title cover

title cover

Monday, June 3, 2013

Headline News 03.06.13

US & GLOBAL
Bursa saham AS mengalami tekanan jual dan yield obligasi pemerintah naik pada hari Jumat setelah meningkatnya aktifitas pabrikan di  wilayah  Midwest  AS  dan  meningkatnya  sentimen  konsumen  telah  memberikan  kekhawatiran  terhadap  langkah  The  Fed  selanjutnya.  Harga Treasury AS menutup bulan terburuknya selama hampir 2‐1/2 tahun. Pada hari Jumat, imbal hasil (yield) obligasi kembali tes level  tertingginya  selama  lebi  dari  13  bulan,  meskipun  data  mengisyaratkan  inflasi  masih  rendah  karena  lemahnya  pertumbuhan  ekonomi.  Pasar  ekuitas  global  jatuh  ditengah  situasi  perdagangan  yang  fluktuatif  menyusul  antisipasi  terhadap  kemungkinan  The  Fed  akan  mengurangi program stimulusnya, sebuah faktor yang mendorong naiknya saham AS dan ekuitas global. 

Depresiasi Wall  Street terakselerasi di akhir sesi, dengan  indeks Dow turun  lebih dari  200 poin. Tiga  indeks utama jatuh lebih  dari 1%  ditengah rebalancing indeks saham MSCI. Indeks S&P 500 mencatat kerugian mingguan secara berturut‐turut untuk pertama kalinya sejak  November  setelah  investor  menarik  dana  mereka  pasca  rally  indeks  hingga  mencatat  kenaikan  14,3%  ‐  pencapaian  5  bulan  pertama  terbaiknya dalam setahun sejak 1997. S&P 500 menutup bulan Mei dengan mencatat kenaikan 2,1%, kenaikan 7 bulan berturut‐turut dan  yang terlama sejak 2009. 

Dow Jones industrial average <.DJI> turun 208,96 poin atau 1,36% untuk ditutup di 15115,57. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> merosot  23,67 poin atau 1,43% di 1630,74. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 35,38 poin atau 1,01% di 3455,91.       

Dolar terapresiasi setelah data menunjukkan aktifitas pabrikan di wilayah Midwest mengalami peningkatan, dan consumer spending AS  menurun di bulan April untuk pertama kalinya selama hmpir 1 tahun terakhir dan inflasi yang rendah turun kembali. 

Sementara data manufaktur mengindikasikan The Fed akan mengurangi program stimulusnya, namun kenaikan inflasi masih berada di  bawah target, memberikan kesimpulan pengurangan stimulus nampaknya belum akan dilakukan dalam waktu dekat. 

Harga obligasi pemerintah AS dan Jerman kembali turun setelah Institute for Supply Management‐Chicago business barometer melonjak  ke 58,7 di bulan Mei dari 49 di bulan April sebelumnya, jauh di atas ekspektasi pasar naik ke level 50. 

Dolar terapresiasi terhadap sejumlah rivalnya dan mencatat kenaikan 8 bulan secara berturutan terhadap yen. 

Investor dan trader masih mencoba menerka‐nerka apakah The Fed, dengan melihat kondisi ekonomi yang membaik, akan mengakhiri  program pembelian obligasinya seiring dengan naiknya saham dan harga rumah. 

"If you get the hint or the idea that they're going to start to trim purchases, then this is the volatility that's going to be created around it,"  kata Sean Murphy, seorang trader Treasury pada Societe Generale di New York.  

Sebuah  survey  Thomson  Reuters/University  of  Michigan  yang  menunjukkan  meningkatnya  optimisme  pada  prospek  ekonomi  dan  keuangan  individu  telah  mendorong  sentimen  konsumen  AS  ke  level  tertingginya  selama  hampir  6  tahun  di  bulan  Mei,  dan  awalnya  sempat memicu kenaikan bursa saham AS. Sementara Indeks ekuitas global dalam MSCI turun 1,18%. 

