title cover

title cover

Friday, June 7, 2013

Headline News 07.06.13

US & GLOBAL
Bursa saham global bergerak menguat sementara dolar terkoreksi terhadap euro dan yen pada hari Kamis menyusul investor mengurangi  kepemilikan dolar mereka ditengah kekhawatiran data pekerjaan AS akan dirilis buruk nanti malam. 

Wall Street rebound pasca koreksinya di awal sesi ketika ekuitas AS merosot bersamaan dengan pergerakan dramtis pasar uang. Indeks  S&P 500 jatuh menembus area MA50, namun saham rebound menyusul maraknya aksi beli. 

"You get this rally that is more technical than anything else, because there's no dramatic economic news or anything said out of Europe or  anywhere else today. But I think over the next couple of weeks the market is going to test (going below the 50‐day moving average) again  and move a little bit lower," kata Ken Polcari, director of the NYSE floor division pada O'Neil Securities di New York.  

Nikkei futures <JNIc1> turun 1,8% setelah sempat mencatat koreksi lebih dari 3%. 

Emas dengan cepat berubah menguat dan mencatat kenaikan 1% dipicu aksi investor yang melepas dolar. Emas berjangka COMEX untuk  pengiriman Agustus berakhir naik $17,30 di $1415,80 per ons. 

Sentimen berubah menjadi negatif di pasar menyusul kekhawatiran data non‐farm payrolls AS nanti malam akan dirilis lebih rendah dari  perkiraan setelah sejumlah data ekonomi AS dirilis buruk yang mengisyaratkan lemahnya pemulihan ekonomi. Pasar memprediksi telah  tercipta pekerjaan sebanyak 170000 selama bulan Mei dengan tingkat pengangguran diprediksi bertahan di level terendah 4‐1/2 tahun di  7,5%. 

Dolar  jatuh  ke  level  terendah  3‐1/2  bulan  terhadap  euro  menyusul  mata  uang  tunggal  melejit  ke  $1,3304.  Euro  terakhir  tercatat  naik  1,16% di $1,3245. Terhadap yen, dolar terlihat bergerak liar, awalnya sempat jatuh lebih dari 3% ke 95,98 yen, level terendah 6 pekan.  Dolar kemudian diperdagangkan di sekitar 97,09 yen atau turun 1,99%. 

Kekhawatiran  tentang  berkurangnya  stimulus  dari  Federal  Reserve  AS,  bersama  dengan  kekhawatiran  tentang  efektivitas  stimulus  ekonomi yang radikal di Jepang belakangan ini telah mengguncang pasar saham global, meninggalkan indeks saham dunia MSCI berada  dekat dengan posisi terendah enam minggu. 

Dow  Jones  industrial  average  <.DJI>  ditutup  naik  80,03  poin  atau  0,53%  di  15040,62.  Sedangkan  Standard  &  Poor's  500  Index  <.SPX>  berakhir naik 13,66 poin atau 0,85% di 1622,56. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 22,58 poin atau 0,66% di 3424,05.   

Namun, dengan perkembangan terkini mengenai kemungkinan The Fed belum akan mengakhiri program stimulusnya, telah mendorong  investor  untuk  memburu  obligasi  pemerintah  AS.  Treasury  tenor  10  tahun  naik  5/32  dan  membawa  yield‐nya  untuk  turun  ke  2,0733  persen, setelah sempat menyentuh level 2%. 

Euro awalnya sempat menguat setelah ECB mempertahankan suku bunganya dan Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pelonggaran  moneter  lebih  lanjut  nampaknya  tidak  akan  dilakukan  dalam  waktu  dekat  ini.  Seperti  yang  telah  diperkirakan  sebelumnya,  ECB  mempertahankan  suku  bunganya  di  level  0,5%  dan  memutuskan  untuk  menganalisa  lebih  lanjut  perkembangan  ekonomi  kawasan  di  semester kedua sebelum memutuskan kebijakan berikutnya. Draghi menegaskan bahwa secara teknikal ECB telah siap untuk menerapkan  suku bunga deposito negatif, namun belum ada alasan yang kuat untuk melakukannya saat ini. 

Indeks MSCI memangkas kerugiannya dan mencatat naik 0,44%. Sedangkan FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 1,2% di 1178,59. 

