US & GLOBAL
• Dolar jatuh ke level terendah 7 pekan terhadap yen pada hari Rabu sementara bursa saham AS dan Eropa terkoreksi setelah investor mempertimbangkan kembali perkiraan mereka mengenai kapan The Fed akan mulai mengurangi/menghapus kebijakan stimulusnya.
• Dolar juga terkoreksi tajam terhadap sterling setelah Bank of England mengatakan pihaknya tidak akan menaikkan suku bunga hingga tingkat pengangguran Inggris turun menjadi 7%, sebuah angka pengangguran yang nampaknya sulit dicapai dalam kurun waktu 3 tahun kedapan. Namun sejumlah investor berpendapat bahwa target tersebut akan tercapai lebih cepat dari perkiraan, yang mana akan berpotensi membuka peluang untuk terjadinya kenaikan suku bunga yang akan berdampak positif bagi sterling.
• "Market participants are currently observing a situation where the data suggests a better economic outcome than they expected just a month or two ago. In a data‐dependent world, markets will not be complacent and accepting of central bank forecasts when current data suggests otherwise," kata Bob Lynch, head of G10 FX strategy untuk Amerika pada HSBC di New York.
• Yen menguat karena ekspektasi bahwa investor Jepang akan mengkonversi pendapatan luar negeri mereka sebelum liburan Obon pertengahan Agustus. BOJ juga akan mengadakan sidang 2 hari yang berakhir pada hari Kamis (8/Agustus) yang diperkirakan akan melanjutkan program pembelian asetnya.
• Bursa Wall Street ditutup melemah, mencatat koreksi dalam 3 hari terakhir, meskipun indeks masih tidak jauh dari level tertingginya. Program pembelian obligasi senilai $85 milyar per bulan oleh The Fed telah menjadi pendorong utama untuk kenaikan bursa saham tahun ini, yang mana telah mendorong kenaikan indeks S&P 500 sebesar 18% dalam tahun ini.
• "People were concerned about the extent of the rally in the short term and some people are talking about equities being too expensive relative to the underlying fundamentals. And of course, the big story, the next big piece of news, one would think, is the taper tantrum," kata Stephen Massocca, direktur pada Wedbush Equity Management LLC di San Francisco.
• Investor saat ini terus memperhatikan indikasi mengenai kapan kiranya The Fed akan memulai mengurangi program pembelian obligasinya.
• Presiden Fed Chicago Charles Evans pada Selasa lalu mengatakan The Fed kemungkinan akan mulai mengurangi stimulusnya di akhir tahun ini, atau secepatnya di bulan depan, bergantung pada perkembangan data ekonomi.
• Sedangkan Presiden Fed Cleveland Sandra Pianalto pada Rabu kemarin mengatakan bank sentral akan segera mengurangi stimulusnya jika peningkatan pada pasar tenaga kerja terus berkelanjutan.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 48,07 poin atau 0,31% ke 15470,67. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> melemah 6,46 poin atau 0,38% ke 1690,91. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 11,76 poin atau 0,32% ke 3654,01.
• Ketidakpastian mengenai kapan kiranya pengurangan stimulus akan dilakukan The Fed juga telah menekan bursa saham Eropa, dengan FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> berakhir melemah 0,3% dan indeks ekuitas global MSCI turun 0,6%.
• Sterling mendaki ke level tertinggi 1‐1/2 bulan terhadap dolar, menyusul investor memandang pernyataan Gubernur BoE Mark Carney kurang mendukung. Sterling naik 0,9% di $1.55.
• Dolar terkoreksi 1,4% terhadap yen di 96,42 yen. Kegiatan bisnis di Jepang akan tutup beberapa pekan sekitar pertengahan Agustus berkenaan dengan hari libur Obon dan pasar memprediksi permintaan terhadap yen dari investor Jepang akan meningkat menjelang arus masuk modal besar sekitar waktu yang sama dari pembayaran bunga atas kepemilikan Treasury AS negara yang besar.