Pasar obligasi rebound seiring meningkatnya aksi beli, dengan obligasi tenor 30 tahun naik tipis. Namun Treasury tenor 10 tahun turun  3/32  dengan  yield  2,13%,  setelah  yield  awalnya  turun  ke  2,066%.  Sedangkan  German  Bund  futures  <FGBLc1>  juga  ditutup  hampir  flat  setelah mencatat turun 2 poin di 143,71. 

Di  Eropa,  FTSEurofirst  300  index  <.FTEU3>  ditutup  melemah  0,92%  di  1216,17.  Indeks  naik  1,6%  di  bulan  Mei  dan  mencatat  kenaikan  bulanan terbaiknya dalam 16 tahun. 

Euro jatuh ke level intraday low di $1,2945 dan terakhir diperdagangkan di sekitar $1,2994, atau turun 0,41%. Sedangkan dolar naik 0,33%  ke 100,39 yen. 

Harga minyak turun di bawah $93 per barel,  melanjutkan koreksinya setelah rilis buruk data consumer spending. Para negara anggota  Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) setuju untuk mempertahankan target produksi minyak mereka, sesuai ekspektasi,  dan tidak banyak memberikan pengaruh di pasar. Brent oil <LCOc1> turun $1,80 di $100,39 per barel. Dalam bulan Mei, Brent crude turun  1,9%. U.S. crude oil <CLc1> turun $1,64 di $91,97 per barel. Dalam bulan Mei, U.S. crude turun 1,6%.     

Harga  emas  jatuh  1,6%  ke  $1390,80  per  ons,  koreksi  harian  terbesarnya  dalam  2  pekan.  U.S.  Comex  gold  futures  <GCQ3>  untuk  pengiriman Agustus berakhir melemah $19 di $1393 per ons, dengan volume perdagangan sekitar 30% di bawah pergerakan rata‐rata 30  hari.   


GOLD & COMMODITIES
Emas melemah hampir 2 persen Jumat lalu setelah data AS menunjukkan rendahnya inflasi dan membaiknya consumer confidence yang  menekan ketertarikan investor, dengan logam mulia mencatatkan penurunan tajamnya untuk rangkaian dua bulannya. 

Kombinasi dari penurunan fund interest, option expiration dan mengkuadratkan nilai buku setelah para investor menutup posisi beli yang  juga membawa open interest dalam gold futures AS ke level terendahnya hampir dalam empat tahun, kata trader.   

Data  menunjukkan  kenaikan  ke  level  tertinggi  enam tahunnya pada  sentimen  konsumen  yang menekan  emas,  sebagai  tradisional  safe  haven. 

"The metals were already under pressure going into the end of the month as many people have a lot of short positions outstanding, and  the consumer confidence data just added fuel to selling," kata Carlos Perez‐Santalla pada brokerage Marex Spectron.  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak dunia turun tajam pada hari Jumat malam, melemah signifikan akibat dampak dari penurunan U.S. equity indices, large supplies, prospek permintaan yang lemah, dan tehnikal analisi yang memberikan indikasi “time to sell” ketika level support tertembus.

Kontrak berjangka U.S. crude oil <CLc1> melemah 1,75 persen atau sebesar 1,64 dollar, dan ditutup dengan nilai 91.97 dollar/barrel, Pergerakan harga menetap di bawah MA‐200 hari untuk pertama kalinya dalam sebulan. Untuk bulan Mei, kontrak berjangka U.S. crude melemah 1,6 persen sejak bulan April.

Kontrak berjangka Brent crude oil <LCOc1> ditutup melemah sebesar 1,80 dollar, atau 1,76 persen, dengan nilai 100,39 dollar/barel. Kontrak berjanga Brent crude periode bulan Mei melemah 1,93 persen dibandingkan bulan April.

Rilis data perekonomian yang melemah memberikan kekhawatiran terhadap para trader bahwa demand n akan tetap lesu.