Di  hari  yang  sama,  Bank  Sentral  Inggris  (BoE)  juga  memutuskan  untuk  mempertahankan  suku  bunganya  dan  kebijakan  moneter  longgarnya  di  hari  terakhir  kepemimpinan  Gubernur  Mervyn  king,  setelah  data  ekonomi  Inggris  yang  dirilis  belakangan  ini  masih  mengisyaratkan kondisi yang belum stabil, meskipun terlihat ada kecenderungan membaik. 

Di pasar komoditas, harga minyak naik setelah sebuah laporan mengatakan terjadi penurunan tajam pada stok minyak AS. Brent crude  <LCOc1> berakhir naik 57 sen di $103,61 per barel, sedangkan U.S. oil <CLc1> naik $1,02 di $94,76 per barel. 


GOLD & COMMODITIES
Emas naik 1 persen Kamis lalu karena pelemahan tajam dollar terhadap yen dan euro dari kekhawatiran data jobs AS hari ini. 

Setelah perdagangan yang kebanyakan flat, emas tiba‐tiba berbalik menguat pada pertengahan hari New York karena investor melakukan  aksi juga the greenback/dollar AS dari kedepannya data penting dari nonfarm payrolls AS. 

Emas telah dibawah tekanan baru‐baru ini dari bangkitnya kembali pada dollar yang terdorong oleh ekspektasi bahwa data optimis akan  mendorong the Fed AS untuk mempertimbangkan program pembelian obligasi senilai $85 milyar per bulan. 

Kekhawatiran berkenaan dengan overbought dari pasar saham AS juga mendorong investor untuk melakukan aksi beli emas, kata analis. 

"We are starting to see investors being nervous about holding equities at these levels going forward, so you are going to see money flow  back into the safe‐haven markets," kata Tom Power, senior commodities trader pada futures brokerage R.J. O'Brien.  



OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  meningkat  pada  hari  Kamis  seiring  ladang  minyak  terbesar  di  Inggris  ditutup  untuk  kedua  kalinya  dalam  waktu  kurang dari seminggu, dan sebagai kilang utama AS siap untuk memulai kembali bulan ini. 

Kontrak berjangka Brent crude oil <LCOc1> untuk periode Juli ditutup meningkat 57 sen dengan nilai 103,61 dollar/barel. U.S oil  <CLc1> ditutup menguat 1,02 dollar dengan nilai 94,76 dollar/barel 

"Genscape showing a million‐barrel draw, I think that's lent some bullish sentiment to U.S. crude, along with the news on Whiting,"  ucap Andy Lebow, vice president di Jefferies Bache, New York.  

Buzzard, ladang minyak di Laut Utara Inggris telah mengalami pemadaman produksi, Nexen sebagai operatornya mengatakan pada  hari Kamis, penghentian produksi yang kedua dalam waktu kurang dari seminggu. Buzzard telah memulai awal pekan ini menyusul  kegagalan peralatan yang terjadi sebelumnya. 


EURO ZONE
European Central Bank mempertahankan tingkat suku bunga pada level terendahnya 0.5 persen Kamis lalu, yang mengatakan bahwa membaiknya data ekonomi dalam bulan Mei  mengkonfirmasi perkiraan dari recovery bertahap pada  resesi yang berkepanjangan tahun ini.  

Presiden ECB Mario Draghi mengatakan dalam konferensi berita kebijakan moneter bank yang longgar "should continue to support prospects for an economic recovery later in the  year" dan itu akan menyisakan "accommodative" selama diperlukan.   

Dia juga mengatakan bank masih mencari cara‐cara untuk mendorong lending pada usaha kecil dan menengah/small and medium‐sized enterprises (SMEs) dan merevitalisasi pasar  untuk asset‐backed securities tetapi banyaknya tindakan adalah "not for the short‐term". 

Anjloknya permintaan untuk barang modal pada domestik dan luar negeri menekan penurunan tajam dari ekspektasi 2.3 persen penurunan dalam industrial orders Jerman bulan  April, menandai bagaimana negara dengan ekonomi terbesar Eropa berjuang untuk naik setelah turunnya kinerja selama musim dingin.  

Tingkat pengangguran Yunani naik lagi dalam bulan Maret, menggambarkan tekanan dari resesi yang melumpuhkan setelah tahunan dari austerity dibawah international bailout.  

