• Bursa saham AS tertekan ke level terendah dalam empat bulannya Kamis lalu, kerena naiknya yield obligasi Spanyol yang menambah kekhawatiran investor berkenaan dengan perbankan negara tersebut dan putaran lainnya dari pelemahan data menekan harapan pada recovery perekonomian AS.
• Ditambah tekanan pada bursa Wall Street dengan laporan pemerintah AS yang menunjukkan manufaktur pada negara‐negara mid‐ Atlantic tidak seperti ekspektasi yang mengalami kontraksi pada bulan Mei.
• Berdasarkan data terakhir indeks Dow Jones industrial average <.DJI> turun 157.65 poin, atau 1.25 persen, untuk ditutup ke level 12,440.90. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> melemah 19.92 poin, atau1.50 persen, ke level 1,304.88. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 60.35 poin, atau 2.10 persen, kelevel 2,813.69.
• Bursa saham global yang dinilai dengan indeks MSCI's world equity <.MIWD00000PUS>, anjlok 1 persen dan mencatatkan penurunan hari kelimanya, bersamaan dengan bursa AS.
• Yen mencatatkan kenaikan tajam terhadap euro dan dollar Kamis lalu, didorong oleh aksi beli berkenaan dengan permasalahan perbankan di Spanyol dan Yunani, berpeluang menyebar jika Yunani meninggalkan euro dan kekecewaan data ekonomi AS. Euro anjlok ke level 100.54 yen <EURJPY=>, terendah sejak 7 Februari. Terakhir berada pada level 100.94, turun lebih dari 1.0 persen.
• Dollar juga melorot tajam terhadap yen, anjlok ke level 79.12 yen <JPY=>, terendah sejak 17 Februari. Pada awal perdagangan sore harinya, the greenback melemah 1.2 persen ke level 79.33 yen.
• Harga obligasi pemerintah AS/Treasury debt naik Kamis lalu karena kekecewaan data aktivitas bisnis regional AS dan kekhawatiran mengenai gejolak politik Yunani dan tingkat kesehatan perbankan Spanyol yang memicu aksi beli safe‐haven.
• Spot emas mengalami rally lebih dari 2 persen Kamis lalu yang merupakan kenaikan terbesar satu harinya sejak akhir Januari, karena aksi tanda‐tanda technical buy dan tanda terkini kesuraman perekonomian AS yang lebih menekan keputusasaan pada zona euro. Spot emas <XAU=> melonjak lebih dari 2.6 persen pada intraday high ke level $1,579.70 dengan cepat dalam perdagangan pagi harinya dan naik 2.36 persen ke level $1,575.5 per oz pada pukul 2:22 p.m. EDT (1822 GMT).
• U.S. crude futures melemah dalam rangkaian lima harinya Kamis lalu pada perdagangan yang choppy karena pelemahan data perkonomian AS dan berlanjutnya kekhawatiran mengenai zona euro dan krisis utang Yunani yang menekan harga oil pada kedua sisi dari negara‐negara di Atlantic. U.S. June crude <CLc1> melorot 25 sen, atau 0.27 persen, untuk di settle ke level $92.56 per barrel, terendah sejak settlement 2 Nov. 2 ketika crude ditutup ke level $92.51. Kisaran perdagangan Kamis lalu di level $92.09‐$93.88.
GOLD & COMMODITIES
• Emas rally lebih dari 2.6% pada hari Kamis, ini merupakan kenaikan 1 hari terbesarnya sejak akhir Januari, dipicu aksi beli secara teknikal dan indikasi melambatnya pertumbuhan ekonomi AS yang pengaruhnya mengalahkan kondisi buruk di Eropa.
• Setelah mengalami kondisi bearish pada hari Rabu, pasca terkoreksi lebih dari 20% dari level rekor tertinggi September, emas kemudian menguat setelah data Philadelphia Federal Reserve menunjukkan kontraksi pada aktifitas pabrikan di wilayah Mid‐Atlantic AS, yang menambah harapan bahwa The Fed akan menggelontorkan sejumlah besar uang ke dalam sistem guna merangsang pertumbuhan ekonomi.
• Technical buying juga turut menopang rally emas setelah tersungkur mendekati level terendah Desember.
• Namun dengan kondisi bursa saham AS yang melemah dan masalah Yunani yang kemungkinan keluar dari keanggotaan zona euro, nampaknya masih akan memberikan gambaran suram bagi prospek emas kedepannya. Rally yang terjadi saat ini nampaknya hanya bersifat sementara.
