title cover

title cover

Friday, April 27, 2012

Headline News 27.04.12


US & GLOBAL
Bursa saham AS naik dalam tiga harinya Kamis lalu setelah didorong data perumahan dan menguat dari ekspektasinya hasil dari earning  perusahaan‐perusahaan, termasuk Lockheed Martin, yang dibayangi beberapa kali dibawah penguatan earning‐nya.     

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> menguat 113.90 poin, atau 0.87 persen, untuk ditutup ke level 13,204.62. Indeks Standard &  Poor's 500 <.SPX> naik 9.29 poin, atau 0.67 persen, untuk ditutup ke level 1,399.98. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 20.98  poin, atau 0.69 persen, ditutup ke level 3,050.61.      

Saham‐saham  utama  Inggris  mendorong  peningkatannya  Kamis  lalu,  mencatatkan  kenaikan  dalam  tiga  harinya  karena  investor  merasakan hasil earning besar dari perusahaan blue chip, dengan naiknya perusahaan oil terbesar yang menekan pelemahan perusahaan  obat AstraZeneca. Indeks FTSE 100 <.FTSE> ditutup menguat 29.83 poin, atau 0.5 persen, ke level 5,748.72 setelah perdagangan yang  choppy, melanjutkan recovery‐nya mengikuti penurunan tajam Senin sebelumnya.   

Euro meningkat versus dollar dalam perdagangan yang volatile Kamis lalu, didorong oleh tanda‐tanda kenaikan pada pasar perumahan  AS yang menaikkan global risk appetite/hasrat pada aset‐aset beresiko. Euro bertambah 0.13 persen ke level $1.3239, hanya dibawah  level terkuatnya tiga minggu $1.3263. <EUR=>   

Harga  Treasury  AS  naik  setelah  data  mengecewakan  pada  jobless  claims  yang  mendorong  kekhawatiran  mengenai  perlambatan  pertumbuhan perekonomian AS, yang mana akan menahan laju inflasi dan menjaga kesempatan dari lebih banyaknya pembelian obligasi  dari the Fed.     

Emas  naik  mendekati  1  persen  Kamis  lalu  pada  pilihan  yang  berhubungan  dengan  aksi  beli  dan  karena  investor  membeli  aset‐aset  beresiko  sehari  setelah  ketua  the  Fed  Ben  Bernanke  mengatakan  the  Fed  bersiap  melakukan  lebih  banyak  untuk  menstimulasi  perekonomian AS. Spot emas <XAU=> naik 0.8 persen ke level $1,656.89 per ons pada pukul 3:34 p.m. EDT (1934 GMT). Logam mulia  telah naik hingga 1 persen dalam tiga harinya. U.S. gold futures <GCM2> untuk pengiriman Juni di settled naik $18.20 ke level $1,660.50. 

• Crude oil futures menguat Kamis lalu karena kuatnya kenaikan home sales AS yang menambah optimisme ekonomi mengikuti janji the  Fed Rabu sebelumnya yang mempersiapkan mengambil langkah stimulus kedepannya untuk melanjutkan recovery (ekonomi). ICE Brent  crude untuk pengiriman Juni <LCOc1> di settled ke level $119.92 a barrel, meningkat 80 sen. Telah naik pada awalnya ke level tertinggi  $120.17,  level  terkuatnya  sejak  16  April.  Brent  ditutup  naik  untuk  ketiga  kalinya  dalam  lima  harinya.  U.S.  June  crude  futures  <CLc1>  bertambah 43  sen untuk di settle ke level  $104.55,  setelah naik ke  level terkuatnya $104.92,  level tertinggi  sejak 17 April dan hanya  dibawah 50‐hari moving average di level $105.06. 

GOLD & COMMODITIES
Emas menguat hampir 1% pada hari Kamis, menyusul maraknya aksi beli dan investor membeli aset‐aset beresiko sehari setelah Kepala  Federal  Reserve  Ben  Bernanke  mentakan  bank  sentral  siap    untuk  melakukan  langkah  berikutnya  untuk  merangsang  pertumbuhan  ekonomi. 

Emas, yang dalam tahun ini seringkali bergerak mengikuti aset beresiko, melanjutkan penguatannya untuk ketiga kalinya secara berturut‐ turut  menyusul  naiknya  ekuitas  AS  berkat  hasil  laba  perusahaan  AS  yang  menggembirakan  dan  juga  laporan  pasar  perumahan  yang  membaik. 

Harga emas spot naik 0.8% di $1,656.89 per ounce. Emas telah menguat lebih dari 1% selama 3 hari perdagangannya. Sedangkan emas  berjangka AS untuk pengiriman Juni berakhir naik $18.20 di level $1,660.50.    

Logam mulia akan memperoleh keuntungan ketika inflasi naik dan harga komoditas menguat disaat bank sentral mencetak lebih banyak  uang 

Investor memborong emas  sehari setelah Bernanke mengatakan bank sentral tidak akan ragu  untuk melanjutkan program pembelian  aset putaran ketiga untuk menekan tetap rendahnya biaya pinjaman jika sekiranya kondisi ekonomi membutuhkannya.