title cover

title cover

Thursday, May 23, 2013

Headline News 23.05.13

US & GLOBAL
Saham, obligasi dan mata uang bergerak liar pada hari Rabu, menyusul testimoni dari Ketua The Fed Ben Bernanke gagal memberikan  gambaran jelas yang mana investor berharap akan ada kelanjutan dari program pembelian obligasi bank sentral AS, dengan sentimen yang  berkembang mengarah pada kemungkinan akan dilakukan pengurangan pembelian obligasi. 

Pernyataan Bernanke di depan Kongres AS bahwa pembelian obligasi masih akan dilanjutkan sementara ini, awalnya mendorong kenaikan  tajam  bursa  Wall  Street  dan  memicu  koreksi  dolar.  Namun  bursa  kemudian  melemah  dan  dolar  melejit  ke  level  tertinggi  4‐1/2  tahun  terhadap  yen  setelah  Bernanke  mengatakan  jika  ekonomi  terus  berlanjut  membaik,  “Kami  akan  mulai  mengurangi  pembelian  obligasi  dalam beberapa pertemuan The Fed mendatang”. 

Wall Street mencatat koreksi harian tertajanya sejak 1 Mei, setelah awalnya naik lebih dari 1% dan menempatkan Dow dan S&P 500 di  level tertingginya yang baru. Koreksi kemudian berlanjut setelah minutes dari sidang terakhir The Fed menyebutkan sejumlah petinggi  bank sentral membuka peluang untuk mengurangi pembelian aset skala besar paling cepat pada sidang The Fed berikutnya yang akan  digelar pada 18‐19 Juni. 

Dolar naik mendekati level tertinggi 4‐1/2 tahun terhadap yen Jepang setelah Bernanke mengatakan mempertahankan suku bunga rendah  yang  terlalu  lama  memberikan  resiko  buruk  pada  perekonomian,  membalikkan  kerugian  yang  sebelumnya  diderita  pada  saat  muncul  komentar  Bernanke bahwa  masih  terlalu  dini  untuk  menghapus  program  stimulus  moneter.  Dolar  mencatat  level  puncaknya  tahun  ini  terhadap yen di 103.73 yen dan dolar naik ke level tertinggi 9 bulan terhadap franc Swiss di 0,9838 franc, dan terakhir bergerak di sekitar  0,9780 franc, naik 0,8%. 

Treasury AS mengalami tekanan jual, menyusul komentar Bernanke mengenai kemungkinan mengurangi pembelian obligasi, dengan yield  pada obligasi tenor 10 tahun menembus 2%. 

Indeks saham Eropa ditutup menguat 0,2%, dengan pasar Eropa ditutup sebelum rilis Fed minutes

Kebijakan The Fed secara umum memberikan kontribusi untuk naiknya indeks S&P 500 sebesar 16% sepanjang tahun 2013. 

Dow Jones industrial average <.DJI> turun 80,41 poin atau 0,52% di 15307,17. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 13,81 poin atau  0,83% di 1655,35. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 38,82 poin atau 1,11% di 3463,30.   

Harga  Treasury  AS  tenor  10  tahun  turun  30/32,  dengan  yield  di  2,035%,  menggerus  keuntungan  sebelumnya  setelah  Bernanke  mengatakan kemungkinan The Fed mengurangi pembelian obligasi  tahun ini jika ekonomi terus membaik. 

Indeks dolar naik 0,5% terhadap sejumlah rivalnya, mendekati level tertinggi 3 tahun di 84,37 yang dicapai pekan lalu. Euro terkoreksi  0,3%. Indeks dolar telah naik hampir 5% tahun ini menyusul investor lebih tertarik mengoleksi dolar seiring indikasi membaiknya kondisi  ekonomi dan pembicaraan mengenai kemungkinan The Fed mengakhiri program stimulus ekonominya. 

Sementara itu, indeks Nikkei naik 1,6% ke level tertinggi 5‐1/2 tahun setelah Bank of Japan, seperti yang telah diperkirakan sebelumnya,  mempertahankan  kebijakan  moneter  agresif  yang  akan  menyuntikkan  dana  segar  hingga  $1,4  trilyun  kedalam  sistem  keuangannya.  Laporan tersebut telah membuat yen terus tertekan terhadap dolar. 

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik diluar Jepang merosot 0,4%. 

Perdebatan  mengenai  langkah  kebijakan  The  Fed  selanjutnya,  dan  khususnya  potensi  dampaknya  terhadap  dolar  dan  pertumbuhan  ekonomi, juga mendominasi pasar komoditas. Harga emas turun 0,8% dengan tembaga naik 1,4% ke level tertinggi dalam 2 pekan. 

