title cover

title cover

Tuesday, September 11, 2012

Headline News 11.09.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  Amerika  melemah  pada  sesi  Senin  diikuti  pelemahan  euro  menjelang  potensi  pemberlakuan  stimulus  keuangan  terbaru dari The Fed dan ECB. Pasar masih menantikan keputusan The Fed dalam pertemuan dwi‐hariannya, pelaku pasar juga  akan  menantikan  hasil  keputusan  dari  Mahkamah  Konstitusi  Jerman  mengenai  apakah  Jerman  akan  berkontribusi  pada  dana  penyelamatan zona euro. Putusan tersebut sangat penting untuk rencana ECB dalam mengendalikan biaya pinjaman Spanyol dan  Italia. 

The Dow Jones industrial average <DJI.> turun 52.35 poin, atau 0,39 persen, ke 13,254.29. Indeks The Standard & Poor 500 <. 
SPX> turun 8,84 poin, atau 0,61 persen, ke 1,429.08. The Nasdaq Composite Index <. IXIC> merosot 32.40 poin, atau 1,03 persen,  ke 3,104.02. 

Saham American International Group Inc <AIG.N> turun 0,02 persen setelah Departemen Keuangan Amerika mengatakan akan  menjual  sebagian  besar  sahamnya  di  perusahaan  asuransi  tersebut,  hal  tersebut  akan  membuat  pemerintah  menjadi  investor  minoritas untuk pertama kalinya sejak perusahaan tersebut diselamatkan dari jurang krisis keuangan empat tahun lalu.  

Sementara  itu  Cina  melaporkan  impornya  turun  2,6  persen  pada  Agustus  dibanding  tahun  sebelumnya,  berlawanan    dengan  ekspektasi  ekonom  yang  memperkirakan  kenaikan  3,5  persen.  Investor  menjual  saham‐saham  teknologi  skala  besar  yang  performanya cukup bagus  sepanjang tahun ini. Data impor Cina yang memburuk turut menambah aksi jual investor pada sektor  teknologi. 

Indeks saham global MSCI <. MIWD00000PUS> turun 0,43 persen. Bursa saham di London <FTSE.>, Paris <. FCHI> dan Frankfurt <. GDAXI> juga mengalami penurunan. 

Pemilihan  umum  di  Belanda  pada  sesi  Rabu  juga  dapat  mempengaruhi  outlook  investor  jika  pemilih  di  Belanda  memilih  pemerintah yang kurang berkomitmen pada kesatuan euro. 

Bursa  saham  global  sempat  naik  ke  level  tertinggi  sejak  4‐tahun  terakhir  pada  pekan  lalu  setelah  ECB  mengatakan  siap  untuk  membeli obligasi dalam jumlah tak terbatas. Berita mengenai ECB tersebut mendongkrak bursa saham Eropa ke level tertinggi  sejak 13‐bulan dan euro naik mencapai level tertinggi dalam 4‐bulan terakhir terhadap dolar AS. 

Euro <EUR=> melemah terhadap dolar AS pada sesi awal pekan ini, merupakan pelemahan pertama kalinya dalam 4‐sesi terakhir,  turun 0,37 persen ke 1,2759, setelah pada sesi Jumat sempat naik hingga 1,2817. Namun demikian proyeksi QE3 oleh The Fed  diperkirakan akan membatasi penurunan. 

Obligasi  Amerika  relatif  stagnan,  didukung  oleh  potensi  pembelian  besar‐besaran  oleh  The  Fed.  Hingga  akhir  sesi  New  York,  obligasi pemerintah AS tenor 10‐tahun <US10YT=RR> imbal hasilnya naik menjadi 1,66 persen dibanding 1,58 persen pada sesi  penutupan Jumat. 

Emas bertahan di level tertinggi dalam 6‐bulan terakhir didukung oleh ekspektasi pelonggaran moneter lanjutan oleh The Fed.  Harga  spot  emas  <XAU=>  ditutup  pada  kisaran  1,725.20  USD  per  ounce,  setelah  pekan  lalu  naik  sebesar  2,7  persen,  yang  merupakan kinerja positif mingguan dalam 3‐pekan berturut‐turut. 

