US & GLOBAL
• Euro merosot dan harga obligasi Jerman naik Selasa lalu karena krisis utang zona euro menunjukkan tanda‐tanda eskalasi setelah Spanyol mengatakan menjadi tertutup untuk pasar kredit.
• Bursa saham dunia meningkat, dengan indeks saham utama AS terdorong dari data yang menunjukkan sektor jasa AS bertumbuh sedikit lebih cepat pada bulan Mei karena membaiknya new orders.
• Menteri keuangan Spanyol mengatakan tingginya borrowing costs berarti pasar kredit tertutup untuk negaranya, dan dia membuat seruan pada Uni Eropa untuk membantu rekapitalisasi beban utang perbankannya.
• Para menteri keuangan dari Group of Seven mendiskusikan kemajuan kearaah penyatuan finansial dan fiskal di Eropa setelah emergency call tetapi tidak membuat pernyataan bersama.
• Meskipun permasalahan mengenai Eropa, bursa saham dunia dan AS recovered dari penurunan tajamnya baru‐baru ini. Indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> naik 0.6 persen ke level 292.91. Indeks blue‐chip Euro STOXX 50 <.STOXX50E> ditutup meningkat 0.4 persen, dengan volume perdagangan tipis dari libur publik hari kedua di Inggris.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> naik 26.49 poin, atau 0.22 persen ke level 12,127.95. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> bertambah 7.32 poin, atau 0.57 persen, ke level 1,285.50. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> menguat 18.10 poin, atau 0.66 persen, ke level 2,778.11.
• Mata uang tunggal <EUR=> terakhir anjlok 0.4 persen ke level $1.2442 setelah penurunan ke level harian terendahnya $1.2409, lebih dari satu sen dibawah level tertinggi awal mingguannya.
• Dollar naik 0.5 persen ke level 78.73 yen <JPY=>, mencapai level tertinggi hariannya setelah Menteri keuangan Jepang Jun Azumi, mengatakan penguatan yen memperburuk perekonomian Jepang.
• Harga emas sedikit melemah pada volume perdagangan yang tipis Selasa lalu, karena pasar mengalami koreksi setelah rally minggu lalu dan investor mengalihkan perhatian mereka dengan kesibukan kejadian ekonomi penting di Eropa dan jadwal meeting bank sentral pada akhir bulan ini. Spot emas <XAU=> sedikit melemah 0.1 persen ke level $1,616.81 per ons pada pukul 2:36 p.m. EDT (1836 GMT). U.S. COMEX gold futures <GCQ2> untuk pengiriman Agustus terdorong menguat pada perdagangan tipis untuk di settle naik $3 ke level $1,616.90.
• Harga Brent crude pmelemah pada perdagangan yang choppy Selasa lalu, sementara itu crude AS naik pada hari keduanya karena dukungan data AS menekan tekanan dari gambaran pelemahan zona euro yang memperkuat mengenai permintaan kedepannya pada petroleum. Harga Brent July crude <LCOc1> di settled mendekati flat ke level $98.84 per barrel, naik kembali dari level terendahnya dalam 16‐bulan ke level $95.63 Senin sebelumnya. U.S. July crude <CLc1> naik 31 sen untuk di settle ke level $84.29 per barrel.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas turun ditengah tipisnya volume transaksi pada hari Selasa, menyusul pelaku pasar “rehat” sejenak pasca rally pekan lalu dan investor mengubah perhatian mereka pada data ekonomi Eropa dan sidang bank sentral dalam bulan ini.
• Emas melanjutkan konsolidasinya pasca kenaikan 3.5% pekan lalu setelah survey bisnis menunjukkan seluruh indikator ekonomi Eropa saat ini dalam kondisi melemah.
• Tidak adanya pernyataan resmi bersama setelah teleconference yang diselenggarakan oleh menteri keuangan G7 untuk membahas krisis zona euro telah memupus harapan bahwa pembicaraan tersebut akan menghasilkan inisiatif yang dramatis.
• Logam mulia melejit 4.3% pada Jumat lalu setelah rilis mengecewakan data pekerjaan AS yang telah memperkuat ekspektasi akan dilanjutkannya program quantitative easing. Investor sekarang ini lebih memikirkan respon emas untuk bulan Juni menjelang pemilu di Yunani yang bisa mempercepat negara tersebut keluar dari zona euro, dan sidang sejumlah bank sentral dalam bulan ini.
• Harga emas spot turun 0.2% di $1,615.66 per ounce, sedangkan untuk emas berjangka COMEX AS pengiriman Agustus naik $3.30 di level $1,617.20.
• Keyakinan terhadap emas, yang telah tersingkir oleh lemahnya konsumsi dari pembeli emas terbesar dunia, India, dalam beberapa bulan terakhir, telah ditopang oleh data pada hari Senin yang menunjukkan impor logam yang sangat tinggi dari Cina. HSBC melaporkan minat Cina untuk terus melakukan impor emas fisik, terutama koin emas, diharapkan dapat mendongkrak harga logam mulia.
