title cover

title cover

Monday, July 8, 2013

Headline News 08.07.13

US & GLOBAL
Bursa  saham  AS  melonjak  1%  pada  perdagangan  hari  Jumat,  sementara  dolar  juga  menguat  dan  harga  Treasury  turun  setelah rilis optimis data pekerjaan AS. Pertumbuhan pekerjaan di AS dirilis lebih baik dibanding perkiraan di bulan Juni dan  pertumbuhannya  dalam  2  bulan  terakhir  juga  mengalami  revisi  naik.  Yield  obligasi  naik  tajam,  menembus  level  tertinggi  sejak Agustus 2011, setelah data tersebut memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan segera memulai memangkas program  stimulusnya, yang dikenal dengan sebutan quantitative easing (QE) secepatnya di bulan Septenber. 

Non‐farm payrolls naik 195.000 di bulan Juni dan tingkat pengangguran stabil di level 7,6%. Kalangan ekonom dari Goldman  Sachs  dan  JPMorgan  merevisi  pandangan  mereka  sebelumnya  mengenai  kebijakan  The  Fed,  dimana  saat  ini  mereka  meyakini bahwa program pembelian obligasi akan segera dikurangi di bulan September. 

Setelah tutup pasar di New York,  Dow Jones industrial average <.DJI> naik 147,29 poin atau 0,98% ke 15135,84, sedangkan  S&P 500 <.SPX> bertambah 16,48 poin atau 1,02% ke 1631,89 dan Nasdaq Composite <.IXIC> naik 35,71 poin atau 1,04% ke  3479,38. 

Indeks saham global MSCI turun 0,03%. 

Meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan mengurangi pembelian obligasi telah memicu yield Treasury tenor 10 tahun  ke level tertinggi 2,7324 persen, level tertinggi hampir 2 tahun. Sedangkan yield obligasi untuk tenor 5 dan 7 tahun berada di  level tertinggi sejak Juli 2011. 

Data pekerjaan yang kuat juga membuat jelas bahwa kebijakan Federal Reserve akan segera mulai berbeda dari bank sentral  besar lainnya, sehingga mendukung mata uang AS. 

Dolar menembus level tertinggi 5 pekan terhadap yen dan level puncak 6 pekan terhadap euro. Indeks dolar menembus  level tertinggi dalam 3 tahun. 

Pasar  ekuitas  awalnya  mendapat  dukungan  dari  komentar  bank  sentral  Inggris  dan  juga  Eropa  pada  hari  Kamis,  yang  mengisyaratkan mereka belum terburu‐buru untuk mengurangi stimulusnya. Namun kondisi berbalik di hari Jumat dimana  ekuitas mengalami koreksi. FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 1,3% setelah naik 2,4% di hari Kamis.   

Pasar AS tutup pada hari Kamis berkenaan dengan hari libur nasionalnya, Independence Day.  

"The data is strong enough that it validates the ECB's (European Central Bank) and BOE's (Bank of England) attempts to try  to distinguish their policy actions from those in the U.S.," kata Alan Ruskin, head of G10 FX strategy pada Deutsche Bank di  New York.  

Euro melemah 0,6% terhadap dolar di $1,2831 setelah menembus $1,2805, level terendahnya sejak 20 Mei. Terhadap yen,  dolar menembus level puncak di 101,22 yen, level tertingginya sejak 31 Mei. Dolar terakhir bergerak di sekitar 101,19 atau  naik 1,2%. 

Naiknya dolar telah memicu turunnya sejumlah komoditas berbasis dolar dengan harga emas turun 2,1% ke $1223,10 per  ons, sementara tembaga turun 2,6% mendekati $6789 per ton. 

Brent  crude  <LCOc1>,  naik  2,1%  ke  $107,70  per  barel  setelah  pemimpin  kelompok  yang  menyokong  Presiden  Mesir  Mohamed  Mursi  menyerukan  perlawanan,  memicu  kekhawatiran  eskalasi  konflik  di  negara  tersebut  dan  potensi  untuk  meluas ke tempat lain di Timur Tengah. WTI crude prices <CLc1> naik 2% ke $103,23 per barel, level tertinggi 14 bulan. Brent  mencatat  naik  5,4%  yang  merupakan  kenaikan  mingguan  terbesarnya  sejak  Juni  2012  ,  sedangkan  WTI  naik  7,1%  dalam  sepekan, kenaikan terbesarnya sejak akhir Februari 2011. 



