title cover

title cover

Wednesday, June 6, 2012

Headline News 06.06.12


US & GLOBAL
Euro merosot dan harga obligasi Jerman naik Selasa lalu karena krisis utang zona euro menunjukkan tanda‐tanda eskalasi setelah Spanyol  mengatakan menjadi tertutup untuk pasar kredit.   

Bursa saham dunia meningkat, dengan indeks saham utama AS terdorong dari data yang menunjukkan sektor jasa AS bertumbuh sedikit  lebih cepat pada bulan Mei karena membaiknya new orders.   

Menteri  keuangan  Spanyol  mengatakan  tingginya  borrowing  costs  berarti  pasar  kredit  tertutup  untuk  negaranya,  dan  dia  membuat  seruan pada Uni Eropa untuk membantu rekapitalisasi beban utang perbankannya. 

Para menteri keuangan dari Group of Seven mendiskusikan kemajuan kearaah penyatuan finansial dan fiskal di Eropa setelah emergency  call tetapi tidak membuat pernyataan bersama.   

Meskipun  permasalahan  mengenai  Eropa,  bursa  saham  dunia  dan  AS  recovered  dari  penurunan  tajamnya  baru‐baru  ini.  Indeks  MSCI  world equity <.MIWD00000PUS> naik 0.6 persen ke level 292.91. Indeks blue‐chip Euro STOXX 50 <.STOXX50E> ditutup meningkat 0.4  persen, dengan volume perdagangan tipis dari libur publik hari kedua di Inggris.   

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> naik 26.49 poin, atau 0.22 persen ke level 12,127.95. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX>  bertambah 7.32 poin, atau 0.57 persen, ke level 1,285.50. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> menguat 18.10 poin, atau 0.66 persen, ke  level 2,778.11.    

Mata uang tunggal <EUR=> terakhir anjlok 0.4 persen ke level $1.2442 setelah penurunan ke level harian terendahnya $1.2409, lebih dari  satu sen dibawah level tertinggi awal mingguannya.    

Dollar  naik  0.5  persen  ke  level  78.73  yen  <JPY=>,  mencapai  level  tertinggi  hariannya  setelah  Menteri  keuangan  Jepang  Jun  Azumi,  mengatakan penguatan yen memperburuk perekonomian Jepang.   

Harga emas sedikit melemah pada volume perdagangan yang tipis Selasa lalu, karena pasar mengalami koreksi setelah rally minggu lalu  dan investor mengalihkan perhatian mereka dengan kesibukan kejadian ekonomi penting di Eropa dan jadwal meeting bank sentral pada  akhir bulan ini. Spot emas <XAU=> sedikit melemah 0.1 persen ke level $1,616.81 per ons pada pukul 2:36 p.m. EDT (1836 GMT). U.S.  COMEX  gold  futures  <GCQ2>  untuk  pengiriman  Agustus  terdorong  menguat  pada  perdagangan  tipis  untuk  di  settle  naik  $3  ke  level  $1,616.90. 

Harga  Brent  crude  pmelemah  pada  perdagangan  yang  choppy  Selasa  lalu,  sementara  itu  crude  AS  naik  pada  hari  keduanya  karena  dukungan data AS menekan tekanan dari gambaran pelemahan zona euro yang memperkuat mengenai permintaan kedepannya pada  petroleum.  Harga  Brent  July  crude  <LCOc1>  di  settled  mendekati  flat  ke  level  $98.84  per  barrel,  naik  kembali  dari  level  terendahnya  dalam 16‐bulan ke level $95.63 Senin sebelumnya. U.S. July crude <CLc1> naik 31 sen untuk di settle ke level $84.29 per barrel.  




GOLD & COMMODITIES
Harga emas turun ditengah tipisnya volume transaksi pada hari Selasa, menyusul pelaku pasar “rehat” sejenak pasca rally pekan lalu dan  investor mengubah perhatian mereka pada data ekonomi Eropa dan sidang bank sentral dalam bulan ini. 

Emas melanjutkan konsolidasinya pasca kenaikan 3.5% pekan lalu setelah survey bisnis menunjukkan seluruh indikator ekonomi Eropa  saat ini dalam kondisi melemah. 

