US & GLOBAL
• Bursa global menguat pada hari Jumat dan indeks S&P 500 mencatat penutupan tertingginya dalam 5 tahun setelah data sektor jasa dan data ketenagakerjaan AS mengindikasikan ekonomi akan terus melanjutkan pertumbuhannya meskipun lambat, sementara yen menembus level terendah 2‐1/2 tahun terhadap dolar.
• Yield pada Treasury AS tenor 10 tahun turun setelah menyentuh level tertinggi 8 bulan di awal sesi. Obligasi pemerintah AS tersebut mengalami tekanan jual yang tajam pada hari Kamis setelah rilis minutes dari sidang The Fed bulan Desember mengisyaratkan kegelisahan yang tumbuh di dalam The Fed tentang pembelian aset.
• Indeks S&P 500 naik hampir 0.5% dan mencatat level penutupan tertingginya sejak 31 Desember 2007 setelah data menunjukkan aktifitas di sektor jasa AS tumbuh di bulan Desember pada level terpesatnya dalam 10 bulan. Bursa saham juga sebelumnya telah terapresiasi setelah adaya kesepakatan mengenai anggaran di Washington.
• Ekuitas Eropa naik, sebagian dipicu tanda‐tanda bahwa Eropa mungkin telah melalui masa‐masa terburuk dari kemerosotan ekonomi, sementara pertumbuhan pada perusahaan sektor swasta mencapai level tertinggi sembilan bulan pada akhir tahun lalu menurut barometer JPMorgan.
• Indeks S&P 500 naik 7.10 poin atau 0.49% di 1,466.47. Sementara Dow Jones industrial average <.DJI> naik 43.85 poin atau 0.33% ke 13,435.21, dan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 1.09 poin atau 0.04% ke 3,101.66. Penurunan 2.8% pada saham Apple <AAPL.O> telah memangkas keuntungan pada Nasdaq.
• Indeks saham global MSCI mencatat pekan terbaiknya dalam 6 pekan terakhir, dan mencatat kenaikan mingguan keenam kalinya dalam 7 pekan terakhir. Sedangkan indeks saham Eropa naik 0.4% dan ditutup di level tertingginya sejak 28 Februari 2011.
• Pada hari Kamis sebelumnya, hasil FOMC minutes menunjukkan beberapa pejabat bank sentral lebih condong ke arah memperlambat atau menghentikan pembelian obligasi sebelum akhir tahun 2013, dimana hal ini telah menekan pasar obligasi. Sebagian besar ekonom di Wall Street memprediksi The Fed akan menghentikan program pembelian Treasury di tahun 2013 ini. Harga Treasury AS tenor 10 tahun naik 2/32, dengan yield turun di 1.9026%. Yield sebelumnya menembus level tertinggi 8 bulan di 1.9755%.
• Dolar menguat mendekati level tertinggi 2‐1/2 tahun terhadap yen dipicu spekulasi berlanjutnya kebijakan moneter longgar di Jepang.
• "The reason that the dollar is holding up better against the yen than anywhere else is because the main focus is on the Japanese monetary policy rather than the U.S. monetary policy," said Vassili Serebriakov, FX Strategist at BNP Paribas in New York.
• Yen mencatat penurunan mingguan 8 kali berturut‐turut terhadap dolar.
• Sinyal bahwa ekonomi zona euro kemungkinan telah melalui masa‐masa tersulitnya juga turut mendukung meningkatnya aset beresiko.
• Markit's Eurozone Composite PMI, sebagai barometer untuk melihat aktifitas bisnis pada ribuan perusahaan di zona euro, naik di bulan Desember ke 47.2, dari 46.5 di bulan November – masih mencatat kontraksinya namun berada dalam posisi tertinggi sejak Maret.
• Brent crude <LCO1> turun 0.6% ke $111.45 per barel sementara U.S. crude <CLc1> naik 0.2% ke $93.10. Harga emas memangkas kerugian setelah mencatat level terendah sejak Agustus, meskipun masih tercatat melemah tipis di $1,656.85 per ons.
