US & GLOBAL
• Bursa saham AS mengalami tekanan jual dan yield obligasi pemerintah naik pada hari Jumat setelah meningkatnya aktifitas pabrikan di wilayah Midwest AS dan meningkatnya sentimen konsumen telah memberikan kekhawatiran terhadap langkah The Fed selanjutnya. Harga Treasury AS menutup bulan terburuknya selama hampir 2‐1/2 tahun. Pada hari Jumat, imbal hasil (yield) obligasi kembali tes level tertingginya selama lebi dari 13 bulan, meskipun data mengisyaratkan inflasi masih rendah karena lemahnya pertumbuhan ekonomi. Pasar ekuitas global jatuh ditengah situasi perdagangan yang fluktuatif menyusul antisipasi terhadap kemungkinan The Fed akan mengurangi program stimulusnya, sebuah faktor yang mendorong naiknya saham AS dan ekuitas global.
• Depresiasi Wall Street terakselerasi di akhir sesi, dengan indeks Dow turun lebih dari 200 poin. Tiga indeks utama jatuh lebih dari 1% ditengah rebalancing indeks saham MSCI. Indeks S&P 500 mencatat kerugian mingguan secara berturut‐turut untuk pertama kalinya sejak November setelah investor menarik dana mereka pasca rally indeks hingga mencatat kenaikan 14,3% ‐ pencapaian 5 bulan pertama terbaiknya dalam setahun sejak 1997. S&P 500 menutup bulan Mei dengan mencatat kenaikan 2,1%, kenaikan 7 bulan berturut‐turut dan yang terlama sejak 2009.
• Dow Jones industrial average <.DJI> turun 208,96 poin atau 1,36% untuk ditutup di 15115,57. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> merosot 23,67 poin atau 1,43% di 1630,74. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 35,38 poin atau 1,01% di 3455,91.
• Dolar terapresiasi setelah data menunjukkan aktifitas pabrikan di wilayah Midwest mengalami peningkatan, dan consumer spending AS menurun di bulan April untuk pertama kalinya selama hmpir 1 tahun terakhir dan inflasi yang rendah turun kembali.
• Sementara data manufaktur mengindikasikan The Fed akan mengurangi program stimulusnya, namun kenaikan inflasi masih berada di bawah target, memberikan kesimpulan pengurangan stimulus nampaknya belum akan dilakukan dalam waktu dekat.
• Harga obligasi pemerintah AS dan Jerman kembali turun setelah Institute for Supply Management‐Chicago business barometer melonjak ke 58,7 di bulan Mei dari 49 di bulan April sebelumnya, jauh di atas ekspektasi pasar naik ke level 50.
• Dolar terapresiasi terhadap sejumlah rivalnya dan mencatat kenaikan 8 bulan secara berturutan terhadap yen.
• Investor dan trader masih mencoba menerka‐nerka apakah The Fed, dengan melihat kondisi ekonomi yang membaik, akan mengakhiri program pembelian obligasinya seiring dengan naiknya saham dan harga rumah.
• "If you get the hint or the idea that they're going to start to trim purchases, then this is the volatility that's going to be created around it," kata Sean Murphy, seorang trader Treasury pada Societe Generale di New York.
• Sebuah survey Thomson Reuters/University of Michigan yang menunjukkan meningkatnya optimisme pada prospek ekonomi dan keuangan individu telah mendorong sentimen konsumen AS ke level tertingginya selama hampir 6 tahun di bulan Mei, dan awalnya sempat memicu kenaikan bursa saham AS. Sementara Indeks ekuitas global dalam MSCI turun 1,18%.
• Pasar obligasi rebound seiring meningkatnya aksi beli, dengan obligasi tenor 30 tahun naik tipis. Namun Treasury tenor 10 tahun turun 3/32 dengan yield 2,13%, setelah yield awalnya turun ke 2,066%. Sedangkan German Bund futures <FGBLc1> juga ditutup hampir flat setelah mencatat turun 2 poin di 143,71.
• Di Eropa, FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 0,92% di 1216,17. Indeks naik 1,6% di bulan Mei dan mencatat kenaikan bulanan terbaiknya dalam 16 tahun.
• Euro jatuh ke level intraday low di $1,2945 dan terakhir diperdagangkan di sekitar $1,2994, atau turun 0,41%. Sedangkan dolar naik 0,33% ke 100,39 yen.
• Harga minyak turun di bawah $93 per barel, melanjutkan koreksinya setelah rilis buruk data consumer spending. Para negara anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) setuju untuk mempertahankan target produksi minyak mereka, sesuai ekspektasi, dan tidak banyak memberikan pengaruh di pasar. Brent oil <LCOc1> turun $1,80 di $100,39 per barel. Dalam bulan Mei, Brent crude turun 1,9%. U.S. crude oil <CLc1> turun $1,64 di $91,97 per barel. Dalam bulan Mei, U.S. crude turun 1,6%.
