US & GLOBAL
• Bursa saham Amerika melemah pada sesi Senin diikuti pelemahan euro menjelang potensi pemberlakuan stimulus keuangan terbaru dari The Fed dan ECB. Pasar masih menantikan keputusan The Fed dalam pertemuan dwi‐hariannya, pelaku pasar juga akan menantikan hasil keputusan dari Mahkamah Konstitusi Jerman mengenai apakah Jerman akan berkontribusi pada dana penyelamatan zona euro. Putusan tersebut sangat penting untuk rencana ECB dalam mengendalikan biaya pinjaman Spanyol dan Italia.
• The Dow Jones industrial average <DJI.> turun 52.35 poin, atau 0,39 persen, ke 13,254.29. Indeks The Standard & Poor 500 <.
SPX> turun 8,84 poin, atau 0,61 persen, ke 1,429.08. The Nasdaq Composite Index <. IXIC> merosot 32.40 poin, atau 1,03 persen, ke 3,104.02.
• Saham American International Group Inc <AIG.N> turun 0,02 persen setelah Departemen Keuangan Amerika mengatakan akan menjual sebagian besar sahamnya di perusahaan asuransi tersebut, hal tersebut akan membuat pemerintah menjadi investor minoritas untuk pertama kalinya sejak perusahaan tersebut diselamatkan dari jurang krisis keuangan empat tahun lalu.
• Sementara itu Cina melaporkan impornya turun 2,6 persen pada Agustus dibanding tahun sebelumnya, berlawanan dengan ekspektasi ekonom yang memperkirakan kenaikan 3,5 persen. Investor menjual saham‐saham teknologi skala besar yang performanya cukup bagus sepanjang tahun ini. Data impor Cina yang memburuk turut menambah aksi jual investor pada sektor teknologi.
• Indeks saham global MSCI <. MIWD00000PUS> turun 0,43 persen. Bursa saham di London <FTSE.>, Paris <. FCHI> dan Frankfurt <. GDAXI> juga mengalami penurunan.
• Pemilihan umum di Belanda pada sesi Rabu juga dapat mempengaruhi outlook investor jika pemilih di Belanda memilih pemerintah yang kurang berkomitmen pada kesatuan euro.
• Bursa saham global sempat naik ke level tertinggi sejak 4‐tahun terakhir pada pekan lalu setelah ECB mengatakan siap untuk membeli obligasi dalam jumlah tak terbatas. Berita mengenai ECB tersebut mendongkrak bursa saham Eropa ke level tertinggi sejak 13‐bulan dan euro naik mencapai level tertinggi dalam 4‐bulan terakhir terhadap dolar AS.
• Euro <EUR=> melemah terhadap dolar AS pada sesi awal pekan ini, merupakan pelemahan pertama kalinya dalam 4‐sesi terakhir, turun 0,37 persen ke 1,2759, setelah pada sesi Jumat sempat naik hingga 1,2817. Namun demikian proyeksi QE3 oleh The Fed diperkirakan akan membatasi penurunan.
• Obligasi Amerika relatif stagnan, didukung oleh potensi pembelian besar‐besaran oleh The Fed. Hingga akhir sesi New York, obligasi pemerintah AS tenor 10‐tahun <US10YT=RR> imbal hasilnya naik menjadi 1,66 persen dibanding 1,58 persen pada sesi penutupan Jumat.
• Emas bertahan di level tertinggi dalam 6‐bulan terakhir didukung oleh ekspektasi pelonggaran moneter lanjutan oleh The Fed. Harga spot emas <XAU=> ditutup pada kisaran 1,725.20 USD per ounce, setelah pekan lalu naik sebesar 2,7 persen, yang merupakan kinerja positif mingguan dalam 3‐pekan berturut‐turut.
• Sementara itu minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober <LCOc1> naik 56 sen atau 0,49 persen ke 114,81 USD per barel. Minyak mentah AS <CLc1> naik 12 sen atau 0,12 persen ke 96,54 USD per barel. Para analis berpendapat bahwa ekspektasi akan stimulus keuangan dari the Fed untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dimentahkan oleh tekanan dari data ekonomi Cina yang lemah, mengangkat kekhawatiran tentang permintaan minyak.
