title cover

title cover

Friday, March 15, 2013

Headline News 15.03.13


US & GLOBAL
Indeks  Dow  Jones  menguat  untuk  ke‐10  kalinya  secara  berturut‐turut  dan  indeks  S&P  500  menguat  mendekati  level  penutupan  tertingginya  pada  hari  Kamis  seiring  menguatnya  ekuitas  yang  didukung  rilis  optimis  data  ekonomi  AS  yang  menunjukkan  adanya  peningkatan pada pasar tenaga kerja dan memulihnya ekonomi AS. 

Dolar terapresiasi ke level tertinggi 7 bulan terhadap sejumlah rival utamanya dan level puncak 3 bulan terhadap euro, didukung oleh data  defisit current account AS yang mengecil di kuartal keempat, meskipun kemudian dolar mengalami retracement (gerak balik). 

Wall Street melanjutkan kenaikannya dan mendorong saham Eropa ke level tertinggi 4‐1/2 tahun setelah Departemen Tenaga Kerja AS  melaporkan  klaim  untuk  memperoleh  dana  kesejahteraan  bagi  kaum  pengangguran  diluar  dugaan  turun  di  pekan  lalu.  Sedangkan  barometer untuk tren pasar tenaga kerja dalam jobless 4‐week juga turun ke level terendahnya dalam 5 tahun. 

Ekuitas AS telah mengalami rally sejak awal tahun ini menyusul membaiknya perekonomian dan kebijakan moneter longgar The Fed, yang  mendorong  saham  blue  chips  mencatat  kenaikan  terlamanya  secara  berturut‐turut  sejak  November  1996.  Indeks  S&P  naik  untuk  ke‐9  kalinya dalam 10 hari perdagangan dan ditutup kurang dari 2 poin di bawah level penutupan tertinggi sepanjang masa di 1,565.15 yang  dicapai pada Oktober 2007. 

  Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 83.86 poin atau 0.58% di  14,539.14. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX>  bertambah 8.71 poin atau 0.56% di 1,563.23. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 13.81 poin atau 0.43% di 3,258.93.   

Indeks ekuitas global dalam MSCI naik 0.7% di 362.06.  

Indeks saham Eropa dalam FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup pada level tertingginya sejak Agustus 2008, naik lebih dari 1% setelah rilis  optimis data retail sales AS di hari Rabu yang memperkuat pandangan mengenai membaiknya perekonomian AS. 

Dolar,  yang  terangkat  oleh  rilis  data  defisit  current  account  dan  data  lainnya,  menguat  ke  level  tertinggi  7  bulan  di  83.166  terhadap  sejumlah  rival  utamanya.  Euro  juga  diperdagangkan  menguat  di  $1.3001.  Mata  uang  tunggal  Eropa  telah  terkoreksi  6%  dari  level  puncaknya awal bulan lalu. 

Harga  minyak  naik  di  atas  $109  per  barel,  berhasil  rebound  setelah  mengalami  koreksi  selama  4  sesi  terakhir,  meskipun  prospek  permintaan  yang  masih  minim  dan  berlimpahnya  suplai  telah  membatasi  kenaikan  harga  minyak.  Data  ketenagakerjaan  AS  juga  turut  mengangkat harga minyak. Brent crude <LCOc1> untuk pengiriman bulan April naik 90 sen di $109.42 per barel sedangkan U.S. oil <CLc1>  berakhir naik 51 sen di $93.03.  

Harga  Treasury  AS  melanjutkan  koreksinya  dipicu  rilis  data  jobless  claims.  Treasury  untuk  tenor  10  tahun  turun  3/32  dengan  yield  di  2.0331%. 

Rilis  optimis  data  ekonomi  AS  dan  rally  pada  indeks  Dow  Jones  juga  telah  menekan  harga  emas.  Rally  pada  bursa  saham  AS  telah  mengagaglkan upaya emas untuk naik menembus di atas $1,600. Namun demikian, emas masih mendapat dukungan dari keprihatinan  soal defisit keuangan AS dan plafon utangnya serta masalah fiskal di Eropa. Harga emas tercatat naik 0.1% ke $1,588.46 per ons.   


GOLD & COMMODITIES
Emas sedikit menguat Kamis lalu, membagi kenaikan pada awalnya, karena rally 10 harinya pada ekuitas AS dimana dengan indeks Dow  Jones industrial average dan data menunjukkan membaiknya pasar tenaga kerja AS yang menekan aksi beli pada safe haven

Kenaikan  logam  mulia  dibatasi  oleh  tanda‐tanda  penguatan  baru‐baru  ini  pada  pasar  tenaga  kerja  AS  sebagaimana  jumlah  orang  yang  mengklaim pengangguran turun dalam rangkaian tiga minggunya. 

