title cover

title cover

Monday, January 28, 2013

Headline News 28.01.13


US & GLOBAL
Euro menembus level tertinggi 11 bulan dan pasar ekuitas menguat pada perdagangan Jumat kemarin menyusul indikasi membaiknya  sistem keuangan Eropa dan prospek cerah pada perekonomian Jerman, sementara bursa saham AS melanjutkan penguatannya untuk hari  kedelapan,  rally  terbaiknya  sejak  akhir  2004.  Laporan  perolehan  laba  perusahaan  AS  yang  solid  dan  arus  masuk  musiman  terkuat  ke  saham reksa dana AS dalam satu dekade juga membantu mengangkat Wall Street, dengan indeks S&P 500 ditutup di atas 1500 untuk  pertama kalinya selama lebih dari 5 tahun lalu. Sedangkan Dow ditutup di level tertingginya sejak Oktober 2007. 

Berita dari Eropa juga positif. Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan perbankan Eropa akan membayar kembali pinjaman darurat sebesar  137 milyar pekan ini, lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya dan mempertegas indikas adanya perbaikan pada sistem keuangan  Eropa. 

Dengan  mengambil  kembali pinjaman  tiga  tahun  setelah hanya satu  tahun, ECB telah  menjadi  bank  sentral  besar  pertama  yang  mulai  bergerak menjauh dari langkah‐langkah kebijakan moneter yang tidak konvensional untuk mengatasi krisis. Sebaliknya, Federal Reserve  AS  dan  Bank  of  Japan  membeli  obligasi  untuk  merangsang  pertumbuhan  ekonomi.  Skala  pengembalian  ini  yang  melampaui  estimasi  sekitar 100 milyar euro hasil jajak pendapat Reuters, telah memicu menguatnya euro, dan mendorong harga obligasi pemerintah Jerman  turun dan mengangkat saham perbankan Eropa.  Sementara itu indeks ekuitas global MSCII naik 0.51% ke 354.98. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 70.65 poin atau 0.51% di 13,895.98. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 8.14 poin  atau 0.54%, di 1,502.96. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 19.33 poin atau 0.62% di 3,149.71. Dalam sepekan, Dow  telah naik 1.8%, S&P naik 1.1% dan Nasdaq naik 0.5%. Ini adalah kenaikan dalam 4 pekan berturut‐turut untuk ketiga indeks saham AS  tersebut. 

Sejumlah perusahaan yang melaporkan perolehan laba di atas ekspektasi pasar diantaranya Procter & Gamble Co's <PG.N> dan Honeywell  International  Inc  <HON.N>.  Saham  P&G  naik  4.02%  ke  $73.25  namun  Honeywell  naik  tipis  0.13%  ke  $68.33.  Dari  perusahaan  yang  tergabung kedalam S&P 500 yang melaporkan laba kuartal keempat tahun lalu, 68% berhasil melampaui ekspektasi pasar, sedikit di atas  65% yang terjadi di kuartal sebelumnya. 

Bursa  saham  Eropa  menembus  level  puncaknya  usai  laporan  pembayaran  kembali  pinjaman  darurat  yang  melampaui  ekspektasi,  dan  setelah rilis data Ifo Jerman yang lebih baik dari perkiraan untuk periode Januari yang semakin memperkuat optimisme para ekonom.  Frankfurt's  DAX  index  <.GDAXI>  mengawali  rally,  mencatat  level  tertinggi  5  tahun  dan  ditutup  menguat  1.4%.  Indeks  FTSEurofirst  300  <.FTEU3> ditutup menguat 0.32% di 1,174.81. Sedangkan obligasi berjangka Jerman <FGBLc1> turun 70 poin di 142.50. 

Euro  menembus  $1.3479,  level  tertingginya  sejak  Februari  tahun  lalu,  menyusul  rilis  data  yang  menunjukkan  terjadinya  percepatan  pertumbuhan ekonomi Jerman setelah mengalami kontraksi di tahun lalu. Euro terakhir tercatat menguat 0.60% di $1.3455. 

Data  Jumat  kemarin  menunjukkan  new  home  sales  AS  turun  di  bulan  Desember  namun  harga  penjualan  rumah  naik  dan  sektor  perumahan masih menjadi titik terang bagi pemulihan ekonomi AS. Sedangkan data lain menujukkan kegiatan sektor manufaktur di Cina  dan AS juga meningkat di bulan Januari pada level terpesatnya dalam 2 tahun. 

Tekanan  jual pada minyak  terjadi akibat  aksi  ambil  untung  pelaku  pasar  setelah  rilis  positif  data  ekonomi  sejumlah  negara  maju  telah  membangkitkan optimisme terhadap prospek ekonomi global dan juga pasca rally minyak dalam sepekan terakhir. Harga minyak Brent  relatif flat dari posisi penutupan Kamis di 113.28 per barel, turun dari level intraday high di $113.84 per barel. Sedangkan harga minyak  mentah AS turun 7 sen ke $95.88, setelah mencatat intraday high di $96.56. Harga minyak tercatat naik 0.3% dalam sepekan terakhir. 

