal daripada perkiraan, kata para analis.
• "Despite gold's relatively decent performance last week, the pressure will be back on the complex this week, particularly if U.S. equities resume their advance," kata Edward Meir, metals analyst pada futures brokerage INTL FCStone.
OIL & COMMODITIES
• Harga Brent crude oil melemah pada sesi perdagangan Senin, mendapat tekanan berdasarkan kekecewaan terhadap data China, sebagai negara konsumsi minyak terbesar kedua dunia, sementara technical support dan dollar yang mengalami pelemahan dan telah membantu U.S. crude ditutup sedikit lebih tinggi.
• Biro Nasional Statistik Cina mengatakan pada hari Sabtu bahwa indeks harga konsumen naik 3,2 persen pada Februari dari tahun sebelumnya, dibandingkan ekspektasi kenaikan 3,0 persen, sementara pertumbuhan industrial production tahunan pada bulan Januari dan Februari, digabungkan sebesar 9,9 persen, pertumbuhan terendah sejak Oktober 2012.
• Suatu sumber dari industri ini mengatakan bahwa Saudi Arabia memproduksi crude oil pada bulan Februari lebih banyak dibandingkan pada bulan sebelumnya, bahkan saat pengurangan jumlah supply untuk customers, dengan pemberitaan akan banyaknya produksi ini mendorong tertekannya crude futures pada sesi perdagangan Senin.
• "The crude oil market tipped back to the downside ... as China's industrial output fell short of expectations and Saudi Arabia was reportedly producing more in February than the month before," Tim Evans, energy futures specialist di Citi Futures dan OTC Clearing di New York.
• U.S. April crude menguat 11 sen dan ditutup dengan nilai 92,06 per barel, namun terus mengalami fluktuatif hingga transaksi ditutup. U.S. crude mengalami peningkatan setelah jatuh lebih dari 1 dollar dengan nilai 90,89 dollar – terus menuju level support sedikit di atas MA‐100 hari yang ditutup dengan nilai 90,84 dollar.
EURO ZONE
• Outlook ekonomi dari industri utama ekonomi membaik dengan AS dan Jepang memimpin, OECD mengatakan Senin lalu, yang menambah aktivitas dalam zona euro yang juga naik.
• Gambaran berasal setelah berita minggu lalu bahwa jobless rate AS telah anjlok ke level terendah empat tahunnya, menawarkan sinyal terang pada kesehatan perekonomian terbesar didunia.
• Perekonomian Italia mengalami kontraksi 0.9 persen dalam kuartal keempat tahun lalu, bersamaan dengan perkiraan sebelumnya, dan gross domestic product turun dengan revisi 2.8 persen dalam basis tahunan/year‐on‐year, data menunjukkannya.
• International lenders Portugal akan memberikan bailed‐out tambahan satu tahun pada negara, hingga tahun 2015, untuk memangkas defisit bujet dibawah 3 persen pada gross domestic product, kata sumber yang dekat dengan lender mengatakannya.
U.K.
• Sterling jatuh ke level terendah 2‐1/2 tahun terhadap dolar pada hari Senin menyusul maraknya aksi jual oleh investor, karena mereka melihat sterling masih lebih rentan tekanan menyusul kondisi yang kontras antara ekononmi Inggris dan AS.
• Sementara rilis optimis data pekerjaan AS akhir pekan lalu telah mendukung spekulasi bahwa The Federal Reserve akan membatasi program pembelian aset pada akhir tahun ini, Inggris diprediksi akan memasuki resesi ketiga dalam empat tahun. hal itu kemungkinan akan mendorong Bank of England untuk mencetak lebih banyak uang untuk mendukung perekonomian.
• Kondisi tersebut telah mendorong berkembangnya spekulasi bahwa sterling berpotensi melanjutkan depresiasinya dalam beberapa hari kedepan menuju kisaran $1,47‐an.
• Sterling telah menjadi salah satu mata uang utama dunia berkinerja terburuk di tahun 2013, setelah jatuh 8,4% terhadap dolar dan 7,6% terhadap euro.
• Sterling awalnya sempat tergelincir ke $1,4868, level terendahnya sejak medio 2010 sebelum akhirnya rebound dan terakhir tercatat bergerak stabil di sekitar $1,4912, dibandingkan penutupan New York hari Jumat. Sterling jatuh di bawah $1,49 untuk pertama kalinya selama lebih dari 2‐1/2 tahun pada hari Jumat setelah data non‐farm payrolls
AS mencatat naik 236.000 di bulan lalu, dan mendorong tingkat pengangguran untuk turun ke 7,7%, level terendahnya sejak Desember 2008.
• Sterling juga merosot terhadap euro. Euro terakhir tercatat naik 0,4% terhadap sterling di sekitar 0,8745 pound, meskipun penguatan euro nampaknya masih akan terhambat oleh keprihatinan pada kondisi politik di Italia.
