title cover

title cover

Sunday, September 18, 2011

Headline News 19.09.11



US & GLOBAL
Bursa saham global menguat dalam rangkaian empat harinya Jumat lalu, tetapi euro anjlok dari harapan Eropa akhirnya mendapat jalan dari krisis utang regional yang mengimbangi ketakutan dari Yunani yang masih beresiko pada default (utangnya). 

Indeks Nasdaq mencatatkan kenaikan mingguan terbesarnya sejak Juli 2009, dan meningkatnya bursa saham global yang diperkirakan risk aversion telah merosot. 

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup meningkat 75.91 poin, atau 0.66 persen, ke level 11,509.09. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 6.90 poin, atau 0.57 persen, ke level 1,216.01. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 15.24 poin, atau 0.58 persen, ke level 2,622.31. 

Investor mengekspektasi the Fed untuk mengambil langkah dalam menyesuaikan tingkat interest rates jangka panjang ketika para pengambil kebijakan bertemu pada Selasa dan Rabu untuk membantu menghidupkan kembali ekonomi AS yang terus melemah. 

Indeks MSCI's allcountry world equity <.MIWD00000PUS> menguat 0.7 persen, sementara itu indeks FTSE Eurofirst <.FTEU3> dari sahamsaham utama Eropa ditutup meningkat 0.6 persen ke level 937.85. 

Euro <EUR=> mengalami kinerja terbaik mingguannya terhadap dollar AS, meskipun anjlok 0.7 persen ke level $1.3785 Jumat lalu. Pengumuman Kamis lalu  bahwa  bank  sentral  utama  dunia  akan  mendorong  pendanaan  dollar  jangka  pendek  terhadap  perbankan  Eropa  membawa  aksi  jual  dollar  yang mendorong euro. 

Tresuri AS sedikit meningkat harganya. Obligasi 10tahun Tresuri AS <US10YT=RR> menguat 6/32 pada harga dengan yield sebesar 2.06 persen. 

Harga  emas  rally  karena  suramnya  sentimen  konsumen  AS  yang  menghidupkan  kembali  aksi  beli  pada  safehaven  assets.  U.S.  gold  futures  untuk pengiriman Desember <GCZ1> di settled naik $33.30 ke level $1,814.70 per ons. 

U.S.  crude  futures  anjlok  leboh  dari  1  persen  Jumat  lalu  karena  ketidakpastian  yang  melingkupi  krisis  utang  zona  euro  dan  memburuknya  outlook konsumen di AS yang mendorong preweekend selling. U.S. crude oil <CLc1> ditutup anjlok 1.6 persen, atau $1.44, ke level $87.96 per barrel. Brent crude di London <LCOc1> berkurang 25 sen untuk di settle hanya disekitar level $112.

GOLD & COMMODITIES
Emas membukukan penguatan 1% pada sesi Jumat 16 September dalam sesi perdagangan dengan volatilitas tinggi seiring kembalinya minat investor pada aset safe haven tersebut ditengah rilis survei yang memperlihatkan muramnya pandangan konsumen Amerika mengenai kondisi ekonomi. Sebelumnya emas sempat anjlok ke level terendah sejak 3pekan terakhir ke 1761.94 USD per troy ounce ditekan membaiknya sentimen pelaku pasar pada krisis Eropa setelah adanya komitmen dari bank sentral dan petinggi Jerman serta Perancis. 

Sementara  itu  dalam  sepekan  terakhir  emas  tercatat  melemah  2,6%  ke  1809.19  USD  per  troy  ounce,  pelemahan  mingguan  beruntun  dalm  2pekan terakhir dan merupakan performa mingguan terburuk sejak awal Mei silam. Sementara itu perak turun 2% dalam sepekan terakhir ke 40.60 USD per troy ounce. 

Pekan ini pelaku pasar akan menantikan hasil sidang FOMC dimana investor akan mengamati sinyal pemberlakuan program quantitative easing lanjutan untuk  menstimulasi  ekonomi  Amerika.  Jika  The  Fed  menempuh  langkah  tersebut  maka  diperkirakan  akan  memberikan  tekanan  pada  dollar  AS  dan  kembali mendukung performa emas. Sebagaimana serupa yang terjadi sejak program QE2 diluncurkan akhir 2010 lalu dimana emas menguat lebih dari 40% hingga program tersebut berakhir Juni 2011. 

Pekan ini volume perdagangan emas diprediksi akan lebih tipis dari biasanya karena sebanyak 500 trader dan investor institusi akan menghadiri seminar yang di adakan oleh the London Bullion Marketing Association di Montreal, Kanada. 

Mayoritas  analis  mempertahankan  proyeksi  bullish  pada  emas  dalam  jangka  menengahpanjang  kedepan,  meskipun  emas  dipercaya  belum  akan menembus level 2000 dalam beberapa pekan kedepan.