"Investors are now more concerned about equities' performance and are not buying defensive assets such as gold as they don't see any  risks," kata Den Denbow, portfolio manager yang mengelola $1.4 milyar USAA Precious Metals and Minerals Fund.  


OIL & COMMODITIES
Kontrak berjangka minyak AS menguat ke level harga penutupan tertinggi dalam dua pekan pada sesi perdagangan Kamis seiring  rilis data akan pasar tenaga kerja AS sebagai negara konsumen minyak terbesar di dunia meningkat.  

"As long as we have signs that economic conditions are not going to slow, we'll see improvement," ucap Gene McGillian, analis dan  broker Tradition Energy di Stamford, Connecticut.  

Kontrak berjangka U.S. crude oil menguat 51 sen dan ditutup dengan nilai 93,03 dollar per barel. 

Kontrak berjangka Brent crude periode April menguat 91 sen per barel atau sebesar 0,83 persen dan ditutup dengan nilai 109,42  dollar seiring akan berakhirnya kontrak berjangka untuk periode April.   

Suatu  sumber  mengatakan  pada  bulan  lalu bahwa  OPEC  memprediksi  akan meningkatnya  jumlah produksi  seiring  Saudi Arabia  menambahkan pasokan minyak dalam beberapa bulan mendatang. Saudi Arabia berharap akan meningkatkan produksi minyaknya  pada kuartal kedua. 

Saudi  Arabia  memotong  kembali  produksinya  dalam  dua  bulan  terakhir  di  tahun  2012  karena  permintaan  Asia  melemah  dan  kebutuhan dalam negeri terhadap minyak mentah lebih rendah yang diperuntukkan bagi pembangkit tenaga listrik, dan beberapa  faktor lainnya.

EURO ZONE
Para  pemimpin  Eropa  bertemu  di  Brussels  Kamis  lalu,  untuk  masih  berada  dibawah  tekanan  pasar  keuangan,  dengan  perbedaan  berkenaan  dengan  austerity  dan  bagaimana  sebaiknya untuk menangani biaya sosial dari krisis utang yang mendominasi.  

Dua hari summit akan memberikan para pemimpin Uni Eropa peluang untuk mendiskusikan kebijakan bujet, dengan tanda‐tanda bahwa Perancis, Spanyol dan Portugal dapat  memberikan waktu lebih untuk menangani defisitnya selama mereka menjaga tren pemangkasan utang.   

Pernyataan  yang  disetujui  oleh  negara  anggota  kedepannya  pada  meeting  yang  disebut  untuk  suatu  "appropriate  mix  of  expenditure  and  revenue  measures"  untuk  dicapai,  batasan yang diambil oleh beberapa sinyal untuk lebih banyak ruang pada penghematan, meskipun Jerman dan lainnya kemungkinan untuk menolak interpretasi tersebut.   

Bank of Italy mengatakan bank‐bank di Italia untuk kedepannya menaikkan ketentuan mereka menyisihkan terhadap kredit macet untuk mencerminkan skenario memburuknya  perekonomian dan meminta lender untuk tidak mendistribusikan dividen atau bonus.  

Pernyataan berasal setelah bank sentral melakukan audit dari rekening bank‐bank Italia tahun 2012 yang mana memaksa beberapa lender untuk menangani kerugian pinjaman  mereka.  

Yunani  melakukan  suatu  yang  baik  dengan  reformasi  yang  dibutuhkan  untuk  berkembang  menerima  pinjaman  darurat  tetapi  belum  sampai  disana,  international  lenders  mengatakannya Kamis lalu. 


U.K.
Aksi ambil untung investor telah menopang apresiasi sterling terhadap dolar pada perdagangan hari Kamis kemarin, menjauhi level terendah 33 bulan yang belum  lama  ini dicapainya. Namun rebound yang terjadi akibat faktor “short coverinng” ini nampaknya tidak akan bertahan lama menyusul keprihatinan  pada rapuhnya  kondisi  ekonomi  Inggris  dan  ekspektasi  bahwa  Bank  of  England  (BoE)  dengan  terpaksa  harus  melanjutkan  program  pembelian  aset  guna  mendorong  pemulihan  ekonomi. 

Sementara  kondisi  yang  kontras  terlihat  pada  ekonomi  AS  yang  tengah  menunjukkan  pemulihan  dan  memperkuat  spekulasi  bahwa  The  Fed  kemungkinan  akan  menghentikan prgram quantitative easing lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. 

