US & GLOBAL
• Euro menembus level tertinggi 11 bulan dan pasar ekuitas menguat pada perdagangan Jumat kemarin menyusul indikasi membaiknya sistem keuangan Eropa dan prospek cerah pada perekonomian Jerman, sementara bursa saham AS melanjutkan penguatannya untuk hari kedelapan, rally terbaiknya sejak akhir 2004. Laporan perolehan laba perusahaan AS yang solid dan arus masuk musiman terkuat ke saham reksa dana AS dalam satu dekade juga membantu mengangkat Wall Street, dengan indeks S&P 500 ditutup di atas 1500 untuk pertama kalinya selama lebih dari 5 tahun lalu. Sedangkan Dow ditutup di level tertingginya sejak Oktober 2007.
• Berita dari Eropa juga positif. Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan perbankan Eropa akan membayar kembali pinjaman darurat sebesar 137 milyar pekan ini, lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya dan mempertegas indikas adanya perbaikan pada sistem keuangan Eropa.
• Dengan mengambil kembali pinjaman tiga tahun setelah hanya satu tahun, ECB telah menjadi bank sentral besar pertama yang mulai bergerak menjauh dari langkah‐langkah kebijakan moneter yang tidak konvensional untuk mengatasi krisis. Sebaliknya, Federal Reserve AS dan Bank of Japan membeli obligasi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Skala pengembalian ini yang melampaui estimasi sekitar 100 milyar euro hasil jajak pendapat Reuters, telah memicu menguatnya euro, dan mendorong harga obligasi pemerintah Jerman turun dan mengangkat saham perbankan Eropa. Sementara itu indeks ekuitas global MSCII naik 0.51% ke 354.98.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 70.65 poin atau 0.51% di 13,895.98. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 8.14 poin atau 0.54%, di 1,502.96. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 19.33 poin atau 0.62% di 3,149.71. Dalam sepekan, Dow telah naik 1.8%, S&P naik 1.1% dan Nasdaq naik 0.5%. Ini adalah kenaikan dalam 4 pekan berturut‐turut untuk ketiga indeks saham AS tersebut.
• Sejumlah perusahaan yang melaporkan perolehan laba di atas ekspektasi pasar diantaranya Procter & Gamble Co's <PG.N> dan Honeywell International Inc <HON.N>. Saham P&G naik 4.02% ke $73.25 namun Honeywell naik tipis 0.13% ke $68.33. Dari perusahaan yang tergabung kedalam S&P 500 yang melaporkan laba kuartal keempat tahun lalu, 68% berhasil melampaui ekspektasi pasar, sedikit di atas 65% yang terjadi di kuartal sebelumnya.
• Bursa saham Eropa menembus level puncaknya usai laporan pembayaran kembali pinjaman darurat yang melampaui ekspektasi, dan setelah rilis data Ifo Jerman yang lebih baik dari perkiraan untuk periode Januari yang semakin memperkuat optimisme para ekonom. Frankfurt's DAX index <.GDAXI> mengawali rally, mencatat level tertinggi 5 tahun dan ditutup menguat 1.4%. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup menguat 0.32% di 1,174.81. Sedangkan obligasi berjangka Jerman <FGBLc1> turun 70 poin di 142.50.
• Euro menembus $1.3479, level tertingginya sejak Februari tahun lalu, menyusul rilis data yang menunjukkan terjadinya percepatan pertumbuhan ekonomi Jerman setelah mengalami kontraksi di tahun lalu. Euro terakhir tercatat menguat 0.60% di $1.3455.
• Data Jumat kemarin menunjukkan new home sales AS turun di bulan Desember namun harga penjualan rumah naik dan sektor perumahan masih menjadi titik terang bagi pemulihan ekonomi AS. Sedangkan data lain menujukkan kegiatan sektor manufaktur di Cina dan AS juga meningkat di bulan Januari pada level terpesatnya dalam 2 tahun.
• Tekanan jual pada minyak terjadi akibat aksi ambil untung pelaku pasar setelah rilis positif data ekonomi sejumlah negara maju telah membangkitkan optimisme terhadap prospek ekonomi global dan juga pasca rally minyak dalam sepekan terakhir. Harga minyak Brent relatif flat dari posisi penutupan Kamis di 113.28 per barel, turun dari level intraday high di $113.84 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS turun 7 sen ke $95.88, setelah mencatat intraday high di $96.56. Harga minyak tercatat naik 0.3% dalam sepekan terakhir.
