title cover

title cover

Friday, August 24, 2012

Headline News 24.08.12


US & GLOBAL
Bursa saham global melemah pada sesi Kamis karena mulai meredupnya ekspektasiuntuk stimulus baru dari The Federal Reserve disusul  rilis  data  yang    menunjukkan  perlambatan  ekonomi  di  Eropa  dan  China.  Sementara  euro  naik  setelah  beberapa  sumber  mengatakan  Spanyol tengah dalam pembicaraan mengenai persyaratan bantuan untuk mengurangi tingginya biaya pinjaman negara tersebut. Tiga  sumber  terpercaya  menyatakan  pada  Reuters  mengenai  ekspektasi  bahwa  untuk  menekan  imbal  hasil  obligasi  Spanyol,  salah  satu  pilihannya adalah dengan pembelian obligasi Spanyol pada lelang perdana oleh EFSF, sementara ECB akan melakukan intervensi pada  pasar sekunder untuk menekan imbal hasil. Namun demikian Spanyol belum membuat keputusan akhir untuk meminta bailout, dan tidak  ada angka khusus yang dibahas untuk bantuan tersebut. 

Euro <EUR=> menguat ke level tertinggi dalam 7‐pekan terakhir terhadap dolar AS, tercatat naik 0,3 persen ke 1,2563, sementara indeks  dolar AS <DXY.> turun 0,2 persen ke 81,366. 

Keprihatinan atas prospek perekonomian global melemahkan sentimen investor, sebagaimana komentar dari Presiden The Fed St. Louis  James Bullard. Minutes dari pertemuan The Fed mengindikasikan bank sentral Amerika telah siap untuk meluncurkan stimulus moneter,  atau pelonggaran kuantitatif. Namun Bullard, yang bukan termasuk anggota voting FOMC, mengatakan pada televisi CNBC bahwa data  Amerika telah membaik sejak sidang 31 Juli – 01 Agustus, dan Bullard menegaskan bahwa minutes tersebut terkesan "agak basi." 

The Dow Jones industrial average <DJI.> ditutup turun 115.30 poin, atau 0,88 persen, ke 13,057.46. Indeks The Standard & Poor 500 <. SPX> merosot 11.41 poin, atau 0,81 persen, ke 1,402.08. The Nasdaq Composite Index <. IXIC> turun 20,27 poin, atau 0,66 persen, ke  3,053.40. 

Di Eropa, FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup turun 0,6 persen ke 1,089.13. 

Data aktifitas sektor bisnis menunjukkan penurunan yang menyebar lebih lanjut ke seluruh zona euro, dengan pelemahan yang dimulai di  antara negara‐negara yang lebih kecil di daerah selatan yang semakin mengakar ke negara inti seperti Jerman. Indeks survei PMI dari  Markit  menunjukkan  bahwa  zona  euro  diperkirakan  akan    kembali  terpuruk  ke  jurang  resesi,  menyusul  kontraksi  PMI  dalam  7‐bulan  berturut‐turut. Selain itu, data PMI untuk sektor manufaktur Cina jatuh ke level terendah sejak November karena ekspor yang merosot  dan naiknya stok barang yang tidak terjual. 

Data  ekonomi  Amerika  sendiri  dirilis  beragam.  Pertumbuhan  di  sektor  manufaktur  Amerika  sedikit  membaik  pada  periode  Agustus,  sebagai  pertanda  bahwa  eknomi  negara  tersebut  berhasil  bertahan  dari  pelemahan  ekonomi  global,  meskipun  pada  sisi  lain  jobless  claims pekan lalu naik merujuk pada lemahnya perbaikan sektor ketenagakerjaan. 

Harga obligasi pemerintah Amerika naik seiring ekspektasi stimulus The Federal Reserve. Lemahnya data ekonomi CIna dan kekhawatiran  tentang  keuangan  Yunani  dan  Spanyol  juga  mendorong  naiknya  minat  terhadap  aset  safe‐haven.  Obligasi  Amerika  tenor  10‐tahun  <US10YT=RR> harganya naik 7/32 dengan imbal hasil berada pada 1,6711 persen. 

Harga  minyak  mentah  berjangka  Amerika  turun  dan  minyak  Brent  memangkas  penguatannya  seiring  mulai  redupnya  harapan  akan  stimulus keuangan  dan  keraguan  tentang kemampuan  Eropa  untuk  mengatasi  krisis  utang.  Minyak  mentah  Brent  berjangka  <LCOc1>  ditutup naik 10 sen ke 115,01 USD per barel. US light crude oil <CLc1> turun 99 sen ke 96,27 USD per barel.  