Sementara itu minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober <LCOc1> naik 56 sen atau 0,49 persen ke 114,81 USD per barel.  Minyak mentah AS <CLc1> naik 12 sen atau 0,12 persen ke 96,54 USD per barel. Para analis berpendapat bahwa ekspektasi akan  stimulus  keuangan  dari  the  Fed  untuk  merangsang  pertumbuhan  ekonomi  dimentahkan  oleh  tekanan  dari  data  ekonomi  Cina  yang lemah, mengangkat kekhawatiran tentang permintaan minyak.  


GOLD & COMMODITIES
Emas melemah Senin lalu karena aksi ambil untung, tetapi bertahan mendekati level tertinggi enam bulannya setelah anjloknya  laporan dari pasar tenaga kerja AS/data payrolls yang mendorong harapan bahwa the Fed dapat melakukan stimulus terkini untuk  Kamis  ini.  Dengan  tingginya  ekspektasi  untuk  pengambil  kebijakan  AS  dalam  memberi  sinyal  sedini  mungkin  karena  Kamis  ini  mereka kemungkinan mengambil langkah untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga rendahnya.  

Laporan bulanan employment AS Jumat lalu menunjukkan lebih sedikitnya lapangan kerja yang dibuat daripada ekspektasinya,  yang mendorong harga emas naik lebih dari 2 persen, kenaikan terkuat satu hari dalam bulan ini.   

Emas telah naik dilatarbelakangi meningkatnya ekspektasi untuk mendukung perekonomian AS oleh the Fed, kemungkinan awal  Kamis ini ketika bank sentral merilis Federal Open Market Committee (FOMC) untuk keputusan pada tingkat suku bunga.  

Investasi pada emas yang didukung produk exchange‐traded mencapai level tertingginya minggu lalu, sementara itu kepemilikan  pada U.S. gold futures oleh spekulator naik ke level tertingginya tahun ini. 

"We could see a pullback in gold at anytime as prices are fairly overbought on a daily basis, and once we hit the $1,800 an ounce  level, we think there could be a multi‐week congestion," ungkap Mark Arbeter, kepala technical strategist pada S&P Capital IQ.  


OIL & COMMODITIES
Oil  naik  Senin  lalu  pada  perdagangan  yang  choppy  Senin  lalu  karena  didukung  ekspektasi  the  Fed  AS  akan  bertindak  untuk  menstimulasi pelemahan ekonomi dibalas oleh pelemahan data Cina yang menaikkan permasalahan mengenai permintaan untuk  oil.  

Beberapa  investor  mempercayai  bahwa  tumbuhnya  tanda‐tanda  perlambatan  ekonomi  di  Cina  dan  di  AS  telah  menaikkan  kemungkinan  bahwa  the  Fed  AS  policy  meeting  dua  harinya  yang  berakhir  hari  Kamis  akan  menghasilkan  putaran  ketiga  dari  stimulus moneter, yang dikenal sebagai quantitative easing atau QE3.  

Tambahan stimulus di ekspektasi untuk melemahkan dollar, yang mana dapat mendorong harga komoditas yang berdenominasi  dollar seperti oil. Euro melorot terhadap dollar untuk pertama kalinya dalam empat hari ini Senin lalu. 

"The market is clearly betting on a third round of quantitative easing from the United States," ungkap Tamas Varga, analis pada  PVM Oil Associates di London.  

"The Chinese data were pretty bearish as were U.S. jobs figures last week. But it is a twisted logic: bad news can be good news if it  leads to a positive policy response."  

EURO ZONE
Euro  jatuh  terhadap  dolar  mnejelang  sidang  The  Fed  pekan  ini,  dengan  ekspektasi  semakin  meningkat  mengenai  kemungkinan  bank  sentral  AS  mengumumkan  putaran  lain  stimulus.  Meskipun  mengalami  koreksi,  namun  euro  masih  bergerak  di  mendekati  level  tertinggi  4  bulan  yang  dicapai  hari  Jumat  lalu  ketika  data  ketenagakerjaan AS dirilis mengecewakan yang menambah spekulasi The Fed akan menggulirkan quantitative easing (QE)  jilid 3. Hasil jajak pendapat usai rilis data  payrolls  akhir  pekan  kemarin  menunjukkan  peluang  60%  bagi  The  Fed  untuk  menjalankan  program  QE3,  dibandingkan  45%  peluangnya  berdasarkan  hasil  jajak  pendapat akhir Agustus lalu. 

