US & GLOBAL
• Bursa saham global melemah pada sesi Kamis karena mulai meredupnya ekspektasiuntuk stimulus baru dari The Federal Reserve disusul rilis data yang menunjukkan perlambatan ekonomi di Eropa dan China. Sementara euro naik setelah beberapa sumber mengatakan Spanyol tengah dalam pembicaraan mengenai persyaratan bantuan untuk mengurangi tingginya biaya pinjaman negara tersebut. Tiga sumber terpercaya menyatakan pada Reuters mengenai ekspektasi bahwa untuk menekan imbal hasil obligasi Spanyol, salah satu pilihannya adalah dengan pembelian obligasi Spanyol pada lelang perdana oleh EFSF, sementara ECB akan melakukan intervensi pada pasar sekunder untuk menekan imbal hasil. Namun demikian Spanyol belum membuat keputusan akhir untuk meminta bailout, dan tidak ada angka khusus yang dibahas untuk bantuan tersebut.
• Euro <EUR=> menguat ke level tertinggi dalam 7‐pekan terakhir terhadap dolar AS, tercatat naik 0,3 persen ke 1,2563, sementara indeks dolar AS <DXY.> turun 0,2 persen ke 81,366.
• Keprihatinan atas prospek perekonomian global melemahkan sentimen investor, sebagaimana komentar dari Presiden The Fed St. Louis James Bullard. Minutes dari pertemuan The Fed mengindikasikan bank sentral Amerika telah siap untuk meluncurkan stimulus moneter, atau pelonggaran kuantitatif. Namun Bullard, yang bukan termasuk anggota voting FOMC, mengatakan pada televisi CNBC bahwa data Amerika telah membaik sejak sidang 31 Juli – 01 Agustus, dan Bullard menegaskan bahwa minutes tersebut terkesan "agak basi."
• The Dow Jones industrial average <DJI.> ditutup turun 115.30 poin, atau 0,88 persen, ke 13,057.46. Indeks The Standard & Poor 500 <. SPX> merosot 11.41 poin, atau 0,81 persen, ke 1,402.08. The Nasdaq Composite Index <. IXIC> turun 20,27 poin, atau 0,66 persen, ke 3,053.40.
• Di Eropa, FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup turun 0,6 persen ke 1,089.13.
• Data aktifitas sektor bisnis menunjukkan penurunan yang menyebar lebih lanjut ke seluruh zona euro, dengan pelemahan yang dimulai di antara negara‐negara yang lebih kecil di daerah selatan yang semakin mengakar ke negara inti seperti Jerman. Indeks survei PMI dari Markit menunjukkan bahwa zona euro diperkirakan akan kembali terpuruk ke jurang resesi, menyusul kontraksi PMI dalam 7‐bulan berturut‐turut. Selain itu, data PMI untuk sektor manufaktur Cina jatuh ke level terendah sejak November karena ekspor yang merosot dan naiknya stok barang yang tidak terjual.
• Data ekonomi Amerika sendiri dirilis beragam. Pertumbuhan di sektor manufaktur Amerika sedikit membaik pada periode Agustus, sebagai pertanda bahwa eknomi negara tersebut berhasil bertahan dari pelemahan ekonomi global, meskipun pada sisi lain jobless claims pekan lalu naik merujuk pada lemahnya perbaikan sektor ketenagakerjaan.
• Harga obligasi pemerintah Amerika naik seiring ekspektasi stimulus The Federal Reserve. Lemahnya data ekonomi CIna dan kekhawatiran tentang keuangan Yunani dan Spanyol juga mendorong naiknya minat terhadap aset safe‐haven. Obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya naik 7/32 dengan imbal hasil berada pada 1,6711 persen.
• Harga minyak mentah berjangka Amerika turun dan minyak Brent memangkas penguatannya seiring mulai redupnya harapan akan stimulus keuangan dan keraguan tentang kemampuan Eropa untuk mengatasi krisis utang. Minyak mentah Brent berjangka <LCOc1> ditutup naik 10 sen ke 115,01 USD per barel. US light crude oil <CLc1> turun 99 sen ke 96,27 USD per barel.
GOLD & COMMODITIES
• Emas naik 1 persen dalam rangkaian tujuh harinya Kamis lalu setelah minutes dari the Fed AS pada policy meeting yang memberikan harapan bahwa bank sentral kemungkinan mengambil langkah (QE3) untuk mendorong perekonomiannya dan berita bahwa Spanyol menegosiasikan kondisi untuk kemungkinan paket bantuan.
