Bursa saham global menguat dalam rangkaian empat
harinya Jumat lalu, tetapi euro anjlok dari harapan Eropa akhirnya mendapat
jalan dari krisis utang regional yang mengimbangi ketakutan dari Yunani yang
masih beresiko pada default (utangnya).
Indeks Nasdaq mencatatkan kenaikan mingguan
terbesarnya sejak Juli 2009, dan meningkatnya bursa saham global yang diperkirakan
risk aversion telah merosot.
Indeks Dow Jones industrial average <.DJI>
ditutup meningkat 75.91 poin, atau 0.66 persen, ke level 11,509.09. Indeks Standard
& Poor's 500 <.SPX> naik 6.90 poin, atau 0.57 persen, ke level
1,216.01. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 15.24 poin, atau 0.58
persen, ke level 2,622.31.
Investor mengekspektasi the Fed untuk
mengambil langkah dalam menyesuaikan tingkat interest rates jangka
panjang ketika para pengambil kebijakan bertemu pada Selasa dan Rabu untuk
membantu menghidupkan kembali ekonomi AS yang terus melemah.
Indeks MSCI's all‐country
world equity <.MIWD00000PUS> menguat 0.7 persen,
sementara itu indeks FTSE Eurofirst <.FTEU3> dari saham‐saham
utama Eropa ditutup meningkat 0.6 persen ke level 937.85.
Euro <EUR=> mengalami kinerja terbaik
mingguannya terhadap dollar AS, meskipun anjlok 0.7 persen ke level $1.3785
Jumat lalu. Pengumuman Kamis lalu
bahwa bank sentral
utama dunia akan
mendorong pendanaan dollar
jangka pendek terhadap
perbankan Eropa membawa
aksi jual dollar
yang mendorong euro.
Tresuri AS sedikit meningkat harganya. Obligasi
10‐tahun
Tresuri AS <US10YT=RR> menguat 6/32 pada harga dengan yield
sebesar 2.06 persen.
Harga
emas rally karena
suramnya sentimen konsumen
AS yang menghidupkan
kembali aksi beli
pada safe‐haven assets.
U.S. gold futures untuk pengiriman Desember <GCZ1> di settled
naik $33.30 ke level $1,814.70 per ons.
U.S.
crude futures anjlok
leboh dari 1 persen Jumat
lalu karena ketidakpastian yang
melingkupi krisis utang
zona euro dan
memburuknya outlook konsumen
di AS yang mendorong pre‐weekend selling. U.S. crude oil
<CLc1> ditutup anjlok 1.6 persen, atau $1.44, ke level $87.96 per barrel.
Brent crude di London <LCOc1> berkurang 25 sen untuk di settle
hanya disekitar level $112.
GOLD
& COMMODITIES
Emas membukukan penguatan 1% pada sesi Jumat 16
September dalam sesi perdagangan dengan volatilitas tinggi seiring kembalinya
minat investor pada aset safe haven tersebut ditengah rilis survei yang
memperlihatkan muramnya pandangan konsumen Amerika mengenai kondisi ekonomi.
Sebelumnya emas sempat anjlok ke level terendah sejak 3‐pekan
terakhir ke 1761.94 USD per troy ounce ditekan membaiknya sentimen pelaku pasar
pada krisis Eropa setelah adanya komitmen dari bank sentral dan petinggi Jerman
serta Perancis.
Sementara
itu dalam sepekan
terakhir emas tercatat
melemah 2,6% ke
1809.19 USD per
troy ounce, pelemahan
mingguan beruntun dalm 2‐pekan terakhir
dan merupakan performa mingguan terburuk sejak awal Mei silam. Sementara itu
perak turun 2% dalam sepekan terakhir ke 40.60 USD per troy ounce.
Pekan ini pelaku pasar akan menantikan hasil
sidang FOMC dimana investor akan mengamati sinyal pemberlakuan program quantitative
easing lanjutan untuk
menstimulasi ekonomi Amerika.
Jika The Fed
menempuh langkah tersebut
maka diperkirakan akan
memberikan tekanan pada
dollar AS dan kembali
mendukung performa emas. Sebagaimana serupa yang terjadi sejak program QE2
diluncurkan akhir 2010 lalu dimana emas menguat lebih dari 40% hingga program
tersebut berakhir Juni 2011.
Pekan ini volume perdagangan emas diprediksi
akan lebih tipis dari biasanya karena sebanyak 500 trader dan investor
institusi akan menghadiri seminar yang di adakan oleh the London Bullion
Marketing Association di Montreal, Kanada.
Mayoritas
analis mempertahankan proyeksi bullish pada
emas dalam jangka
menengah‐panjang kedepan,
meskipun emas dipercaya
belum akan menembus level 2000
dalam beberapa pekan kedepan.