GOLD & COMMODITIES
• Emas merosot Jumat lalu, tetapi telah rebound tajam dari pelemahan dalam 4 ½ bulannya setelah data AS menunjukkan pasar tenaga kerja menunjukkan penurunannya, memperkirakan the Fed kemungkinan bertahan pada stimulus moneter dalam jangka pendek ini.
• Emas telah rebound 1,5 persen atau sekitar $25 per ons, dari level terendah hariannya $1.625, setelah laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan employer/para majikan AS mempertahankan tingkat perekrutan mereka dalam bulan Desember dan turun tipis pada level yang dibutuhkan untuk membawa pembengkakan dalam tingkat pengangguran.
• "Investors think that the payroll report is still not enough to change the Fed's accommodative policy, which is a positive for gold," kata Howard Wen, analis metals pada HSBC.
OIL & COMMODITIES
• Brent crude jatuh pada perdagangan hari Jumat kemarin menyusul laporan pemerintah yang menunjukkan minimnya permintaan bahan bakar yang mana telah meredupkan laporan positif data ketenagakerjaan AS di bulan Desember.
• Bensin memimpin penurunan pada harga minyak, mencatat melemah 1%, setelah data dari U.S. Energy Information Administration menunjukkan kenaikan tinggi pada stok minyak d pekan lalu dan jumlah permintaan minyak tertinggal dari level tahun lalu dengan 2.3%. Laporan tersebut telah menambah indikasi bearish pada pasar minyak, yang mana pasar terus memonitor perkembangan data ekonomi untuk melihat sinyal konsumsi minyak, yang belakangan ini tertekan akibat tekanan ekonomi.
• Brent crude <LCO1> turun 0.6% ke $111.45 per barel sementara U.S. crude <CLc1> naik 0.2% ke $93.10.
• Kenaikan pada stok bensin dan distillate yang dilaporkan oleh EIA melampaui ekspektasi pasar dan mengimbangi sentimen bullish dari penurunan 11.1 juta barel pada stok minyak mentah di pekan lalu.
EURO ZONE
• Biaya hidup dari zona euro naik lebih dari ekspektasi pada bulan Desember tetapi masih cukup jinak untuk memberikan kemungkinan pemangkasan tingkat suku bunga tahun 2013 untuk mendukung ekonomi yang telah melemah.
• Consumer inflation tahunan pada 17 negara dalam euro berada pada level 2.2 persen bulan Desember, level yang sama dengan bulan November, kantor statistik Uni Eropa melaporkannya.
• Penjualan ritel Jerman naik lebih dari ekspektasi pada bulan November dari awal bulan, menurut data sebelumnya yang dirilis Jumat lalu.
• Yunani kemungkinan mengakhiri tahun 2012 dengan gap bujet yang lebih baik dari target, staf menteri keuangan mengatakannya Jumat lalu, memperkirakan keberhasilan fiskal sederhana untuk penerima bailout pertama zona euro.
U.K.
• Sterling jatuh ke level terendah lebih dari 3 pekan terhadap dolar pada hari Jumat setelah rilis mengecewakan data PMI sektor jasa Inggris dan juga akibat menguatnya dolar secara umum setelah sejumlah dewan kebijakan moneter AS meminta stimulus moneter untuk dikurangi.
• PMI sektor jasa Inggris mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam 2 tahun terakhir di periode Desember, mengisyaratkan bahwa ekonomi Inggris kemungkinan mengalami kontraksi di kuartal keempat 2012 setelah mengalami rebound di kuartal ketiga sebelumnya.
• Sterling terakhir tercatat melemah 0.2% terhadap dolar di sekitar $1.6075 dibandingkan penutupan New York hari Kamis, setelah awalnya sempat terkoreksi ke level intraday low di $1.6008 yang merupakan level terendahnya sejak 7 Desember. Koreksi ini semakin menjauhkan sterling dari level puncaknya di $1.6380 yang dicapai Rabu sebelumnya.
• Namun setelah data ketenagakerjaan AS dirilis buruk, dolar mengalami tekanan jual. Data ketenagakerjaan AS telah memperkuat ekspektasi bahwa The Fed belum akan mengadopsi kebijakan moneter ketat dalam waktu dekat ini, sehingga memicu koreksi pada dolar. Data dirilis sehari setelah minutes dari pertemuan The Fed bulan Desember menunjukkan beberapa pembuat kebijakan sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri program pembelian obligasi mereka pada awal tahun ini, sebuah hal yang memicu rally pada yield obligasi AS dan dolar.