• Indeks dolar turun 0,4% di 81,26.
• "Dollar sentiment hasn't been the same since last week's tepid U.S. jobs report, which suggested the Fed would move more patiently to slow a stimulus program that has long been a thorn in the dollar's side. A slower U.S. data calendar this week also has not offered a fresh impetus for investors to bid the dollar higher," kata Joe Manimbo, analis senior pasar pada Western Union Business Solutions.
• Harga Treasury AS meningkat, dengan Treasury tenos 10 tahun naik 12/32 dengan yield 2,599 persen.
- Harga minyak anjlok dipicu ekspektasi meningkatnya produksi minyak Laut Utara di bulan depan. Brent crude <LCOc1> turun 74 sen ke $107,44 per barel, sementara U.S. oil <CLc1> turun 93 sen di $104,37 per barel.
GOLD & COMMODITIES
• Pergerakan harga emas menguat pada hari Rabu setelah dua hari sesi perdagangan melemah secara beruntun, seiring dolar jatuh akibat ketidakpastian tentang ruang lingkup dan waktu akan keputusan Federal Reserve tentang program pembelian obligasi.
• Setelah sebelumnya mencapai level terendah perdagangan untuk tiga pekan, logam meningkat 13 dollar, atau 1 persen, rebound akibat dampak dari penurunan mata uang AS, imbal hasil obligasi US Treasury yang lebih rendah dan melemahnya pasar ekuitas AS.
• Para analis mengatakan bahwa harga emas bisa kembali jatuh karena adanya indikasi The Fed yang akan memulai program pembelian obligasi bulanan pada awal September sebesar 85 milyar dolar jika pemulihan ekonomi AS tertahan oleh momentum.
• "We anticipate improving economic data, especially from the United States and Europe in coming months, may renew pressure on gold prices," ucap Robert Haworth, senior investment strategist di U.S. Bank Wealth Management.
• Awal pekan ini, akibat rilis data yang menunjukkan pertumbuhan di sektor jasa AS dan bisnis sedang meningkat di zona euro dan Inggris, meningkatkan daya tarik emas sebagai lindung nilai investasi.
• Pergerakan Spot emas <XAU=> menguat 0,5 persen di level 1,287.47 dollar/ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 17 Juli di level 1,272.64.
• Data Reuters menunjukkan bahwa emas berjangka AS untuk periode Desember <GCZ3> ditutup naik 2,80 dollar di level 1,285.30 dollar/ounce, dengan volume perdagangan sekitar 45 persen di bawah rata‐rata 30‐hari.
• Bank sentral AS bisa segera mulai mengurangi laju stimulus untuk pembelian obligasi jika perbaikan terbaru dalam pasar kerja AS terus berlanjut, presiden Cleveland Fed, Sandra Pianalto, mengatakan pada hari Rabu.
OIL & COMMODITIES
• Oil melemah untuk rangkaian empat harinya Rabu lalu, ditekan merosot oleh ekspektasi naiknya output di North Sea bulan depan dan oleh kekhawatiran mengenai bagaimana the Fed AS segera akan mengakhiri stimulus ekonomi AS.
• Pejabat the Fed mengisyaratkan bank sentral AS kemungkinan memulai untuk mengurangi program pembelian obligasi bulan September, menambah kekhawatiran mengenai outlook permintaan oil. Ini diimbangi dukungan berita dari gangguan pasokan di Libia dan gambaran inventori yang besar minggu lalu pada pengiriman untuk crude oil futures AS.
• "The market is choppy, it looks like we are still trying to consolidate between $103 and $108 a barrel after last month's rally" kata Gene McGillian, seorang analis pada Tradition Energy di Stamford, Connecticut.