GOLD & COMMODITIES
Emas naik 1 persen dalam rangkaian tujuh harinya Kamis lalu setelah minutes dari the Fed AS pada policy meeting yang memberikan  harapan  bahwa  bank  sentral  kemungkinan  mengambil  langkah  (QE3)  untuk  mendorong  perekonomiannya  dan  berita  bahwa  Spanyol  menegosiasikan kondisi untuk kemungkinan paket bantuan.  

Silver  melejit  2  persen  dan  platinum  naik  berkenaan  dengan  permasalahan  pasokan  dari  kerusuhan  buruh  pada  beberapa  tambang  produsen utama Afrika Selatan, yang telah menewaskan 44 orang dalam bentrokan antara demo pekerja dengan polisi.  

"This is the first insight we've gotten in the marketplace to think that the Fed is committed to this new stimulus program, and that's the  catalyst you need to break out of the range," kata Jeffrey Sherman, commodities portfolio manager pada DoubleLine Capital LP, yang  telah memiliki lebih $40 milyar pada assets under management.  

Emas memiliki nilai dua kali lipat sejak the Fed untuk pertama kalinya memilih membeli Treasuries untuk menurunkan tingkat suku bunga  dan  mendorong  pertumbuhan  dari  akhir  tahun  2008.  Tahun  ini  telah  berjuang  untuk  berada  dalam  area  positif  dari  tidak  adanya  komitmen yang jelas dari bank sentral AS untuk berlanjut pada prakteknya.  

Minutes dari meeting the Federal Open Market Committee's pada akhir Juli menunjukkan bank sentral kemungkinan untuk melakukan  putaran berikutnya pada stimulus "fairly soon", dengan setiap keputusan didasari tergantung pada data ekonomi.  


OIL & COMMODITIES
Brent crude futures membagi kenaikannya Kamis lalu karena kembali hidupnya harapan untuk stimulus berikutnya dari the  Fed AS yang kemudian meredup  dan keraguan mengenai kemampuan  Eropa untuk  mengatasi krisis utang yang kembali  menjadi fokus perhatian. 

Harga brent berbalik melemah sebelum di settled menguat 10 sen, dan ditutup pasca settlement dalam area merah. Crude  AS  melemah  lebih  dari  1  persen  dan  di  settled  dibawah  200‐day  moving  average  setelah  sempat  melonjak  ke  level  tertingginya sejak bulan Mei.  

Oil  membagi  kenaikan  pada  awalnya  dari  data  yang  menunjukkan  naiknya  jobless  claims  AS  minggu  lalu,  terhadap  ekspektasi untuk turun tipis, tetapi analis dan para trader mencatatkan bahwa pengangguran akan membeli lebih sedikit  pada bahan bakar, tekanan pelemahan data mendorong bank sentral untuk bertindak. 

EURO ZONE
Euro  menguat  ke  level  tertinggi  sepanjang  7‐pekan  terakhir  terhadap  dolar  AS  pada  sesi  Kamis  setelah  sebuah  sumber  menyatakan  bahwa  Spanyol  tengah  melakukan  negosiasi  dengan  Uni  Eropa  mengenai  syarat  bagi  pemberian  bantuan  internasional.  Meskipun  demikian,  Spanyol  belum  secara  resmi  mengajukan  permintaan untuk bailout. Hingga akhir sesi New York, euro tercatat 0,3 persen menguat terhadap dolar AS ke 1.2564. Euro juga menguat terhadap sterling ke level  tertinggi sejak 2‐pekan terakhir di level 0.7924. 

Sementara itu, saat ini juga berkembang ekspektasi bahwa untuk menekan imbal hasil obligasi Spanyol, salah satu pilihannya adalah dengan pembelian EFSF bisa  melakukan pembelian  obligasi Spanyol pada  lelang perdana,  sementara ECB  akan  melakukan intervensi  pada pasar sekunder  untuk menekan imbal  hasil.  Berita  tersebut meningkatkan minat investor terhadap aset beresiko, yang sebelumnya telah mendapat sokongan dari hasil minutes The Fed yang membuka peluang QE3,  melemahkan dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya.  

Angela  Merkel  dan  Francois  Hollande  menunjukkan  kesepakatannya  mengenai  posisi  Yunani,  keduanya  menyatakan  seharusnya  tidak  ada  kelonggaran  pada  kesepakatan  bailout  kecuali  Yunani  dapat  memenuhi  target  reformasi  fiskalnya.  Kedua  pemimpin  Uni  Eropa  tersebut  mengadakan  pertemuan  di  Berlin  untuk  menyatukan  pandangan  mereka  pada  Perdana  Menteri  Yunani  –  Antonis  Samaras  yang  mengajukan  pelonggaran  untuk  pemangkasan  anggaran  di  negaranya.Antonis  Samaras  sendiri  menyatakan  bahwa  dengan  pemangkasan  anggaran  ini  standar  hidup  masyarakat  Yunani  telah  turun  hingga  35  persen,  dan  diperkirakan apabila keluar dari Uni Eropa maka standar hidup rakyatnya akan anjlok hingga lebih dari 70 persen, sesuatu yang tidak diharapkan. 