Tidak adanya pernyataan resmi bersama setelah teleconference yang diselenggarakan oleh menteri keuangan G7 untuk membahas krisis  zona euro telah memupus harapan bahwa pembicaraan tersebut akan menghasilkan inisiatif yang dramatis. 

Logam  mulia  melejit  4.3%  pada  Jumat  lalu  setelah  rilis  mengecewakan  data  pekerjaan  AS  yang  telah  memperkuat  ekspektasi  akan  dilanjutkannya program quantitative easing. Investor sekarang ini lebih memikirkan respon emas untuk bulan Juni menjelang pemilu di  Yunani yang bisa mempercepat negara tersebut keluar dari zona euro, dan sidang sejumlah bank sentral dalam bulan ini. 

Harga emas spot turun 0.2% di $1,615.66 per ounce, sedangkan untuk emas berjangka COMEX AS pengiriman Agustus naik $3.30 di level  $1,617.20.   

Keyakinan terhadap emas, yang telah tersingkir oleh lemahnya konsumsi dari pembeli emas terbesar dunia, India, dalam beberapa bulan  terakhir, telah ditopang oleh data pada hari Senin yang menunjukkan impor logam yang sangat tinggi dari Cina.  HSBC melaporkan minat Cina untuk terus melakukan impor emas fisik, terutama koin emas, diharapkan dapat mendongkrak harga logam  mulia. 

Pelaku pasar akan menantikan testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke pada hari Kamis untuk kemungkinan akan dilakukan kebijakan  quantitative easing putaran ketiga. 




OIL & COMMODITIES
Harga minyak mentah jenis Brent turun tipis pada hari Selasa, sementara harga minyak mentah AS naik untuk kedua kalinya didukung oleh rilis  optimis  data  sektor  jasa  AS  yang  berhasil  mengimbangi  tekanan  akibat  kekhawatiran  krisis  utang  Eropa.  Konslidasi  harga  nampaknya  terjadi,  dengan Brent crude turun di bawah $100 per barel pada hari Jumat setelah mencapai level puncak 2012 di atas $128 per barel di bulan Maret. 

Minyak berjangka dan ekuitas mendapat dukungan positif setelah rilis data menunjukkan adanya peningkatan tipis pada pertumbuhan sektor  jasa AS di bulan Mei. 

Brent July crude <LCOc1> turun 1 sen di $98.84 per barel, setelah terkoreksi ke level intraday low $97.68, jauh dari level terendah 16 bulan di  $95.63 pada hari Senin. Sedangkan untuk U.S. July crude <CLc1> naik 31 sen ke level $84.29 per barel, setelah mencatat intraday low di $83.31,  jauh di atas level low hari Senin di $81.21. 

Penguatan dolar telah membatasi kenaikan harga minyak seiring melemahnya euro, setelah menembus level tertinggi 1 pekan terhadap dolar,  ketika Spanyol mengatakan biaya pinjaman tinggi berarti negara ini secara efektif tertutup dari pasar obligasi dan Uni Eropa harus membantu  rekapitalisasi bank Spanyol. 

Tidak adanya pernyataan resmi bersama setelah teleconference yang diselenggarakan oleh menteri keuangan G7 untuk membahas krisis zona  euro telah memupus harapan bahwa pembicaraan tersebut akan menghasilkan inisiatif yang dramatis. 

Stok minyak mentah AS diprediksi turun di pekan lalu. Penurunan tersebut akan mengakhiri kenaikan stok sebanyak 10 kali yang telah dilaporkan  pemerintah AS. Serangkaian kenaikan stok minyak yang terjadi belakangan ini telah menempatkan stok minyak AS pada level tertingginya sejak  1990, berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA).   

Sementara itu dilaporkan bahwa menjelang perundingan putaran kedua antara Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) dan Iran pada hari  Jumat di kota Wina Austria, seorang pejabat senior AS mengatakan Selasa kemarin bahwa Iran secara jelas melakukan upaya pembersihan di  lokasi militer, Parchin, tempat dimana IAEA akan melakukan pemeriksaan. 