GOLD & COMMODITIES
• Emas melemah Senin lalu karena aksi ambil untung, tetapi bertahan mendekati level tertinggi enam bulannya setelah anjloknya laporan dari pasar tenaga kerja AS/data payrolls yang mendorong harapan bahwa the Fed dapat melakukan stimulus terkini untuk Kamis ini. Dengan tingginya ekspektasi untuk pengambil kebijakan AS dalam memberi sinyal sedini mungkin karena Kamis ini mereka kemungkinan mengambil langkah untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga rendahnya.
• Laporan bulanan employment AS Jumat lalu menunjukkan lebih sedikitnya lapangan kerja yang dibuat daripada ekspektasinya, yang mendorong harga emas naik lebih dari 2 persen, kenaikan terkuat satu hari dalam bulan ini.
• Emas telah naik dilatarbelakangi meningkatnya ekspektasi untuk mendukung perekonomian AS oleh the Fed, kemungkinan awal Kamis ini ketika bank sentral merilis Federal Open Market Committee (FOMC) untuk keputusan pada tingkat suku bunga.
• Investasi pada emas yang didukung produk exchange‐traded mencapai level tertingginya minggu lalu, sementara itu kepemilikan pada U.S. gold futures oleh spekulator naik ke level tertingginya tahun ini.
• "We could see a pullback in gold at anytime as prices are fairly overbought on a daily basis, and once we hit the $1,800 an ounce level, we think there could be a multi‐week congestion," ungkap Mark Arbeter, kepala technical strategist pada S&P Capital IQ.
OIL & COMMODITIES
• Oil naik Senin lalu pada perdagangan yang choppy Senin lalu karena didukung ekspektasi the Fed AS akan bertindak untuk menstimulasi pelemahan ekonomi dibalas oleh pelemahan data Cina yang menaikkan permasalahan mengenai permintaan untuk oil.
• Beberapa investor mempercayai bahwa tumbuhnya tanda‐tanda perlambatan ekonomi di Cina dan di AS telah menaikkan kemungkinan bahwa the Fed AS policy meeting dua harinya yang berakhir hari Kamis akan menghasilkan putaran ketiga dari stimulus moneter, yang dikenal sebagai quantitative easing atau QE3.
• Tambahan stimulus di ekspektasi untuk melemahkan dollar, yang mana dapat mendorong harga komoditas yang berdenominasi dollar seperti oil. Euro melorot terhadap dollar untuk pertama kalinya dalam empat hari ini Senin lalu.
• "The market is clearly betting on a third round of quantitative easing from the United States," ungkap Tamas Varga, analis pada PVM Oil Associates di London.
• "The Chinese data were pretty bearish as were U.S. jobs figures last week. But it is a twisted logic: bad news can be good news if it leads to a positive policy response."
EURO ZONE
• Euro jatuh terhadap dolar mnejelang sidang The Fed pekan ini, dengan ekspektasi semakin meningkat mengenai kemungkinan bank sentral AS mengumumkan putaran lain stimulus. Meskipun mengalami koreksi, namun euro masih bergerak di mendekati level tertinggi 4 bulan yang dicapai hari Jumat lalu ketika data ketenagakerjaan AS dirilis mengecewakan yang menambah spekulasi The Fed akan menggulirkan quantitative easing (QE) jilid 3. Hasil jajak pendapat usai rilis data payrolls akhir pekan kemarin menunjukkan peluang 60% bagi The Fed untuk menjalankan program QE3, dibandingkan 45% peluangnya berdasarkan hasil jajak pendapat akhir Agustus lalu.
• Di bawah program QE, The Fed akan mencetak lebih banyak uang untuk membeli obligasi, yang akan menekan yield Treasury, mendorong investor mencari investasi lain yang memberikan keuntungan lebih tinggi. Meningkatnya suplai uang akan berakibat menurunnya nilai tukar dolar. Adapun The Fed akan mengumumkan keputusannya pada hari Kamis.