U.K.
Sterling sempat mencapai level tertinggi dalam kurun 3‐bulan terakhir terhadap dolar AS mengikuti penguatan mata uang beresiko lain masih terinspirasi  oleh hasil minutes The Fed. Analis memperkirakan poundsterling masih akan memperoleh dukungan bagi penguatannya seiring masih berkembangnya  spekulasi  bahwa  ECB  akan  melakukan  langkah  untuk  menangani  krisis  hutang  Uni  Eropa  yang  akan  kembali  meningkatkan  minat  investor  pada  aset  beresiko. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat melemah 0,13 persen terhadap dolar AS ke 1.5859. 

Pelaku pasar akan mengamati dengan seksama rilis GDP triwulan kedua 2012 Inggris yang diperkirakan akan menunjukkan kontraksi ‐0,5 persen, atau  lebih baik dari estimasi awal ‐0,7 persen. Apabil rilis sesuai dengan perkiraan, maka diperkirakan akan kembali mendukung kinerja sterling terhadap mata  uang lainnya, terutama dolar AS.  

Anggota BoE – Martin Weale menyatakan bahwa dirinya merasa saat ini belum diperlukan penambahan pembelian aset. “Pada tingkatan ini, berdasarkan  pandangan pribadi saya, belum diperlukan peningkatan jumlah dana dalam program pembelian aset. Pemangkasan suku bunga juga akan memberikan  dampak  yang  tidak  diinginkan,  salah  satunya  adalah melemahnya  posisi  finansial  dari  beebrapa  perbankan”,  demikian  tandas  Weale.    


JAPAN
Dolar  AS  kembali  melemah  terhadap  yen  mendekati  level  terendahnya  sejak  2‐bulan  terakhir  pada  sesi  Rabu  lalu,  pasca  hasil  minutes  The  Fed  yang  membuka peluang pemberlakuan QE3. Dolar AS kembali melemah terhadap yen setelah laporan terbaru menunjukkan new home sales Amerika untuk Juli  mengalami kenaikan, meskipun harganya turun, memberikan sinyal yang beragam mengenai perbaikan pasa perumahan Amerika.  

Laporan tersebut meningkatkan ekspektasi para pelaku pasar bahwa The Fed akan menerapkan stimulasi keuangan untuk menopang ekonomi dengan  melakukan pembelian surat utang. Kondisi tersebut akan melemahkan dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya. Hingga akhir sesi New York,  dolar AS tercatat melemah terhadap yen ke. HIngga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 0,1 persen terhadap yen ke 78.48. 


AUSTRALIA
Australian dollar bertahan menguat terhadap  dollar AS dalam perdagangan yang volatile Kamis lalu setelah minutes the Fed menaikkan harapan pasar pada  stimulus moneter.  

Aussie <AUD=D4>  sedikit naik 0.1 persen  ke level  $1.0516, yang telah menyentuh level  puncak  10‐harinya  $1.0546 pada overnight dari spekulasi  untuk  quantitative easing berikutnya di AS.   

Minutes dari the Fed pada policy meeting terakhir mengejutkan beberapa trader yang memperkirakan terjadinya stimulus moneter "fairly soon".  

Pergerakan the Fed mendorong aset‐aset beresiko dari ekuitas hingga komoditas, euro dan high‐beta currencies.   

Juga membantu menaikkan Aussie dari pelemahannya yang dipicu dari HSBC Flash China purchasing managers index (PMI), yang menunjukkan aktivitas  manufaktur telah melambat ke level terendahnya dalam sembilan bulan.   


SWISS
Ekspor Swiss naik pada bulan Juli, dengan penjualan dari barang‐barang untuk zona euro yang menunjukkan penguatan meskipun mitra dagang  utama Swiss tersebut merosot berkenaan dengan resesi, sebagian dibantu oleh pembatasan bank sentral yang dkenakan pada tingginya the franc  setahun yang lalu.  

Ekspor naik 0.8 persen menjadi 17.41 milyar Swiss francs ($17.89 milyar) dari bulan Juli 2011, the Federal Customs Office mengungkapkannya  Kamis lalu. Surplus perdagangan naik menjadi 2.9 milyar – gambaran level tertinggi dua bulannya yang tercatat – dari 2.2 milyar pada bulan Juni.  

Perekonomian zona euro turun 0.2 persen dalam tiga bulannya hingga Juni dan terlihat menuju resesi keduanya dalam tiga tahun, survei bisnis  yang menunjukkannya Kamis lalu.