Harga minyak Brent turun 1,5% menyusul data menunjukkan terjadinya lonjakan pada stok bensin AS, mengisyaratkan permintaan musim  panas  kemungkinan  tidak  sepadan  dengan  suplai  yang  berlimpah.  Sedangkan  harga  minyak  mentah  AS  turun  2,1%,  dengan  koreksi  terakselerasi pasca Fed minutes


GOLD & COMMODITIES
Emas berbalik untuk turun tajam pada Rabu lalu, karena para investor ditekan peringatan testimony ketua the Fed AS Ben Bernanke dari  resiko untuk mempertahankan tingkat suku bunga rendah terlalu lama dan membuka kemungkinan untuk mengurangi pembelian obligasi. 

Dalam  komentar  yang  disiapkan,  seperti  ekspektasi,  ketua  the  Fed  mengatakan  stimulus  moneter  membantu  perekonomian  AS  tetapi  terlalu cepat untuk menghapus langkah yang telah dilakukan. 

Selama masa pertanyaan dan jawaban, para investor mulai untuk melakukan aksi jual emas karena Bernanke meningkatkan kemungkinan  pengurangan secara bertahap pembelian obligasi jika pasar tenaga kerja membaik dalam cara‐cara yang berkelanjutan.  

"The big debate with the Fed has been, are they or aren't they going to begin reducing their liquidity subsidies this year or is it going to  continue to go on?," kata Michael Cuggino dan presiden dan manajer portfolio pada Permanent Portfolio Funds di San Francisco.  

"Regardless of what your position is, you heard something today that you could rely on to support your own view. I think they are saying  things could go either way," tambahnya.  


OIL & COMMODITIES
Ekuitas AS melemah di tengah sesi perdagangan yang cukup fluktuatif, dimana indeks Dow Jones sempat turun lebih dari 1 persen, setelah  Ketua  Fed  Ben  Bernanke  mengatakan  bank  sentral  belum  siap    untuk  mengendalikan  stimulus  ekonomi  tetapi  dapat  bertindak  jika  perekonomian terus membaik. 

Kontrak  berjangka  Brent  <LCOc1>  melemah  sebesar  1,31  dollar/barel  dan  ditutup  dengan  nilai  102,60  dollar/barel,  setelah  pada  sesi  perdagangan sebelumnya juga melemah hingga mendekati 1 dollar. 

Setelah  melemah  signifikan  hingga  2  dollar,  U.S  crude  <CLc1>  ditutup  melemah  sebesar  1,90  dollar  dengan  nilai  94,28  dollar/barel.  Penurunan ini adalah penurunan harian terbesar sejak 1 Mei. 

"You had a couple of Fed governors talking about ending quantitative easing as early as June, and because of that, people are thinking 'Oh,  the Fed is done,'" ucap Mark Waggoner, president Excel Futures di Bend, Oregon.  

"If there's uncertainty, people want to take profits off of these highs. Then if the economy slows, demand slows for crude oil."  

Laporan EIA menunjukkan bahwa Persedian U.S. crude melemah sebesar 338.000 barel, namun tapi saham di Cushing, Oklahoma, crude  storage hub meningkat  449.000 barel menjadi 50.172 milyar barel 

Para analis telah memperkirakan persedian akan crude turun 800.000 barel dan persedian gasoline tetap tidak berubah dari pekan yang  lalu. 

"The fundamental picture remains weak, and that seems to be what's weighing on the market," ucap Gene McGillian, analis Tradition  Energy di Stamford, Connecticut.   

"Every time we approach $98 on U.S. crude, the fundamentals drag the market back towards $90."


EURO ZONE
Siprus menghadapi resiko yang besar terhadap outlook ekonominya dan perkiraan resesi dapat main mendalam daripada perkiraan, gubernur bank sentral mengatakannya dalam  mempersiapkan pidatonya Rabu lalu.  

Negara kepulauan yang sempat menghindari kehancuran keuangan pada bulan Maret, menghadapi "unusually high" resiko sektor makroekonomi dan perbankan, menurut pidato,  yang mana disampaikan kepada Nicosia conference oleh manajer senior pada bank sentral.  

Jutaan  orang  Italia  tidak  mampu  menghangatkan  rumah  mereka  dengan  baik  atau  makan  daging  sebagaimana  negara  mereka  terguncang  oleh  resesi  dan  meningkatnya  pengangguran, yang dikatakan laporan yang mana mendapatkan sejumlah orang‐orang menganggap serius kekurangan yang telah berlipat ganda dalam dua tahun terakhir.  