Sterling tercatat menguat sekitar 1.1% ke $1.5080 dengan areal resistance berikutnya berada pada level tertinggi 5 Maret di $1.52‐an. Sedangkan terhadap euro,  sterling berhasil menguat sekitar 0.6% ke 0.8625 pound, menjauhi level terendah 2 pekan yang dicapai hari Selasa di 0.8793 pound. 

Pasar  akan  tetap  mencermati  kinerja  sterling  menjelang  laporan  anggaran  Inggris  minggu  depan.  Muncul  spekulasi  bahwa  Kanselir  George  Osborne  akan  mengumumkan ulasan dari kebijakan Bank of England dan memberikan kelonggaran lebih lanjut mengenai penargetan inflasi. 


JAPAN
Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri pada hari Kamis mengatakan bahwa industrial output Jepang pada periode Januari meningkat 0,3 persen  setelah disesuaikan per periode dari bulan sebelumnya, mengalami revisi penurunan dari kenaikan sebesar 1 persen.   

Data tersebut merupakan pertumbuhan bulanan kedua berturut‐turut, didukung oleh kinerja perusahaan dalam pembuat peralatan transportasi dan sektor  lainnya. 

Indeks output untuk factories and mines berada pada level 89,1 berlawan dengan indeks pada tahun 2005 dengan level 100. 

Indeks untuk industrial shipments juga mengalami revisi, dirilis melemah 0,3 persen berlawanan dengan laporan awal yang mengalami peningkatan sebesar  0,1 persen. Indeks industrial inventories mengalami penurunan sebesar 0,4 persen berlawanan dengan laporan awal yang mengalami penurunan sebesar  0,5 persen. 


AUSTRALIA
Pejabat Reserve Bank of Australia mengatakan besarnya kenaikan pada employment bulan Februari tidak akan dengan sendirinya memiliki pengaruh pada outlook  tingkat suku bunga.  

Total kenaikan employment hingga 71.500 pada bulan Februari – kenaikan terbesar bulanannya sejak bulan Juli 2000 dan jauh lebih tinggi daripada kenaikan 8.000  yang diekspektasi pasar.  

Tingkat  pengangguran  masih  berada  pada  level  5.4  persen  untuk  rangkaian  bulan  ketiganya,  gambaran  yang  dirilis  oleh  Australian  Bureau  of  Statistics  yang  ditunjukkan Kamis lalu.  

Asisten gubernur RBA (ekonomi) Dr Christopher Kent mengatakan data employment sungguh mengejutkan.  

Obligasi Australia ditutup melemah setelah penguatan jobs lokal yang menyebabkan investor untuk membatasi aset‐aset pendapatan tetap.  


SWISS
Franc Swiss jatuh ke level terendah 6 bulan terhadap dolar pada perdagangan hari Kamis setelah Swiss National Bank (SNB) menegaskan kembali bahwa pihaknya siap  untuk melanjutkan pelonggaran moneter jika diperlukan. Franc Swiss kemudian melanjutkan koreksinya setelah rilis data ekonomi AS yang menggembirakan. 

Dengan kondisi ekonomi yang masih beresiko mengalami tekanan, SNB mengatakan bahwa nilai tukar franc masih terlalu tinggi dan akan mempertahankan batasan  minimum nilai tukar EUR/CHF di level 1.20 franc.  

Pernyataan  SNB  tersebut  telah  mendorong  menguatnya  dolar  terhadap  franc  Swiss.  Penguatan  dolar  berlanjut  setelah  dirilisnya  data  ekonomi  AS  yang  kian  menambah optimisme pada meningkatnya pemulihan ekonomi negara tersebut. Jobless claims diluar dugaan turun di pekan lalu, sementara defisit current account  mengecil di kuartal keempat. 

Dolar berhasil mencatat level tertinggi yang baru untuk tahun ini, dengan mencatat intraday high di 0.9567 franc. Namun aksi ambil untung investor di sesi New York  kemudian  memicu  konsolidasi  pada  dolar  meskipun  koreksinya  masih  relatif  terbatas.  Dolar  terakhir  tercatat  bergerak  di  sekitar  0.9470  franc,  atau  naik  0.5%  dibandingkan  penutupan  New  York  hari  Rabu.  Euro  juga  mengalami  konsolidasi.  Setelah  mencatat  intraday  high  di  1.2370  franc,  euro  kemudian  terkoreksi  dan  bergerak di sekitar 1.2325 franc, atau turun 0.1%.