• Inventori crude oil AS turun hingga 1,32 juta barrel minggu lalu, Energy Information Adminsitration (EIA) AS mengatakan Rabu lalu, besarnya bersamaan dengan pengurangan 1,2 juta barrel dari perkiraan sebelumnya dari para analis pada datanya.
EURO ZONE
• Rilis data resmi menunjukkan pada hari Rabu bahwa output industri Jerman rebound pada bulan Juni, melonjak secara signifikan dalam hampir dua tahun, pertumbuhan sektor manufaktur menjadi penggerakan pertumbuhan ekonomi terbesar di Eropa.
• Peningkatan data yang baru rilis, bangkit dari nilai terendah, menunjukkan kenaikan terkuat pada data industrial orders sejak Oktober, angka Departemen Ekonomi menunjukkan lompatan 2,4 persen dalam output pada bulan ini, bahkan melampaui perkiraan tertinggi dalam jajak pendapat Reuters dari 39 ekonom. Perkiraan konsensus sebesar 0,3 persen.
• Kementerian ekonomi mengatakan bahwa ini adalah bagian teknikal rebound setelah output direvisi turun 0,8 persen pada bulan Mei karena banyak pekerja mengambil cuti menjelang hari libur.
• "It looks as if the German economy is again walking on two feet: solid private consumption and strengthening industrial activity," ucap ING analyst Carsten Brzeski adi ING.
• "The German economy is on a good way towards an impressive growth comeback in the second quarter."
• Perancis akan merilis data pertumbuhan yang minim pada kuartal ketiga, Bank of France memperkirakan pada hari Rabu, seiring data perdagangan permintaan domestik yang diperkirakan tanpa banyak perubahan dan bertahan untuk negara dengan perekonomian terbesar kedua zona euro.
• Dalam estimasi pertama untuk Juli sampai September, bank sentral memperkirakan pertumbuhan kuartal per kuartal hanya 0,1 persen, sebuah harapan bahwa perekonomian mungkin mendapatkan momentum.
• Bank sentral sebelumnya memperkirakan ekonomi tumbuh 0,2 persen pada kuartal kedua, yang akan berakhir dalam kurun waktu singkat, akan mengalami resesi dangkal setelah dibandingka oleh data lembaga statistik pada hari Rabu mendatang.
• Estimasi kuartal ketiga bank sentral didasarkan pada survei bisnis iklim bulanan, yang menunjukkan sentimen di sektor manufaktur turun menjadi 95 di bulan Juli dari 96 di bulan Juni. Sentimen di sektor jasa sedikit meningkat ke level terbaik sejak bulan November 2012, bagaimanapun, naik menjadi 91 dari 90.
U.K.
• Dolar jatuh ke level terendah tujuh pekan pada hari Rabu, terbebani oleh penurunan tajam terhadap yen dan sterling, di tengah kekhawatiran tentang peluang dan waktu dari Federal Reserve mengakhiri program pembelian obligasi.
• Yen, sementara ini, naik ke level tertinggi tujuh minggu terhadap dolar dipicu ekspektasi bahwa investor Jepang akan mengkonversi pendapatan luar negeri menjelang liburan pertengahan Agustus.
• Sterling juga menguat terhadap dolar, naik ke level tertinggi dalam 1‐1/2 bulan, setelah investor lebih optimis terhadap peluang kenaikan suku bunga dari rekor terendah setelah konferensi pers oleh kepala Bank of England.
• Indeks dolar melemah 0,3% di 81,345 setelah sebelumnya turun ke 81,297, level terendah 7 pekan. Indeks telah mencatat koreksi dalam 4 sesi berturut‐ turut.
• Namun demikian, koreksi dolar berpotensi terbatas, khususnya setelah muncul komentar dari Presiden Fed Chicago, Charles Evans, yang paling vokal dalam memberikan pernyataan yang dovish (pro stimulus) pada hari Selasa sebelumnya, yang mengatakan bahwa bank sentral AS kemungkinan akan mengurangi pembelian obligasi di akhir tahun ini, dan tidak tertutup kemungkinan paling cepat bulan depan.