Rilis data China, negara konsumen minyak kedua terbesar di dunia pada hari Sabtu diperkirakan akan memperlihatkan bahwa data manufacturing activity hampir tidak meningkat pada bulan Mei menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters.

Rilis data U.S. consumer spending melemah pada bulan April untuk pertama kalinya dalam hampir setahun. Euro zone figures dirilis selama sesi perdagangan menunjukkan angka pengangguran di 17 negara mencapai titik tertinggi terbaru di akhir bulan.


EURO ZONE
Tingkat pengangguran telah mencapai level tertinggi barunya dalam zona euro dan inflasi masih jauh dibawah target European Central Bank, menambah tekanan pada para pemimpin Uni Eropa  dan tindakan ECB untuk menghidupkan kembali perekonomian blok yang sakit tersebut. Tingkat pengangguran dalam 17‐negara tersebut naik menjadi 12.2 persen dalam bulan April, kantor  statistik Uni Eropa Eurostat mengatakannya, yang menandai level terbarunya sejak rangkaian data dimulai tahun 1995.  

Slovenia masih memiliki jalan yang panjang untuk pergi dan mencegah international bailout, pengambil kebijakan pada ECB mengatakan karena data menunjukkan perekonomian melemah dan  investasi bisnis jatuh pada awal tahun 2013.  

"Slovenia is not out of the woods yet, a lot of work is still to be done," kata Marko Kranjec, yang duduk pada Dewan Gubernur European Central Bank dan kepala dari bank sentral Slovenia.  

Negara‐negara Balkan, yang mana bergabung dalam zona euro pada tahun 2007, berusaha untuk mengumpulkan dana melalui privatisasi dan membersihkan utang sektor perbankan. 

Ketua ekonom Komisi Eropa, Olli Rehn, mengatakan Jumat lalu dia "amazed" bahwa Perancis telah mengkritisasi timnya untuk merekomendasi reformasi, sementara itu Perancis juga bermaksud  untuk lebih mengkoordinasikannya pada zona euro.  

Presiden Perancis Francois Hollande Kamis lalu berjanji untuk melakukan reformasi ekonomi tetapi ditambahkan itu terserah dari Perancis, tidak Komisi Eropa, untuk menentukan bagaimana  mereka mengimplementasikan.   

Keseluruhan tingkat pengangguran Italia dan pemuda pengangguran sedikit naik pada bulan April ke level tertingginya, tunjuk data Jumat lalu.  

Spanyol  membukukan  surplus  perdagangan  pertamanya  yang    tercapai  dalam  sejarah  bulan  Maret,  data  bank  sentral  menunjukkannya,  karena  penurunan  tajam  pada  impor  dari  resesi  terdalamnya yang mengimbangi kenaikan tipis pada  ekspor.  

Penjualan ritel Jerman tidak seperti ekspektasi melemah pada bulan April, tunjuk data yang meredam harapan bahwa permintaan domestik akan mendorong pertumbuhan besar pada negara  dengan ekonomi terbesar di Eropa  tersebut tahun ini. 


U.K.
Sterling  jatuh  terhadap  dolar  pada  hari  Jumat  ditengah  kondisi  perdagangan  yang  fluktuatif  dan  pasar  memprediksi  sterling  masih  akan  mengalami  tekanan  seiring  prospek  ekonominya yang masih suaram yang akan mendorong Bank Sentral Inggris (BoE) untuk melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut.  

Sterling juga tertekan terhadap dolar usai rilis data sentimen konsumen AS yang naik ke level tertinggi selama hampir 6 tahun. 