• Pelaku pasar akan menantikan testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke pada hari Kamis untuk kemungkinan akan dilakukan kebijakan quantitative easing putaran ketiga.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak mentah jenis Brent turun tipis pada hari Selasa, sementara harga minyak mentah AS naik untuk kedua kalinya didukung oleh rilis optimis data sektor jasa AS yang berhasil mengimbangi tekanan akibat kekhawatiran krisis utang Eropa. Konslidasi harga nampaknya terjadi, dengan Brent crude turun di bawah $100 per barel pada hari Jumat setelah mencapai level puncak 2012 di atas $128 per barel di bulan Maret.
• Minyak berjangka dan ekuitas mendapat dukungan positif setelah rilis data menunjukkan adanya peningkatan tipis pada pertumbuhan sektor jasa AS di bulan Mei.
• Brent July crude <LCOc1> turun 1 sen di $98.84 per barel, setelah terkoreksi ke level intraday low $97.68, jauh dari level terendah 16 bulan di $95.63 pada hari Senin. Sedangkan untuk U.S. July crude <CLc1> naik 31 sen ke level $84.29 per barel, setelah mencatat intraday low di $83.31, jauh di atas level low hari Senin di $81.21.
• Penguatan dolar telah membatasi kenaikan harga minyak seiring melemahnya euro, setelah menembus level tertinggi 1 pekan terhadap dolar, ketika Spanyol mengatakan biaya pinjaman tinggi berarti negara ini secara efektif tertutup dari pasar obligasi dan Uni Eropa harus membantu rekapitalisasi bank Spanyol.
• Tidak adanya pernyataan resmi bersama setelah teleconference yang diselenggarakan oleh menteri keuangan G7 untuk membahas krisis zona euro telah memupus harapan bahwa pembicaraan tersebut akan menghasilkan inisiatif yang dramatis.
• Stok minyak mentah AS diprediksi turun di pekan lalu. Penurunan tersebut akan mengakhiri kenaikan stok sebanyak 10 kali yang telah dilaporkan pemerintah AS. Serangkaian kenaikan stok minyak yang terjadi belakangan ini telah menempatkan stok minyak AS pada level tertingginya sejak 1990, berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA).
• Sementara itu dilaporkan bahwa menjelang perundingan putaran kedua antara Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) dan Iran pada hari Jumat di kota Wina Austria, seorang pejabat senior AS mengatakan Selasa kemarin bahwa Iran secara jelas melakukan upaya pembersihan di lokasi militer, Parchin, tempat dimana IAEA akan melakukan pemeriksaan.
• Iran dan enam negara ‐ Amerika Serikat, Perancis, Rusia, Cina, Jerman dan Inggris ‐ akan bertemu untuk ketiga kalinya tahun ini di Moskow pada 18‐19 Juni setelah hanya membuat sedikit kemajuan dalam upaya penyelesaian perselisihan tersebut pada pertemuan mereka yang terakhir di Baghdad bulan lalu.
• Pelaku pasar juga akan menantikan testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke pada hari Kamis untuk kemungkinan akan dilakukan kebijakan quantitative easing putaran ketiga.
EURO ZONE
• Euro melemah pada sesi Selasa 05 Juni akibat pernyataan Menteri Keuangan Spanyol – Cristobal Montoro yang menegaskan bahwa dengan tingginya tingkat borrowing cost di negaranya maka sektor kredit mengalami hambatan dari pendanaan. Sementara itu investor juga tidak memperoleh kejelasan dari hasil konferensi telewicara antara para pemimpin negara‐negara G7 berkaitan dengan penanganan krisis terutama yang melanda Spanyol dan Yunani.
• Para analis juga memandang hasil dari konferensi tersebut tidak cukup berarti bagi penangan krisis, dan tidak ada substansi yang akan diimplementasikan guna meringangkan beban Yunani dan Spanyol. Euro diperkirakan masih akan cenderung tertekan dengan kisaran level 1.25 menjadi level jual bagi sebagian analis yang menganggap krisis eropa masih akan berlanjut.
• Pasca konferensi pemimpin‐pemimpin negara G7 ini, pelaku pasar akan mengamati sidang ECB dan pernyataan Ketua The Fed – Ben Bernanke pada sesi Kamis 07 Juni. Saat ini muncul spekulasi bahwa ECB akan menurunkan suku bunga pada sidangnya Juni ini ditopang oleh inflasi yang mengendur. Direktur IMF – Christine Lagarde menyatakan bahwa ECB saat ini memiliki ruang untuk melakukan pemangkasan suku bunga.
• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 0,32 persen terhadap dolar AS ke 1.2453, namun euro kembali menguat 0,15 persen terhadap yen ke 98.05 yen, dan turun 0,31 persen terhadap sterling ke 0.8095.
U.K.
• Stg/dlr <GBP=> terakhir berada pada posisi level 1.5364 dari level 1.5380 dengan terjadi penurunan 0.1 persen.
• Terhadap sterling, euro merosot 0.3 persen ke level 81.02 pence <EURGBP=>, menghentikan kenaikan ke level tertinggi satu bulannya 81.41 pence.
• Rilis data hari ini dari perubahan Halifax (Mei) yang seharusnya dirilis kemarin juga terdapat data construction PMI bulan Mei sore harinya.