• Harga emas mencatat penurunan mingguan tertajamnya tahun ini menyusul meningkatnya prospek ekonomi global yang memicu safe‐ haven metal berada di bawah level support utama. Rilis positif data perumahan AS dan indikasi stabilnya kondisi ekonomi zona euro telah memicu tekanan jual pada emas. Pekan ini sidang The Fed dan data ketenagakerjaan AS akan menentukan nasib emas selanjutnya. Harga emas turun 0.6% di $1,657.54 per ons setelah mencatat level terendah sejak 11 Januari di $1,655.39 per ons. Emas telah melemah 1.5% dalam pekan kemarin, kinerja mingguan terburuknya sejak pekan per 23 Desember.
• Yield obligasi AS naik, dengan harga obligasi tenor 30 tahun turun setelah rilis lebih baik untuk data ekonomi Eropa yang memicu tekanan jual pada obligasi pemerintah AS. Obligasi AS tenor 10 tahun turun 26/32 dengan yield 1.9434%.
GOLD & COMMODITIES
• Emas mencatatkan penurunan terbesar mingguannya tahun ini karena membaiknya outlook ekonomi global yang membawa safe haven logam mulia dibawah level support utama teknikalnya.
• Emas dibawah level 200‐day moving average, yang mana telah bertahan kebanyakan dalam lima bulan terakhirnya, dengan ekuitas AS yang dinilai dari indeks S&P 500 naik untuk delapan harinya yang merupakan rangkaian terpanjang dalam lebih dari delapan tahun.
• "If next week's unemployment number comes in a little better than expected or even at expectation, that will put pressure on the market," kata Frank McGhee, head precious metals trader pada Integrated Brokerage Services LLC.
OIL & COMMODITIES
• Tekanan jual pada minyak terjadi akibat aksi ambil untung pelaku pasar setelah rilis positif data ekonomi sejumlah negara maju telah membangkitkan optimisme terhadap prospek ekonomi global dan juga pasca rally minyak dalam sepekan terakhir.
• Harga minyak berjangka Brent berakhir flat Jumat kemarin, sementara harga minyak mentah AS terkoreksi, namun masih membukukan kenaikan mingguan ketujuh kalinya secara berturut‐turut, kenaikan terlamanya sejak awal 2009.
• Data yang dirilis oleh lembaga survey ekonomi Ifo yang berbasis di Munich, Jerman, menunjukkan kepercayaan bisnis meningkat ke level tertingginya selama lebih dari setengah tahun terakhir, mengindikasikan negara ekonomi terbesar Eropa tersebut tengah memulih.
• Sedangkan berita mengenai perbankan Eropa akan membayar pinjaman darurat sebesar 137 milyar euro juga turut menambah dukungan aksi profit‐taking investor menyusul indikasi membaiknya sektor perbankan Eropa.
• Harga minyak Brent relatif flat dari posisi penutupan Kamis di 113.28 per barel, turun dari level intraday high di $113.84 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS turun 7 sen ke $95.88, setelah mencatat intraday high di $96.56. Harga minyak tercatat naik 0.3% dalam sepekan terakhir.
EURO ZONE
• Bank akan membayarkan kembali European Central Bank 137.2 milyar euro ($183 milyar) dalam 3‐tahun pinjaman pada minggu depan, memilih untuk mengembalikan lebih banyak utang cash daripada ekspektasi pada tanda sekurang‐kurangnya bagian dari sistem keuangan kembali untuk sehat.
• ECB meminjamkan bank sejumlah total lebih dari 1 trilyun euro dalam 3‐tahun, operasi pinjaman yang ultra‐murah pada bulan Desember 2011 dan Februari 2012 – suatu taktik bahwa Presiden ECB Mario Draghi mengatakan "avoided a major, major credit crunch".
• Suatu "positive contagion"/penyebaran yang positif pada pasar keuangan belum lagi mengisi pada besaran perekonomian tetapi zona euro harusnya melihat recovery dalam semester kedua tahun ini, Presiden ECB Mario Draghi mengatakannya.
• Berbicara pada World Economic Forum, Draghi mengatakan bahwa bank sentral melonggarkan kebijakan moneter yang membantu zona euro kembali untuk bertumbuh, tetapi
banyak yang masih harus dilakukan.
• Gross domestic product (GDP) Italia melorot 1.3 persen tahun ini sebelum kembali bertumbuh dibawah 1 persen tahun 2014, karena resesi dalam negara dengan ekonomi
terbesar ketiga berlanjut, pemikir Italia REF mengatakan.
U.K.
