US
& GLOBAL
- Bursa saham global bersama dengan euro menguat pada sesi akhir pekan lalu seiring berkembangnya optimisme bahwa eropa telah berada dalam jalur yang tepat dalam rangka upaya pemulihan krisis hutang. Kepercayaan investor juga semakin meningkat setelah rilis data penjualan ritel Amerika menunjukkan peningkatan signifikan, melebihi ekspektasi. Indeks acuan, S&P 500 membukukan penguatan mingguan beruntun dalam 2‐pekan terakhir untuk pertama kali sejak Juli sementara euro membukukan performa mingguan terbaik sejak 9‐bulan terakhir dan emas juga mencatat penguatan mingguan terbaik dalam kurun 6‐pekan terakhir.
- Menteri‐menteri keuangan G20 dan bank sentral dari negara‐negara tersebut memulai pertemuannya di Paris pada Jumat 14 Oktober. Investor mengharapkan pertemuan tersebut akan menghasilkan landasan untuk kesepakatan yang akan dicapai pada European Union summit 23 Oktober mendatang.
- Meskipun investor belum berharap banyak akan adanya strategi penanganan krisis secara komprehensif pada pertemuan G20 tersebut, namun terdapat optimisme bahwa solusi untuk krisis hutang Uni‐Eropa akan mulai dijalankan. Turut menopang minat investor adalah rilis data retail sales Amerika untuk September yang naik 1,1%, merupakan kenaikan terpesat dalam kurun 7‐bulan terakhir, menguatkan ekspektasi akan prospek ekonomi Amerika kedepannya.
- Data retail sales tersebut, berkombinasi dengan cerahnya laporan earning Google pada Kamis pekan lalu menutupi kekhawatiran akan pemangkasan peringkat kredit Spanyol oleh lembaga pemeringkat S&P. Data penjualan ritel juga diharapkan akan meningkatkan ekspektasi GDP Amerika, meskipun diperkirakan resolusi menyeluruh pada penanganan krisis Uni‐Eropa masih akan menjadi fokus utama investor.
- Sepanjang pekan lalu indeks indeks Dow Jones tercatat menguat 4,9%, S&P500 naik 6% dan Nasdaq melejit 7.6%. Pada sesi akhir pekan lalu indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 166.36 poin atau 1.45% ke 11,644.49, indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 20.92 poin atau 1.74% ke 1,224.58, indeks Nasdaq Composite <.IXIC> naik 47.61 poin atau 1.82% ke 2,667.85.
- Pekan ini, pelaku pasar akan menantikan rilis laporan earning dari sejumlah perusahaan ternama Amerika, diantaranya adalah Citigroup, IBM, Apple, Bank of America, Goldman Sachs, Intel, Yahoo dan Morgan Stanley. Laporan keuangan yang membaik akan semakin meningkatkan optimisme pelaku pasar terhadap oultook ekonomi Amerika pada khususnya dan global pada umumnya.
- Sementara itu indeks, the FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup menguat 0.95% ke 975.52 poin, sementara itu acuan indeks bursa utama global ‐ MSCI's all‐country world equity index <.MIWD00000PUS> naik 1.4%. Meningkatnya minat investor terhadap aset beresiko juga turut mendongkrak harga minyak dunia hingga 3% dan menekan kinerja dollar AS serta obligasi Amerika.
- Kinerja minyak meningkat seiring harapan bahwa otoritas uni‐eropa akan menyetujui penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Harga minyak jenis Brent crude untuk pengiriman Desember <LCOc1> ditutup menguat 3.26 USD ke 112.46 USD per barel, sementara itu harga minyak jenis U.S. crude <CLc1> ditutup menguat 2.57 USd ke 86.80 USd per barrel.
- Harga emas menguat pada sesi Jumat pekan lalu, membukukan kinerja mingguan terbaik sejak 6‐pekan terakhir, menyusul meningkatnya optomis penanganan krisis Uni‐Eropa. Harga spot emas <XAU=> naik 12.89 USD ke 1,679.00 USD per troy ounce, dalam sepekan terakhir emas tercatat naik 2,5%.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas ditutup naik pada Jumat kemarin, sekaligus mencatat kenaikan mingguan terbesarnya dalam 6 pekan terakhir, dipicu optimisme terhadap langkah penyelesaian masalah krisis utang zona euro dan jatuhnya dolar telah mengangkat emas dan aset‐aset beresiko.
- Logam mulia bergerak sejalan dengan saham AS dan komoditi industri seperti tembaga dan minyak mengalami kenaikan, setelah Prancis dan Jerman terus berupaya menyelesaikan rencana resolusi krisis pada sidang G20 akhir pekan di Paris. Juga laporan yang mendukung lainnya adalah data inflasi Cina yang mengalami penurunan, dimana telah mengurangi kekhawatiran dilakukannya pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut.
- Optimisme terhadap renacana penyelesaian krisis utang Eropa ditambah dengan rilis positif data retail sales AS dan laba korporasi, telah mendorong naiknya harga emas seiring dengan ekuitas.
- Harga emas spot naik 0,9% di level $1680.39 per ounce. Emas telah naik 2,5% dalam sepekan dan mencatat kenaikan mingguan kedua kalinya. Indeks S&P berpotensi naik lebih dari 5%, sementara indeks dolar merosot hampir 3%. Sedangkan untuk emas berjangka AS pengiriman Desember naik $14.50 di level $1683 per ounce.
- Dari grafik harian terlihat emas sekali lagi berada di bawah areal MA20 (pergerakan rata‐rata selama 20 hari) setelah sempat menembus di atas level tersebut di hari Rabu sebelumnya. Tekanan jual secara teknikal masih terbuka setelah emas naik ke level rekornya di atas $1900 per ounce sebanyak 2 kali, yaitu di akhir Agustus dan di awal September.
- Emas bergerak searah dengan S&P 500 dalam sepekan kemarin ditengah harapan terhadap perkembangan upaya mengatasi krisis utang Eropa, meskipun terdapat downgrade untuk peringkat utang Spanyol dan keputusan untuk mengabulkan persetujuan Yunani mengenai syarat penerimaan dana talangan.
- Sementara itu, UBS melaporkan penjualan fisik emas oleh perbankan tersebut di India sepanjang tahun ini telah naik 10%, mengindikasikan besarnya minat beli di negara dengan jumlah konsumen emas terbesar di dunia tersebut, meskipun disaat harga masih relatif tinggi.