• Euro tercatat melemah 0.1% di sekitar $1.2795, masih mendekati level tertinggi Jumat di $1.2817, yang merupakan level terkuatnya sejak Mei.
• Sementara itu, sentimen di kawasan euro meningkat setelah bank sentral Eropa (ECB) pekan lalu mengumumkan rencana untuk memangkas biaya pinjaman untuk negara‐negara yang paling menderita krisis utang.
• Namun, dengan akan diadakannya pemilu Belanda dan putusan mahkamah konstitusi Jerman mengenai dana bailout permanen dalam pekan ini, nampaknya akan membuat investor berhati‐hati dalam bertransaksi di pasar forex.
• Resiko mengenai kemungkinan ditundanya keputusan mahkamah konstitusi Jerman mengenai kelanjutan pemberian dana bailout terlihat terlalu dibesar‐besarkan. Jerman kemungkinan akan mendukung pemberian bailout meskipun jumlahnya nampaknya akan dibatasi. Sedangkan resiko pemilu Belanda terlihat mereda setelah jajak pendapat terkini menunjukkan kemenangan nampaknya akan berpihak pada partai yang pro‐Eropa. Kondisi tersebut berpotensi mendorong euro menuju ke atas areal $1.30.
• Meski begitu, mata uang tetap rentan terhadap perkembangan di Spanyol, yang mungkin harus meminta bailout, dan Yunani, yang tengah mengelami kesulitan keuangan setelah kreditur asing menolak bagian dari paket penghematan yang disiapkan oleh pemerintah. Yunani mengakui pada hari Senin kemarin tengah mengalami kesulitan untuk membujuk kreditur asing untuk menerima rencana menyimpan hampir 12 miliar euro selama dua tahun, yang sangat penting untuk menghindarkan negara dari kebangkrutan.
U.K.
• Sterling gagal menembus level tertinggi daalm kurun 4‐bulan terakhir terhadap dolar AS, namun demikian ekspektasi pelonggaran moneter The Fed dan masih akan bertahannya kebijakan moneter BoE masih memperkuat level support sterling. Pekan lalu, poundsterling membukukan performa terbaik terhadap dolar AS sejak akhir Juni silam seiring naiknya kepercayaan investor terhadap mata uang tersebut pasca diumumkannya pembelian obligasi oleh ECB yang ditujukan untuk menurunkan imbal hasil obligasi beberapa negara di kawasan Uni‐Eropa. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat melemah 0,09 persen terhadap dolar AS ke 1.5985.
• Kinerja sterling juga terbantu oleh komentar dari petinggi BoE – Spencer Dale yang menyatakan bahwa bank sentral harus mempertahankan ekonomi dari meningkatnya resiko inflasi dalam kondisi ekonomi yang stagnan. Pernyataan tersebut dipandang masih mendukung dipertahankannya kebijakan BoE setidaknya hingga akhir tahun 2012 ini. Data‐data ekonomi Inggris akhir‐akhir ini juga dirilis lebih baik dari perkiraan, dengan demikian tidak mendukung proyeksi pelonggaran moneter berikutnya.
• Optimisme dikalangan pelaku bisnis Inggris mengalami penurunan ke level terendahnya sejak 20‐tahun terakhir, berdasarkan jajak pendapat yang dilansir oleh grup akuntan BDO pada awal pekan ini. BDO optimisme index yang mengukur ekspektasi performa bisnis dalam dua triwulan kedepan mengalami penurunan menjadi 89.1 pada periode Agustus dibandingkan 93.1 pada Juli lalu. Ini merupakan penurunan dalam 6‐bulan beruntun. Apabila berhasil mengungguli 95 maka figure tersebut mengindikasikan kembalinya kepada pertumbuhan ekonomi.
JAPAN
• Dolar masih bergerak terbatas dan cenderung melemah di sekitar 78 yen menyusul ekspektasi bahwa The Fed akan mengimplementasikan langkah pelonggaran moneter lebih lanjut dalam jangka pendek kedepan. Dengan masih buruknya data ketenagakerjaan AS maka dolar cenderung masih akan melemah terhadap yen dan juga mata uang utama dunia lainnya.