Di bawah program QE, The Fed akan mencetak lebih banyak uang untuk membeli obligasi, yang akan menekan yield Treasury, mendorong investor mencari investasi  lain  yang  memberikan  keuntungan  lebih  tinggi.  Meningkatnya  suplai  uang  akan  berakibat  menurunnya  nilai  tukar  dolar.  Adapun  The  Fed  akan  mengumumkan  keputusannya pada hari Kamis. 

Euro tercatat melemah 0.1% di sekitar $1.2795, masih mendekati level tertinggi Jumat di $1.2817, yang merupakan level terkuatnya sejak Mei. 

Sementara itu, sentimen di kawasan euro meningkat setelah bank sentral Eropa (ECB) pekan lalu mengumumkan rencana untuk memangkas biaya pinjaman untuk  negara‐negara yang paling menderita krisis utang. 

Namun, dengan akan diadakannya pemilu Belanda dan putusan mahkamah konstitusi Jerman mengenai dana bailout permanen dalam pekan ini, nampaknya akan  membuat investor berhati‐hati dalam bertransaksi di pasar forex. 

Resiko mengenai kemungkinan ditundanya keputusan mahkamah konstitusi Jerman mengenai kelanjutan pemberian dana bailout terlihat terlalu dibesar‐besarkan.  Jerman kemungkinan akan mendukung pemberian bailout meskipun jumlahnya nampaknya akan dibatasi. Sedangkan resiko pemilu Belanda terlihat mereda setelah  jajak pendapat terkini menunjukkan kemenangan nampaknya akan berpihak pada partai yang pro‐Eropa. Kondisi tersebut berpotensi mendorong euro menuju ke  atas areal $1.30. 

Meski begitu, mata uang tetap rentan terhadap perkembangan di Spanyol, yang mungkin harus meminta bailout, dan Yunani, yang tengah mengelami kesulitan  keuangan  setelah  kreditur  asing  menolak  bagian  dari  paket  penghematan  yang  disiapkan  oleh  pemerintah.  Yunani  mengakui  pada  hari  Senin  kemarin  tengah  mengalami kesulitan untuk membujuk kreditur asing untuk menerima rencana menyimpan hampir 12 miliar euro selama dua tahun, yang sangat penting untuk  menghindarkan negara dari kebangkrutan.


U.K.
Sterling gagal menembus level tertinggi daalm kurun 4‐bulan terakhir terhadap dolar AS, namun demikian ekspektasi pelonggaran moneter The Fed dan  masih  akan  bertahannya  kebijakan  moneter  BoE  masih  memperkuat  level  support  sterling.  Pekan  lalu,  poundsterling  membukukan  performa  terbaik  terhadap dolar AS sejak akhir Juni silam seiring naiknya kepercayaan investor terhadap mata uang tersebut pasca diumumkannya pembelian obligasi oleh  ECB yang ditujukan untuk menurunkan imbal hasil obligasi beberapa negara di kawasan Uni‐Eropa. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat melemah  0,09 persen terhadap dolar AS ke 1.5985.  

Kinerja sterling juga terbantu oleh komentar dari petinggi BoE – Spencer Dale yang menyatakan bahwa bank sentral harus mempertahankan ekonomi dari  meningkatnya  resiko  inflasi  dalam  kondisi  ekonomi  yang  stagnan.  Pernyataan  tersebut  dipandang  masih  mendukung  dipertahankannya  kebijakan  BoE  setidaknya hingga akhir tahun 2012 ini. Data‐data ekonomi Inggris akhir‐akhir ini juga dirilis lebih baik dari perkiraan, dengan demikian tidak mendukung  proyeksi pelonggaran moneter berikutnya. 

Optimisme dikalangan pelaku bisnis Inggris mengalami penurunan ke level terendahnya sejak 20‐tahun terakhir, berdasarkan jajak pendapat yang dilansir  oleh grup akuntan BDO pada awal pekan ini. BDO optimisme index yang mengukur ekspektasi performa bisnis dalam dua triwulan kedepan mengalami  penurunan  menjadi  89.1  pada  periode  Agustus  dibandingkan  93.1  pada  Juli  lalu.  Ini  merupakan  penurunan  dalam  6‐bulan  beruntun.  Apabila  berhasil  mengungguli 95 maka figure tersebut mengindikasikan kembalinya kepada pertumbuhan ekonomi. 