• Berkurangnya pembelian obligasi oleh The Fed akan memicu kenaikan suku bunga, yang akan berdampak positif bagi dolar.
• Sterling terakhir tercatat menguat 1,1% di $1,5509, setelah rebound dari level intraday low di $1,5205, sesaat setelah muncul Laporan Inflasi BoE, yang bertalian erat antara kenaikan suku bunga dengan penurunan tingkat pengangguran.
• Dalam konferensi persnya Gubernur BoE Mark Carney mengatakan kenaikan suku bunga masa depan di Inggris tidak akan terjadi hingga tingkat pengangguran turun menjadi 7%, sesuatu yang nampaknya tidak mudah dicapai paling tidak dalam 3 tahun kedepan. Namun pasar menyimpulkan bahwa dengan sejumlah data ekonomi Inggris yang dirilis optimis belakangan ini, maka tingkat pengangguran dapat turun lebih cepat dari 3 tahun perkiraan waktu BoE.
• Usai laporan BoE tersebut, overnight indexed swap memberikan perkiraan 90% untuk peluang kenaikan suku bunga dari levelnya saat ini 0,5% dalam 3 tahun kedepan, dan perkiraan lain menunjukkan akan terjadi di awal 2015. Sedangkan dalam kurun waktu 4 tahun terdapat peluang untuk terjadinya kenaikan suku bunga sebanyak 2 kali, masing‐masing sebesar 25 basis poin.
• Perkembangan data ekonomi AS akan terus dicermati, khususnya di minggu kedua Agustus ini, diantaranya data retail sales, CPI, jobless claims dan University of Michigan consumer sentiment, untuk melihat prospek pengurangan stimulus The Fed.
JAPAN
• Jepang tidak dapat memenuhi target budget‐balancing/keseimbangan bujet yang hanya direncanakan dari menggandakan pajak penjualan hingga dua tahun kedepannya, perkiraan rancangan pemerintah yang dikutip oleh Reuters menunjukkannya, mengindikasikan bahwa langkah fiskal yang lebih longgar akan dibutuhkan untuk mengekang efek bola salju dari utang publik.
• Perdana Menteri Shinzo Abe berjuang untuk menyeimbangkan kebutuhan dalam menstimulasi pertumbuhan dalam negara terbesar ketiga ekonomi didunia tersebut‐ via kebijakan "Abenomics" dan mengekang beban utang publik terbesar didunia industri tersebut.
• Perkiraan rancangan, untuk diserahkan pada pemerintah atas panel ekonomi dan fiskal, yang menempatkan anggaran negara utama – yang mana tidak termasuk pembelian obligasi terkini dan debt servicing – pada defisit 2 persen dari gross domestic product (GDP) dalam tahun fiskal hingga Maret 2021, hilangnya tujuan dari surplus.
• Bank of Japan memulai meeting dua harinya hari Rabu, dengan mendiskusikan kemungkinan untuk melibatkan apakah akan mencabut penilaian ekonominya yang telah dibelakangnya meningkatkan data ekonomi sambil tetap menjaga kebijakan moneter yang ultra longgar dengan utuh.
• Untuk diperhatikan juga pergerakan data ekonomi Jepang dari bank lending, BOJ rate, current account (hari Kamis) dan laporan ekonomi bulanan dari BOJ (hari Jumat). Juga ditambah GDP dan industrial production hari Seninnya.
AUSTRALIA
• Tingkat pengangguran diperkirakan naik ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir, tercatat pada bulan Juli seiring laju penerimaan karyawan di sektor pertambangan melambat.
• The Australian Bureau of Statistics (ABS) akan merilis angka tenaga kerja bulanan pada hari Kamis pagi.
• Perkiraan median dari survei AAP dari 11 ekonom untuk tingkat pengangguran naik menjadi 5,8 persen, dari 5,7 persen pada bulan Juni.