• Setelah rilis data sektor konstruksi yang mengecewakan pada hari Kamis lalu yang telah menambah prospek suram ekonomi Inggris, maka pasar saat ini akan mencermati data sektor industri dan manufaktur Inggris pada hari Selasa ini. Jika data tersebut dirilis buruk, maka akan memicu berlanjutnya depresiasi sterling.
JAPAN
• Janji pemerintahan Jepang untuk menetapkan pemimpin dari bank sentral negara tersebut pada hari Senin dengan tujuan cepat melakukan implentasi yang baru terhadap kebijakan stimulus moneter guna keluar dari keadaan perekonomian yang tengah berada dalam kesulitan, kasus ini ditegaskan oleh penurunan tajam yang terjadi dalam pasar modal yang merupakan suatu tolak ukur.
• Namun, deklarasi Haruhiko Kuroda bahwa "kecepatan adalah penting" tampaknya mengalami perlawanan dari anggota dewan BoJ Koji Ishida, yang dalam komentar terpisah menyuarakan hati‐hati terhadap pengambilan langkah ortodoks yang terlalu cepat.
• Yang menjadi hal penting dalam perbedaan opini bahwa ketika anggota dewan sembilan secara umum sependapat akan perlunya lanjutan dari stimulus, ada perbedaan pendangan tentang bagaimana cara terbaik untuk membangun kembali perekonomian yang telah berada dalam kesulitan demi pertumbuhan yang konsisten setiap tahunnya.
• Pemerintah mengatakan pada hari Senin bahwa data Japan's core private‐sector machinery orders melemah setelah melakukan penyesuaian sebesar 13,1 persen pada bulan Januari dari bulan sebelumnya seiring perusahaan mesin elektrik enggan untuk mendukung invesasi.
• Kantor kabinet berpendapat bahwa machinery orders, dianggap sebagai indikator utama akan belanja peruasahaan, menunjukkan tanda‐tanda mengalami peningkatan moderat, namun secara signifikan menurun pada bulan Januari.
AUSTRALIA
• Australia dan New Zealand dollar tertekan melemah terhadap dollar AS Senin lalu yang ditekan oleh penguatan yang mengejutkan pada data tenaga kerja AS, tetapi bertahan didekat level puncak tahun 2008 versus yen dari bertumbuhnya ekspektasi pada easing agresif di Jepang.
• Aussie <AUD=D4> berada pada level $1.0224, dari level $1.0239 di New York Jumat lalu, ditekan oleh dollar AS <.DXY> yang mana bertahan mendekati level tertinggi tujuh bulannya terhadap mata uang utama lainnya.
• Tenaga kerja Federal dapat menghadapi keributan internal minggu ini, setelah mengusir cabang dari Australia Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh kepemimpinan perdana menteri.
• Pasar obligasi Australia telah ditutup melemah karena laporan AS tenaga kerja yang positif yang mendorong aksi jual pada fixed income securities.
SWISS
• Dolar menguat terhadap sejumlah rivalnya setelah data ketenagakerjaan yang dirilis optimis akhir pekan lalu memicu spekulasi bahwa The Federal Reserve akan menunda kebijakan moneter ultra‐longgar lebih cepat daripada yang diantisipasi. Kemungkinan bahwa The Fed dapat mengendalikan langkah stimulus setelah pemerintah pada hari Jumat melaporkan peningkatan pada data pekerjaan yang kuat pada bulan Februari dan penurunan tingkat pengangguran ke level terendah empat tahun kemungkinan akan menjaga dolar tetap menguat untuk saat ini.
• Namun demikian, franc Swiss bergerak relatif stabil terhadap dolar karena berimbangnya sentimen yang berkembang di pasar, dimana data optimis AS diimbangi oleh rilis buruk data retail sales Cina. Di sesi New York, dolar bergerak melemah 0,3% di sekitar 0,9485 dibandingkan level penutupan New York hari Jumat lalu. Meskipun demikian, koreksi dolar masih cukup terbatas pasca mengalami rebound tajam.
• Data pada Jumat lalu menunjukkan tidak terjadi deflasi di Swiss meskipun kecenderungan untuk itu tetap ada di sejumlah komponen.
• SNB telah memberlakukan batasan untuk nilai tukar minimum EUR/CHF di 1,20 franc sejak September 2011 untuk mencegah terjadinya deflasi dan resesi, setelah investor mencari tempat yang aman dari krisis zona euro yang telah mendorong mata uang franc Swiss melonjak 25% hanya dalam beberapa bulan. Bank sentral diperkirakan akan menegaskan kembali komitmennya untuk kebijakan moneternya tersebut ketika mengumumkan keputusan kebijakan moneter kuartalan pada pukul 15.30 wib hari Kamis, tanggal 14 Maret.