Sterling terakhir bergerak di sekitar $1,5200, atau melemah 0,2% dibanding penutupan New York hari Kamis, merosot dari posisi intraday high di $1,5240 yang merupakan leel  terkuatnya sejak 21 Mei. Adapun level support untuk sterling berada di sekitar $1,5111 dan level terendah sepekan kemarin di $1,5008 yang merupakan level terendah sejak 14  Maret. Sterling tercatat telah melemah sekitar 7% terhadap dolar dan 5% terhadap euro sepanjang tahun ini, dan menjadikannya sebagai salah satu mata uang dengan kinerja  terburuk. Dengan ekspektasi The Fed akan mengurangi program stimulusnya tahun ini, sementara gubernur BoE yang baru Mark Carney berpotensi melonggarkan kebijakan  moneternya, maka sterling berpotensi untuk mengalami depresiasi di semester kedua, dengan ekspektasi akan terkoreksi hingga di bawah $1,40 di akhir tahun nanti. 

Euro terkoreksi 0,1% terhadap sterling di $0,8550 pound, menjauhi level puncak hari Kamis di 0,8598 pound yang merupakan level terkuatnya sejak 17 April. 

Adapun data Purchasing Managers' Index untuk sektor manufaktur Inggris yang akan dirilis hari Senin ini berpeluang untuk dirilis melampaui ekspektasi pasar, dan hal ini dapat  memberi dukungan positif bagi sterling walau hanya sementara saja. Investor juga akan mencermati data non‐farm payrolls AS untuk periode Mei pada hari Jumat pekan ini. The  Fed telah mengatakan akan melanjutkan program pembelian aset hingga pasar tenaga kerja mengalami peningkatan yang signifikan.  

Sidang bank sentral dunia pekan ini juga akan dicermati pasar. Sidang BoE, ECB dan RBA diprediksi akan memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya. Jika ada langkah  mengejutkan dari bank sentral berupa pemagkasan suku bunga, maka RBA lah yang memiliki peluang besar untuk melakukan itu. 



JAPAN
International Monetary Fund menyerukan kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk mengatasi reformasi ekonomi yang cukup agresif dimana telah mendorong perubahan kebijakan fiskal dan moneter, di tengah volatilitas pasar yang menunjukkan banyaknya ketidakpastian terhadap prospek reformasi ekonomi.

Dalam kajian tahunan program kebijakan moneter Jepang, pemberi pinjaman yang berbasis di Washington memberikan dukungan kepada Mr Abe atas inisiatifnya yang berani guna mengalahkan deflasi yang menimpa Jepang dalam beberapa dekade yang cukup panjang dan stagnasi ekonomi.

Sementara Mr Abe mengeluarkan pelonggaran moneter yang agresif berdampak pada timbulnya kritik, IMF mengatakan bahwa mata uang yang lebih lemah tidak selalu menjadi masalah,asalkan itu dilakukan sebagai bagian dari strategi kebijakan yang mencakup reformasi sejati.

"So long as monetary easing pursues domestic goals, and is accompanied by comprehensive fiscal and structural reforms, we do not see the yen's recent depreciation as problematic," ucap IMF dalam sebuah laporan pada hari Jumat.

"Higher growth in Japan and easier global financial conditions would more than offset the effect of exchange rate appreciation in trading partners,"

Japan's factory output mengalami akselerasi pada bulan April dan deflasi mereda sedikit seiring melemahnya yen dan permintaan luar negeri yang berdampak signifikan terhadap pertumbuhan, pertanda baik bagi upaya Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mengguncang negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia dari hampir dua dekade penurunan harga dan melambannya pertumbuhan.

Namun core consumer prices kembali melemah dan manufacturers forecast terus melemah kedepannya, data pemerintah menunjukkan pada Jumat dan menggarisbawahi tantangan BoJ di bawah Gubernur baru Haruhiko Kuroda, dalam memenuhi target inflasi sebesar 2 persen.

"The deflationary trend shows no signs of changing," ucap Yuichi Kodama, chief economist di Meiji Yasuda Life Insurance, Tokyo. Dia memperkirakan perekonomian akan terus pulih hingga akhir tahun fiskal menjelang Maret 2014.

"Expectations for deflation, deeply embedded among the public, are very persistent," ucap Kodama. "It appears quite difficult for monetary easing implemented by Governor Kuroda to achieve a positive cycle of inflation and economic recovery."