Harga emas mencatat penurunan mingguan tertajamnya tahun ini menyusul meningkatnya prospek ekonomi global yang memicu safe‐ haven metal berada di bawah level support utama. Rilis positif data perumahan AS dan indikasi stabilnya kondisi ekonomi zona euro telah  memicu tekanan jual pada emas. Pekan ini sidang The Fed dan data ketenagakerjaan AS akan menentukan nasib emas selanjutnya. Harga  emas turun 0.6% di $1,657.54 per ons setelah mencatat level terendah sejak 11 Januari di $1,655.39 per ons. Emas telah melemah 1.5%  dalam pekan kemarin, kinerja mingguan terburuknya sejak pekan per 23 Desember. 

Yield obligasi AS naik, dengan harga obligasi tenor 30 tahun turun setelah rilis lebih baik untuk data ekonomi Eropa yang memicu tekanan  jual pada obligasi pemerintah AS. Obligasi AS tenor 10 tahun turun 26/32 dengan yield 1.9434%. 


GOLD & COMMODITIES
Emas mencatatkan penurunan terbesar mingguannya tahun ini karena membaiknya outlook ekonomi global yang membawa safe haven  logam mulia dibawah level support utama teknikalnya. 

Emas dibawah level 200‐day moving average, yang mana telah bertahan kebanyakan dalam lima bulan terakhirnya, dengan ekuitas AS  yang dinilai dari indeks S&P 500 naik untuk delapan harinya yang merupakan rangkaian terpanjang dalam lebih dari delapan tahun. 

"If next week's unemployment number comes in a little better than expected or even at expectation, that will put pressure on the market,"  kata Frank McGhee, head precious metals trader pada Integrated Brokerage Services LLC.      


OIL & COMMODITIES
Tekanan  jual  pada  minyak  terjadi  akibat  aksi  ambil  untung  pelaku  pasar  setelah  rilis  positif  data  ekonomi  sejumlah  negara  maju  telah  membangkitkan optimisme terhadap prospek ekonomi global dan juga pasca rally minyak dalam sepekan terakhir. 

Harga minyak berjangka Brent berakhir flat Jumat kemarin, sementara harga minyak mentah AS terkoreksi, namun masih membukukan kenaikan  mingguan ketujuh kalinya secara berturut‐turut, kenaikan terlamanya sejak awal 2009. 

Data  yang  dirilis  oleh  lembaga  survey  ekonomi  Ifo  yang  berbasis  di  Munich,  Jerman,  menunjukkan  kepercayaan  bisnis  meningkat  ke  level  tertingginya selama lebih dari setengah tahun terakhir, mengindikasikan negara ekonomi terbesar Eropa tersebut tengah memulih. 

Sedangkan berita mengenai perbankan Eropa akan membayar pinjaman darurat sebesar 137 milyar euro  juga turut menambah dukungan aksi  profit‐taking investor menyusul indikasi membaiknya sektor perbankan Eropa. 

Harga minyak Brent relatif flat dari posisi penutupan Kamis di 113.28 per barel, turun dari level intraday high di $113.84 per barel. Sedangkan  harga  minyak  mentah  AS  turun  7  sen  ke  $95.88,  setelah  mencatat  intraday  high  di  $96.56.  Harga  minyak  tercatat  naik  0.3%  dalam  sepekan  terakhir. 


EURO ZONE
• Bank akan membayarkan kembali European Central Bank 137.2 milyar euro ($183 milyar) dalam 3‐tahun pinjaman pada minggu depan, memilih untuk mengembalikan lebih banyak utang cash daripada ekspektasi pada tanda sekurang‐kurangnya bagian dari sistem keuangan kembali untuk sehat.

• ECB meminjamkan bank sejumlah total lebih dari 1 trilyun euro dalam 3‐tahun, operasi pinjaman yang ultra‐murah pada bulan Desember 2011 dan Februari 2012 – suatu taktik bahwa Presiden ECB Mario Draghi mengatakan "avoided a major, major credit crunch".

• Suatu "positive contagion"/penyebaran yang positif pada pasar keuangan belum lagi mengisi pada besaran perekonomian tetapi zona euro harusnya melihat recovery dalam semester kedua tahun ini, Presiden ECB Mario Draghi mengatakannya.

• Berbicara pada World Economic Forum, Draghi mengatakan bahwa bank sentral melonggarkan kebijakan moneter yang membantu zona euro kembali untuk bertumbuh, tetapi
banyak yang masih harus dilakukan.

Gross domestic product (GDP) Italia melorot 1.3 persen tahun ini sebelum kembali bertumbuh dibawah 1 persen tahun 2014, karena resesi dalam negara dengan ekonomi
terbesar ketiga berlanjut, pemikir Italia REF mengatakan.