JAPAN
• Dalam konferensi telewicara dengan pemipim negara‐negara G7 lainnya, Menteri Keuangan Jun Azumi menyatakan bahwa penguatan kurs yen dan anjloknya bursa saham Jepang akan menimbulkan resiko pada ekonomi Jepang. Pernyataan tersebut dipandang para analis sebagai sinyal bahwa pemerintah Tokyo tengah menyiapkan langkah antisipatif guna melemahkan kurs yen secara sistematis, atau yang biasa disebut dengan upaya intervensi mata uang. Namun saat ini langkah intervensi tersebut nampaknya tidak memperoleh dukubungan langsung dari neagra G7 lainnya, mengingat masing‐ masing masih memiliki masalah dalam perekonomiannya sendiri.
• Berdasarkan sumber yang dekat dengan kementrian keuangan Jepang, pemerintah Jepang nampaknya belum mengantongi “izin” dari pemerintah G7 lainnya untuk melakukan intervensi yang dilakukan secara tunggal, hanya oleh pemerintah Jepang sendiri. Otoritas Jepang juga diperkirakan masih belum akan melakukan aksi secara langsung, karena kinerja yen saat ini lebih dipengaruhi oleh krisis eropa dan ekspektasi pelonggaran moneter Amerika, dua hal yang berada di luar kendali pemerintah Jepang.
• Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat 0,47 persen terhadap yen di 78.73, sementara itu euro naik 0,15 persen terhadap yen ke 98.05 yen. Sedangkan Aussie dolar tercatat menguat 0,67 persen terhadap yen di 76.68 dan sterling juga naik 0,46 persen terhadap yen ke 121.09.
AUSTRALIA
• Bank sentral Australia memangkas suku bunga untuk kedua kalinya pada sidangnya hari Selasa untuk mendongkrak kepercayaan pada ekonomi domestik. Langkah tersebut dilakukan menjelang pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara G‐7 untuk membahas masalah krisis utang Eropa.
• Mengutip suramnya prospek ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang lemah telah mendorong RBA mengambil keputusan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3.5%.
• Aussie tidak banyak terpengaruh oleh keputusan RBA tersebut karena sudah banyak diperkirakan pasar, meskipun sebagian pelaku pasar mengharap dilakukan pemangkasan lebih besar lagi. Aussie awalnya sempat terapresiasi di atas $0.9800 untuk pertama kalinya sejak 30 Mei, sebelum akhirnya bergerak naik 0.2% di sekitar $0.9740 dibandingkan dengan penutupan New York hari Senin.
• Buruknya data ekonomi di sejumlah negara industri maju, dari data non‐farm payrolls AS hingga data manufaktur Cina telah memperkuat keputusan RBA, karena Australia sangat bergantung pada permintaan asing untuk produk sumber daya alamnya, khususnya sektor pertambangan.
• Tingkat suku bunga Australia saat ini yang terendah sejak Desember 2009, namun masih jauh di atas suku bunga AS, Jepang atau Eropa, dimana hal ini yang menjadi alasan investor untuk menaksir akan terjadi pemangkasan hingga 100 basis poin dalam tahun ini.
• Pasar keuangan global masih dihantui oleh kekhawatiran krisis perbankan Spanyol dan kemungkinan Yunani keluar dari keanggotaan zona euro setelah pemilu 17 Juni mendatang.
• Adapun bank sentral lainnya yang akan disorot pasar pekan ini adalah bank sentral Eropa (ECB) yang akan menggelar sidang regulernya hari Rabu ini dan bank sentral Inggris (BoE) pada hari Kamis.
• Pelaku pasar juga akan menantikan testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke pada hari Kamis untuk kemungkinan akan dilakukan kebijakan quantitative easing putaran ketiga.
SWISS
• Inflasi Swiss dalam basis tahunan diprediksi turun 0.9% di bulan Mei, dibandingkan dengan penurunan 1% di bulan April, sedangkan dalam basis bulanan, inflasi diprediksi tetap setelah naik 0.1% di bulan April. Data akan dirilis pada hari Kamis besok pukul 14.15 wib.
• Yield untuk obligasi jangka pendek pemerintah Swiss kembali berada pada level negatif dan menembus level terendahnya sejak September pada sebuah lelang hari Selasa menyusul kecemasan tentang krisis utang zona euro mendorong investor untuk membayar guna memarkir dana mereka di tempat yang aman. Yield untuk obligasi tenor 3 bulan turun ke ‐0.75% dari 0.62% sepekan lalu. Ini adalah level terendah sejak lelang pada 13 September, ketika yield mencatat ‐0.801%.
• Kekhawatiran terhadap Yunani dan Spanyol telah meningkatkan permintaan untuk aset‐aset berdenominasi Swiss franc dan memicu pertanyaan mengenai apakah bank sentral Swiss (SNB) dapat mempertahankan nilai patokan 1.20 franc per euro yang ditetapkan pada 6 September lalu.
• Pelaku pasar juga akan menantikan testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke pada hari Kamis untuk kemungkinan akan dilakukan kebijakan quantitative easing putaran ketiga.