AUSTRALIA
Rendahnya  tingkat  suku  bunga  telah  gagal  untuk  memikat  konsumen  atau  bisnis  dalam  mengambil  utang  terbaru,  tetapi  para  ekonom  meragukan  bank  sentral  akan  mengambil  langkah  memangkas tingkat suku bunga dalam menstimulasi pertumbuhan ekonomi.  

Data terbaru Reserve Bank of Australia (RBA) Jumat lalu menunjukkan bahwa housing loans berlanjut untuk bertumbuh disekitar fase paling lambat tahunannya sejak pencatatan yang dimulia  tahun 1976, sementara itu pinjaman perseorangan melemah dan business credit masih tetap tenang.  

Sementara itu data bulan April tidak menggambarkan pemangkasan yang mengejutkan RBA pada tingkat suku bunga pada level terendahnya sepanjang masa 2.75 persen pada meeting dewan  bulan Mei, ekonom meragukan bahwa akan membuat perngaruh yang signifikan, mengingat bahwa 175 basis poin telah terjadi pemangkasan  

Kredit  berlanjut  untuk  bertumbuh  pada  bulan  April  tetapi  masih  pada  saat  yang  sama  lambannya,  langkah  yang  tidak  mengancam  karena  telah  terjadi  dalam  beberapa  tahun  yang  lalu,  gambaran dari Reserve Bank of Australia menunjukkannya.  

Rangkaian yang mulai untuk menghentikan pemangkasan tingkat suku bunga dari RBA yang dimulai bulan November 2011 yang telah mendorong permintaan pada kredit.  

Tetapi tidak cukup untuk mendorong jenis kredit yang pertumbuhan kreditnya cepat yang akan mendorong tekanan inflasi dan menyebabkan kenaikan cepat dalam harga konsumen atau tidak  realistiknya peguatan kenaikan dalam perumahan dan harga‐harga saham.  

Harga obligasi Australian telah bergerak sedikit naik karena para trader mempersiapkan apakah kemungkinan menjadikan perdagangan dalam minggu tersibuknya.  



SWISS
Franc Swiss melemah terhadap dolar pada hari Jumatsetelah rilis optimis sejumlah data ekonomi Jepang dan juga AS. 

Sementara data KOF Swiss untuk bulan Mei, barometer untuk melihat performa ekonomi dalam 6 bulan kedepan, naik melampaui ekspektasi di 1,1 poin. Rilis optimis data KOF  diikuti  oleh  data  PDB‐Q1  pada  hari  Kamis  menunjukkan  ekonomi  Swiss  mengalami  ekspansi  di  kuartal  pertama,  menyusul  konsumen,  konstruksi  dan  perdagangan  telah  membantu kondisi perekonomian Swiss lebih baik dari zona euro. 

Dolar  menguat  secara  umum  setelah  data  ekonomi  AS  memperkuat  pandangan  bahwa  The  Fed  akan  mengurangi  program  stimulus  moneternya  lebih  cepat  dari  yang  diperkirakan. Data menunjukkan sentimen konsumen AS naik ke level tertinggi selama hampir 6 tahun , sementara aktifitas bisnis di wilayah Midwest meningkat di bulan Mei  setelah mengalami kontraksi di bulan April. 

Dolar naik 0,2% ke 0,9550 franc dibandingkan penutupan New York hari Kamis. Sedangkan euro terkoreksi 0,2% ke 1,2410 franc. 

Investor akan mencermati data non‐farm payrolls AS untuk periode Mei pada hari Jumat pekan ini. The Fed telah mengatakan akan melanjutkan program pembelian aset hingga  pasar tenaga kerja mengalami peningkatan yang signifikan. 


Sidang bank sentral dunia pekan ini juga akan dicermati pasar. Sidang BoE, ECB dan RBA diprediksi akan memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya. Jika ada langkah  mengejutkan dari bank sentral berupa pemagkasan suku bunga, maka RBA lah yang memiliki peluang besar untuk melakukan itu.