GOLD & COMMODITIES
Kekhawatiran  tentang  kapan  bank  sentral  AS  bisa  mulai  memangkas  stimulus  dan  telah  memicu  turbulensi  major  asset  utama di seluruh dunia.  

"The jobs numbers we got today simply reinforce the market's forward‐looking position on where gold is likely to be down the  road," ucap Frank McGhee, head precious metals trader di Integrated Brokerage Services, Chicago.  

"The market is looking 6 to 8 months out, pricing gold in a rising interest rates environment."  

Harga  spot  emas  turun  <XAU=>  sebanyak  3,3  persen  ke  sesi  rendah  dengan  nilai  1,207.50  dollar/ounce.  Ditransaksikan  dikisaran 1.215 dollar, masih turun hampir 3 persen dan selama satu pekan berturut‐turut mengalami kerugian. 

Emas berjangka AS untuk <GCcv1> Agustus turun 3,1 persen dengan nilai 1,212.70 dollar/ounce. 


OIL & COMMODITIES
Harga oil naik mendekati $2 per barel Jumat lalu untuk mencatatkan kenaikan terbesar mingguannya dalam setahun, didorong oleh permasalahan  berkenaan dengan meningkatnya tensi di Mesir dan lebih baik dari ekspektasinya data ekonomi AS. 

Mendorong  harga  oil  pada  awalnya  untuk  naik  tetapi  mengalami  rally  berikutnya  dalam  harian,  memperluas  kenaikan  mingguan  dalam  menyebarnya spekulasi bahwa pasokan oil US Midwest siap untuk diperketat.  

EURO ZONE
Indikator yang dirancang untuk memprediksi tren siklus menunjukkan bahwa inflasi zona euro akan meringankan dalam beberapa bulan mendatang setelah tekanan harga tetap bertahan lebih dari tiga tahun pada level terendah pada bulan Mei,

Eurozone Future Inflation Gauge, diterbitkan oleh Economic Cycle Research Institute, rilis data untuk bulan April 39‐bulan 90,7.

"Euro zone inflation will remain in a downswing in the months ahead," ucap Lakshman Achuthan, ECRI's chief operations officer.

Namun, data resmi diawal pekan ini menunjukkan harga konsumen sedang didorong oleh persedian energi yang stabil dan harga pangan. Inflasi naik menjadi 1,6 persen tahun‐ke‐tahun di bulan Juni dari 1,4 persen di bulan Mei.

Angka inflasi bulan Juni adalah pergerakan naik kedua dari level terendah tiga tahun dari 1,2 persen pada bulan April, meskipun masih di bawah target Bank Sentral Eropa yang hanya di bawah 2 persenn.

Sebuah penurunan dalam permintaan akan barang modal yang tak terduga sebesar 1,3 persen terhadap German industry orders untuk bulan Mei, menandakan bahwa kerapuhan dalam perekonomian terbesar di Eropa dan harapan yang mengecewakan namun mungkin dapat mendukung pertumbuhan regional.

Penurunan bulanan kedua dan harga yang telah disesuaikan dengan order dibandingkan dengan perkiraan konsensus dalam jajak pendapat Reuters dari 37 ekonom untuk kenaikan 1,2 persen. Itu penurunan curam daripada perkiraan terendah untuk slide 0,7 persen.

"The decline is a bitter disappointment," ucap Andreas Scheuerle, economist di Dekabank. "The fall in domestic orders for capital goods is worrying, as this points to a continued weakness in investment."

Scheuerle mengatakan perusahaan‐perusahaan Jerman telah kembali berinvestasi sejak krisis utang zona euro meningkat pada tahun 2011.

"We need at long last positive news on the debt crisis to reduce the uncertainty ‐ the events in Portugal were counterproductive in this regard," ucap Scheuerle.


U.K.
Sterling melemah mendekati level terendah 4 bulan pada hari Jumat terhadap dolar, setelah data pekerjaan AS dirilis optimis dan memperkuat spekulasi akan segera  berakhirnya era stimulus The Fed. 