• Emas spot naik 2.25% di $1,573.40 per ons, sedikit di bawah level intraday high di $1,579.70, dan naik lebih dari $50 sejak terjatuh kedalam level terendah Desember di sekitar $1,527 pada hari Rabu.
• Sejak tahun lalu, banyak investor menjauhi emas karena mereka menggunakan emas untuk menutup kerugian di pasar lainnya setelah krisis Eropa meningkatkan prospek untuk terjadinya resesi global. Namun di Cina, permintaan emas mencapai rekor tertinggi pada kuartal pertama karena kekhawatiran investor terhadap inflasi dan pengekangan pasar properti, demikian laporan dari World Gold Council.
• Investor akan mengawasi krisis utang zona euro, yang telah merugikan mata uang tunggal Eropa. Kepala Dana Moneter Internasional Christine Lagarde memperingatkan "sangat mahal" konsekuensi yang ditanggung jika Yunani dibiarkan meninggalkan zona euro, sebuah kemungkinan yang sangat kecil bahwa para pemimpin Eropa mulai membahas secara terbuka.
• Investor juga terfokus pada perkembangan di Spanyol, dimana biaya pinjaman atau yield obligasi naik pada lelang obligasi setelah data ekonomi mengkonfirmasi bahwa negara tersebut kembali dalam resesi.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak Brent turun lebih dari 2% pada hari Kamis, menyentuh harga terendahnya sejak Desember, karena investor menjauhi aset beresiko akibat meningkatnya kekhawatiran bahwa krisis di Yunani akan menular ke negara anggota zona euro lainnya. Sedangkan harga minyak entah AS turun lebih tipis dibandingkan Brent.
• Fokus pasar masih tertuju pada perkembangan di Yunani dan krisis di zona euro yang telah menekan harga minyak belakangan ini. Harga minyak berjangka AS turun demikian juga dengan ekuitas AS setelah serangkaian data ekonomi AS dirilis buruk dan menambah kekhawatiran terhadap memburuknya kondisi di Eropa.
• Para pemimpin politik Yunani gagal mencapai kesepakatan untuk membentuk pemerintahan koalisi pasca pelaksanaan pemilu bulan ini yang tidak menghasilkan pemenang mayoritas. Adapun pemilu kedua di Yunani dijadwalkan akan dilaksanakan pada 17 Juni mendatang, namun rumor mengenai kemungkinan Yunani keluar dari keanggotaan zona euro tengah menjadi perbincangan hangat di pasar.
• Di pasar London, ICE Brent crude futures untuk pengiriman Juli sebagai kontrak minyak yang baru, turun $2.19 ke lvel $107.56 per barel, setelah tersungkur ke level intraday low di $107.26, level terendahnya sejak 30 Desember. Sedangkan US crude turun 38 sen di $92.43 setelah mencatat day low di $92.09. Pada hari Selasa sebelumnya, harga mencatat level $91.81, level terendahnya sejak 3 November.
• Keuntungan yang diperoleh minyak mentah AS di pertengahan sesi terpangkas setelah data Philadelphia Federal Reserve menunjukkan kontraksi pada aktifitas pabrikan di wilayah Mid‐Atlantic AS, yang menambah harapan bahwa The Fed akan menggelontorkan sejumlah besar uang ke dalam sistem guna merangsang pertumbuhan ekonomi.
• Faktor lainnya yang turut menekan harga minyak adalah pembicaraan seputar dikeluarkannya cadangan minyak strategis. Laporan dari kantor berita Kyodo menyebutkan bahwa Presiden AS Barack Obama diperkirakan akan mencari dukungan pada hari Sabtu dari para pemimpin Grup Delapan lainnya untuk melepaskan cadangan minyak strategis di musim panas ini menyusul embargo Uni Eropa pada minyak mentah Iran mulai berlaku.
• International Energy Agency, penasehat untuk 28 negara industri maju, masih siap untuk merilis stok minyak strategis jika diperlukan, menyusul harga minyak terus mengancam kondisi ekonomi yang memang masih rapuh, meskipun harga minyak belakangan ini mengalami penurunan.