Pencatatan pengangguran adalah kegelisahan utama untuk koalisi Yunani karena menekan target fiskal dan menunjukkan sedikit kenaikan (ekonomi) setelah tahun kenaikan pajak  yang tidak populer dan pemangkasan dari upah dan pensiun.  

Tingkat pengangguran naik menjadi 26.8 persen dari revisi penurunan 26.7 persen pada bulan Februari, menurut data jasa statistik yang dirilis Kamis, dan yang lebih dari dua kali  rata‐rata dalam zona euro yang mana menekan 12.2 persen dalam bulan April.  

Yunani  bereaksi  dengan  pencampuran  dari  pembuktian  dan  kemarahan  pada  International  Monetary  Fund  dari  penerimaan  yang  keliru  dalam  penanganan  bailout  negara,  memarahi permintaan maaf terlambat untuk menyelamatkan ekonomi dan kehidupan yang tidak terhitung jumlah keruntuhannya.   

Tingkat pengangguran Perancis mencapai level tertinggi dalam 14‐tahunnya dalam kuartal pertama tahun 2013, membuat keraguan atas tujuan Presiden Francois Hollande yang  membalikkan naiknya tren tingkat pengangguran hingga akhir tahun.  


U.K.
Sterling menguat mendekati level tertinggi 1 bulan terhadap dolar pada hari Kamis setelah Bank Sentral Inggris (BoE) mempertahankan kebijakan moneternya dan  membaiknya rilis data ekonomi belakangan ini telah mengurangi peluang BoE melanjutkan kebijakan moneter longgarnya di bulan‐bulan mendatang. 

Seperti yang telah diperkirakan sebelumnya, BoE mempertahankan suku bunganya di level 0,5% dan juga total pembelian asetnya sebesar 375 milyar pound menyusul  rilis data ekonomi Inggris belakangan ini menunjukkan terjadinya peningkatan pemulihan ekonomi. 

Sterling naik 1,3% di sekitar $1,5600, setelah mencatat intraday high di $1,5683, level tertingginya sejak 13 Februari. Jika apresiasi berlanjut maka berpotensi menuju  level tertinggi 11 Februari di $1,5810. 

Sedangkan euro melemah 0,2% di sekitar 0,8480 pound, tidak jauh dari level intraday low di 0,8474 pound, level terendah 2 pekan. 

Euro menguat terhadap dolar setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga dan suku bunga deposito dan mengatakan bahwa membaiknya data  ekonomi Eropa di bulan Mei menunjukkan terjadi pemulihan ekonomi secara gradual di tahun ini. 

Rilis lebih baik dari data survey PMI di sektor jasa, manufaktur dan konstruksi Inggris di pekan ini turut memperkuat sinyal terjadinya pemulihan ekonomi. 

Melemahnya dolar secara luas juga turut mendukung penguatan sterling kemarin. Dolar berpotensi melemah jika data pekerjaan AS yang akan dirilis nanti malam  ternyata lebih rendah dari perkiraan dimana akan meredam spekulasi terhadap peluang The Fed mengurangi/mengakhiri kebijakan stimulusnya. 


JAPAN
BoJ akan mempertimbangkan untuk mengambil langkah lebih lanjut pekan depan guna membatasi volatilitas yang terjadi pada pasar obligasi pemerintah, seiring lonjakan tiba‐tiba yield obligasi yang mengancam merusak tujuan bank guna membawa perekonomian keluar dari keadaan deflasi selama dua dekade.

Peningkatan yield telah mendorong beberapa suku bunga KPR, dan ada kekhawatiran terhadap gejolak pasar yang menyebabkan kenaikan lebih lanjut yield obligasi, meningkatkan biaya pinjaman lain dan memperlambat momentum perbaikan perekonomian.

BoJ bisa mengambil langkah yang tidak biasa dengan cara memperpanjang durasi suku bunga pinjaman tetap untuk dua tahun, tetapi ada beberapa anggota BOJ yang tidak mendukung langkah tersebut.

"If there is demand in the market for such funds that is something the BOJ would consider, but even the one‐year funding operation is rare for the BOJ," kata salah satu sumber yang memahami pemikiran bank sentral.

Sembilan anggota dewan BoJ bisa mendiskusikan ide ini secepatnya pada pertemuan berikutnya di tanggal 10‐11 Juni seiring memonitor pergerakan pasar. Turbulensi di pasar obligasi telah menunjukkan tanda‐tanda pelonggaran, namun masih ada risiko bahwa yield akan meningkat lagi.