JAPAN
Dolar  masih  bergerak  terbatas  dan  cenderung  melemah  di  sekitar  78  yen  menyusul  ekspektasi  bahwa  The  Fed  akan  mengimplementasikan  langkah  pelonggaran moneter lebih lanjut dalam jangka pendek kedepan. Dengan masih buruknya data ketenagakerjaan AS maka dolar cenderung masih akan  melemah terhadap yen dan juga mata uang utama dunia lainnya. 

Sementara itu revisi turun untuk data GDP‐Q2 tidak banyak berpengaruh pada pergerakan niali tukar dolar/yen. Dolar terakhir bergerak di sekitar 78.25  yen, relatif stabil dibandingkan dengan level penutupan New York hari Jumat lalu. 

Hasil data revisi GDP‐Q2 Jepang menunjukkan ekonomi tumbuh 0.2% dari kuartal sebelumnya, lebih kecil dari ekspektasi 0.3% dan laporan awalnya 0.3%.  Pelemahan ini disebabkan perusahaan‐perusahaan memangkas belanja modal akibat memburuknya krisis utang zona euro dan pelambatan pertumbuhan  ekonomi  Cina  yang  membuat  menurunnya  permintaan  global.  Data  tersebut  juga  menunjukkan  permintaan  domestik  dari  belanja  untuk  pebangunan  kembali daerah yang rusak akibat gempa dan tsunami kian mereda dan dewan kebijakan moneter kemungkinan perlu untuk melakukan langkah‐langkah  guna mendorong pertumbuhan ekonomi dalam bulan‐bulan mendatang. 

BOJ  akan  menggelar  sidangnya  pada  18‐19  September  mendatang  dan  diperkirakan  masih  akan  melonggarkan  kebijakannya  di  tahun  ini  meskipun  kemungkinan  belum  akan  mengubah  kebijakannya  hingga  30  Oktober,  ketika  me‐review  proyeksi  harga  dan  ekonomi  jangka  panjang  dalam  laporan  semesterannya.


AUSTRALIA
Australia dan New Zealand dollar bertahan kebanyakan dari kenaikan dalam dua hari sebelumnya pada Senin lalu, karena data ekonomi Cina dan  AS yang melabat yang mendorong harapan pada stimulus berikutnya.   

Aksi ambil untung memangkas Aussie <AUD=D4> ke level $1.0334, dari level $1.0378 pada awal perdagangan. Tetapi masih  naik mendekati dua  sen sejak terpangkas ke level terendah dua bulannya $1.0165 pada minggu lalu, yang telah naik ke level tertinggi Jumat lalu di level $1.0401.  

Mata  uang  tertekan  kadang‐kadang  dengan  data  perdagangan  Cina  yang  melambat,  meksipun  ini  diimbangi  oleh  ekspektasi  dari  banyaknya  pembelanjaan oleh Beijing/Cina dalam infrastruktur.  

Impor  Cina  dari  Australia  sebenarnya  naik  10  persen  pada  bulan  Agustus,  dari  bulan  sebelumnya,  kejutan  yang  diberikan  dari  pembicaraan  dengan anjloknya pengapalan dari bijih besi.  

Perumbuhan impor tahunan dari Australia telah melambat kedepannya menjadi 2.9 persen, terhadap rata‐rata antara bulan Januari dan Mei  disekitar 21 persen, ungkap Adarsh Sinha, seorang strategist pada Bank of America Merrill Lynch di Hong Kong. 

Harga obligasi Australia telah bergerak naik ditengah pelemahan data domestik dan harapan dari paket stimulus terbaru di AS.  


SWISS
Swiss franc melemah terhadap euro Senin lalu, meskipun membaik dari level terendahnya dalam delapan bulan yang naik hari Jumat sebelumnya  setelah data menunjukkan Swiss National Bank membelanjakan lebih sedikit pada bulan Agustus untuk melindungi kenaikan franc.  

Data SNB dikombinasikan dengan harapan dari usaha terkini European Central Bank untuk menghadapi pergolakan krisis uang zona euro yang  ditambah beberapa volatilitas terhadap perdagangan the franc‐euro dan mendorong the franc melalui level 1.21 per euro yang ditandai pertama  kalinya sejak bulan Januari.  

Bertumbuhnya  ekspektasi  pada  tindakan  ECB  telah  mendorong  mata  uang  tunggal  terhadap  mata  uang  utama  minggu  lalu  dari  kedepannya  keputusan penting dari Constitutional Court Jerman, yang mana diekpektasi untuk memungkinkan bailout fund Uni Eropa dan paket bujet ketika  diputuskan Rabu ini.