• Sebelumnya, minyak sempat menguat ke level intraday high setelah pasar bereaksi terhadap sambutan dari Duta Besar AS untuk Israel bahwa rencana serangan militer AS terhadap Iran masih berlaku dan pilihan tersebut "sepenuhnya masih tersedia".
EURO ZONE
• Euro sempat anjlok ke level terendah sejak 4‐bulan terakhir menyusul berlanjutnya kekhaatiran pelaku pasar akan kondisi Uni‐Eropa terutama berkaitan dengan kondisi perbankan kawasan tersebut dan prospek keluarnya Yunani dari kenanggotaan Uni‐Eropa. Meningkatnya kekhawatiran tersebut kemudian mendorong investor mengalihkan investasinya pada dolar AS, yang menguat ke level tertinggi sejak 4‐bulan terakhir terhadap mata uang utama dunia lainnya.
• Adanya rumor akan kemungkinan pemangkasan peringkat kredit perbankan Spanyol juga menekan bursa saham Eropa. Saham bank asal Spanyol – Bankia anjlok 20 persen menyusul laporan dari harian El Mundo bahwa para nasabah bank tersebut telah menarik dana hingga lebih dari 1 miliar euro dalam seminggu terakhir.
• Data fundamental ekonomi Spanyol juga semakin memberatkan sentimen pelaku pasar, dimana GDP Spanyol untuk triwulan 1‐2012 mengalami kontraksi 0,3 persen, menandaskan kondisi resesi yang dialami negara tersebut setelah terkontraksi dengan besaran yang sama pada triwulan 4‐2011 silam.
• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 0,17 persen terhadap dolar AS ke 1.2693, euro juga kembali anjlok 1,36 persen terhadap yen ke 100.70, namun euro menguat 0,60 persen terhadap sterling ke 0.8035 dan melemah tipis 0,02 persen Swiss franc di 1.2007.
U.K.
• Bank of England seharusnya hanya melakukan quantitative easing pembelian aset berikutnya jika perekonomian kelihatan untuk anjlok menuju resesi yang mendalam, yang mana tidak terlihat terjadi, pengambil kebijakan BoE Paul Fisher mengatakan dalam wawancara yang di publikasikan Kamis lalu.
• "The key reason for restarting QE last October was the possibility that the UK could topple over into a deep recession again. We seem to have hopefully headed that risk off at the pass," Fisher mengatakan pada Dow Jones Newswires.
• BoE membeli 125 milyar pound pada gilts/obligasi dibawah program QE antara Oktober dan yang dimulai bulan ini, tetapi setelah sejak memutuskan bahwa tidak dibutuhkannya lagi QE untuk saat ini, terutama dengan dibuktikan inflasi melambat yang anjlok sekitar 2 persen.
• Perdana menteri David Cameron memaksa penguasa Eropa Kamis lalu untuk melakukan lebih pada krisis utang zona euro dan menaikkan prospek pada default Yunani untuk menyatakan tetap berusaha terhadap sesuatu yang tidak populer dengan memangkas pembelanjaan dan mengurangi utang rumah tangganya.
• Memperingatkan bahwa kelangsungan hidup euro saat ini dipertanyakan, Cameron menunjukkan meningkatnya peringatan dan frustrasi bahwa krisis diluar kontrol, yang mengancam perekonomian Inggris sekitar $2.5 trilyun dan prospek pemilunya tahun 2015.
JAPAN
• Perdana Menteri Yoshihiko Noda menyampaikan harapannya bahwa BOJ akan terus melakukan langkah tegas guna menanggulangi deflasi. Ini merupakan tekanan lanjutan dari pemerintah terhadap BOJ untuk menerapkan stimulus moneter tambahan guna menopang pertumbuhan ekonomi. Menanggapi hal tersebut, Gubernur BOJ Masaaki Shirakawa menyatakan bahwa bank sentral berharap target inflasi 1 persen akan dapat segera tercapai, untuk itu pihaknya dengan segenap kekuatan berupaya untuk mencapai stabilitas pertumbuhan ekonomi dengan menyeimbangkan harga barang. Dalam sidangnya pekan depan, BOJ diperkirakan masih akan mempertahankan kebijakannya saat ini.