• Silver melejit 2 persen dan platinum naik berkenaan dengan permasalahan pasokan dari kerusuhan buruh pada beberapa tambang produsen utama Afrika Selatan, yang telah menewaskan 44 orang dalam bentrokan antara demo pekerja dengan polisi.
• "This is the first insight we've gotten in the marketplace to think that the Fed is committed to this new stimulus program, and that's the catalyst you need to break out of the range," kata Jeffrey Sherman, commodities portfolio manager pada DoubleLine Capital LP, yang telah memiliki lebih $40 milyar pada assets under management.
• Emas memiliki nilai dua kali lipat sejak the Fed untuk pertama kalinya memilih membeli Treasuries untuk menurunkan tingkat suku bunga dan mendorong pertumbuhan dari akhir tahun 2008. Tahun ini telah berjuang untuk berada dalam area positif dari tidak adanya komitmen yang jelas dari bank sentral AS untuk berlanjut pada prakteknya.
• Minutes dari meeting the Federal Open Market Committee's pada akhir Juli menunjukkan bank sentral kemungkinan untuk melakukan putaran berikutnya pada stimulus "fairly soon", dengan setiap keputusan didasari tergantung pada data ekonomi.
OIL & COMMODITIES
• Brent crude futures membagi kenaikannya Kamis lalu karena kembali hidupnya harapan untuk stimulus berikutnya dari the Fed AS yang kemudian meredup dan keraguan mengenai kemampuan Eropa untuk mengatasi krisis utang yang kembali menjadi fokus perhatian.
• Harga brent berbalik melemah sebelum di settled menguat 10 sen, dan ditutup pasca settlement dalam area merah. Crude AS melemah lebih dari 1 persen dan di settled dibawah 200‐day moving average setelah sempat melonjak ke level tertingginya sejak bulan Mei.
• Oil membagi kenaikan pada awalnya dari data yang menunjukkan naiknya jobless claims AS minggu lalu, terhadap ekspektasi untuk turun tipis, tetapi analis dan para trader mencatatkan bahwa pengangguran akan membeli lebih sedikit pada bahan bakar, tekanan pelemahan data mendorong bank sentral untuk bertindak.
EURO ZONE
• Euro menguat ke level tertinggi sepanjang 7‐pekan terakhir terhadap dolar AS pada sesi Kamis setelah sebuah sumber menyatakan bahwa Spanyol tengah melakukan negosiasi dengan Uni Eropa mengenai syarat bagi pemberian bantuan internasional. Meskipun demikian, Spanyol belum secara resmi mengajukan permintaan untuk bailout. Hingga akhir sesi New York, euro tercatat 0,3 persen menguat terhadap dolar AS ke 1.2564. Euro juga menguat terhadap sterling ke level tertinggi sejak 2‐pekan terakhir di level 0.7924.
• Sementara itu, saat ini juga berkembang ekspektasi bahwa untuk menekan imbal hasil obligasi Spanyol, salah satu pilihannya adalah dengan pembelian EFSF bisa melakukan pembelian obligasi Spanyol pada lelang perdana, sementara ECB akan melakukan intervensi pada pasar sekunder untuk menekan imbal hasil. Berita tersebut meningkatkan minat investor terhadap aset beresiko, yang sebelumnya telah mendapat sokongan dari hasil minutes The Fed yang membuka peluang QE3, melemahkan dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya.
• Angela Merkel dan Francois Hollande menunjukkan kesepakatannya mengenai posisi Yunani, keduanya menyatakan seharusnya tidak ada kelonggaran pada kesepakatan bailout kecuali Yunani dapat memenuhi target reformasi fiskalnya. Kedua pemimpin Uni Eropa tersebut mengadakan pertemuan di Berlin untuk menyatukan pandangan mereka pada Perdana Menteri Yunani – Antonis Samaras yang mengajukan pelonggaran untuk pemangkasan anggaran di negaranya.Antonis Samaras sendiri menyatakan bahwa dengan pemangkasan anggaran ini standar hidup masyarakat Yunani telah turun hingga 35 persen, dan diperkirakan apabila keluar dari Uni Eropa maka standar hidup rakyatnya akan anjlok hingga lebih dari 70 persen, sesuatu yang tidak diharapkan.