• Sterling juga tertekan terhadap euro, dimana mata uang tunggal Eropa tersebut berhasil menguat 0.4% ke 0.8132 pound, menjauhkannya dari level terendah 3 pekan di 0.8086 pound yang dicapai pada hari Kamis sebelumnya. Hasil jajak pendapat Reuters menunjukkan sterling kemungkinan masih akan mengalami tekanan terhadap dolar, namun investor masih lebih optimis terhadap sterling dibandingkan euro dan juga yen.
• Data Jumat kemarin menunjukkan PMI sektor jasa Inggris turun ke 78.9 di bulan Desember, level terendahnya sejak April 2009, dari 50.2 di bulan November, kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan. Data PMI tersebut mengindikasikan ekonomi Inggris melemah 0.2% di kuartal keempat 2012, penurunan yang sedikit lebih tajam dibandingkan prediksi dari sektor swasta lainnya. Melemahnya PDB Inggris akan memperkuat peluang bagi BoE memulai program stimulus moneternya dan akan memicu kekhawatiran mengenai kemungkinan peringkat utang mengalami downgrade dari level tertingginya saat ini.
JAPAN
• Juru bicara utama pemerintah Jepang mengatakan Jumat lalu bahwa gubernur Bank of Japan berikutnya, berkenaan dengan ditunjuknya pada bulan April, harus diatas pandangan perdana menteri dalam kebijakannya.
• Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga membuat pernyataan dalam kelompok wartawan pada pilihan kandidat untuk menggantikan Gubernur BOJ Masaaki Shirakawa, yang akan pensiun bulan April.
• Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pentingnya Bank of Japan untuk mengambil tanggung jawab dalam mencapai target inflasi 2 persen, yang mana dia inginkan bank sentral untuk mengadopsinya, Jiji news agency melaporkannya.
• Dikatakannya juga pemerintah bertujuan untuk menyusun hingga akhir bulan ini suatu rancangan bujet untuk tahun fiskal yang dimulai bulan April, Jiji melaporkannya.
AUSTRALIA
• Australian dan New Zealand dollars merosot terhadap the greenback Jumat lalu mengikuti kenaikan tajamnya baru‐baru ini tetapi bertahan mendekati level puncak dalam empat tahun terhadap yen, dengan investor memfokuskan pada data jobs AS berikutnya.
• Aussie merosot ke level $1.0392 <AUD=D4>, dari level $1.0463 pada awalnya pada level puncak overnight $1.0526, tertinggi sejak 19 Des. New Zealand dollar <NZD=D4> melorot 0.4 persen dalam hariannya ke level $0.8245.
• Harga Australian bond futures melemah pada aksi jual dalam Treasuri AS.
SWISS
• Dolar sempat menguat terhadap franc Swiss hingga mencatat intraday high di 0.9302 franc sebelum rilis data non‐farm payrolls AS. Namun setelah data ketenagakerjaan AS tersebut dirilis mengecewakan, dolar kemudian terkoreksi ke 0.9228 franc sebelum akhirnya ditutup di sekitar 0.9242 franc, atau melemah 0.25%. Sedangkan terhadap euro, franc Swiss bergerak relatif stabil di sekitar 1.2087 franc.
• Data ketenagakerjaan AS telah memperkuat ekspektasi bahwa The Fed belum akan mengadopsi kebijakan moneter ketat dalam waktu dekat ini, sehingga memicu koreksi pada dolar. Data dirilis sehari setelah minutes dari pertemuan The Fed bulan Desember menunjukkan beberapa pembuat kebijakan sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri program pembelian obligasi mereka pada awal tahun ini, sebuah hal yang memicu rally pada yield obligasi AS dan dolar.
• Jumlah pekerjaan yang tersedia di bulan Desember menurun. Non‐farm payrolls hanya tercatat 155.000 di bulan Desember lalu, sesuai dengan ekspektasi pasar dan sedikit di bawah level bulan November. Sementara tingkat pengangguran stabil di 7.8%.