• Produk bruto Jepang untuk triwulan 1‐2012 mengalami pertumbuhan cukup pesat sebesar 1.0% melebihi ekspektasi sebesar 0.9%, jauh mengungguli data triwulan sebelumnya ‐0.2%.Sedangkan data GDP dalam basis antar tahun dirilis 4.1%, atau melebihi ekspektasi 3.5%, juga jauh mengungguli data periode sebelumnya ‐0.7%. Ini merupakan torehan pertumbuhan ekonomi beruntun dalam 3‐triwulan terakhir. Catatan pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan yang terpesat sejak triwulan 3‐2011 silam.
• Berkaitan dengan rilis data tersebut Menteri Ekonomi Jepang mengatakan bahwa pihaknya terus mengharapkan pertumbuhan ekonomi triwulan 2‐2012 akan terus bertumbuh secara moderat. Untuk itu pemerintah Jepang terus memperhatikan perkembangan krisis hutang kawasan Uni‐Eropa yang berdampak pada permintaan produk asal Jepang dari kawasan tersebut, seiring lemahnya pertumbuhan ekonomi.
• Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 1,22 persen terhadap yen di 79.32, sementara itu euro anjlok 1,36 persen terhadap yen ke 100.70. Sedangkan Aussie dolar tercatat melemah 1,41 persen terhadap yen 78.45 dan sterling turun 1,94 persen terhadap yen ke 125.27.
AUSTRALIA
• Aussie berhasil menguat pada perdagangan hari Kamis meskipun masih di bawah paritasnya, dipicu komentar bahwa The Fed berpeluang untuk kembali melakukan langkah‐langkah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.
• Aussie menguat ke level intraday high $0.9963, namun di akhir sesi New York kembali terkoreksi ke level intraday low di $0.9884, sebelum akhirnya bergerak di sekitar $0.9890.
• Aussie terlihat menguat di akhir sesi New York Rabu, usai merilis minutes dari sidang 24/25 April. Dalam minutes tersebut disebutkan anggota The Fed siap meluncurkan quantitative easing putaran ketiga jika ekonomi kehilangan momentumnya.
• Sedangkan pada hari Senin sebelumnya, Aussie jatuh di bawah 1 dolar AS untuk pertama kalinya dalam 5 bulan terakhir setelah para pemimpin politik Yunani gagal mencapai kesepakatan untuk membentuk pemerintahan koalisi pasca pelaksanaan pemilu bulan ini yang tidak menghasilkan pemenang mayoritas. Adapun pemilu kedua di Yunani dijadwalkan akan dilaksanakan pada 17 Juni mendatang, namun rumor mengenai kemungkinan Yunani keluar dari keanggotaan zona euro tengah menjadi perbincangan hangat di pasar.
• Aussie berpotensi menguat menembus di atas paritasnya seiring semakin jelasnya kondisi di Yunani dan prospeknya di zona euro.
• Sementara itu, sebuah survey oleh lembaga swasta menunjukkan ekspektasi inflasi Australia akan berada sedikit di atas zona aman bank sentral, dan kemungkinan akan menunda langkah pemangkasan suku bunga untuk saat ini.
• Survey yang dilakukan oleh Melbourne Institute menyebutkan ekspektasi inflasi diprediksi turun 0.2% menjadi 3.1% di bulan Mei, namun masih di atas target inflasi RBA antara 2%‐3%.
• RBA memangkas suku bunga sebesar 50 bps menjadi 3.75% pada sidangnya tanggal 1 Mei. Pasar saat ini memprediksi RBA kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya di bulan Juni sambil melihat dampak yang terjadi usai pemangkasan suku bunga yang dilakukan di bulan Mei tersebut, sebelum akhirnya melanjutkan pemangkasan kembali.
SWISS
• Euro melemah ke level terendah 4 bulan terhadap dolar dipicu kekhawatiran pada nasib perbankan di Yunani dan Spanyol dan juga prospek penularannya jika Yunani keluar dari zona euro.
• Meningkatnya keengganan pada aset beresiko telah mendorong menguatnya dolar terhadap sejumlah rival utamanya. Rumor mengenai kemungkinan bank Spanyol diturunkan peringkatnya telah memicu koreksi tajam pada ekuitas Eropa dan membuat euro berada dalam tekanan.
• Euro terkoreksi ke $1.26670, level terendahnya sejak medio Januari, sedangkan dolar menguat ke level tertinggi 4 bulan terhadap Swiss franc ke 0.9482 franc sebelum akhirnya bergerak di sekitar 0.9460 franc.
• Bursa Swiss libur pada hari Kamis kemarin berkenaan dengan hari libur nasional, Ascention Day.