Dolar  menguat  mendekati  level  tertinggi  3  tahun  di  84,53  terhadap  sejumlah  rivalnya  setelah  dirilisnya  data  pekerjaan  AS  yang  lebih  baik  dari  perkiraan  dan  memperkuat  dugaan  untuk  segera  diakhirinya  program  pembelian  obligasi  oleh  The  Fed  secepatnya  di  bulan  September.  Futures  traders  juga  berspekulasi  bank  sentral AS akan mulai menaikkan suku bunga jangka pendek di bulan September tahun depan, sebuah langkah yang akan membuat aset‐aset dolar menjadi lebih  menarik. 

Hampir keseluruhan laporan data pekerjaan AS untuk bulan Juni memberikan dampak positif bagi pasar, mengisyaratkan pasar tenaga kerja AS cenderung stabil.  Sebanyak 195.000 pekerjaan yang tercipta di bulan Juni, lebih banyak dari perkiraan 165.000, sementara tingkat pengangguran stabil sebesar 7,6%. Sedangkan data  payrolls bulan April dan Mei juga mengalami revisi yang menunjukkan terjadi penambahan 70.000 pekerjaan dari laporan awalnya. 

Sterling  terkoreksi  lebih  dari  1%  di  $1,4890,  setelah  mencatat  intraday  low  di  $1,4855,  level  terendahnya  sejak  12  Maret.  Sedangkan  terhadap  sejumlah  rival  utamanya, sterling turun ke 79,7, level terendah sejak 22 April. Meskipun data ekonomi Inggris belakangan ini dirilis membaik, namun sterling mencatat pelemahan  dalam 3 pekan berturut‐turut. 

Pasar akan menantikan hasil minutes dari sidang BoE pekan kemarin yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 Juli yang diharapkan akan memberikan gambaran lebih  jelas mengenai arah kebijakan gubernur BoE yang baru, Mark Carney, sekaligus reaksinya terhadap rilis data ekonomi Inggris yang belakangan ini membaik. 

Pekan ini pasar akan menantikan testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke di Cambridge, Massachusetts mengenai sejarah 100 tahun bank sentral, catatan kebijakan,  dan  prospek  untuk  masa  depan.  Testimoni  dijadwalkan  akan  dilakukan  pada  Kamis  dini  hari,  tanggal  11  Juli  pukul  03.10  wib  pada  suatu  konferensi  yang  diselenggarakan oleh National Bureau of Economic Research.


JAPAN
Lebih dari 80 persen dari rumah tangga Jepang mengekspektasi harga‐harga naik setahun dari sekarang, rasio tertingginya yang mendekati lima  tahun,  survei  Bank  of  Japan  menunjukkannya,  suatu  pertanda  janji  bank  untuk  mendorong  inflasi  2  persen  melalui  pembelian  aset‐aset  yang  agresif kemungkinan mengubah persepsi publik bahwa deflasi masih bertahan.  

Survei  kuartalan  berisi  berita  baik  untuk  para  peritel  di  Jepang.  Sentimen  rumah  tangga  mengenai  ekonomi  dalam  perbaikan  yang  meningkat  dalam  tujuh  tahun  tertingginya,  memperkirakan  bahwa  pembelanjaan  konsumen  kemungkinan  yang  baru‐baru  ini  dapat  mempertahankan  keuntungan meskipun bertumbuh tipisnya upah.  

Indeks  ekonomi  utama  Jepang  bulan  Mei  menunjukkan  ekonomi  dalam  fase  naiknya  perekonomian  Jepang  yang  telah  berbalik  positif  karena  depresiasi  dari  yen  yang  memicu  harapan  recovery  dalam  ekspor,  mendorong  perusahaan‐perusahaan  untuk  mendorong  produksi,  laporan  pemerintah mengatakannya Jumat lalu.  

Grup  industri  perbankan  Jepang  mengatakan  akan  memperketat  pengawasan  dari  bagaimana  interbank  lending  rates  diatur,  merespon  untuk  bertumbuhnya ketidakpercayaan publik dalam suku bunga diseluruh dunia sesudah skandal rate‐rigging.  


AUSTRALIA
Aktivitas di sektor konstruksi Australia telah melemah hingga bulan ke‐37 secara beruntun, namun laju penurunan telah melambat.

Indeks konstruksi performance dari The Australian Industry Group/Housing Industry Association Australian (PCI) menguat 4,2 poin menjadi 39,5  pada bulan Juni. 

Perkiraan aktivitas indeks di sektor ini yang berada di bawah 50 menunjukkan aktivitas di sektor ini yang melemah dan menyentuh level terendah  dan semakin besar kecepatan penurunan aktifitasnya. 