• Harga emas jatuh 1,6% ke $1390,80 per ons, koreksi harian terbesarnya dalam 2 pekan. U.S. Comex gold futures <GCQ3> untuk pengiriman Agustus berakhir melemah $19 di $1393 per ons, dengan volume perdagangan sekitar 30% di bawah pergerakan rata‐rata 30 hari.
GOLD & COMMODITIES
• Emas melemah hampir 2 persen Jumat lalu setelah data AS menunjukkan rendahnya inflasi dan membaiknya consumer confidence yang menekan ketertarikan investor, dengan logam mulia mencatatkan penurunan tajamnya untuk rangkaian dua bulannya.
• Kombinasi dari penurunan fund interest, option expiration dan mengkuadratkan nilai buku setelah para investor menutup posisi beli yang juga membawa open interest dalam gold futures AS ke level terendahnya hampir dalam empat tahun, kata trader.
• Data menunjukkan kenaikan ke level tertinggi enam tahunnya pada sentimen konsumen yang menekan emas, sebagai tradisional safe haven.
• "The metals were already under pressure going into the end of the month as many people have a lot of short positions outstanding, and the consumer confidence data just added fuel to selling," kata Carlos Perez‐Santalla pada brokerage Marex Spectron.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak dunia turun tajam pada hari Jumat malam, melemah signifikan akibat dampak dari penurunan U.S. equity indices, large supplies, prospek permintaan yang lemah, dan tehnikal analisi yang memberikan indikasi “time to sell” ketika level support tertembus.
• Kontrak berjangka U.S. crude oil <CLc1> melemah 1,75 persen atau sebesar 1,64 dollar, dan ditutup dengan nilai 91.97 dollar/barrel, Pergerakan harga menetap di bawah MA‐200 hari untuk pertama kalinya dalam sebulan. Untuk bulan Mei, kontrak berjangka U.S. crude melemah 1,6 persen sejak bulan April.
• Kontrak berjangka Brent crude oil <LCOc1> ditutup melemah sebesar 1,80 dollar, atau 1,76 persen, dengan nilai 100,39 dollar/barel. Kontrak berjanga Brent crude periode bulan Mei melemah 1,93 persen dibandingkan bulan April.
• Rilis data perekonomian yang melemah memberikan kekhawatiran terhadap para trader bahwa demand n akan tetap lesu.
• Rilis data China, negara konsumen minyak kedua terbesar di dunia pada hari Sabtu diperkirakan akan memperlihatkan bahwa data manufacturing activity hampir tidak meningkat pada bulan Mei menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters.
• Rilis data U.S. consumer spending melemah pada bulan April untuk pertama kalinya dalam hampir setahun. Euro zone figures dirilis selama sesi perdagangan menunjukkan angka pengangguran di 17 negara mencapai titik tertinggi terbaru di akhir bulan.
EURO ZONE
• Tingkat pengangguran telah mencapai level tertinggi barunya dalam zona euro dan inflasi masih jauh dibawah target European Central Bank, menambah tekanan pada para pemimpin Uni Eropa dan tindakan ECB untuk menghidupkan kembali perekonomian blok yang sakit tersebut. Tingkat pengangguran dalam 17‐negara tersebut naik menjadi 12.2 persen dalam bulan April, kantor statistik Uni Eropa Eurostat mengatakannya, yang menandai level terbarunya sejak rangkaian data dimulai tahun 1995.
• Slovenia masih memiliki jalan yang panjang untuk pergi dan mencegah international bailout, pengambil kebijakan pada ECB mengatakan karena data menunjukkan perekonomian melemah dan investasi bisnis jatuh pada awal tahun 2013.
• "Slovenia is not out of the woods yet, a lot of work is still to be done," kata Marko Kranjec, yang duduk pada Dewan Gubernur European Central Bank dan kepala dari bank sentral Slovenia.
• Negara‐negara Balkan, yang mana bergabung dalam zona euro pada tahun 2007, berusaha untuk mengumpulkan dana melalui privatisasi dan membersihkan utang sektor perbankan.
• Ketua ekonom Komisi Eropa, Olli Rehn, mengatakan Jumat lalu dia "amazed" bahwa Perancis telah mengkritisasi timnya untuk merekomendasi reformasi, sementara itu Perancis juga bermaksud untuk lebih mengkoordinasikannya pada zona euro.
• Presiden Perancis Francois Hollande Kamis lalu berjanji untuk melakukan reformasi ekonomi tetapi ditambahkan itu terserah dari Perancis, tidak Komisi Eropa, untuk menentukan bagaimana mereka mengimplementasikan.