BoJ diharapkan untuk mengalihkan konsentrasinya terhadap hutang pemerintah dan pembelian aset risiko dan juga dapat mempertimbangkan pembaharuan penilaian perekonomian karena ekspor dan produksi industri meningkat.



AUSTRALIA
Penjualan ritel telah membaik baru‐baru ini tetapi lompatan tidak mungkin untuk berlanjut, dengan kenaikan dalam tingkat pengangguran nasional dan berlanjutnya  kehati‐hatian konsumen.  

Deloitte Access Economics mengatakan pasar ritel masih sangat kompetitif meskipun penguatan kuartalan bulan Maret ketika penjualan bertumbuh 2.2 persen.  

"Yet  that  rate  of  sales  growth  is  unlikely  to  be  sustained  for  any  length  of  time,"  mitra  Deloitte  David  Rumbens  mengatakannya  dalam  laporan  perkiraan  ritel  perusahaan‐perusahaan yang terakhir Senin lalu.  

Naiknya ekspektasi pada tingkat pengangguran tahun 2013 dan anjloknya consumer confidence yang tidak memberikan "strong grounding" untuk pertumbuhan yang  kuat dalam sektor tersebut, tambahnya.  

Ekspektasi Treasuri dari kenaikan penggangguran dalam tahun keuangan 2013/14, karena pertumbuhan employment dan ekonomi masih sedikit dibawah tren.  

Tingkat pengangguran sebesar 5.5 persen dalam bulan April tetapi pada kuartalan bulan Juni tahun 2014 diekspektasi untuk rata‐rata 5.75 persen.  

Trade balance Australia telah mencatatkan rangkaian tiga bulannya surplus, meskipun anjloknya ekspor selama bulan April.  

Australia mencatatkan surplus perdagangan $28 juta dalam bulan April, menurut gambaran yang dirilis oleh Australian Bureau of Statistics.  

Ini mengikuti surplus sebesar $555 juta dalam bulan Maret, dan surplus $203 juta dalam bulan Februari.  

Harga obligasi Australia terdorong menguat setelah rilis dari anjloknya pertumbuhan ekonomi yang memicu pembicaraan dari besarnya pemangkasan tingkat suku  bunga oleh bank sentral. 



SWISS
Indeks  harga  konsumen  Swiss  masih  mencatat  penurunan  dalam  basis  tahunan  di  bulan  Mei,  namun  kondisinya  membaik  dibandingkan  periode  sebelumnya.  Meskipun  demikian,  lemahnya  tekanan  harga  terus  mendukung  langkah  SNB  dalam  mematok  atau  membatasi  nilai  tukar  minimum  mata  uang  lokalnya  guna  mencegah deflasi. 

Dalam  basis  bulanan,  inflasi  tercatat  0,1%,  sesuai  dengan  ekspektasi,  naik  dari  0%  di  bulan  April  sebelumnya.  Sedangkan  dalam  basis  tahunan  tercatat  ‐0,5%  dibandingkan ekspektasi pasar ‐0,6%, menyusul harga sewa, makanan dan pakaian menjadi lebih mahal. 

Guna mencegah deflasi dan resesi, SNB telah membatasi nilai tukar minimum EUR/CHF di level 1,20 franc per euro di bulan September 2011. Sebagian besar ekonom  (31 dari 36 ekonom) berdasarkan jajak pendapat Reuters menyebutkan kebijakan SNB tersebut masih akan dipertahankan hingga 12 bulan kedepan, mengutip masih  suramnya prospek inflasi dan lemahnya pertumbuhan ekonomi.  Sedangkan sebanyak 5 responden memperkirakan SNB akan memberlakukan batasan minimum EUR/CHF antara 1,25 dan 1,30 franc per euro. Sementara tak ada  satupun ekonom yang memprediksi SNB akan menghapus kebijakan patokan nilai tukar tersebut. 

Berdasarkan hasil jajak pendapat Reauters, EUR/CHF akan bergerak di kisaran 1,24 dan 1,25 franc per euro di tahun mendatang. 


Kepala SNB Thomas Jordan pada hari Minggu kemarin menegaskan kembali bahwa nilai tukar franc masih tinggi, meskipun belakangan ini terlihat melemah.