U.K.
• Sterling sempat mencapai level tertinggi dalam kurun 3‐bulan terakhir terhadap dolar AS mengikuti penguatan mata uang beresiko lain masih terinspirasi oleh hasil minutes The Fed. Analis memperkirakan poundsterling masih akan memperoleh dukungan bagi penguatannya seiring masih berkembangnya spekulasi bahwa ECB akan melakukan langkah untuk menangani krisis hutang Uni Eropa yang akan kembali meningkatkan minat investor pada aset beresiko. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat melemah 0,13 persen terhadap dolar AS ke 1.5859.
• Pelaku pasar akan mengamati dengan seksama rilis GDP triwulan kedua 2012 Inggris yang diperkirakan akan menunjukkan kontraksi ‐0,5 persen, atau lebih baik dari estimasi awal ‐0,7 persen. Apabil rilis sesuai dengan perkiraan, maka diperkirakan akan kembali mendukung kinerja sterling terhadap mata uang lainnya, terutama dolar AS.
• Anggota BoE – Martin Weale menyatakan bahwa dirinya merasa saat ini belum diperlukan penambahan pembelian aset. “Pada tingkatan ini, berdasarkan pandangan pribadi saya, belum diperlukan peningkatan jumlah dana dalam program pembelian aset. Pemangkasan suku bunga juga akan memberikan dampak yang tidak diinginkan, salah satunya adalah melemahnya posisi finansial dari beebrapa perbankan”, demikian tandas Weale.
JAPAN
• Dolar AS kembali melemah terhadap yen mendekati level terendahnya sejak 2‐bulan terakhir pada sesi Rabu lalu, pasca hasil minutes The Fed yang membuka peluang pemberlakuan QE3. Dolar AS kembali melemah terhadap yen setelah laporan terbaru menunjukkan new home sales Amerika untuk Juli mengalami kenaikan, meskipun harganya turun, memberikan sinyal yang beragam mengenai perbaikan pasa perumahan Amerika.
• Laporan tersebut meningkatkan ekspektasi para pelaku pasar bahwa The Fed akan menerapkan stimulasi keuangan untuk menopang ekonomi dengan melakukan pembelian surat utang. Kondisi tersebut akan melemahkan dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya. Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah terhadap yen ke. HIngga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 0,1 persen terhadap yen ke 78.48.
AUSTRALIA
• Australian dollar bertahan menguat terhadap dollar AS dalam perdagangan yang volatile Kamis lalu setelah minutes the Fed menaikkan harapan pasar pada stimulus moneter.
• Aussie <AUD=D4> sedikit naik 0.1 persen ke level $1.0516, yang telah menyentuh level puncak 10‐harinya $1.0546 pada overnight dari spekulasi untuk quantitative easing berikutnya di AS.
• Minutes dari the Fed pada policy meeting terakhir mengejutkan beberapa trader yang memperkirakan terjadinya stimulus moneter "fairly soon".
• Pergerakan the Fed mendorong aset‐aset beresiko dari ekuitas hingga komoditas, euro dan high‐beta currencies.
• Juga membantu menaikkan Aussie dari pelemahannya yang dipicu dari HSBC Flash China purchasing managers index (PMI), yang menunjukkan aktivitas manufaktur telah melambat ke level terendahnya dalam sembilan bulan.
SWISS
• Ekspor Swiss naik pada bulan Juli, dengan penjualan dari barang‐barang untuk zona euro yang menunjukkan penguatan meskipun mitra dagang utama Swiss tersebut merosot berkenaan dengan resesi, sebagian dibantu oleh pembatasan bank sentral yang dkenakan pada tingginya the franc setahun yang lalu.
• Ekspor naik 0.8 persen menjadi 17.41 milyar Swiss francs ($17.89 milyar) dari bulan Juli 2011, the Federal Customs Office mengungkapkannya Kamis lalu. Surplus perdagangan naik menjadi 2.9 milyar – gambaran level tertinggi dua bulannya yang tercatat – dari 2.2 milyar pada bulan Juni.
• Perekonomian zona euro turun 0.2 persen dalam tiga bulannya hingga Juni dan terlihat menuju resesi keduanya dalam tiga tahun, survei bisnis yang menunjukkannya Kamis lalu.