• Kontraksi ekonomi Inggris yang lebih tajam dari perkiraan di kuartal keempat 2012 telah memicu koreksi sterling ke level terendah selama lebih dari setahun terhadap euro dan ke level terendah 5 bulan terhadap dolar pada perdagangan hari Jumat. Ekonomi Inggris terkontraksi 0.3% di akhir 2012, jauh di bawah ekspektasi pasar untuk kontraksi 0.1% dan mendekatkan Inggris untuk mengalami sebuah "triple‐dip" recession.
• Kondisi tersebut membuka peluang untuk sterling mengalami koreksi lebih lanjut seiring meningkatnya prospek kemungkinan kehilangan peringkat kredit triple‐A dan juga kemungkinan BoE memilih opsi untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut.
• Euro menguat 0.6% ke 0.8517 pound, setelah mencatat intraday high di 0.8536, level tertingginya sejak medio Desember 2011.
• Penguatan euro juga dipicu oleh berita bahwa perbankan berencana untuk membayar kembali utang jangka panjang mereka kepada ECB sebesar 137 milyar euro, sebuah indikasi kondisi perbankan Eropa mulai kembali sehat.
• Sedangkan terhadap dolar, sterling menembus level terendah 5 bulan di $1.5745 sebelum akhirnya rebound ke sekitar $1.5805, atau naik 0.1%.
• Usai rilis data PDB‐Q4 Inggris yang mengecewakan pada hari Jumat lalu, pasar saat ini akan fokus pada data pekan ini khususnya data PMI manufaktur Inggris untuk periode Januari. Jika data dirilis lebih rendah dari perkiraan, menunjukkan sektor mengalami kontraksi, maka sterling berpotensi melanjutkan koreksinya menyusul berkembangnya spekulasi kemungkinan ekonomi terjatuh kedalam resesi.
JAPAN
• Jepang menampik kritikan bahwa pelonggaran agresif (moneter) oleh Bank of Japan dapat memicu devaluasi mata uang yang kompetitif, mengatakan bank sentral mencoba untuk mengakhiri deflasi 20 tahun, tidak memanipulasi yen.
• Perdana Menteri Shinzo Abe menyebutkan tindakan yang agresif oleh Bank of Japan (BOJ), yang mana telah mendorong pelemahan yen, telah menaikkan peringatan dalam Eropa yang dapat mengkontribusi pada suatu "currency war" karena bank sentral lainnya mengadopsi kebijakan yang sama.
• Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan bahwa pelonggaran kebijakan moneter Bank of Japan bertujuan untuk menarik negara keluar dari deflasi tetapi tidak memanipulasi mata uang, mengabaikan permasalahan mengenai luar negri mengenai currency wars.
AUSTRALIA
• Australia dan New Zealand dollar melemah terhadap euro dan dollar AS Jumat lalu karena investor memangkas posisi belinya, tetapi kembali merosot terhadap yen untuk membawanya mencatatkan kenaikan 5 persen pada bulan Januari.
• Euro menguat ke level puncak dalam satu bulan A$1.2808 <EURAUD=R>, yang telah naik 1.3 persen overnight. Telah mendorong kenaikan ke level tertinggi oleh naiknya euro/yen pada membaiknya data Eropa yang mana memicu gelombang pada aksi short‐covering.
• Joseph Capurso, seorang strategist pada Commonwealth Bank of Australia mengekspektasi penguatan euro yang berlanjut hingga minggu depan, yang telah siap naik lebih dari empat sen dalam dua minggu.
- Harga obligasi Australia melemah mengikuti lesunya perdagangan.
SWISS
• Franc Swiss melemah terhadap euro pada hari Jumat menyusul rilis optimis data survei manufaktur dari Jerman, Cina dan AS yang mendorong minat investor pada aset beresiko.
• Dalam beberapa pekan terakhir franc Swiss terlihat melemah terhadap euro seiring tumbuhnya optimisme pada membaiknya perekonomian kawasan Eropa dan mendorong euro untuk menguat di kisaran 1.24 franc.
• Rilis data survei manufaktur di Cina dan AS yang mencatat pertumbuhan terpesatnya selama sekitar 2 tahun dan sinyal adanya peningkatan pada sektor manufaktur Jerman telah memperkuat optimisme mengenai pertumbuhan ekonomi global.
• Keputusan bank sentral Denmark untuk menaikkan suku bunganya guna mendorong penguatan mata uang crown juga merupakan indikasi lanjutan akan berkurangnya minat pada safe‐haven currency.
• Franc Swiss menguat 0.2% terhadap dolar ke sekitar 0.9266 franc, sedangkan terhadap euro, franc melemah 0.4% ke sekitar 1.2470 franc.
• Pekan ini pasar akan mencermati data KOF indicator dan PMI Swiss untuk melihat perkembangan perekonomian negara tersebut.