U.K.
Kontraksi ekonomi Inggris yang lebih tajam dari perkiraan di kuartal keempat 2012 telah memicu koreksi sterling ke level terendah selama lebih dari setahun terhadap euro dan  ke level terendah 5 bulan terhadap dolar pada perdagangan hari Jumat. Ekonomi Inggris terkontraksi 0.3% di akhir 2012, jauh di bawah ekspektasi pasar untuk kontraksi 0.1% dan  mendekatkan Inggris untuk mengalami sebuah  "triple‐dip" recession. 

Kondisi  tersebut  membuka  peluang  untuk  sterling  mengalami  koreksi  lebih  lanjut  seiring  meningkatnya  prospek  kemungkinan  kehilangan  peringkat  kredit  triple‐A  dan  juga  kemungkinan BoE memilih opsi untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut. 

Euro menguat 0.6% ke 0.8517 pound, setelah mencatat intraday high di 0.8536, level tertingginya sejak medio Desember 2011. 

Penguatan euro juga dipicu oleh berita bahwa perbankan berencana untuk membayar kembali utang jangka panjang mereka kepada ECB sebesar 137 milyar euro, sebuah indikasi  kondisi perbankan Eropa mulai kembali sehat. 

Sedangkan terhadap dolar, sterling menembus level terendah 5 bulan di $1.5745 sebelum akhirnya rebound ke sekitar $1.5805, atau naik 0.1%. 

Usai rilis data PDB‐Q4 Inggris yang mengecewakan pada hari Jumat lalu, pasar saat ini akan fokus pada data pekan ini khususnya data PMI manufaktur Inggris untuk periode  Januari.  Jika  data  dirilis  lebih  rendah  dari  perkiraan,  menunjukkan  sektor  mengalami  kontraksi,  maka  sterling  berpotensi  melanjutkan  koreksinya  menyusul  berkembangnya  spekulasi kemungkinan ekonomi terjatuh kedalam resesi. 


JAPAN
• Jepang menampik kritikan bahwa pelonggaran agresif (moneter) oleh Bank of Japan dapat memicu devaluasi mata uang yang kompetitif, mengatakan bank sentral mencoba untuk mengakhiri deflasi 20 tahun, tidak memanipulasi yen.

• Perdana Menteri Shinzo Abe menyebutkan tindakan yang agresif oleh Bank of Japan (BOJ), yang mana telah mendorong pelemahan yen, telah menaikkan peringatan dalam Eropa yang dapat mengkontribusi pada suatu "currency war" karena bank sentral lainnya mengadopsi kebijakan yang sama.

• Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan bahwa pelonggaran kebijakan moneter Bank of Japan bertujuan untuk menarik negara keluar dari deflasi tetapi tidak memanipulasi mata uang, mengabaikan permasalahan mengenai luar negri mengenai currency wars.


AUSTRALIA
Australia dan New Zealand dollar melemah terhadap euro dan dollar AS Jumat lalu karena investor memangkas posisi belinya, tetapi kembali merosot terhadap yen  untuk membawanya mencatatkan kenaikan 5 persen pada bulan Januari.   

Euro menguat ke level puncak dalam satu bulan A$1.2808 <EURAUD=R>, yang telah naik 1.3 persen overnight. Telah mendorong kenaikan ke level tertinggi oleh  naiknya euro/yen pada membaiknya data  Eropa yang mana memicu gelombang pada aksi short‐covering.  

Joseph Capurso, seorang strategist pada Commonwealth Bank of Australia mengekspektasi penguatan euro yang berlanjut hingga minggu depan, yang telah siap naik  lebih dari empat sen dalam dua minggu.  
  • Harga obligasi Australia melemah mengikuti lesunya perdagangan.   


SWISS
Franc Swiss melemah terhadap euro pada hari Jumat menyusul rilis optimis data survei manufaktur dari Jerman, Cina dan AS yang mendorong minat investor pada aset beresiko.  

Dalam beberapa pekan terakhir franc Swiss terlihat melemah terhadap euro seiring tumbuhnya optimisme pada membaiknya perekonomian kawasan Eropa dan mendorong euro  untuk menguat di kisaran 1.24 franc. 

Rilis data survei manufaktur di Cina dan AS yang mencatat pertumbuhan terpesatnya selama sekitar 2 tahun dan sinyal adanya peningkatan pada sektor manufaktur Jerman telah  memperkuat optimisme mengenai pertumbuhan ekonomi global. 

Keputusan bank sentral Denmark untuk menaikkan suku bunganya guna mendorong penguatan mata uang crown juga merupakan indikasi lanjutan akan berkurangnya minat  pada safe‐haven currency

Franc Swiss menguat 0.2% terhadap dolar ke sekitar 0.9266 franc, sedangkan terhadap euro, franc melemah 0.4% ke sekitar 1.2470 franc. 
Pekan ini pasar akan mencermati data KOF indicator dan PMI Swiss untuk melihat perkembangan perekonomian negara tersebut.