• Keseluruhan tingkat pengangguran Italia dan pemuda pengangguran sedikit naik pada bulan April ke level tertingginya, tunjuk data Jumat lalu.
• Spanyol membukukan surplus perdagangan pertamanya yang tercapai dalam sejarah bulan Maret, data bank sentral menunjukkannya, karena penurunan tajam pada impor dari resesi terdalamnya yang mengimbangi kenaikan tipis pada ekspor.
• Penjualan ritel Jerman tidak seperti ekspektasi melemah pada bulan April, tunjuk data yang meredam harapan bahwa permintaan domestik akan mendorong pertumbuhan besar pada negara dengan ekonomi terbesar di Eropa tersebut tahun ini.
U.K.
• Sterling jatuh terhadap dolar pada hari Jumat ditengah kondisi perdagangan yang fluktuatif dan pasar memprediksi sterling masih akan mengalami tekanan seiring prospek ekonominya yang masih suaram yang akan mendorong Bank Sentral Inggris (BoE) untuk melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut.
• Sterling juga tertekan terhadap dolar usai rilis data sentimen konsumen AS yang naik ke level tertinggi selama hampir 6 tahun.
• Sterling terakhir bergerak di sekitar $1,5200, atau melemah 0,2% dibanding penutupan New York hari Kamis, merosot dari posisi intraday high di $1,5240 yang merupakan leel terkuatnya sejak 21 Mei. Adapun level support untuk sterling berada di sekitar $1,5111 dan level terendah sepekan kemarin di $1,5008 yang merupakan level terendah sejak 14 Maret. Sterling tercatat telah melemah sekitar 7% terhadap dolar dan 5% terhadap euro sepanjang tahun ini, dan menjadikannya sebagai salah satu mata uang dengan kinerja terburuk. Dengan ekspektasi The Fed akan mengurangi program stimulusnya tahun ini, sementara gubernur BoE yang baru Mark Carney berpotensi melonggarkan kebijakan moneternya, maka sterling berpotensi untuk mengalami depresiasi di semester kedua, dengan ekspektasi akan terkoreksi hingga di bawah $1,40 di akhir tahun nanti.
• Euro terkoreksi 0,1% terhadap sterling di $0,8550 pound, menjauhi level puncak hari Kamis di 0,8598 pound yang merupakan level terkuatnya sejak 17 April.
• Adapun data Purchasing Managers' Index untuk sektor manufaktur Inggris yang akan dirilis hari Senin ini berpeluang untuk dirilis melampaui ekspektasi pasar, dan hal ini dapat memberi dukungan positif bagi sterling walau hanya sementara saja. Investor juga akan mencermati data non‐farm payrolls AS untuk periode Mei pada hari Jumat pekan ini. The Fed telah mengatakan akan melanjutkan program pembelian aset hingga pasar tenaga kerja mengalami peningkatan yang signifikan.
• Sidang bank sentral dunia pekan ini juga akan dicermati pasar. Sidang BoE, ECB dan RBA diprediksi akan memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya. Jika ada langkah mengejutkan dari bank sentral berupa pemagkasan suku bunga, maka RBA lah yang memiliki peluang besar untuk melakukan itu.
JAPAN
• International Monetary Fund menyerukan kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk mengatasi reformasi ekonomi yang cukup agresif dimana telah mendorong perubahan kebijakan fiskal dan moneter, di tengah volatilitas pasar yang menunjukkan banyaknya ketidakpastian terhadap prospek reformasi ekonomi.
• Dalam kajian tahunan program kebijakan moneter Jepang, pemberi pinjaman yang berbasis di Washington memberikan dukungan kepada Mr Abe atas inisiatifnya yang berani guna mengalahkan deflasi yang menimpa Jepang dalam beberapa dekade yang cukup panjang dan stagnasi ekonomi.
• Sementara Mr Abe mengeluarkan pelonggaran moneter yang agresif berdampak pada timbulnya kritik, IMF mengatakan bahwa mata uang yang lebih lemah tidak selalu menjadi masalah,asalkan itu dilakukan sebagai bagian dari strategi kebijakan yang mencakup reformasi sejati.
• "So long as monetary easing pursues domestic goals, and is accompanied by comprehensive fiscal and structural reforms, we do not see the yen's recent depreciation as problematic," ucap IMF dalam sebuah laporan pada hari Jumat.
• "Higher growth in Japan and easier global financial conditions would more than offset the effect of exchange rate appreciation in trading partners,"
• Japan's factory output mengalami akselerasi pada bulan April dan deflasi mereda sedikit seiring melemahnya yen dan permintaan luar negeri yang berdampak signifikan terhadap pertumbuhan, pertanda baik bagi upaya Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mengguncang negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia dari hampir dua dekade penurunan harga dan melambannya pertumbuhan.