Ai Group director of public policy Peter Burn mengatakan bahwa ada penurunan lanjutan dan memberikan beberapa tanda‐tanda yang baik dalam  new orders dan aktivitas untuk pembangunan perumahan dan komersial sub‐sektor. 

"This is offsetting the slowing of activity and new orders in engineering construction as the expansion in new capacity in the mining sector is scaled  back," ucap Peter.  

"There are two key factors that would help lock in the rebalancing of the construction sector: a pick‐up in household and business confidence and a  commitment to a much‐needed program of renewal of the nation's infrastructure."  

Housing Industry Association chief economist Harley Dale mengatakan sebuah perjalan panjang sebelum sektor konstruksi mulai berkembang. 

"While the move in June is a step in the right direction, today's figures emphasise the reality that the recovery is fragile," ucap Harley.  


SWISS
Inflasi tahunan Swiss turun lebih tipis dibanding perkiraan di periode Juni, mengindikasikan kebijakan patokan nilai tukar franc Swiss tengah membantu mengurangi  tekanan deflasi. Inflasi turun 0,1% y/y , dibandingkan ekspektasi terjadi penurunan 0,4% setelah mencatat penurunan 0,5% di bulan Mei sebelumnya. Sedangkan  dalam basis bulanan, inflasi mencatat naik 0,1%, kontras dengan ekspektasi terjadi penurunan 0,1%. Kenaikan inflasi bulanan dipicu oleh naiknya harga buah‐buahan,  sayur‐mayur  dan  produk  minyak  yang  mengimbangi  awal  penjualan  musim  panas  untuk  pakaian  dan  sepatu.  Sementara  penurunan  inflasi  tahunan  adalah  yang  terkecil sejak Oktober 2011. 

Di bulan September 2011 silam, SNB telah mematok nilai tukar minimum EUR/CHF di 1,20 franc per euro untuk mencegah deflasi. Dalam pernyataannya pekan lalu,  anggota SNB Fritz Zurbruegg mengatakan nilai patokan tersebut akan tetap menjadi instrumen kebijakan SNB, karena tanpanya akan memicu ketidakpastian lebih  lanjut yang akan mendorong penguatan franc terhadap euro. 

Dalam sidangnya  bulan Juni  lalu, SNB mengatakan  inflasi masih akan rendah untuk masa‐masa mendatang  dan  memangkas proyeksinya untuk inflasi tahun 2013  menjadi ‐0,3% dari ‐0,2%. Sedangkan untuk tahun 2014 dan tahun 2015 bank sentral Swiss masing‐masing memprediksi inflasi akan naik 0,2% dan 0,7%. 

Dolar  menguat  mendekati  level  tertinggi  3  tahun  di  84,53  terhadap  sejumlah  rivalnya  setelah  dirilisnya  data  pekerjaan  AS  yang  lebih  baik  dari  perkiraan  dan  memperkuat  dugaan  untuk  segera  diakhirinya  program  pembelian  obligasi  oleh  The  Fed  secepatnya  di  bulan  September.  Futures  traders  juga  berspekulasi  bank  sentral AS akan mulai menaikkan suku bunga jangka pendek di bulan September tahun depan, sebuah langkah yang akan membuat aset‐aset dolar menjadi lebih  menarik. 

Hampir keseluruhan laporan data pekerjaan AS untuk bulan Juni memberikan dampak positif bagi pasar, mengisyaratkan pasar tenaga kerja AS cenderung stabil.  Sebanyak 195.000 pekerjaan yang tercipta di bulan Juni, lebih banyak dari perkiraan 165.000, sementara tingkat pengangguran stabil sebesar 7,6%. Sedangkan data  payrolls bulan April dan Mei juga mengalami revisi yang menunjukkan terjadi penambahan 70.000 pekerjaan dari laporan awalnya. 


Pekan ini pasar akan menantikan testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke di Cambridge, Massachusetts mengenai sejarah 100 tahun bank sentral, catatan kebijakan,  dan  prospek  untuk  masa  depan.  Testimoni  dijadwalkan  akan  dilakukan  pada  Kamis  dini  hari,  tanggal  11  Juli  pukul  03.10  wib  pada  suatu  konferensi  yang  diselenggarakan oleh National Bureau of Economic Research.