title cover

title cover

Wednesday, July 4, 2012

Headline News 04.07.12


US & GLOBAL
Bursa saham global menguat diiringi rebound euro yang ditunjang harapan bahwa bank sentral global akan bertindak untuk menguatkan ekonomi dunia menyusul lemahnya rilis data sektor manufaktur awal pekan akibat hambatan pada pertumbuhan dari krisis utang zona euro.


Euro naik di atas level 1,26 sementara pasar ekuitas AS dan Eropa menguat dalam sesi perdagangan yang relatif tipis karena investor memperbaharui posisi seiring ekspektasi bahwa ECB akan memangkas suku bunga pada sidangnya Kamis 05 Juli.


Pasar saham AS ditutup lebih cepat pada pada sesi Selasa menjelang liburan Hari Kemerdekaan pada Rabu 04 Juli. Investor memprediksi ECB dan Bank of England akan melakukan tindakan lebih lanjut untuk mengatasi melambatnya pertumbuhan ekonomi.


Bursa saham Eropa ditutup di level tertinggi sejak 2‐bulan terakhir dan bursa saham AS naik berturut‐turut dalam 3‐sesi terakhir seiring harapan investor bahwa para pengambil kebijakan akan membantu mengatasi krisis pasar keuangan yang dipicu krisis eropa.


Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> ditutup naik 72,43 poin atau 0,56 persen pada 12,943.82. Indeks Standard & Poor 500 <. SPX> menguat 8,51 poin atau 0,62 persen, pada 1,374.02. Nasdaq Composite Index <. IXIC> naik 24,85 poin atau 0,84 persen, pada 2,976.08.


Di Eropa, indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> naik 1 persen menjadi 1,046.11, penutupan tertinggi sejak tanggal 1 Mei. The STOXX Euro 50 <STOXX50E.> naik 1,2 persen menjadi 2,320.43 poin, menandai penutupan tertinggi sejak 27 April.


Para analis mengharapkan ECB akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps dan mungkin akan menerapkan langkah "nonstandar" ‐ seperti mengaktifkan kembali program pembelian obligasi atau menawarkan likuiditas berbiaya murah. Bank of
England juga diperkirakan akan me‐restart kembali program pelonggaran kuantitatif dengan menambah pembelian senilai 50 miliar pound.


Dengan adanya prospek tindakan dari bank sentral, mengangkat performa emas dan komoditas lain, termasuk tembaga dan minyak. Minyak mentah jenis Brent Crude melonjak di atas 100 USD per barel untuk pertama kalinya dalam tiga minggu karena ketegangan di Iran meningkatkan kekhawatiran tentang ancaman terhadap pasokan.


Data menunjukkan factory orders di AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Mei.


Indeks bursa saham global yang terangkum dalam MSCI <MIWD00000PUS.> naik 1,0 persen menjadi 316,54.


Harga obligasi AS menurun karena aksi ambil untung pelaku pasar. Obligasi tenor 10‐tahun AS <US10YT=RR> harganya turun 12/32 dengan imbal hasil 1,626 persen.


Dolar melemah terhadap mata uang utama dunia lainnya, dimana indeks dolar AS turun 0,09 persen ke 81,796. Sedangkan euro <EUR=> naik 0,17 persen ke kisaran 1,2607.


Minyak mentah naik, minyak mentah Brent <LCOc1> naik 3,26 USD per barrel menjadi 100,60 USD per barel dan minyak mentah AS <CLc1> naik 3,66 US ke 87,41 USD per barel. Harga spot emas <XAU=> naik 24,22 USD menjadi 1,619.90 USD
per troy ounce.


GOLD & COMMODITIES
Harga emas sempat naik 1.5 persen ke level tertingginya dalam dua minggu Selasa lalu, karena tanda‐tanda perlambatan  ekonomi  AS  yang  mendorong  ekspektasi  investor  bahwa  bank  sentral  diseluruh  dunia  akan  memperkenalkan  stimulus  moneter terbaru.  