• Sementara itu revisi turun untuk data GDP‐Q2 tidak banyak berpengaruh pada pergerakan niali tukar dolar/yen. Dolar terakhir bergerak di sekitar 78.25 yen, relatif stabil dibandingkan dengan level penutupan New York hari Jumat lalu.
• Hasil data revisi GDP‐Q2 Jepang menunjukkan ekonomi tumbuh 0.2% dari kuartal sebelumnya, lebih kecil dari ekspektasi 0.3% dan laporan awalnya 0.3%. Pelemahan ini disebabkan perusahaan‐perusahaan memangkas belanja modal akibat memburuknya krisis utang zona euro dan pelambatan pertumbuhan ekonomi Cina yang membuat menurunnya permintaan global. Data tersebut juga menunjukkan permintaan domestik dari belanja untuk pebangunan kembali daerah yang rusak akibat gempa dan tsunami kian mereda dan dewan kebijakan moneter kemungkinan perlu untuk melakukan langkah‐langkah guna mendorong pertumbuhan ekonomi dalam bulan‐bulan mendatang.
• BOJ akan menggelar sidangnya pada 18‐19 September mendatang dan diperkirakan masih akan melonggarkan kebijakannya di tahun ini meskipun kemungkinan belum akan mengubah kebijakannya hingga 30 Oktober, ketika me‐review proyeksi harga dan ekonomi jangka panjang dalam laporan semesterannya.
AUSTRALIA
• Australia dan New Zealand dollar bertahan kebanyakan dari kenaikan dalam dua hari sebelumnya pada Senin lalu, karena data ekonomi Cina dan AS yang melabat yang mendorong harapan pada stimulus berikutnya.
• Aksi ambil untung memangkas Aussie <AUD=D4> ke level $1.0334, dari level $1.0378 pada awal perdagangan. Tetapi masih naik mendekati dua sen sejak terpangkas ke level terendah dua bulannya $1.0165 pada minggu lalu, yang telah naik ke level tertinggi Jumat lalu di level $1.0401.
• Mata uang tertekan kadang‐kadang dengan data perdagangan Cina yang melambat, meksipun ini diimbangi oleh ekspektasi dari banyaknya pembelanjaan oleh Beijing/Cina dalam infrastruktur.
• Impor Cina dari Australia sebenarnya naik 10 persen pada bulan Agustus, dari bulan sebelumnya, kejutan yang diberikan dari pembicaraan dengan anjloknya pengapalan dari bijih besi.
• Perumbuhan impor tahunan dari Australia telah melambat kedepannya menjadi 2.9 persen, terhadap rata‐rata antara bulan Januari dan Mei disekitar 21 persen, ungkap Adarsh Sinha, seorang strategist pada Bank of America Merrill Lynch di Hong Kong.
• Harga obligasi Australia telah bergerak naik ditengah pelemahan data domestik dan harapan dari paket stimulus terbaru di AS.
SWISS
• Swiss franc melemah terhadap euro Senin lalu, meskipun membaik dari level terendahnya dalam delapan bulan yang naik hari Jumat sebelumnya setelah data menunjukkan Swiss National Bank membelanjakan lebih sedikit pada bulan Agustus untuk melindungi kenaikan franc.
• Data SNB dikombinasikan dengan harapan dari usaha terkini European Central Bank untuk menghadapi pergolakan krisis uang zona euro yang ditambah beberapa volatilitas terhadap perdagangan the franc‐euro dan mendorong the franc melalui level 1.21 per euro yang ditandai pertama kalinya sejak bulan Januari.
• Bertumbuhnya ekspektasi pada tindakan ECB telah mendorong mata uang tunggal terhadap mata uang utama minggu lalu dari kedepannya keputusan penting dari Constitutional Court Jerman, yang mana diekpektasi untuk memungkinkan bailout fund Uni Eropa dan paket bujet ketika diputuskan Rabu ini.