Temuan  dari  institut  statistik  nasional  ISTAT  menggarisbawahi  skala  tantangan  yang  dihadapi  oleh  koalisi  terbaru  dari  pemerintah  Enrico  Letta,  yang  telah  berjanji  untuk  merangsang pertumbuhan dan menghadapi pengangguran tingkat pemuda yang hampir 40 persen.  

Hampir setahun setelah Presiden ECB Mario Draghi bersumpah melakukan apapun untuk menyelamatkan euro, indikator penting dari tensi zona euro kebanyakan berkurang dan  recovery ekonomi kemungkinan akan membawa perbaikan kedepannya 

Irlandia mengatakan Rabu lalu untuk melakukan pemeriksaan terhadap satuan internasional dari perusahaan multinasional pada pergeseran keuntungan untuk menghindari pajak,  setelah  kecaman‐kecaman bahwa Irlandia membantu raksasa teknologi Apple untuk mengecilkan kewajiban pajaknya.  


U.K.
Sterling jatuh ke level terendah lebih dari 2 bulan terhadap dolar setelah koreksi tajam diluar dugaan untuk data retail sales Inggris yang memicu perhatian bahwa BoE akan  melanjutkan program pelonggaran moneter dalam beberapa bulan kedepan. Apresiasi dolar juga mendapat dukungan dari testimoni Ketua Federal Reserve Ben Bernanke yang  memicu spekulasi bahwa bank sentral AS bisa mulai memperlambat pembelian aset dalam beberapa bulan mendatang. 

Sterling  juga  merosot  ke  level  terendah  5  pekan  terhadap  euro  dan  sejumlah  rival  utamanya.  Data  kemarin  menunjukkan  retail  sales  turun  1,3%  di  bulan  April,  di  bawah  ekspektasi 0%, mengingatkan kembali bahwa perekonomian Inggris memang masih rapuh. Sterling terkoreksi ke level intraday low di $1,5018, level terendahnya sejak 14 Maret.  Jika koreksi berlanjut maka berpotensi untuk melemah di bawah level psikologi $1,50 dan level low 2013 di $1,4832. 

Hasil BoE minutes menunjukkan 3 dari 9 anggota MPC‐BoE, termasuk di dalamnya gubernur Mervyn King, memilih untuk memulai skema pembelian aset bank sentral dalam  bulan ini. Investor mengkhawatirkan langkah yang akan ditempuh oleh gubernur BoE yang baru Mark Carney ketika mulai menjabat di bulan Juli dengan mengadopsi kebijakan  moneter longgar yang lebih agresif. Data lainnya juga menunjukkan data pinjaman publik Inggris (PSNB) masih tetap tinggi, sementara survey Confederation of British Industry  menunjukkan kenaikan tipis pada order manufaktur Inggris. Seruan IMF agar pemerintah Inggris mempercepat langkah pemulihan ekonominya dan mendesak BoE untuk membeli  lebih banyak lagi obligasi juga turut menekan sterling. 


JAPAN
BoJ pada hari Rabu berjanji untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mengurangi volatilitas di pasar obligasi yang telah mengancam, dapat membahayakan perjuangan pemerintah  untuk mengakhiri deflasi dan membangkitkan kembali pertumbuhan perekonomian. 

Bank sentral telah memperbaharui penilaian pertumbuhan perekonomian untuk bulan kelima secara beruntun, bank sentral mengatakan tentang penilaian ini dengan bahasa "has started  picking up," seiring kumpulan kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe seperti stimulus fiskal dan kebijakan moneter yang agresif telah mendorong sentimen dan pelemahan yen dimana telah  meningkatkan nilai ekspor . 

Seperti  yang  diharapkan,  dewan  kebijakan  sepakat  untuk  tetap  dengan  pelonggaran  kuantitatif  besar  di  bulan  April,  di  mana  para  dewan  berjanji  untuk  mengalahkan  deflasi  yang  telah  bertahan selama 15 tahun dengan menggandakan kepemilikan obligasi pemerintah Jepang dalam dua tahun seiring memperbesar jumlah uang beredar tahunan dari 60 triliun (583 milyar  dollar) menjadi 70 triliun yen. 

Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda berjanji untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mengurangi volatilitas di pasar JGB, namun ia kecewa terhadap beberapa bond investors  yang tetap  bergantung dengan mempercayakan sepenuhnya kepada peraturan BoJ guna mengatasi masalah dengan cara bank's market operations.  

"I don't think the recent rise in yields is having a big impact on the economy," Kuroda mengatakan dalam konferensi pers setelah pertemuan kebijakan BOJ selama dua hari. 

"We will continue to monitor market moves and respond with flexibility in the pace and maturities of bond purchases and in market operations."  