Logam mulia juga diuntungkan dari inflation‐hedge buying karena rally tajam pada crude oil dari meningkatnya tensi pada  program nulkir Iran. 


Spot emas <XAU=> naik 1.6 persen dalam hariannya ke level $1,622.16 per ons pada pukul 12:15 p.m. EDT (1615 GMT).




OIL & COMMODITIES
Brent crude sempat naik 3 persen dan mendorong kembali diatas level $100 per barrel Selasa lalu karena memuncaknya  tensi  berkenaan  dengan  program  nuklir  Iran  yang  memicu  ancaman  pasokan,  sementara  itu  harapan  untuk  stimulus  ekonomi juga mendukung harga oil bersamaan dengan ekuitas.  


Keduanya Brent dan U.S. crude mengalami rally lebih dari $4 pada intraday, dengan Brent berada diatas level $100 untuk  pertama kalinya sejak 11 Juni.  


Iran mengklaim telah berhasil untuk mencoba kemampuan rudalnya untuk menghantam Israel dalam merespon ancaman  dari tindakan militer terhadap Islamic Republic berkenaan dengan ambisi nuklirnya. 



EURO ZONE
Suku bunga pinjaman antar bank turun pada hari Selasa ke level terendahnya selama lebih dari 2 tahun menyusul ekspektasi bank sentral Eropa (ECB) akan memangkas suku bunganya pekan ini. Sidang ECB hari Kamis besok akan memutuskan tingkat suku bunga dan sebanyak 48 dari 71 ekonom yang disurvey Reuters mengatakan ECB akan memangkas suku bunganya di bawah level terendahnya saat ini 1.0%.


Sedangkan yang menjadi pertanyaan penting saat ini adalah apakah ECB juga akan memangkas suku bunga deposito yang saat ini sebesar 0.25%. Suku bunga tersebut berlaku sebagai level dasar untuk level pasar uang, dimana jika mengalami pemangkasan maka akan membuka peluanag untuk suku bunga antar bank melanjutkan penurunannya. Three-month Euribor rates <EURIBOR3MD=>, yang dijadikan sebagai barometer utama untuk suku bunga antar bank, turun ke 0.650% dari 0.652%, menembus level terendahnya sejak April 2010.


ECB diprediksi akan memangkas suku bunganya ke level terendahnya pada hari Kamis besok tapi mungkin perlu berbuat lebih banyak untuk memuaskan pasar keuangan yang sudah mulai bertanya-tanya tentang soliditas langkah-langkah untuk mengatasi krisis zona euro pada KTT pekan lalu.
Inflasi yang stabil dan sejumlah indikator kinerja ekonomi yang buruk, termasuk tanda-tanda melemahnya indikator ekonomi Jerman, memberikan alasan bagi ECB untuk mendukung kesepakatan KTT Uni Eropa dengan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%.


Semenatar itu data ekonomi yang dirilis Selasa kemarin menunjukkan indeks harga pabrikan (PPI) turun lebih tajam dari perkiraan di bulan Mei menyusul biaya energi turun tajam, memperkuat indikasi pemangkasan suku bunga oleh ECB pekan ini untuk mendorong pemulihan ekonominya yang tersendat.




U.K.
Sterling  relatif  stagnan  baik  terhadap  euro  maupun  dolar  AS,  tidak  terlalu  terpengaruh  rilis  data  sektor  konstruksi  yang  melemah.  Pelaku  pasar  lebih  menantikan  hasil  sidang  ECB  dan  BoE  pekan  ini,  dimana  ECB  diperkirakan  memangkas  suku  bunga  dan  BoE  diprediksi  akan  menaikkan  dana  dlam  pembelian aset senilai 50 miliar poundsterling. Jika benar terjadi, kedua skenario tersebut  berpotensi mengangkat performa sterling terutama terhadap  euro. 