• Namun core consumer prices kembali melemah dan manufacturers forecast terus melemah kedepannya, data pemerintah menunjukkan pada Jumat dan menggarisbawahi tantangan BoJ di bawah Gubernur baru Haruhiko Kuroda, dalam memenuhi target inflasi sebesar 2 persen.
• "The deflationary trend shows no signs of changing," ucap Yuichi Kodama, chief economist di Meiji Yasuda Life Insurance, Tokyo. Dia memperkirakan perekonomian akan terus pulih hingga akhir tahun fiskal menjelang Maret 2014.
• "Expectations for deflation, deeply embedded among the public, are very persistent," ucap Kodama. "It appears quite difficult for monetary easing implemented by Governor Kuroda to achieve a positive cycle of inflation and economic recovery."
AUSTRALIA
• Rendahnya tingkat suku bunga telah gagal untuk memikat konsumen atau bisnis dalam mengambil utang terbaru, tetapi para ekonom meragukan bank sentral akan mengambil langkah memangkas tingkat suku bunga dalam menstimulasi pertumbuhan ekonomi.
• Data terbaru Reserve Bank of Australia (RBA) Jumat lalu menunjukkan bahwa housing loans berlanjut untuk bertumbuh disekitar fase paling lambat tahunannya sejak pencatatan yang dimulia tahun 1976, sementara itu pinjaman perseorangan melemah dan business credit masih tetap tenang.
• Sementara itu data bulan April tidak menggambarkan pemangkasan yang mengejutkan RBA pada tingkat suku bunga pada level terendahnya sepanjang masa 2.75 persen pada meeting dewan bulan Mei, ekonom meragukan bahwa akan membuat perngaruh yang signifikan, mengingat bahwa 175 basis poin telah terjadi pemangkasan
• Kredit berlanjut untuk bertumbuh pada bulan April tetapi masih pada saat yang sama lambannya, langkah yang tidak mengancam karena telah terjadi dalam beberapa tahun yang lalu, gambaran dari Reserve Bank of Australia menunjukkannya.
• Rangkaian yang mulai untuk menghentikan pemangkasan tingkat suku bunga dari RBA yang dimulai bulan November 2011 yang telah mendorong permintaan pada kredit.
• Tetapi tidak cukup untuk mendorong jenis kredit yang pertumbuhan kreditnya cepat yang akan mendorong tekanan inflasi dan menyebabkan kenaikan cepat dalam harga konsumen atau tidak realistiknya peguatan kenaikan dalam perumahan dan harga‐harga saham.
• Harga obligasi Australian telah bergerak sedikit naik karena para trader mempersiapkan apakah kemungkinan menjadikan perdagangan dalam minggu tersibuknya.
SWISS
• Franc Swiss melemah terhadap dolar pada hari Jumatsetelah rilis optimis sejumlah data ekonomi Jepang dan juga AS.
• Sementara data KOF Swiss untuk bulan Mei, barometer untuk melihat performa ekonomi dalam 6 bulan kedepan, naik melampaui ekspektasi di 1,1 poin. Rilis optimis data KOF diikuti oleh data PDB‐Q1 pada hari Kamis menunjukkan ekonomi Swiss mengalami ekspansi di kuartal pertama, menyusul konsumen, konstruksi dan perdagangan telah membantu kondisi perekonomian Swiss lebih baik dari zona euro.
• Dolar menguat secara umum setelah data ekonomi AS memperkuat pandangan bahwa The Fed akan mengurangi program stimulus moneternya lebih cepat dari yang diperkirakan. Data menunjukkan sentimen konsumen AS naik ke level tertinggi selama hampir 6 tahun , sementara aktifitas bisnis di wilayah Midwest meningkat di bulan Mei setelah mengalami kontraksi di bulan April.
• Dolar naik 0,2% ke 0,9550 franc dibandingkan penutupan New York hari Kamis. Sedangkan euro terkoreksi 0,2% ke 1,2410 franc.
• Investor akan mencermati data non‐farm payrolls AS untuk periode Mei pada hari Jumat pekan ini. The Fed telah mengatakan akan melanjutkan program pembelian aset hingga pasar tenaga kerja mengalami peningkatan yang signifikan.
• Sidang bank sentral dunia pekan ini juga akan dicermati pasar. Sidang BoE, ECB dan RBA diprediksi akan memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya. Jika ada langkah mengejutkan dari bank sentral berupa pemagkasan suku bunga, maka RBA lah yang memiliki peluang besar untuk melakukan itu.