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintah ingin bank sentral untuk melanjutkan upayanya untuk segera mengakhiri 15 tahun deflasi. 

"The Bank of Japan has decided to achieve its 2 percent inflation target as soon as possible. We expect them to continue working steadily toward achieving what they have decided," Suga,  seorang juru bicara utama pemerintah mengatakan pada konferensi pers rutin setelah bank sentral tetap mempertahankan kebijakannya. 


AUSTRALIA
Kebanyakan orang Australia merasa jelek dengan ekonomi dalam bujet federal mingguan yang dirilis.  

The Westpac/Melbourne Institute index of consumer sentiment bulan Mei merosot dibawah 100 poin yang mengindikasikan bahwa kebanyakan orang yang disurvei pesimistik  mengenai ekonomi. Survei dilakukan antara 13 dan 18 Mei, seminggu dari 14 Mei bujet federal.  

Job advertisements pada internet merosot 3.6 persen pada April, gambaran pemerintah federal menunjukkannya.  

The  Department  of  Education,  Employment  and  Workplace  Relations  internet  vacancy  index  merosot  dalam  seasonally  adjusted  61.6  poin  dalam  bulanan,  dan  24.1  persen  melemah daripada awal tahun lalu.  

Keseluruhan delapan kelompok yang dipantau oleh departemen naik pada bulan Maret.  

Penurunan terbesar bulanan dicatatkan untuk pekerja (turun 9.9 persen) dan operator mesin dan supir (turun 8.6 persen).  

Hanya ACT yang memiliki wilayah hukum untuk menunjukkan kenaikan pada job ads dalam bulan April, yang naik 5.1 persen, sementara itu pertumbuhan di Tasmania flat.  

Posisi  yang  mendasari  pada  bujet  federal  telah  dalam  tren  yang  memburuk  sejak  awal  tahun  2000‐an  dan  saat  ini  hanya  menunjukan  tanda‐tanda  membaik,  Parliamentary  Budget Office (PBO) mengatakan dalam laporan terbarunya.  

Laporan pertama PBO yang disebut structural budget balance (SBB) memberikan perkiraan dari tahun 2001/02 hingga 2016/17.  

Harga obligasi Australia sedikit melemah kedepannya dari pidato kepala the Fed AS Ben Bernanke.  


SWISS
Dolar  terapresiasi  mendekati  level  tertinggi  3  tahun  terhadap  sejumlah  rival utamanya  pada hari  Rabu  setelah Ketua  Federal  Reserve  Ben  Bernanke  memicu  spekulasi  bank  sentral AS bisa mulai memperlambat pembelian aset dalam beberapa bulan mendatang. Dalam testimoninya semalam, Bernanke mengatakan program pembelian obligasi besar‐ besaran The Fed masih akan berlanjut saat ini. Namun jika kondisi ekonomi terus membaik, The Fed akan mengurangi pembelian obligasi dalam beberapa pertemuan The Fed  selanjutnya di tahun ini dan mengingatkan bahwa mempertahankan suku bunga yang terlalu rendah dalam jangka waktu yang lama memiliki resiko yang kurang baik. 

Dolar awalnya mengalami tekanan jual setelah Bernanke mengatakan stimulus moneter telah membantu membangkitkan perekonomian AS dan masih terlalu dini untuk segera  mengakhiri program tersebut. Namun dolar kemudian rebound setelah pelaku pasar fokus pada kemungkinan The Fed mengurangi program pembelian obligasinya dalam tahun  ini. Terhadap sejumlah rival utamanya, indeks dolar naik ke 84,422, level tertingginya sejak Juli 2010. Indeks dolar terakhir tercatat bergerak di sekitar 84,260 atau naik 0,6%. 

Sementara itu, euro menembus level tertinggi 2 tahun terhadap franc Swiss di 1,2648 franc setelah Ketua Swiss National Bank Thomas Jordan tidak mengabaikan kemungkinan  memberlakukan  suku  bunga  negatif  dan  mengatakan  kemungkinan  akan  mengubah  batasan  minimum  nilai  tukar  EUR/CHF  jika  diperlukan.  Euro  terakhir  bergerak  di  sekitar  1,2580 franc, atau naik 0,5% dibandingkan posisi penutupan New York hari Selasa. Sedangkan dolar naik ke level tertinggi 9 bulan terhadap franc Swiss di 0,9838 franc, dan  terakhir bergerak di sekitar 0,9780 franc, naik 0,8%. 


UBS memprediksi euro/Swiss franc dan dollar/Swiss franc masing‐masing akan menguat ke 1,27 franc dan 0,99 franc dalam 3 bulan kedepan.