Perekonomian Inggris terlalu lemah untuk bisa mendorong pemulihan yang berarti, sebagaimana nampak dalam laporan aktifitas sektor konstruksi untuk  periode  Juni  yang  turun  paling  pesat  sejak  2‐1/2  tahun  terakhir,  berdasarkan  laporan  dari  the  British  Chambers  of  Commerce.  Prospek  suram  perekonomian tersebut semakin meningkatkan tekanan bagi bank sentral – BoE untuk melakukan upaya pelonggaran moneter guna menopang pemulihan  ekonomi. Berdasarkan prediksi dari the British Chambers of Commerce, PDB Inggris untuk periode 2012 hanya akan bertumbuh 0,1 persen, dan baru akan  bangkit pada 2013 dengan kenaikan 1,9 persen jika ekspor terhadap negara di luar zona eropa masih cukup kuat.  


Pada sesi  Rabu  04 Juli perhatian investor akan tertuju pada rilis data  aktifitas sektor jasa untuk periode Juni yang diperkirakan mengalami penurunan  menjadi 52.8, meskipun masih berada pada batas ekspansi. Sektor jasa merupakan sektor yang paling dominan di Inggris, karena mencakup lebih dari 70  persen dari total ekonomi negara tersebut. 




JAPAN
Yen Jepang diprediksi akan tetap kuat untuk sisa tahun ini karena ekspektasi bank sentral dunia lainnya akan mendorong pencetakan uang untuk mendukung ekonomi mereka, demikian jajak pendapat Reuters menunjukkan, Selasa. Jajak pendapat memperkirakan yen kemudian akan mulai melemah pada awal 2013.


Sebuah jajak pendapat lebih dari 60 pakar ekonomi yang diambil antara 29 Juni dan 3 Juli menunjukkan perdagangan dolar/yen pada 80 yen antara saat ini dan September. Sementara dalam waktu satu tahun, yen diprediksi akan melemah ke 84 yen per dolar. 




AUSTRALIA
Bank sentral Australia Selasa lalu mempertahankan tingkat suku bunganya 3.5 persen karena sebagai pengukur apakah kembalinya dipangkas siap  untuk cukup melindungi  ekonomi yang kaya sumber daya tersebut dari kesuraman global.  


Australian dollar <AUD=D4> sedikit menguat karena Reserve Bank of Australia (RBA) membuat untuk tidak menyebutkan apakah kemungkinan  melemah kembali, meskipun tidak menutup pintu dari pilihan tersebut.  


"As a result of the sequence of earlier decisions, there has been a material easing in monetary policy over the past six months," tulis Gubernur RBA  Glenn Stevens.  


"The Board judged that with inflation expected to be consistent with the target and growth close to trend, but with a more subdued international  outlook than was the case a few months ago, the stance of monetary policy remained appropriate."  


Australian dollar telah naik ke level tertingginya dalam dua bulan yang didukung penguatan data domestic building.  


Pada pukul 1700 AEST Selasa lalu, Australian dollar diperdagangkan pada level 102.64 sen AS, naik dari level 102.25 sen Senin sebelumnya, level  terkuatnya terhadap mitra AS sejak awal Mei.  




SWISS
Swiss  franc  naik  terhadap  dollarSelasa  lalu,  bergerak  bersamaan  dengan  sedikit  naiknya  euro,  karena  perhatian  berbalik  kpada  meeting  dari  European Central Bank Kamis ini.  


The franc sebagian besar telah dipantau mata uang tunggal sejak Swiss National Bank yang membatasi 1.20 francs terhadap euro September lalu,  setelah  investor  mengkhawatirkan    kekhawatiran  mengenai  krisis  utang  zona  euro  yang  mendorong  safe‐haven  unit  naik  20  persen  dalam  beberapa bulan.  


Ketua SNB Thomas Jordan mengatakan the franc masih overvalued dan bank  sentral menetapkan  "ready to defend the minimum exchange rate  of the currency with unlimited purchases," katanya pada German daily Handelsblatt dalam suatu wawancara.