Iran dan enam negara ‐ Amerika Serikat, Perancis, Rusia, Cina, Jerman dan Inggris ‐ akan bertemu untuk ketiga kalinya tahun ini di Moskow pada  18‐19 Juni setelah hanya membuat sedikit kemajuan dalam upaya penyelesaian perselisihan tersebut pada pertemuan mereka yang terakhir di  Baghdad bulan lalu. 

Pelaku  pasar  juga  akan  menantikan  testimoni  Kepala  The  Fed  Ben  Bernanke  pada  hari  Kamis  untuk  kemungkinan  akan  dilakukan  kebijakan  quantitative easing putaran ketiga. 
EURO ZONE
Euro melemah pada  sesi Selasa  05  Juni akibat  pernyataan Menteri  Keuangan Spanyol –  Cristobal Montoro yang menegaskan bahwa  dengan tingginya  tingkat borrowing cost di negaranya maka sektor kredit mengalami hambatan dari pendanaan. Sementara itu investor juga tidak memperoleh kejelasan  dari hasil konferensi telewicara antara para pemimpin negara‐negara G7 berkaitan dengan penanganan krisis terutama yang melanda Spanyol dan Yunani. 

Para analis juga memandang hasil dari konferensi tersebut tidak cukup berarti bagi penangan krisis, dan tidak ada substansi yang akan diimplementasikan  guna  meringangkan  beban  Yunani  dan  Spanyol.  Euro  diperkirakan  masih  akan  cenderung  tertekan  dengan  kisaran  level  1.25  menjadi  level  jual  bagi  sebagian analis yang menganggap krisis eropa masih akan berlanjut.  

Pasca konferensi pemimpin‐pemimpin negara G7 ini, pelaku pasar akan mengamati sidang ECB dan pernyataan Ketua The Fed – Ben Bernanke pada sesi  Kamis 07 Juni. Saat ini muncul spekulasi bahwa ECB akan menurunkan suku bunga pada sidangnya Juni ini ditopang oleh inflasi yang mengendur. Direktur  IMF – Christine Lagarde menyatakan bahwa ECB saat ini memiliki ruang untuk melakukan pemangkasan suku bunga.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 0,32 persen terhadap dolar AS ke 1.2453, namun euro kembali menguat 0,15 persen terhadap yen ke  98.05 yen, dan turun 0,31 persen terhadap sterling ke 0.8095.




U.K.
Stg/dlr <GBP=> terakhir berada pada posisi level 1.5364  dari level 1.5380 dengan terjadi penurunan 0.1 persen.   

Terhadap  sterling,  euro  merosot  0.3  persen  ke  level  81.02  pence  <EURGBP=>,  menghentikan  kenaikan  ke  level  tertinggi  satu  bulannya  81.41  pence.   

Rilis data hari ini dari perubahan Halifax (Mei) yang seharusnya dirilis kemarin juga terdapat data construction PMI bulan Mei sore harinya. 




JAPAN
Dalam  konferensi  telewicara  dengan  pemipim  negara‐negara  G7  lainnya,  Menteri  Keuangan  Jun  Azumi  menyatakan  bahwa  penguatan  kurs  yen  dan  anjloknya  bursa  saham  Jepang  akan  menimbulkan  resiko  pada  ekonomi  Jepang.  Pernyataan  tersebut  dipandang  para  analis  sebagai  sinyal  bahwa  pemerintah Tokyo tengah menyiapkan langkah antisipatif guna melemahkan kurs yen secara sistematis, atau yang biasa disebut dengan upaya intervensi  mata uang. Namun saat ini langkah intervensi tersebut nampaknya tidak memperoleh dukubungan langsung dari neagra G7 lainnya, mengingat masing‐ masing masih memiliki masalah dalam perekonomiannya sendiri. 

Berdasarkan  sumber  yang  dekat  dengan  kementrian  keuangan  Jepang,  pemerintah  Jepang  nampaknya  belum  mengantongi  “izin”  dari  pemerintah  G7  lainnya untuk melakukan intervensi yang dilakukan secara tunggal, hanya oleh pemerintah Jepang sendiri. Otoritas Jepang juga diperkirakan masih belum  akan melakukan aksi secara langsung, karena kinerja yen saat ini lebih dipengaruhi oleh krisis eropa dan ekspektasi pelonggaran moneter Amerika, dua hal  yang berada di luar kendali pemerintah Jepang.  