• Tingkat pengangguran Australia tidak pernah menyentuh angka 5,8 persen sejak Agustus 2009.
• Kepala ekonom Stephen Walters dari JP Morgan Australia mengatakan pertumbuhan lapangan kerja tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk dan perluasan tenaga kerja.
• "We forecast a 15,000 net gain in aggregate employment for last month, but a larger expansion of the labour force," ucap MR Walters. "The jobless rate, then, has to rise."
• Indeks Home loan approvals terus meningkat, menunjukkan bahwa tingkat suku bunga terendah yang membuat rekor baru cukup efektif terhadap sektor perumahan.
• Biro Statistik Australia mengatakan pada hari Rabu bahwa jumlah home loan approvals pada bulan Juni naik 2,7 persen menjadi 51.001, mengalahkan ekspektasi para ekonom yang hanya meningkat 2,0 persen.
• "This is actually the sixth consecutive monthly increase we've seen. We haven't had a negative print yet for 2013," ucap Mr Kennedy.
• "We're starting to get to pretty good numbers with commitments up 13 per cent on year‐ago terms. It's obviously a positive sign that does suggest there is a little bit of activity perhaps picking up in the residential housing market”.
SWISS
• Inflasi tahunan Swiss dirilis stabil di bulan Juli dibandingkan dengan setahun lalu, menghentikan serangkaian penurunannya dalam basis tahunan sejak September 2011 ketika franc Swiss diperdagangkan mendekati level rekor tertingginya. Sedangkan inflasi dalam basis bulanan tercatat turun 0,4%, sesuai dengan perkiraan, dipicu oleh izin penjualan di sektor pakaian. Harga minyak dan grosir naik meskipun harga mobil dan biaya transportasi udara menurun.
• Sebuah survei oleh lembaga riset ekonomi ZEW menunjukkan mereka memperkirakan SNB akan mengubah batasan minimum nilai tukar EUR/CHF yang saat ini di 1,20 franc dalam dua tahun, dengan 38 persen responden memprediksi level batsan tersebut akan dinaikkan dalam waktu satu tahun.
• SNB telah menegaskan bahwa kebijakan pembatasan nilai tukar adalah instrumen penting kebijakan moneter yang diperlukan untuk menjaga franc tetap stabil terhadap euro jika ketidakpastian lebih lanjut terus melanda ekonomi zona euro.
• Dolar jatuh ke level terendah tujuh pekan pada hari Rabu di tengah kekhawatiran tentang peluang dan waktu dari Federal Reserve mengakhiri program pembelian obligasi. Indeks dolar melemah 0,3% di 81,345 setelah sebelumnya turun ke 81,297, level terendah 7 pekan. Indeks telah mencatat koreksi dalam 4 sesi berturut‐turut.
• Namun demikian, koreksi dolar berpotensi terbatas, khususnya setelah muncul komentar dari Presiden Fed Chicago, Charles Evans, yang paling vokal dalam memberikan pernyataan yang dovish (pro stimulus) pada hari Selasa sebelumnya, yang mengatakan bahwa bank sentral AS kemungkinan akan mengurangi pembelian obligasi di akhir tahun ini, dan tidak tertutup kemungkinan paling cepat bulan depan.
• Berkurangnya pembelian obligasi oleh The Fed akan memicu kenaikan suku bunga, yang akan berdampak positif bagi dolar.
• Dolar melemah 0,5% terhadap franc Swiss di sekitar 0,9215 franc dari posisi penutupan New York hari Selasa, setelah mencatat intraday low di 0,9204 franc, level terendahnya sejak 19 Juni.
• Perkembangan data ekonomi AS akan terus dicermati, khususnya di minggu kedua Agustus ini, diantaranya data retail sales, CPI, jobless claims dan University of Michigan consumer sentiment, untuk melihat prospek pengurangan stimulus The Fed.