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat 0,47 persen terhadap yen di 78.73, sementara itu euro naik 0,15 persen terhadap yen ke 98.05 yen.  Sedangkan Aussie dolar tercatat menguat 0,67 persen terhadap yen di 76.68 dan sterling juga naik 0,46 persen terhadap yen ke 121.09.




AUSTRALIA
Bank sentral Australia memangkas suku bunga untuk kedua kalinya pada sidangnya hari Selasa untuk mendongkrak kepercayaan pada ekonomi domestik.  Langkah  tersebut dilakukan menjelang pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank  sentral  dari negara  G‐7  untuk membahas masalah krisis  utang Eropa. 

Mengutip  suramnya  prospek  ekonomi  global  dan  pertumbuhan  ekonomi  dalam  negeri  yang  lemah  telah  mendorong  RBA  mengambil  keputusan  memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3.5%. 

Aussie  tidak  banyak  terpengaruh  oleh  keputusan  RBA  tersebut  karena  sudah  banyak  diperkirakan  pasar,  meskipun  sebagian  pelaku  pasar  mengharap  dilakukan pemangkasan lebih besar lagi.  Aussie  awalnya  sempat  terapresiasi  di  atas  $0.9800  untuk  pertama  kalinya  sejak  30  Mei,  sebelum  akhirnya  bergerak  naik  0.2%  di  sekitar  $0.9740  dibandingkan dengan penutupan New York hari Senin. 

Buruknya data ekonomi di sejumlah negara industri maju, dari data non‐farm payrolls AS hingga data manufaktur Cina telah memperkuat keputusan RBA,  karena Australia sangat bergantung pada permintaan asing untuk produk sumber daya alamnya, khususnya sektor pertambangan. 

Tingkat suku bunga Australia saat ini yang terendah sejak Desember 2009, namun masih jauh di atas suku bunga AS, Jepang atau Eropa, dimana hal ini  yang menjadi alasan investor untuk menaksir akan terjadi pemangkasan hingga 100 basis poin dalam tahun ini. 

Pasar keuangan global masih dihantui oleh kekhawatiran krisis perbankan Spanyol dan kemungkinan Yunani keluar dari keanggotaan zona euro setelah  pemilu 17 Juni mendatang. 

Adapun bank sentral lainnya yang akan disorot pasar pekan ini adalah bank sentral Eropa (ECB) yang akan menggelar sidang regulernya hari Rabu ini dan  bank sentral Inggris (BoE) pada hari Kamis. 

Pelaku pasar juga akan menantikan testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke pada hari Kamis untuk kemungkinan akan dilakukan kebijakan quantitative  easing putaran ketiga.




SWISS
Inflasi  Swiss  dalam  basis  tahunan  diprediksi  turun  0.9%  di  bulan  Mei,  dibandingkan  dengan  penurunan  1%  di  bulan  April,  sedangkan  dalam basis bulanan, inflasi diprediksi tetap setelah naik 0.1% di bulan April. Data akan dirilis pada hari Kamis besok pukul 14.15 wib. 

Yield  untuk  obligasi  jangka  pendek  pemerintah  Swiss  kembali  berada  pada  level  negatif  dan  menembus  level  terendahnya  sejak  September pada sebuah lelang hari Selasa menyusul kecemasan tentang krisis utang zona euro mendorong investor untuk membayar  guna memarkir dana mereka di tempat yang aman.  Yield untuk obligasi tenor 3 bulan turun ke ‐0.75% dari 0.62% sepekan lalu. Ini adalah level terendah sejak lelang pada 13 September,  ketika yield mencatat ‐0.801%. 

Kekhawatiran  terhadap  Yunani  dan  Spanyol  telah  meningkatkan  permintaan  untuk  aset‐aset  berdenominasi  Swiss  franc  dan  memicu  pertanyaan mengenai apakah bank sentral Swiss (SNB) dapat mempertahankan nilai patokan 1.20 franc per euro yang ditetapkan pada 6  September lalu. 

Pelaku  pasar  juga  akan  menantikan  testimoni  Kepala  The  Fed  Ben  Bernanke  pada  hari  Kamis  untuk  kemungkinan  akan  dilakukan  kebijakan quantitative easing putaran ketiga.